Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAKNA DAN FUNGSI SARAFAL ANAM DALAM ACARA PERNIKAHAN SUKU LEMBAK DI KELURAHAN PAGAR DEWA KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU Jelita Zakaria; St. Asiyah
Lateralisasi Vol. 7 No. 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.558

Abstract

ABSTRAK Manusia merupakan makhluk yang berbudaya.Melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu juga manusia hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Olek karena itu kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat. Suku Lembak adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Bengkulu.Masyarakat Suku Lembak kaya dengan budaya dan sastra lisan. Seni pertunjukan Sarafal Anam merupakan salah satu budaya masyarakat Lembak yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat Lembak.Perlu diketahui bahwa budaya pertunjukan Sarafal Anam yang dimiliki oleh masyarakat suku Lembak khususnya di Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penulis simpulkan bahwa pertunjukan seni Sarafal Anam bagi masyarakat suku Lembak pada acara pernikahan di kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu memiliki makna solidaritas, kebersamaan, dan hiburan sebagai pelengkap kegembiraan terwujudnya pernikahan anak dalam suatu keluarga. Melalui seni pertunjukan Sarafal Anam nilai budaya yag terkait dengan solidaritas dan kebersamaan akan selalu terpupuk dengan baik. Khusus bagi pemyelenggara, pelaksanaan pertunjukan seni Sarafal Anam yang mereka selenggarakan adalah secara tidak lansung untuk memberitahukan kepada masyarakat lingkungan bahwa anak yang akan menikah adalah bujang dan gadis. Pertunjukan seni Sarafal Anam pada acara pernikahan masyarakat suku lembak di Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu juga memiliki beberapa fungsi, yaitu (1) sebagai hiburan, (2) fungsi pendidikan, (3) fungsi penebal emosi keagamaan, (4) fungsi estetis. Fungsi tersebut melekat pada unsur pokok dalam proses penyelenggaraan Sarafal Anam, yaitu pemeran, penyelenggara dan penonton.
PERGESERAN BAHASA LEMBAK DI KALANGAN REMAJA SUKU LEMBAK KELURAHAN PAGARDEWA KOTA BENGKULU Jelita - Zakaria; St. Asiyah; Yanti Paulina
Lateralisasi Vol. 8 No. 1 (2020): Lateralisasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i1.811

Abstract

ABSTRAKKata Kunci :  Pergesesran, Bahasa Lembak Masa remaja adalah masa identitas diri. Pencarian identitas ini sering remaja lakukan pada saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Pencarian identitas diri yang dilakukan remaja pada saat berkomunikasi sering mengalami peralihan bahasa. Seperti halnya bagi remaja suku lembak Pagardewa kota Bengkulu dalam berkomunikasi.  Tujuan dari penilitian ini adalah (1) mendiskripsikan pergeseran bahasa Lembak dikalangan remaja suku Lembak Pagardewa kota Bengkulu. (2) Mendiskripsikan sebab sebab terjadinya pergeseran bahasa Lembak di kalangan remaja Suku Lembak Pagardewa Kota Bengkulu.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Informan  dalam penelitian ini adalah remaja yang berasal dari Suku Lembak Pagardewa Kota Bengkulu. Teknik pengumpulamn data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan  adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data mencakup perpanjang pengamatan, ketekunan, triagulasi. Hasi penelitian ini menunjukan Sekolah. Simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1). Remaja Suku Lembak Pagardewa kota Bengkulu malu untuk menggunakan bahasa Lembak dalam berkomunikasi sehari-hari. 2).  Remaja suku Lembak Pagardewa Bengkulu berkomunikasi dengan orang lain menggunakan  bahasa Melayu Bengkulu dan bahasa Indonesia, karena bahasa sini lebih mudah dipahami oleh semua kalangan. Penyebab pergeseran bahasa Lembak dikalangan remaja suku Lembak Bengkulu adalah 1). sosialisasi dalam keluarga tidak emnggunakan bahasa Lembak. 2). Interaksi dengan teman dilingkungan sekitar yang beragam. 3). Sekolah yang menggunakan bahasa nasional.
Pendampingan Orang Tua Peserta Didik dalam Membimbing Belajar Anak pada Masa Covid-19 di RT. 46 Pagar Dewa Kota Bengkulu Ira Yuniati; St. Asiyah; Yanti Paulina; Jelita Zakaria; Man Hakim; Hasmi Suyuthi
PKM Linggau: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal PKM Linggau (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.316 KB) | DOI: 10.55526/pkml.v2i1.245

Abstract

Pandemi covid-19 atau dikenal virus corona, penularannya sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termsuk Indonesia. Untuk menekan penyebaran virus corona, maka belajar di pindahkan ke rumah masing-masing dengan daring. Dengan adanya program tersebut, banyak orang tua peserta didik merasa kesulitan dalam membimbing anaknya belajar dan mengajari anaknya ketika mempelajari mata pelajaran yang dirasa tidak bisa dikuasai anak-anak. Oleh karena itu, pendampingan orang tua peserta didik dalam membimbing anaknya yang sedang belajar di RT. 46 Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu perlu dilaksanakan dengan tujuan agar orang tua peserta didik terhindar dari berbagai kesulitan yang dialami dalam pembelajaran anaknya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan masyarakat dengan cara mengajak para orang tua peserta didik diajak dan diberi penjelasan tentang bimbingan anak dan pembelajaran anak-anaknya. Langkah-langkah kegiatan meliputi: tahap perencanaan, pendataan, dan terakhir tahap pelaksanaan. Pada pelaksanaan yang disampaikan: 1) pendampingan dalam menumbuhkan semangat belajar anak, 2) menumbuhkan minat belajar anak, dan 3) mengatasi kesulitan belajar anak ketika sedang belajar.