Ilham Minggi
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Miskonsepsi pada Materi Aljabar Siswa Kelas VIII SMP Najmawati Azis; Suradi Tahmir; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.439 KB) | DOI: 10.35580/imed15329

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal pada materi aljabar. Untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi dalam penelitian ini, menggunakan CRI (Certaninty of Respon Index) yaitu ukuran tingkat keyakinan/kepastian reposnden dalam menjawab setiap soal yang diberikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes diagnostik yang dilengkapi dengan kriteria CRI dan wawancara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa beberapa jenis miskonsepsi yang teridentifikasi adalah (1) Siswa mengalami miskonsepsi konsep terkait definisi variabel dan koefisien, (2) Siswa mengalami miskonsepsi hitung terkait pengoperasian suku-suku sejenis, (3) Siswa mengalami miskonsepsi tanda terkait konstanta, dan (4) Siswa mengalami miskonsepsi terjemahan terkiat koefisien. Kata Kunci: miskonsepsi, kosep pada materi aljabar, metode CRI This research aimed to describe the misconception of class VIII students to solving questions in algebra material. To identify the occurrence of misconceptions in this study, using CRI (Certaninty of Respon Index) was a measure the level of confidence / certainty of respondent in answering each question (problem) given. The instrument data collection technique used was a diagnostic test with CRI criteria and interview. The research result concluded that several types of misconception indetified were (1) Student experienced concept misconception related to definition of variableand coefficient, (2) Student experienced count misconception related to the operation of like terms, (3) Student experienced sign misconception related to constant and (4) Student experienced translation misconception related to coefficient. Keywords: misconception, concepts on algebra material, CRI method
Deskripsi Penalaran Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Ditinjau dari Kemampan Awal Irma Sulistiawati; Nurdin Arsyad; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 3, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.209 KB) | DOI: 10.35580/imed11047

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran siswa dalam pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan barisan dan deret yang ditinjau dari kemampuan awal. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka, dipilih subjek penelitian sebanyak 2 siswa kelas XI MIPA salah satu SMA di Makassar. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara kemudian melalui tiga tahapan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses penalaran siswa yang berkemampuan tinggi yaitu mengaitkan konsep dan pengetahuan yang dimilikinya, mengumpulkan bukti dengan menyebutkan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan, mengaitkan rumus yang sudah dimiliki dengan masalah yang dihadapi, mengidentifikasi konsep yang digunakan untuk memecahkan masalah, mengungkapkan alasan dalam menjelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan pemecahan masalah. Dan menarik kesimpulan menjelaskan konsep yang digunakan dari soal. Sedangkan proses penalaran siswa berkemapuan rendah yaitu menyebutkan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan serta siswa tidak dapat membuat kesimpulan apapun setelah menyelesaikan soal. Hal ini disebabkan karena belum memahami soal sepenuhnya, siswa tidak terbiasa mengoreksi kembali jawaban yang diperoleh, dan siswa tidak terbiasa menuliskan kesimpulan akhirKata kunci: penalaran, pemecahan masalah, barisan dan deret, kemampuan awal Abstract. This study aims to describe students' reasoning in mathematical problem solving on the topic sequences and series viewed by prior knowledge. This type of research is descriptive qualitative. By using purposive sampling technique, then, the research subjects were selected as many as 2 students of class XI MIPA, one of the high schools in Makassar. The data collection technique uses test methods and interviews then through three stages of data analysis, namely data reduction, data display, and drawing conclusion. The results showed that the reasoning process of high-ability students was to associate the concepts and knowledge they had, gather evidence by mentioning things that were known and asked, linking the formulas that were already owned with the problems faced, identifying concepts used to solve problems, revealing reasons in explaining the steps in carrying out problem solving. And drawing conclusions explains the concepts used from the problem. While the reasoning process of low-ability students is to mention things that are known and asked and students cannot make any conclusions after solving the problem. This is because students have not fully understood the problem, students are not used to correcting the answers obtained, and students are not used to writing final conclusionsKeywords: reasoning, problem solving, sequence and sequence, prior knowledge
Deskripsi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Dimensi Tiga pada Kelas VIII N. Nurrahmah; D. Djadir; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.504 KB) | DOI: 10.35580/imed9491

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal dimensi tiga. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, maka dipilih subjek penelitian sebanyak 3 siswa kelas VIII  yang dikategorikan menjadi subjek KF, subjek KK, subjek KO dan subjek KP. Untuk pengumpulan data, instrumen yang digunakan adalah tes diagnostik dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek KF mengalami kesulitan fakta berkaitan dengan ketidakmapuan menginterpretasi hasil akhir yang diperoleh; (2) subjek KK mengalami kesulitan konsep berkaitan dengan ketidakmampuan mengidentifikasi contoh dan bukan contoh dari konsep dan ketidakmampuan menegaskan konsep-konsep. Ketidakmampuan mengidentifikasi terlihat dari ketidakmampuan subjek menjawab benar soal yang diberikan. Ketidakmampuan menegaskan terlihat dari keraguan subjek dalam memberikan alasan memilih dan tidak memilih gambar. Subjek KK juga mengalami kesulitan dalam membedakan bangun ruang prisma dan bangun ruang limas; (3) Subjek KO mengalami mengalami kesulitan operasi. Hal ini terlihat dari kesalahan subjek dalam melakukan operasi. Subjek KO salah dalam melakukan operasi berkaitan dengan urutan operasi dan cara menyelesaikan persamaan menggunakan pembagian; dan (4) Subjek KP megalalami kesulitan prinsip. Hal ini terlihat dari ketidakmampuan subjek menentukan rumus yang sesuai dengan permasalahan yang diberikan. Subjek KP mampu menghapal rumus tapi tidak dapat menyesuaikan rumus dengan permasalahan.Kata Kunci: Kesulitan, dimensi tiga.Abstract. This research is a qualitative research, it amis to describe the students’ difficulties in solving three-dimensional problems on the flat-side material. By using purposive sampling technique, then the subjects in this research were 3 students on grade VIII, that is subject KF, subject KK, subject KO and subject KP. For data collection, the instruments used are diagnostic test and interviews. The results showed that (1) Subject KF having facts difficulty relating to the inability to interpret the final results obtained; identify examples and non-example of the concept and an inability to assert concepts, inability to further identify the subject seen from an inability to answer correctly questions provided. The inability of the subject confirms looks of doubt in giving the reasons selecting and deselecting the image. Subject KK also have difficulty in distinguishing geometrical geometrical prism and pyramid; (3) Subject KO having operating difficulty. This is evident from the subject mistake in conducting the operation. Subject KO wrong in doing operations related to the sequence of operations and how to solve equations using division; and (4) Subject KP having principle difficulty. This is evident from the inability of the subject determines the appropriate formula with the given problem. Subject KP capable of memorizing formulas but can not adjust the formula to the problem.Keywords: difficulty, three-dimensional
Deskripsi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika N Nurlaelah; A Alimuddin; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.791 KB) | DOI: 10.35580/imed9250

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Subjek penelitian terdiri dari 2 siswa kelas IX.A yang dipilih berdasarkan banyanya  kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis yang memuat 1 butir soal uraian dan pedoman wawancara. Kesalahan yang dianalisis dikategorikan dengan menggunakan kategori kesalahan Newman yang terdiri dari 5 kesalahan yaitu kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan mentransformasikan, kesalahan memproses dan kesalahan menuliskan jawaban akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria kesalahan Newman, kesalahan yang terjadi adalah tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, tidak mampu membuat model matematika dengan benar, tidak mampu menggunakan prosedur, salah dalam menggunakan operasi hitung dan tidak mampu menyimpulkan hasil akhirnya.. Penyebab siswa melakukan kesalahan adalah tidak memahami informasi yang ada pada soal, kurangnya ketelitian siswa, dan kurangnya keterampilan, lupa, dan tergesa-gesa dalam menjawab soal. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang jenis kesalahan yang dilakukan siswa SMP pada materi sistem persamaan linear dua variabel khususnya dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga dalam proses pembelajaran kesalahan-kesalahan yang dilakukan dapat segera diminimalisir.Kata kunci: Kesalahan, Sistem Persamaan Linear Dua variabel, Prosedur Newman.Abstract.This research aimed to describe the types of errors made by students in solving mathematical problems in the Two-Linear Linear Equation System and the factors causing students to make mistakes. The research subjects consisted of 2 students of class IX.A who were selected based on how many errors were made in solving math story problems. The instrument used is a written test that contains 1 item description and interview guidelines. The errors analyzed are categorized using the Newman error category which consists of 5 errors, namely reading errors, misunderstanding, errors in transforming, processing errors and errors in writing the final answer. The results showed that based on the Newman error criteria, the errors that occurred were not being able to write down what was known and what was asked, not being able to make a mathematical model correctly, unable to use procedures, wrong in using count operations and unable to conclude the final results. The cause of students making mistakes is not understanding the information in the problem, lack of accuracy of students, and lack of skills, forgetting, and hurrying in answering questions. The results of this study are expected to add insight into the types of errors made by junior high school students in the material system of linear equations of two variables, especially in working on problems related to everyday life so that in the learning process mistakes made can be minimized immediately.Keywords: Errors, Two-Linear Linear Equation System, Newman’s Procedure.
Peningkatan mutu proses pembelajaran melalui pelatihan Pedagogik Content Knowledge (PCK) Usman Mulbar; Alimuddin Alimuddin; Ilham Minggi; Ahmad Zaki
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2018, No 8: PROSIDING 8
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.253 KB)

Abstract

The PKM program focused on providing trainingand mentoring activities to participants regarding PedagogicContent Knowledge (PCK) to improve the quality of thelearning process with the aims of (1) to increase knowledgeabout PCK, (2) participants can implement the PCK well in thelearning process, and (3) participants can disseminateknowledge of PCK. The main target audience in this PKMProgram included school supervisors, school principal, andschool teachers in the Tinggimoncong District, GowaRegency, South-Sulawesi Province. The results obtained in theprogram showed that knowledge and concepts of PCK of theparticipants increased, development skills of PCK of theparticipants were increase, PKM program participants couldcreate examples and compile the PCK activities in learningclasses, and PKM program participants could implement thePCK in the learning process at school. Other results obtainedwere the increased motivation of participants in knowing thePCK and the high enthusiasm of participants in disseminatingthe results of the PKM program, especially the informationabout PCK.