Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Layanan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus Slow Learner Sd Negeri Kadudampit 3 Ira Herawati; Febri Yanto
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 6 No. 1 (2021): DIDAKTIS 6: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan formal atau sering di sebut dengan sekolah merupakan Pendidikan yang berhak di peroleh oleh siapapun tanpa memandang siswa normal ataupun siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki kelainan fisik, mental ataupun sosial. Anak berkebutuhan khsus berhak mendapatkan hak yang sama seperti anak normal pada umumnya termasuk dalam aspek kehidupan. Begitu pula dalam aspek Pendidikan anak berkebutuhan khusus berhak untuk bersekolah agar mendapatkan pembelajaran dan pengajaran. Lembaga Pendidikan inklusi merupakan Pendidikan yang menyediakan program layanan bimbingan yang berbedea dengan sekolah lain pada umumnya. program inklusi dapat di artikan sebagai sarana untuk menerima anak-anak berkelainan dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan kepribadian. Anak bekebutuhan khusus (ABK) memiliki kelainan yang berbeda-beda, oleh karena itu di perlukan strategi, metode, serta pendekatan dalam membimbing siswa harus di sesuaikan sesuai dengan kelainan yang di miliki oleh setiap siswa. Istilah anak berkebutuhan khusus (ABK) slow learner yang terdapat di lingkungan masyarakat sering di salah artikan. Slow learner merupakan anak yang berkemampuan rendah. Sebagai mahluk sosial sudah seharusnya memahami bahwa setiap manusia sudah pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Akibat dari masyarakat yang salah persepsi terhadap anak berkebutuhan khusus slow learner akan berdampak pada kurangnya rasa percaya diri pada keadaan yang di milikinya baik itu dalam hal fisik maupun dalam hal mental.
Pengaruh Transformasi Ketahanan Mekanik Akibat Proses Quenching terhadap Material Pipa Minyak dan Gas pada Pengujian Bending: Penelitian Alexander Sebayang; Fida Hanum; Muhammad Ariyon; Fitriati; Ira Herawati; Efrata Tarigan; Idhamkamil; Liwat Tarigan
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 2 Nomor 4 (April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v2i4.1610

Abstract

Pada perkembangan dan kemajuan dalam dunia minyak dan gas yang semakin pesat, pemilihan material dan penyambungan pada material tidak bisa dilepaskan. Dengan demikian, pemilihan material dan metode pengelasan pipa penyalur minyak dan gas bumi harus mengacu pada standar yang ada. Proses perlakuan panas quenching merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan sifat mekanik material logam, khususnya pada kekuatan bending. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan bending material dalam kondisi raw material dan setelah melalui proses quenching. Pengujian dilakukan pada dua jenis pembebanan, yaitu root bend dan face bend. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material yang telah mengalami proses quenching memiliki nilai kekuatan bending yang lebih tinggi, masing-masing sebesar 1377,41 MPa untuk root bend dan 1339,43 MPa untuk face bend, dibandingkan dengan raw material yang memiliki kekuatan 1110,63 MPa dan 1141,67 MPa. Peningkatan ini menandakan bahwa proses quenching mampu meningkatkan ketahanan material terhadap beban lentur, baik pada sisi akar maupun permukaan spesimen. Fenomena ini diduga disebabkan oleh terbentuknya struktur martensit yang lebih keras dan padat akibat pendinginan cepat selama proses quenching. Temuan ini sejalan dengan berbagai literatur ilmiah yang menunjukkan bahwa transformasi mikrostruktur menjadi martensit berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kekuatan mekanik material.