Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Siswa Kelas II MI AL-Ma’arif Sumbawa) Gustina Dara Enis; I Gusti Made Sulindra; I Made Sentaya; Musahrain Musahrain; Fahmi Yahya
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.659 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II MI AL-Ma’arif Sumbawa pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas II MI AL-MA’RIF Sumbawa dansiswa kelas II MI AL-Ma’arif Sumbawa. Jumlah responden dalam penelitian adalah 5 orang tua dan siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik insidental. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara tersruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang tua selalu berusaha meningkatkan motivasi belajar yaitu dengan cara mengawasi kegiatan belajar anak, memberikan contoh kegiatan belajar sehari-hari, memberikan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar anak. Adapun bentuk motivasi yang dapat diberikan orang tua kepada anak adalah memberikan dukungan positif kepada anak agar tidak malas belajar, orang tua dapat membantu kesulitan belajar serta memberikan dukungan dalam menentukan bakat anak agar dapat memudahkan anak dalam proses belajar sehingga dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar dan mendapatkan prestasi yang baik
PENYULUHAN TENTANG PELUANG DAN TANTANGAN BERWIRAUSAHA BAGI MAHASISWA DI ERA NEW NORMAL Fahmi Yahya; Dwi Mardhia; I Made Sentaya; I Gusti Made Sulindra; Tursina Ratu
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Karya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.083 KB)

Abstract

Entrepreneurship is a suitable career for students as millennials. By becoming an entrepreneur, we can earn not only income for ourselves but can also make a positive contribution to our family, society, and country. The purpose of this community service activity is to provide understanding to students as the younger generation about the opportunities and challenges of entrepreneurship during the new normal, as well as to provide motivation to become a young entrepreneur. Activities are divided into three main stages, namely the preparation stage, implementation stage, and evaluation. The implementation of the activities took place in the 2nd Floor Hall of the Samawa University (UNSA) Rectorate. The event was conducted in the form of a seminar with a face-to-face method by following the covid-19 health protocol. The participants of the activity were 60 students from various representatives of student organizations within Samawa University. Activities ran smoothly and according to plan. Participants were very enthusiastic and followed the activity until the end. Activities like this are expected to become routine activities to increase student motivation in entrepreneurship.
ETNO-ENTREPRENEUR MASYARAKAT SUMBAWA (Perspektif Pendidikan, Budaya dan Ekonomi) Andi Haris; I Gusti Made Sulindra; Suharli Suharli; I Made Sentaya
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.097 KB)

Abstract

Etno-entrepreneur menjadi issue strategis jika dikaitkan dengan perspektif pendidikan, ekonomi, dan budaya yang mengacu pada nilai-nilai kearifan lokal. Etno-entrepreneur menjadi tantangan ke depan untuk berkreasi, inovasi dalam menopang ekonomi suatu anggota keluarga, masyarakat, daerah, dan bangsa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil temuan dari perspektif ekonomi, perspektif pendidikan, dan perspektif budaya terhadap etno-entrepreneur masyarakat Sumbawa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penedekatan naratif dan interpretatif yang menjadi ciri khas penelitian kualitatif. Usaha mikro kecil dan menengah menjadi responden yang tersebar di 7 kecamatan dengan jumlah 30 orang dan menggali data melalui wawancara mendalam dan observasi. Data ini diseleksi, disajikan, dan ditarik kesimpulan lalu dilakukan keabsahan data dengan teknik triangulasi, member check dan audit trail. Hasil menunjukan bahwa rata-rata entrepreneur yang dibentuk oleh orang tua dan dibentuk oleh dirinya sendiri masuk dalam kategori tipe usaha sampingan (part time entrepreneur) dan usaha yang didasarkan pada hobi memasak (home base entrepreneur). Dari perspektif pendidikan menunjukkan bahwa dengan faktor pendidikan yang rendah, maka nilai-nilai budaya yang tertanam kuat dalam masyarakat serta tertanam dalam pendidikan keluarga, maka ada pertentangan antara nilai budaya dengan eksistensi entrepreneur Sumbawa yang menyebabkan entrepreneur tidak begitu penting. Dari perspektif budaya menunjukkan adanya memegang nilai tradisi yang sangat mengakar dalam sendi kehidupan, yang tercermin dalam saleng tulung (saling tolong menolong), saleng pedi’ (saling mengasihi), dan saleng sakiki’ (saling memberi dikala waktu lapang dan sempit sehingga terbentuk saling mengayomi). Konsep Saleng ini menjadi pegangan, dalam upaya menghilangkan stigma negatif yakni ubik (pelit). Stigma negatif ubik (pelit) ini yang dihindari agar menuju manusia yang beriman, bertakwa demi mendapatkan ridha Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT) yang seuai dengan filosofi dasar yaitu Syara barenti ko Kitabullah (hukum, aturan, norma dan aqidah adat budaya harus merujuk pada al-quran. Entrepreneur masyarakat Sumbawa juga memegang nilai agama yang cukup kuat yakni “merasa cukup”. Dengan kata “cukup” keuntungan dan perencanaan yang telah direncanakan ketika tidak terpenuhi, maka pemilik usaha cepat mengatakan “cukup” dan tidak menjadi sebuah beban. Kata “cukup” mendorong entrepreneur masyarakat Sumbawa untuk tidak kiak (memiliki etos kerja) yang kuat, dalam mengelola usahanya baik dari sisi perencanaan, mengorganisasikan, implementasi, dan pengontrolan yang baik. Hal ini yang membuat entrepreneur Sumbawa tidak sukses (kekayaan usahanya) sampai dua generasi). Oleh karena itu, budaya tradisi Sumbawa dan spritualitas keagamaan (Islam) mewarnai perilaku, karakter, watak, dan tindak tanduk dalam kesehariannya.