Muhammad Nur Iqbal Nurdin
Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Quo Vadis Fungsi Kepolisian dalam Penanganan Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi Asriyani, Arini; Ambarwati, Auliah; Nurdin, Muhammad Nur Iqbal; Darmawansya, Andi
JUSTISI Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/js.v7i2.1365

Abstract

Penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia hingga kini belum terselesaikan dengan baik karena sejumlah masalah, baik dalam tingkat infrastruktur maupun suprastruktur hukum yang memadai. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis arah kebijakan Kepolisian dalam Penanganan Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, karena fokus kajian berangkat dari kekaburan norma, menggunakan pendekatan : statute approach, conceptual approach, serta analytical approach. Tehnik penelusuran bahan hukum menggunakan tehnik studi dokumen, serta analisis kajian menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam penanganan paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia, sejauh ini telah dilakukan beberapa upaya oleh Kepolisian. Akan tetapi, pemberantasan penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia tidak cukup apabila hanya dilakukan oleh pihak Kepolisian saja, tetapi juga harus melibatkan beberapa pihak dalam membangun kesadaran bersama
Quo Vadis Fungsi Kepolisian dalam Penanganan Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi Arini Asriyani; Auliah Ambarwati; Muhammad Nur Iqbal Nurdin; Andi Darmawansya
JUSTISI Vol. 7 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/js.v7i2.1365

Abstract

Penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia hingga kini belum terselesaikan dengan baik karena sejumlah masalah, baik dalam tingkat infrastruktur maupun suprastruktur hukum yang memadai. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis arah kebijakan Kepolisian dalam Penanganan Penyebaran Paham Radikalisme dan Intoleransi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, karena fokus kajian berangkat dari kekaburan norma, menggunakan pendekatan : statute approach, conceptual approach, serta analytical approach. Tehnik penelusuran bahan hukum menggunakan tehnik studi dokumen, serta analisis kajian menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam penanganan paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia, sejauh ini telah dilakukan beberapa upaya oleh Kepolisian. Akan tetapi, pemberantasan penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di Indonesia tidak cukup apabila hanya dilakukan oleh pihak Kepolisian saja, tetapi juga harus melibatkan beberapa pihak dalam membangun kesadaran bersama
Government Policy Implementation Regarding Covid-19 in Makassar Widya Surya Cendekiana; Andi Darmawansya; Muhammad Nur Iqbal Nurdin
Golden Ratio of Law and Social Policy Review (GRLSPR) Vol. 2 No. 1 (2022): July - December
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.228 KB)

Abstract

This article discusses the policies of the targeted city local government related to Covid-19 regulations as well as policies issued by the government down to the regional level. The aim is simply to provide an overview of the situation in the areas affected by the disaster after the existence of local legal policies issued by the government in the research location. The research method used in this article is normative legal research. The results of this study describe the implementation of policies in efforts to deal with Covid-19 in Government regulations at the regional level, especially Makassar City which aims to prevent transmission of Covid-19. The implementation of local government regulations has made people aware of the importance of wearing masks, one of which is contained in the contents of the health protocol rules. The existence of policies issued by regulations is not yet an antidote to the Covid-19 virus, but this policy only prevents the spawning of Covid-19. The Covid-19 Task Force is tasked with assisting control and law enforcement against health protocol violations. The team was formed to carry out direct handling in the field in controlling and enforcing health protocol laws, especially in the Makassar City area. In order to reduce the transmission of the spread of the Covid-19 virus, the government should have policies that support each other so that it is more stringent in security and supervision during the implementation of the PSBB and it is hoped that it will patrol places more often that invite people to crowded places.
Implikasi Kepastian Penyerahan Barang Oleh Perusahaan Dalam Kontrak Pengadaan Barang Proyek Muh. Nur Iqbal N; Muh. Rafli
Vifada Assumption Journal of Law Vol. 1 No. 1 (2023): January - June
Publisher : Yayasan Vifada Cendikia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70184/ad25fy20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kepastian hukum dalam kontrak pengadaan barang proyek oleh perusahaan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Yuridis Normatif yang dimana datanya bersumber dari data sekunder yang ditemukan dari ketentuan peraturan perundang-undangan dan studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dimaksud adalah bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepastian hukum dalam kontrak pengadaan barang proyek oleh perusahaan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dimana dalam perjanjian tersebut telah memenuhi unsur atau aspek formal terjadinya sebuah perjanjian. Hal ini didukung juga oleh adanya klausula terhadap isi perjanjian yang telah disepakati sehingga ruang untuk penyalahgunaan kontrak semakin sempit, skema pembayaran yang jelas dan subtansi dari isi perjanjian yang dituangkan dalam perjanjian juga jelas
Juridical Analysis of the Concept of State Responsibility towards Natural Disaster Victims Based on Indonesian Law Number 24 of 2007 on Disaster Management Nur Iqbal N, Muh.; Awaluddin, Ahmad Reski; Liweng, Andi Darmawansya Tenri
Golden Ratio of Law and Social Policy Review Vol. 4 No. 1 (2024): July - December
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grlspr.v4i1.847

Abstract

This research aims to analyze the concept of state responsibility towards natural disaster victims. Case study on the impact of the earthquake in West Sulawesi in 2021. The approach used is a philosophical approach. The research method used is a mixed qualitative and quantitative approach. The primary data used consists of interview data conducted with the Head of the BPBD of West Sulawesi Province, the Head of the Social Service of West Sulawesi Province, the Head of Law and Human Rights of West Sulawesi, and the community victims of Natural Disasters in West Sulawesi Province. The secondary data used includes (1) Primary legal materials, which are all related regulations such as the 1945 Constitution and Law No. 39 of 1999 on Human Rights. (2) Secondary legal materials, which provide explanations of primary legal materials in the form of laws written in journals by legal scholars, and theories or opinions of experts such as the theories used, namely the theory of state responsibility, the theory of legal protection, and the theory of human rights. (3) Tertiary legal materials, which provide guidance in the form of dictionaries, encyclopedias, and books that explain primary and secondary legal materials. The research results show that the sustainability of victim handling and the effectiveness of social assistance guarantee implementation are influential factors on the state's responsibility towards natural disaster victims. The importance of human rights-based policies, coordination between the central, provincial, and regional governments, and the fulfillment of basic needs to ensure the state's responsibility towards victims are met.
Hak Asal Usul Desa: Perspektif Yuridis Sugandi, Muhammad Syafei; Nurdin, Muhammad Nur Iqbal
Qawanin Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4 No. 2 (2023): September 2023 - Februari 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56087/qawaninjih.v4i2.436

Abstract

The purpose of writing this thesis is to analyze the nature of village conflict in terms of the form of guaranteeing the traditional origin rights of village communities since the issuance of Law No. 6 of 2014 concerning Villages. The aim of writing this thesis is to analyze the nature of village conflict in terms of the form of guaranteeing the traditional origin rights of village communities since the issuance of Law No. 6 of 2014 concerning villages. This research method uses normative research. The types and sources of legal materials used in preparing this research are primary legal materials originating from statutory regulations, secondary legal materials obtained from collecting library data in the form of literature, scientific works, journals, documentation. from various related institutions or agencies, tertiary legal materials, guidance on primary and secondary legal materials in the form of encyclopedia dictionaries, materials from the internet and scientific literature, and data collected through primary data and secondary data, then analyzed using qualitative analysis. The results of this research show that village origin rights are viewed from a juridical perspective in Law No. 6 of 2014 concerning villages and several further regulations related to villages provide recognition of guaranteeing village origin rights in a complex manner, village conflicts arise due to the role of the implementer of guaranteeing village origin rights. which is not optimal. Reviewing the legal regulations regarding villages, regional governments as implementers of the role of guaranteeing rights of origin must be more active through enacting regional regulations. The government is obliged to prioritize dialogue in resolving village conflicts and providing adequate compensation for village community land which is the object of national development. The issuance of Law No. 6 of 2014 concerning Villages, emphasizes the fulfillment of guarantees for village government administration based on rights of origin, which is then further regulated in the Regulation of the Minister of Villages, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration No. 1 of 2015 concerning Guidelines for Authority Based on Rights of Origin and Authority. The Village-Scale Local which is the benchmark for guidelines for procedures for implementing the authority of rights of origin is quite clear, as well as the Regulation of the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number 18 of 2018 concerning Village Community Institutions and Village Traditional Institutions to become a meeting point for village governments and village traditional institutions. Abstrak: Tujuan penulisan skripsi ini adalah menganalisa fonemana konflik desa ditinjau dari bentuk penjaminan hak asal usul tradisional masyarakat desa sejak dikeluarkannya undang-undang no 6 tahun 2014 tentang desa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian normatif, Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini ialah bahan hukum primer berasal dari peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder diperoleh dari pengumpulan data-data kepustakaan berupa literatur- literatur, karya ilmiah, jurnal, dokumentasi dari berbagai lembaga atau instansi yang terkait, bahan hukum tersier petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder berupa kamus ensiklopedia, bahan dari internet dan literatur ilmiah, dan data yang terkumpul melalui data primer dan data sekunder, kemudian di analisis dengan analisis kualitatif. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa hak asal usul desa ditinjau dari segi yuridis dalam undang-undang no 6 tahun 2014 tentang desa dan beberapa pengaturan lanjutan terkait desa memberikan pengakuan penjaminan hak asal usul desa secara kompleks, konflik desa timbul akibat peran pelaksana penjaminan hak asal usul desa yang tidak optimal. Meninjau pengaturan peraturan perundang-undangan mengenai desa, pemerintah daerah sebagai pelaksana peran jaminan hak asal usul harus lebih aktif melalui penetapan peraturan daerah. Pemerintah wajib mengedepakan dialog dalam mengatasi konflik desa dan memberikan ganti rugi yang layak terhadap lahan masyarakat desa yang menjadi objek pembangunan nasional. Dikeluarkannya Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, mempertegas pemenuhan penjaminanan penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan hak asal usul yang kemudian diatur lebih lanjut pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang menjadi patokan pedoman tata cara dalam melaksanakan kewenangan hak asal usul cukup jelas, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa untuk menjadi titik temu pemerintah desa dan lembaga adat desa.