Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Intelegence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada Taruna Diploma III Penerbang Sayap Tetap Angkatan I Di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi Prasetyo Iswahyudi; Sabam Danny Sulung; Dimas Haricahyo; Handrio Endo Martono
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.151 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.3

Abstract

Intelligence quotient (IQ), Emotional quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) merupakan bentuk kecerdasan yang harus diaktualisasikan, dibimbing dan dikembangkan melalui proses pembelajaran untuk sampai pada tingkat keseimbangan, sehingga seseorang (peserta didik) menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dalam keadaan tertentu. Orang yang mampu menghadapi dan mengatasi segala permasalahan yang muncul di hadapannya adalah orang yang memiliki kecerdasan hidup, yang kesemuanya merupakan tugas pendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil perhitungan Uji F yang dilakukan dengan bantuan program SPSS didapatkan nilai F sebesar 102,369. Dengan nilai signifikansi 0,000. nilai ini lebih kecil dari ? = 0,05, sehingga mean secara simultan variabel independen yang terdiri dari variabel Quotient Quotient (IQ) (X1), Emotional Quotient (EQ) (X2) dan Spiritual Quotient (SQ) (X3) berpengaruh terhadap variabel terikat. Prestasi Belajar (Y) pancasila Kursus Pendidikan taruna Diploma III Akademi Perintis Banyuwangi. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel integral Quotient (IQ) (X1) memiliki nilai t-hitung sebesar 8,160 dan nilai signifikansi 0,000, maka Emotional Quotient (EQ) (X2) memiliki t-hitung alue. sebesar 10,772 dan nilai signifikansinya 0,000 Variabel Spiritual Quotient (SQ) (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 11,886 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari ? = 0,05, sehingga secara parsial variabel independen yang terdiri dari intelegence Quotient (IQ) (X1), Emotional Quotient (EQ) (X2) dan Spiritual Quotient (SQ) (X3) berpengaruh terhadap dependen. Variabel yaitu Prestasi Belajar (Y) mata kuliah pendidikan pancasila taruna Diploma III Akademi Pilot di Sekolah Pilot Banyuwangi.
Effect of Work Knowledge on Competence of Cadets at Indonesian Aviation Academy Banyuwangi Ahmad Hariri; Dimas Haricahyo; Arief Rusdiansyah; M. Akbar Fathafirza
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.444 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.9

Abstract

Pembelajaran vokasi dihadapkan pada tantangan nyata dalam mengembangkan kapabilitas kompetensi kerja di dunia kerja baru abad XXI. Empat aspek utama yang menentukan kemampuan kompetensi kerja Century XXI. Yakni keterampilan kerja, pengetahuan kerja, sikap kerja, dan moral kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kerja terhadap kompetensi taruna di Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah taruna Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi sebanyak 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang diambil adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel, sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 98 orang. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, dan dalam penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data primer. Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SEM dengan AMOS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kompetensi.
Analisis Komponen Pokok Manajemen Strategik Pada Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi Chairustakmal; Dimas Hari Cahyo; Daniel D. Rumani; Efendi; Yusi Apristia
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v3i1.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen pokok manajemen strategik yang diterapkan oleh Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi (APIB) dan mengidentifikasi kesimpulan penting berdasarkan hasil wawancara. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa APIB telah mengimplementasikan langkah-langkah penting dalam manajemen strategik untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan di industri penerbangan. Rencana strategis dan rencana strategis bisnis digunakan sebagai panduan dalam mengarahkan kegiatan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Selain itu, APIB juga menggunakan pendekatan Balanced Score Card (BSC) untuk merancang strategi bisnis yang sesuai dengan visi dan misi mereka. Kendala yang dihadapi APIB dalam pengembangan fasilitas sarana kelas yang kurang memadai dan sumber daya finansial yang terbatas menjadi tantangan yang perlu diatasi. Disarankan agar APIB mengintegrasikan aspek ini ke dalam analisis manajemen strategik yang telah dilakukan sebelumnya dan memperhatikan manajemen keuangan yang cermat. Selain itu, perhatian serius perlu diberikan terhadap masalah kurangnya fasilitas ruang kelas untuk meningkatkan pengalaman belajar dan kualitas pendidikan.
Pengaruh Pola Asuh Latihan Fisik Terhadap Berat Badan Ideal Taruna Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi FAJAR ISLAM; Achmad Luthfizar Lyanda Adiltsa; Ariyono Setiawan; Dimas Hari Cahyo
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v4i1.231

Abstract

Setiap individu memiliki berat badan dan ukuran tubuh yang berbeda. Berat badan yang berbeda akan berdampak berbeda pada kegiatan sehari-hari yang dilakukan, itu penting. Salah satu metode yang efektif untuk membangun massa otot adalah latihan berat badan. Ini juga dapat membantu dalam penurunan berat badan atau pemeliharaan berat badan yang ideal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dan teknikpengumpulan datanya adalah kuisioner yang dibuat oleh google form. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis (Uji T) dengan menggunakan program SPSSversi 25. Sampel yang digunakan adalah 67 taruna tingkat 1 dari Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Berdasarkan hasil analisis dengan uji hipotesis (Uji T), hasilnya menunjukkan bahwa variabel pola asuh latihan fisik memiliki nilai t hitung sebesar 6,619 dan t tabel sebesar 5,528 dan nilai signifikan 0,000 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Hal tersebut menyimpulkan bahwa pola asuh latihan fisik berpengaruh positif dansignifikan terhadap berat badan ideal taruna di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi.
Analisis Kesiapan Psikologis Taruna Dalam Pelaksanaan First Flight Pada Taruna Diploma Penerbang API Banyuwangi FAJAR ISLAM; Aero Antares Toding La'bi; Dimas Hari Cahyo; Dede Ardian
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v4i1.233

Abstract

Untuk dapat melaksanakan fase atau tahap first flight, kesiapan mental merupakan hal yang perlu untuk diteliti karena berkaitan dengan performance taruna penerbang dalammenjalankan studinya. Kondisi prima juga merupakan hal yang sangat penting dariseorang pilot pada aktivitas penerbangan. Oleh karena itu, penelitian terkaitkesiapan psikologis taruna dalam pelaksanaan first flight perlu dilaksanakan untuk menganalisis performance penerbangan perdananya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini, masalah dipecahkan secara terencana dan cermat dengan tujuan mendapatkan fakta dan kesimpulan untuk memahami, menjelaskan, dan mengendalikan keadaan. Menurut penelitian yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan bahwa percaya diri dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seorang taruna. Peneliti membuktikan hal ini dengan melakukan observasi lapangan dan melakukan wawancara terhadap sampel atau informan yang dipilih dan terbukti kepercayaan diri dapat mempengaruhi kesiapan psikologis taruna dalam melaksanakan first flight.
Analisis Komponen Angin Terhadap Pengaturan Daya CESSNA 172 SP di Runway 08 Berdasarkan Preferensi Flight Instructor Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi FAJAR ISLAM; Daniel D. Rumani; Axel Amadeus Nathanael; Dimas Hari Cahyo
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v4i2.239

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh komponen angin pada pengaturan daya pendaratan Cessna 172 SP di runway 08 Bandara Banyuwangi, berdasarkan preferensi instruktur penerbangan (flight instructor) Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi (APIB). Studi ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengumpulkan data. Dokumentasi, wawancara, dan tinjauan literatur sebelumnya digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komponen angin memengaruhi daya pendaratan pesawat Cessna 172 SP di runway 08 Bandara Banyuwangi. Hasil menunjukkan bahwa komponen angin memiliki dampak yang signifikan pada bagaimana daya pendaratan pesawat diatur selama pendaratan. Pada saat headwind, pengaturan daya yang diperlukan cenderung lebih besar karena headwind memberikan drag yang besar, menurunkan kecepatan pesawat. Pada saat tailwind, pesawat akan mempercepat karena daya dorong yang dihasilkan angin dari belakang, sehingga pengaturan daya yang diperlukan cenderung lebih besar. Karena arah datang angin ke pesawat berbentuk diagonal dan tidak berhubungan dengan kecepatan angin, crosswind tidak berdampak pada kecepatan pesawat. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa komponen angin sangat mempengaruhi pengaturan daya karena arah angin secara langsung mempengaruhi kinerja pesawat, dan pengaturan daya diperlukan untuk menjaga kinerja dan kestabilan pesawat.
Hubungan Kecemasan Terhadap Kepercayaan Diri Dalam Menghadapi Dunia Kerja Pada Taruna Semester Akhir API Banyuwangi FAJAR ISLAM; Arief Rusdyansyah; Dimas Hari Cahyo; Kukuh Ferdian
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v4i2.259

Abstract

Hubungan Kecemasan terhadap Kepercayaan Diri dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Taruna Semester Akhir Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel X (Kecemasan), variabel Y (Kepercayaan Diri) dalam menghadapi dunia kerja pada taruna semester akhir Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan kecemasan terhadap kepercayaan diri dalam menghadapi dunia kerja pada taruna semester akhir Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan probability sampling dengan sampel sebanyak 40 taruna semester akhir yaitu D-III Penerbang Sayap Tetap Angkatan 2 dan DIII Operasi pesawat Udara Angkatan 1 Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson product moment yang digunakan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode pearson product moment diperoleh nilai sebesar -0,505 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang kurang dari 0,05 yang berarti memiliki hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan dan kepercayaan diri. Jadi dapat disimpulkan jika variabel kecemasan tinggi maka variabel kepercayaan diri rendah dan sebaliknya jika variabel kepercayaan diri tinggi maka variabel kecemasan rendah.