Mencari makan dan beraktifitas di dalam hutan merupakan aktifitas Keseharian yang dilakukan oleh Suku Anak Dalam (SAD) Â sehingga Komunitas ini sering memanfaatkan tanaman hutan sebagai obat penolong pertama pada masalah Kesehatan yang di alami. Suku Anak Dalam (SAD) lebih memilih menggunakan ramuan tradisional sebagai terapi pengobatan yang biasa di sebut Nenek Puyang oleh daripada mengunjungi fasilitas Kesehatan yang cukup jauh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan kekayaan hutan sebagai terapi penyembuhan terhadap masalah kesehatan Jenis penelitian ini adalah Kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in-depth interview). Jumlah sampel 8 responden yang di ambil dengan snowball sampling. Penelitian di laksanakan di Desa Bukit Suban Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Desember 2022. Analisis pengelolaan data di interprestasikan dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian yaitu pengolahan tanaman hasil hutan yang di laksanakan oleh Suku Anak Dalam (SAD) masih sangat sederhana dan alami. Dan adanya temuan obat dari hasil hutan yang di anggap sebagai obat yang komunitas percayakan. Akan tetapi manfaat obat tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian baik penelitian yang ada di Provinsi Jambi atau penelitian-penelitian hasil alam liar. Obat yang di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh komunitas dalam upaya mengobati atau mencegah masalah kesehatanmasih sangat alami dan mengandung unsur budaya. Temuan obat yang di gunakan tidak sesuai dengan penelitan atau literatur seperti buah jernang, umbut bayas dan siluk.