Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PAKAN AMPAS TAHU YANG DIFERMENTASI DENGAN RAGI TAPE UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias Gariepinus) Yohanista, Maria
Gema Wiralodra Vol 9 No 2 (2018): Gema Wiralodra
Publisher : unwir press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.573 KB)

Abstract

Pakan merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan untuk pertumbuhan Ikan Lele  Dumbo (Clarias gariepinus). Proses fermentasi akan menyederhanakan partikel bahan pakan, sehingga akan meningkatkan nilai gizinya. Bahan pakan yang telah mengalami fermentasi akan lebih baik kualitasnya dari bahan bakunya. Fermentasi ampas tahu dengan ragi akan mengubah protein menjadi asam-asam amino, dan secara tidak langsung akan menurunkan kadar serat kasar ampas tahu. Metode yang digunakan adalah Metode Eksperimen. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yaitu terdiri dari 3 perlakuan 3 ulangan yakni perlakuan pemberian pakan ampas tahu yang difermentasi dengan ragi tape 1%, pakan ampas tahu yang difermentasi dengan ragi tape 3%, pakan ampas tahu yang difermentasi dengan ragi tape 5%. Hasil perhitungan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan Analisis Sidik Ragam (ANOVA),  diperoleh dari F hitung < F  tabel (0,05) yakni 0,29 < 5,14. Ini menunjukan bahwa tidak berbeda nyata atau sama, maka tidak dilanjutkan dengan uji  Beda Nyata Terkecil (BNT). Ho diterima, karena hasil penelitian manunjukan bahwa tidak adanya perbedaan penggunaan ampas tahu yang difermentasi menggunakan ragi tape terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo selama penelitian adalah 97,78% pada semua perlakuan. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
Evaluasi nutrisi campuran onggok dan ampas tahu terfermentasi Aspergillus niger, Rizhopus oligosporus dan kombinasi sebagai bahan pakan pengganti tepung jagung Yohanista, Maria; Sofjan, Osfar; Widodo, Eko
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the nutritional value of cassava and tofu mixture fermented by Aspergillus niger, Rizhopus oligosporus and the combination among them (50% of Aspergillus niger and 50% of Oligosporus Rizhopus) as a substitute feed ingredients corn meal. The research method was laboratory experiment using the analysis of completely randomized design (CRD) factorial (3 x 4). The first factor was the 3 types of microbes (M) that consisted of M0 = fermentation by Aspergillus niger, M1 = fermentation with Rhizopus oligosporus and M2 = fermentation with the combination 50% of Aspergillus niger and 50% of Rhizopus oligosporus. The second factor was 4 incubation time (T) that consisted of T0 = non-fermented, T1 = 2 days of incubation time, T2 = 4 days of incubation time and T3 = 6 days of incubation time. Each treatment was repeated 3 times. Variables measured were proximate nutrient content, fiber component content (NDF and ADF, silica, lignin), soluble protein content and mineral content (calcium and phosphorus). Data were analyzed by ANOVA, if there were differences among the treatments then it woukd be followed by Duncan's Multiple Range Test. Results showed that microbes provided a significant influence (P <0.01) on ash (%), crude protein (%), crude fiber (%), crude fat (%), gross energy (Kcal / Kg), soluble protein (%), NDF (%), ADF (%), cellulose (%), hemicelluloses (%) and silicate (%) but they did not provide significant effect on lignin (%). The incubation period had highly significant effect (P <0.01) on ash (%), crude protein (%), crude fiber (%), crude fat (%), gross energy (Kcal / Kg), soluble protein (%), NDF (%), ADF (%), cellulose (%), hemicelluloses (%), lignin (%) and silicate (%). It was concluded that fermentation was best treated using a combination between 50% of Aspergillus niger and 50% of Rhizopus oligosporus with 2 days of incubation time. The study suggested for further research (biological test) to use a mixture of cassava and fermented tofu as a substitute feed ingredients corn meal in broiler chickens.   Keywords: Cassava waste, tofu waste, fermentation, Aspergillus niger, Rizhopus oligosporus and corn meal
Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Ampas Tahu Terfermentasi (OAF) Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan (PBB), Konversi Pakan (FCR) dan Berat Karkas Ayam Pedaging Yohanista, Maria
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 2 (2024): Volume 9 Nomor 2 tahun 2024 periode (Juni 2024 - September 2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i2.3865

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran onggok dan ampas tahu terfermentasi (OAF) sebagai pengganti jagung dalam pakan terhadap konsumsi pakan (g/ekor), pertambahan bobot badan (PBB) (g/ekor), konversi pakan (FCR) dan berat karkas (g/ekor) ayam pedaging. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan terhitung mulai dari tanggal 7 September 2023 sampai 7 Oktober 2023 di Kandang Lapang Program Studi Peternakan, Universitas Nusa Nipa, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan metode Eksperimen. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, PBB, FCR dan berat karkas menggunakan 200 ekor ayam dibagi dalam 5 perlakuan dengan 5 ulangan masing-masing 8 ekor ayam pedaging. Kelima perlakuan adalah P0: Pakan kontrol; P1: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 5 % OAF; P2: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 10 % OAF, P3: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 15 % OAF dan P4: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 20 % OAF. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis of varians (ANOVA), jika hasil analisis menunjukan beda nyata maka dilakukan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui beda nyata antara perlakuan dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa penggunaan 5 % OAF; 10 % OAF; 15 % OAF dan 20 % OAF sebagai penggati jagung dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan (g/ekor), PBB (g/ekor), konversi pakan dan berat karkas (g/ekor). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan OAF sampai level 15 % sebagai pengganti jagung dalam pakan ayam pedaging tidak memberikan pengaruh negatif terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan (FCR) dan berat karkas ayam pedaging.
TINJAUAN KELEMBAGAAN KOMNAS HAM SEBAGAI LEMBAGA PENEGAK HAM DI INDONESIA Anisa, Nisa; Yuliana, Aliza; Yohanista, Maria
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 19, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v19i1.60696

Abstract

Komnas HAM merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk melindungi dan menegakkan hak asasi manusia di Indonesia. Komnas HAM dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1993, kemudian tugas dan fungsinya ditegaskan dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Komnas HAM dengan menggunakan tinjauan kelembagaan, mengenai apakah Komnas HAM telah menjalankan tugas dan fungsinya yang diamanatkan sebagai lembaga penegak HAM. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian doktrinal dengan menggunakan peraturan hukum yang menjadi dasar pembentukan Komnas HAM, Hasil penelitiannya, Komnas HAM belum mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal, karena kewenangan yang diberikan kepada Komnas HAM masih belum memadai untuk menjangkau para pelanggar HAM, khususnya yang melibatkan pejabat negara. Oleh karena itu, diperlukan penguatan melalui legislasi untuk memperkuat Komnas HAM.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK BABI TERHADAP PENYAKIT AFRICAN SWINE FEVER (ASF) DI DESA WAIARA KECAMATAN KEWAPANTE KABUPATEN SIKKA Keray, Arkadius Suban; Yohanista, Maria; Dede, Matheus Mbele; Siga, Diana Genista
Jurnal Projemen UNIPA Vol. 12 No. 3 (2025): September : Jurnal Projemen UNIPA
Publisher : Universitas Nusa Nipa Maumere

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/projemen.v12i3.1097

Abstract

This study aims to improve farmers' knowledge and attitudes towards African Swine Fever (ASF). This study uses a qualitative descriptive method. The variables measured are the level of farmers' knowledge and attitudes towards ASF. Data analysis was performed using a paired sample t-test with the Statistical Product and Service Solution (SPSS) software version 25. The target of this study was 36 pig farmers, who were sampled using purposive sampling techniques with specific criteria that had been determined, supported by documentation. Pre-tests and post-tests were used to measure the level of knowledge and attitudes towards ASF. The results of the analysis showed an increase in knowledge from the low category by 25%, the medium category by 22.22%, and from the medium category to the high category by 47.22%, and from the high category to the very high category by 11.11%. There was an increase in attitude among 44.44% of farmers who were in the disagree category, 33.33% in the neutral category, an increase in the agree category among 58.33% of farmers, and 27.77% in the strongly agree category. The t-test results showed that the extension activities on ASF affected changes in farmers' knowledge and attitudes toward ASF. Factors influencing the increase were farmer characteristics based on age, education level, and farming experience.
Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Ampas Tahu Terfermentasi (OAF) Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan (PBB), Konversi Pakan (FCR) dan Berat Karkas Ayam Pedaging Yohanista, Maria
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 2 (2024): Volume 9 Nomor 2 tahun 2024 periode (Juni 2024 - September 2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i2.3865

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran onggok dan ampas tahu terfermentasi (OAF) sebagai pengganti jagung dalam pakan terhadap konsumsi pakan (g/ekor), pertambahan bobot badan (PBB) (g/ekor), konversi pakan (FCR) dan berat karkas (g/ekor) ayam pedaging. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan terhitung mulai dari tanggal 7 September 2023 sampai 7 Oktober 2023 di Kandang Lapang Program Studi Peternakan, Universitas Nusa Nipa, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan metode Eksperimen. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, PBB, FCR dan berat karkas menggunakan 200 ekor ayam dibagi dalam 5 perlakuan dengan 5 ulangan masing-masing 8 ekor ayam pedaging. Kelima perlakuan adalah P0: Pakan kontrol; P1: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 5 % OAF; P2: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 10 % OAF, P3: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 15 % OAF dan P4: Pakan kontrol dengan jagung disubtitusi 20 % OAF. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis of varians (ANOVA), jika hasil analisis menunjukan beda nyata maka dilakukan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui beda nyata antara perlakuan dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa penggunaan 5 % OAF; 10 % OAF; 15 % OAF dan 20 % OAF sebagai penggati jagung dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan (g/ekor), PBB (g/ekor), konversi pakan dan berat karkas (g/ekor). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan OAF sampai level 15 % sebagai pengganti jagung dalam pakan ayam pedaging tidak memberikan pengaruh negatif terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan (FCR) dan berat karkas ayam pedaging.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MOIR MODUNG MELALUI KANDANG CLOSED HOUSE UNTUK MENINGKATKATKAN KAPASITAS BUDIDAYA TERNAK BABI DI DESA RIBANG, KABUPATEN SIKKA Transilvanus, Viktor Eko; Yohanista, Maria; Lewar, Maria Viviana Nurak; Pa'a, Elisabeth; Owon, Ermelinda
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 4 (2025): Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, 2025 (In Press)
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/devote.v4i4.4849

Abstract

African Swine Fever (ASF) is a highly fatal viral disease in pigs caused by a double-stranded DNA virus of the genus Asfivirus (family Asfarviridae). The virus is environmentally resilient and can survive in blood, meat, and pig housing, often leading to mass mortality. Infection with virulent strains results in acute to peracute ASF, characterized by high fever, internal and external hemorrhages, and sudden death, with mortality rates exceeding 90% within three to ten days. The Modung Mior Farmers Group in Watuwelut Hamlet, Ribang Village, Koting District, Sikka Regency, consisting of ten members and raising six pigs in 2024, experienced sudden and simultaneous livestock deaths due to ASF. A limited understanding of Closed House (CH) systems and biosecurity practices reduced the group’s performance, lowering motivation to raise pigs during the 2019–March 2025 ASF outbreak and decreasing household income. The Primary Community Empowerment Program (PMP) aims to enhance the group’s competence and motivation through human resource management training and the construction of CH pig housing with strict biosecurity measures. The methods applied include socialization, training, technology implementation, and mentoring. The program outcomes show improved knowledge regarding ASF symptoms, transmission sources, prevention measures, barn-area zoning, biosecurity actions, and post-ASF reproductive management. The group now operates a CH-model pig pen equipped with para nets and insect nets (mesh 40) and applies routine disinfection. Additionally, members’ motivation to rebuild pig farming has increased, relationships within the group have become more supportive and open, and a business analysis comparing conditions during and after the ASF outbreak provides a foundation for developing the group’s entrepreneurship.