Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN KEKOHESIFAN KELUARGA SISWA DENGAN KOMBINASI STRATEGI EMPTY CHAIR DAN REFRAMING Devi Ratnasari; M. Solehuddin
Edusentris Vol 3, No 2 (2016): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.402 KB) | DOI: 10.17509/edusentris.v3i2.443

Abstract

Dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang mengindikasikan rendahnya kekohesifan keluarga, penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan kombinasi strategi empty chair dan reframing dalam meningkatkan kekohesifan keluarga siswa. Kombinasi strategi empty chair dan reframing adalah teknik konseling yang dilakukan dengan cara mendorong konseli untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman negatifnya berkenaan dengan keluarga melalui permainan “kursi kosong” (empty chair) dan kemudian  mengidentifikasi alternatif-alternatif dan memodifikasinya dengan hal-hal positif (reframing). Dengan melibatkan enam siswa kelas VIII pada sebuah SMP Negeri di Taman Sidoarjo yang kekohesifan keluarganya sangat rendah (disconnected), penelitian ini dilakukan dengan metode single-subject desain A-B. Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan kombinasi strategi empty chair dan reframing secara umum efektif dalam meningkatkan kekohesifan keluarga siswa. Bila dilihat per aspek, ditemukan bahwa kombinasi dua strategi tersebut efektif dalam meningkatkan semua aspek kekohesifan keluarga pada empat subjek penelitian,  namun kurang efektif dalam meningkatkan aspek waktu (time) dan keterbatasan (boundaries) pada dua subjek penelitian.
Differentiated instruction: a quran-based literacy learning model in inclusive classrooms Wachidah, Kemil; M. Solehuddin; Syihabuddin
Jurnal Bidang Pendidikan Dasar Vol 9 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jbpd.v9i1.11667

Abstract

Primary school teachers' understanding of literacy learning is often limited to reading and writing skills, whereas 21st century literacy skills include comprehension, analysis of information, and expression of emotions and thoughts. This study developed a model of Qur'an-based Differentiated Literacy Learning using the ADDIE development method, which involved observations, interviews and questionnaires. The model goes through five stages: analyzing learners' needs and characteristics, designing Qur'an-integrated learning, developing strategies and materials, implementing in trials, and evaluating learning outcomes and socio-emotional intelligence. The results showed that the model not only significantly improved students' literacy, but also strengthened their social-emotional intelligence, as seen from increased participation and positive interactions inside and outside the classroom. The model was rated as highly feasible and practical by experts. The results of this study make an important contribution to literacy learning that is holistic and based on the moral and spiritual values of the Qur'an.
Penerapan Program Bimbingan Kolaboratif Untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa Sekolah Dasar: Studi Pre-Eksperimental Atma, Handita Widhi; M. Solehuddin; Yusi Riska Yustiana
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7266

Abstract

Fenomena antisosial masih kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Penelitian bertujuan meningkatkan perilaku prososial melalui program bimbingan kolaboratif. Peneliti menggunakan teknik role play dan symbolic modelling sementara guru memberikan latihan praktik batik jumputan. Penelitian menggunakan pendekatan mix method-convergent parallel. Desain penelitian adalah pre-eksperimen one goup pre-test post-test. Subjek penelitian berjumlah 35 siswa SDN 2 Lembang tahun ajaran 2018/1019, yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrument kuantitatif adalah skala perilaku prososial siswa, dan instrument kualitatif lembar refleksi siswa. Analisis data kuantitatif menggunakan uji wilcoxson data berpasangan dan N-gain. Analisis data kualitatif dilakukan melalui hasil refleksi diri siswa. Hasil penelitian menunjukkan program bimbingan kolaboratif efektif meningkatkan perilaku prososial, dibuktikan skor wilcoxson nilai z = -3.541 dan signifikansi 0.000, serta nilai N-gain peningkatan skor sebesar 0.12 atau 12%. Analisi kualitatif menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap prososial di kehidupan sehari-hari siswa. Hasil penelitian dapat dijadikan alternatif rujukan untuk mengembangkan perilaku prososial siswa di sekolah. Kata kunci: perilaku prososial anak, bimbingan kolaboratif, siswa sekolah dasar