Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menumbuhkan Minat Aviasi dan Kreativitas Taruna /I Akademi Penerbang Indonesia Dengan Metode Pembelajaran Podcast Handrio Endo Martono; Alfiko Makalew
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.389 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i2.12

Abstract

Artikel ini menghadirkan podcast sebagai suatu media pembelajaran yang kreatif dan variatif, serta bisa memeberikan informasi yang dapat memunculkan minat terhadap dunia Aviasi melalui sejarah, pengetahuan, dan pendapat dari para ahli. Metode penelitian yang digunakan adalah sumber data kuantitatif dari para taruna Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Berdasarkan fakta data lapangan ditentukannya presentase hasil lapangan 84,5% tingkat kepuasan taruna dari 100 sampel taruna, dalam pembelajaran secara audio dan visual (VAK) dengan dihadirkannya metode podcast ini, sehingga terjadi kenaikan rata-rata dari tingkat pemahaman dan minat taruna akan dunia aviasi. Dengan begitu metode pembelajaran podcast sangat diperlukan sebagai suatu sarana pembelajaran terhadap pemahaman taruna maupun awam akan dunia aviasi.
Pengaruh Intelegence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada Taruna Diploma III Penerbang Sayap Tetap Angkatan I Di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi Prasetyo Iswahyudi; Sabam Danny Sulung; Dimas Haricahyo; Handrio Endo Martono
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.151 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.3

Abstract

Intelligence quotient (IQ), Emotional quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) merupakan bentuk kecerdasan yang harus diaktualisasikan, dibimbing dan dikembangkan melalui proses pembelajaran untuk sampai pada tingkat keseimbangan, sehingga seseorang (peserta didik) menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dalam keadaan tertentu. Orang yang mampu menghadapi dan mengatasi segala permasalahan yang muncul di hadapannya adalah orang yang memiliki kecerdasan hidup, yang kesemuanya merupakan tugas pendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil perhitungan Uji F yang dilakukan dengan bantuan program SPSS didapatkan nilai F sebesar 102,369. Dengan nilai signifikansi 0,000. nilai ini lebih kecil dari ? = 0,05, sehingga mean secara simultan variabel independen yang terdiri dari variabel Quotient Quotient (IQ) (X1), Emotional Quotient (EQ) (X2) dan Spiritual Quotient (SQ) (X3) berpengaruh terhadap variabel terikat. Prestasi Belajar (Y) pancasila Kursus Pendidikan taruna Diploma III Akademi Perintis Banyuwangi. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel integral Quotient (IQ) (X1) memiliki nilai t-hitung sebesar 8,160 dan nilai signifikansi 0,000, maka Emotional Quotient (EQ) (X2) memiliki t-hitung alue. sebesar 10,772 dan nilai signifikansinya 0,000 Variabel Spiritual Quotient (SQ) (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 11,886 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari ? = 0,05, sehingga secara parsial variabel independen yang terdiri dari intelegence Quotient (IQ) (X1), Emotional Quotient (EQ) (X2) dan Spiritual Quotient (SQ) (X3) berpengaruh terhadap dependen. Variabel yaitu Prestasi Belajar (Y) mata kuliah pendidikan pancasila taruna Diploma III Akademi Pilot di Sekolah Pilot Banyuwangi.
Pendidikan Dasar Penerbang (Pilot) Dalam Lingkup Pendidikan Tinggi Vokasi Handrio Endo Martono; Ridho Rinaldi; Ahmad Mubarok; Rangga Handika Putra; Jadon Pieter Elia Tirtanto
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.835 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.4

Abstract

Artikel ini berisikan hasil penelitian tentang sistem pembelajaran pendidikan penerbang (pilot) ketika pendidikan penerbang (pilot) tersebut dijadikan sebagai pendidikan tinggi vokasi berdasarkan kurikulum dan silabus yang tentunya disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Pada dasarnya di Indonesia pendidikan penerbang (pilot) itu sendiri dapat di tempuh dalam kurun waktu kurang lebih selama 18 bulan dengan memperoleh license PPL, CPL, dan IR. Untuk itu dalam artikel ini penulis ingin membagikan suatu pengetahuan tentang bagaimana jika pendidikan penerbang (pilot) dijadikan sebagai pendidikan tinggi vokasi. Seperti yang diketahui bahwa pendidikan tinggi vokasi tentunya memakan waktu yang cukup lama bagi seorang penerbang (pilot) dalam melaksanakan pendidikan. Pada penelitian ini penulis mencoba umtuk menggunakan metode studi literatur yang hanya melihat pada unsur – unsur pokok pada aturan – aturan yang berlaku dalam hal ini aturan tentang pendidikan penerbangan dan juga aturan pendidikan nasional. Pada penulisan ini disajikan tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi vokasi di Indonesia dan juga penyususnan kurikulum dan silabus sesuai dengan CASR 141. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana pendidikan tinggi vokasi sangatlah berperan terhadap perkembangan teknologi dan industri khususnya dalam industri penerbangan (pilot) yang menjadi objek utama dalam penulisan ini. Walaupun pendidikan tinggi vokasi memakan waktu yang lama, tetapi ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dalam pembelajaran diantaranya adalah sistem pembelajaran yang lebih terstruktur sesuai dengan capaian pembelajaran. Pada penulisan ini tentunya masih terdapat kekurangan yang perlu dilakukan penelitian kembali, terkait dengan perkembangan yang sedang terjadi saat ini di industri penerbangan.
Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Performa Praktik Taruna Penerbang di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi Fritz Yohanes William; Handrio Endo Martono; Dede Ardian; Syauqi Muhammad Fadillah
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v2i2.108

Abstract

Dalam penelitian ini, dikatakan bahwa meningkatkan kesehatan mental penting dan berhubungan signifikan dengan peningkatan kinerja praktik terbang taruna penerbang tingkat 1 dan 2 di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Dari total penelitian saat ini 48 sampel taruna, analisis data menunjukkan bahwa nilai-t adalah 10.905 dengan nilai sig. sekitar 0000. Karena ini, hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) keduanya dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesehatan mental memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja praktik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data menggunakan kuesioner, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik lapisan regresi berurutan menggunakan SPSS versi 25 untuk komputer Windows. Menurut kesimpulan ini, temuan penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental memiliki dampak negatif yang signifikan pada kinerja praktik — sebanyak 72,1% — dibandingkan dengan faktor-faktor lain, yang memiliki dampak yang lebih positif. Dalam hal ini, akademi penerbang dan institusi serupa dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental taruna penerbang dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Selain itu, akademi penerbang dan institusi serupa juga dapat mempertimbangkan untuk mengadakan program pelatihan atau konseling untuk membantu taruna penerbang mengelola stres dan meningkatkan kesehatan mental mereka.