Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG TERDAPAT PADA KEJADIAN EPILEPSI ANAK USIA ≤ 5 TAHUN DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010-2014 Sri Maria Pujilestari; Agung Mudapati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.156 KB) | DOI: 10.33024/.v1i3.671

Abstract

Latar Belakang :Epilepsi berpotensi menimbulkan masalah sosio-ekonomi danmedikolegal yang dapat menurunkan atau mengganggu kualitas hidup pasienepilepsi. Prevalensi terjadinya epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi,menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi padakelompok usia lanjut. Epilepsi dapat dianggap sebagai suatu gejala gangguanfungsi otak yang penyebabnya bervariasi terdiri dari beberapa faktor.Tujuan: Mengetahui faktor - faktor yang terdapat pada kejadian epilepsi anakusia ≤ 5 tahun di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2012-2014.Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian secara deskriptif.Hasil : Didapatkan data dari observasi rekam medik pasien epilepsi anak usia ≤ 5tahun di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2012-2014sebanyak 31 sampel. Prevalensi faktor-faktor yang terdapat pada kejadian epilepsiberturut-turut sebagai berikut: faktor herediter 41,9%, faktor kelahiran prematur41,9%, faktor berat badan lahir 41,9%, faktor cara persalinan 38,7%, faktor kejangdemam 67,7%, dan faktor trauma kepala 41,9%.Kesimpulan : Prevalensi kejadian epilepsi anak usia ≤ 5 tahun di RSUD DR. H.Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2012-2014 banyak terdapat pada pasienyang memiliki riwayat kejang demam.
PREVALENSI GANGGUAN JIWA PADA ANAK DI LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN) ANAK KELAS III BANDAR LAMPUNG 2015 Sri Maria Pujilestari; Asri Mutiara Putri; Purnama Sanjaya
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.218 KB) | DOI: 10.33024/.v2i2.700

Abstract

Di Indonesia anak dengan tindak pidana dari tahun ke tahunsemakin meningkat. Pemidanaan sendiri bertujuan agar anak menjadi pribadi yanglebih baik, dapat diterima dan berguna bagi masyarakat akan tetapi denganbanyaknya tekanan yang ada di LP dapat membuat anak mengalami berbagaigangguan kesehatan mental.Tujuan Penelitian : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiprevalensi gangguan jiwa pada anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIIBandar Lampung menggunakan instrumen MINI –ICD 10.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptifdengan pendekatan cross sectional dimana sampel diambil dalam satu waktu.Hasil Penelitian : Pada sampel yang berjumlah 82 anak di LP Anak Kelas IIIBandar Lampung didapatkan sampel yang memenuhi kriteria Episode Depresifsebanyak 19 orang (23,2%), Agorafobia sebanyak 2 orang (2,4%), GangguanPanik sebanyak 4 orang (4,9%), Anxietas Menyeluruh sebanyak 3 orang (3,7%),Post Traumatic Stres Disorder sebanyak 4 orang (4,9%), Gangguan Alkohol 10orang (12,2%) dan Gangguan Zat 6 orang (7,3%) Bulinemia Nervosa, AnoreksiaNervosa dan Gangguan Psikotik tidak di dapati adanya pada sampel.Kesimpulan : Jenis – jenis gangguan jiwa yang terdapat pada anak di LP AnakKelas III Bandar Lampung yaitu Episode Depresif, Agorafobi, Gangguan Panik,Anxietas Menyeluruh, Post Traumatic Disorder, Gangguan Alkohol danGangguan Zat.
HUBUNGAN FAKTOR USIA, JENIS KELAMIN DAN GEJALA KLINIS DENGAN KEJADIAN KARSINOMA NASOFARING DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 – 2014 Resti Arania; Sri Maria Pujilestari; Irne Jayanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/.v1i3.678

Abstract

Karsinoma nasofaring merupakan keganasan di daerah kepala dan leheryang selalu berada dalam kedudukan lima besar diantara keganasan tubuhlainnya dan menempati urutan pertama di bidang Telinga, Hidung danTenggorok (THT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktorusia, jenis kelamin dan gejala klinis dengan kejadian karsinoma nasofaring diRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian inideskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.Diperoleh data dari 80 pasien yang terdiagnosis karsinoma nasofaringsebesar 41 orang dan tidak karsinoma nasofaring 39 orang, distribusi frekuensiusia pasien lebih tinggi pada kategori usia berisiko (>40 tahun) sebesar 34 orang(60,7 %), distribusi frekuensi jenis kelamin pasien lebih tinggi pada kategorilaki-laki sebesar 54 orang (32.5 %), distribusi frekuensi gejala klinis padakategori gejala pilek lama sebesar 62 orang (77.5 %) dan sakit kepala hebatsebesar 62 orang (77.5 %), kemudian diikuti oleh gejala epistaksis 59 orang(73.8 %) serta gejala tinitus 58 orang (72.5 %).Kesimpulan pada penelitian ini Ada hubungan yang bermakna antarausia dengan kejadian karsinoma nasofaring dengan nilai p=0.010. ada hubunganyang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian karsinoma nasofaringdengan nilai p=0.003 dan gejala klinis yang memiliki hubungan bermaknaadalah gejala epistaksis dengan nilai p=0.015.