Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : NIKe Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Fisheries and Marine Scientific Journal

Formulasi Selai Lembaran dari Campuran Rumput Laut dan Buah Nanas Gustin H. Ismail; Nikmawatisusanti Yusuf; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 4, DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.621 KB) | DOI: 10.37905/.v3i4.1326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Memperoleh formula selai lembaran dari campuran rumput laut K. alvarezii dan buah nenas terbaik berdasarkan nilai organoleptik hedonik selai lembaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2014 di Desa Dunggala Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Hasil penelitian pendahuluan untuk lama pemasakan berdasarkan trial and error yaitu selama 60 menit sehingga selai dapat dibuat dalam bentuk lembaran. Hasil penelitian utama tentang karakteristik selai lembaran campuran antara bahan rumput laut dan buah nenas disimpulkan bahwa formula terpilih adalah selai lembaran dengan perbandingan bahan rumput laut dan buah nenas sebesar 1:2. Kata kunci: selai lembaran, K. alvarezii, nanas, organoleptik
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Flavonoid Buah Mangrove Sonneratia Alba terhadap Bakteri Vibrio Alginolitycus | Antibacterial activity of flavonoid extract from mangrove fruit of Sonneratia alba against Vibrio alginolitycus bacteria Zulfandi Karim; Rieny Sulistijowati; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 6 NOMOR 2 | JUNI 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.097 KB) | DOI: 10.37905/.v6i2.5224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak flavonoid buah mangrove S. alba terhadap bakteri V. alginolitycus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi cair, uji diameter zona hambat (DZH) menggunakan metode difusi agar. Penggunaan kontrol positif Chloramphenicol dan kontrol negatif aquadest sebagai parameter pembanding. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan. Hasil analisis uji lanjut (Duncan) menunjukkan bahwa ketiga perlakuan konsentrasi flavonoid mampu memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda nyata terhadap V. alginolitycus yaitu antara konsentrasi 500, 375, dan 250 ppm dengan luas zona hambat sebesar (10,33 mm), (9,23 mm), dan (8,07 mm). Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas penghambatan ekstrak flavonoid pada konsentrasi 500 ppm tergolong kuat, sehingga mempunyai potensi sebagai antibakteri V. alginolitycus yang merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit ice-ice rumput laut Kappaphycus alvarezii. This study aims to determine the antibacterial activity of S. alba mangrove fruit flavonoid extracts against V. alginolitycus bacteria. Antibacterial activity testing is carried out with a minimum inhibitory concentration test (MIC) using the liquid dilution method, the inhibition zone diameter test (DZH) uses the agar diffusion method. The use of Chloramphenicol positive control and aquadest negative control as comparison parameters. This study used a completely randomized design (CRD) with two replications. The results of further test analysis (Duncan) showed that the three treatments of flavonoid concentration were able to provide significantly different inhibitory activity against V. alginolitycus i.e. between concentrations of 500, 375, and 250 ppm with inhibitory zone area of (10.33 mm), (9.23 mm), and (8.07 mm). Based on the results of the study, the inhibitory activity of flavonoid extracts at a concentration of 500 ppm is quite strong, so has the potential as an antibacterial to V. alginolitycus which is one of the bacteria that causes seaweed ice-ice desease of Kappaphycus alvarezii. Katakunci: Sonneratia alba; flavonoid; anti bakteri; Vibrio alginolitycus; KHM; zona hambat Keywords: Sonneratia alba; flavonoid; anti bacterial; vibrio alginolitycus; DZH; inhibition zone
Karakteristik Gizi Roti Manis Ubi Jalar dengan Penambahan Bubur Rumput Laut | Nutritional characteristics of sweet potato bread with the addition of seaweed porridge Ulviyana Male; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.45 KB) | DOI: 10.37905/.v5i3.5282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replications. The test parameters are chemical / nutritional characteristics consisting of water, ash, protein, fat, carbohydrate and fiber content. The results showed the addition of seaweed porridge had a significant effect on water content, protein, fat and carbohydrate but did not have a significant effect on ash and fiber content. The nutritional value of the product ranges from water content 23.22-26.93%; ash 2.25% -2.30%; protein 3.84-5.66%; fat 11.18-12.58%; carbohydrates 50.66-56.33% and fiber 2.49-3.15%. Katakunci: Roti manis; rumput laut; Kappaphycus alvarezii; ubi jalar; Ipomea batatas; gizi. Keywords: Sweet bread; seaweed; Kappaphycus alvarezii; sweet potato; Ipomea batatas; nutrition.
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin Tulang Ikan Tuna yang Diproses dengan Cuka Aren Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.199 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cuka aren (Arenga pinnata) terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang diekstraksi dari tulang ikan tuna (Thunnus sp.). Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi spontan cuka aren selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Gelatin yang dihasilkan diukur karakteristik kimia serta fisiknya yaitu kadar proksimat dan pH, serta rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci: cuka aren, gelatin, tulang ikan tuna
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin dari Tulang Ikan Tuna (thunnus sp.) yang Diproses dengan Menggunakan Cuka Aren (arenga pinnata) Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.243 KB) | DOI: 10.37905/.v1i3.1234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunakan asam alami cuka aren dan mempelajari pengaruh cuka aren terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang dihasilkan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi cuka aren dengan fermentasi spontan selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Gelatin yang dihasilkan dikarakterisasi kimia yaitu kadar proksimat dan pH serta karakterisasi fisik yaitu rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci : cuka aren, gelatin, karakteristik fisik dan kimia.
Karakteristik Organoleptik Dodol Ketan yang Dikemas dengan Edible Coating dari Kitosan Rajungan Selama Penyimpanan Suhu Ruang Kristiana Yahya; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.973 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji mutu dodol ketan yang dikemas dengan edible coating dari kitosan rajungan (Portunus pelagicus) selama penyimpanan pada suhu ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang menggunakan 2 perlakuan, yaitu (1) faktor konsentrasi kitosan dengan taraf 0% (kontrol), 1%, dan 2% dan (2) faktor lama penyimpanan yaitu 0, 5, 10, dan 15 hari, sehingga rancangan percobaannya menggunakan RAL faktorial 3x4 dengan 2 kali ulangan. Uji yang dilakukan pada setiap perlakuan yakni uji organoleptik. Hasil penelitian organoleptik yang dianalisis menggunakan uji segitiga untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil uji pembedaan segitiga menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kitosan 2% berbeda dari perlakuan tanpa kitosan dan konsentrasi kitosan 1%. Konsentrasi kitosan 2% dapat mempertahankan parameter warna dan tekstur hingga hari ke-15, dan parameter aroma dan rasa diatas penyimpanan hari ke-10 dibanding perlakuan dengan konsentrasi lainnya. Kata kunci: Dodol ketan, edible coating, kitosan rajungan
Pengaruh Penambahan Kappaphycus alvarezii terhadap Karakteristik Organoleptik dan Kimiawi Kue Tradisional Semprong Liki Hasan; Nikmawatisusanti Yusuf; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i3.1263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruuh penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap tingkat penerimaan dan untuk karateristik kimiawi kue semprong yang difortifikaasi rumput laut K. alvarezii. Penelitian ini dilakukan dua tahap yakni penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan suhu dan lama pemasakan kue semprong. Penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut dengan konsentrasi berbeda (7,5%, 10%, dan 12,5%) terhadap tingkat penerimaan kue semprong dann karateristik kue semprong. Rancangan percobaan yang digunakan untuk uji hedonik adalah Krusskal-walis dan untuk uji kimiawi adalah rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji lanjut yang digunakan adalah Beda Nyata Terkecil (BNT). Adapun parameter yang diuji adalah organoleptik dan kimiawi. Karakteristik organoleptik terdiri dari kenampakan, aroma, warna, tekstur dan rasa. Karakteristik kimia terdiri dari kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil uji organoleptik penambahan rumput laut tidak berbeda nyata pada atribut kenampakan, warna, aroma dan rasa. Namun berbeda nyata pada atribut tekstur. Hasil uji kimiawi untuk Kadar air 3,03% - 4,66%, kadar abu 0,32% - 0,75%, kadar protein 9,23% - 9,43%, kadar lemak 8,05% - 9,89%, kadar karbohidrat 75,19% - 76,34% dan serat 1,15% - 1,86%. Penambahan K. alvarezii 12,5% mempengaruhi atribut tekstur. Penambahan K. alvarezii mempengaruhi kadar air, lemak, dan serat. Konsentrasi optimum K. alvarezii yaitu 7,5%. Kata kunci: Kappaphycus alvarezii, fortifikasi, kue semprong, organoleptik, kimiawi.
Formulasi dan Karakteristik Mutu Sosis Cumi Ismail Bataweya; Rieny S Sulistijowaty; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 10 ISSUE 4 | DECEMBER 2022
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v10i4.1277

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah melakukan formulasi dan karakteristik mutu sosis cumi.Faktor perlakuan adalah konsentrasi cumi dalam formulasi sosis cumi terdiri atas 60 g (A), 80 g (B) dan 100 g (C).. Analisis data organoleptik menggunakan Kruskall-wallis dengan parameter uji yaitu tekstur, kenampakan, warna, rasa, dan aroma.Tingkat kesukaan panelis terhadap fomula 60 g yaitu: tekstur, kenampakan, warna, rasa, dan aromaagak sukadan suka panelis; formula 80 g yaitu: tekstur, kenampakan, warna, rasa, dan aromadisukai oleh panelis; fomula 100 g yaitu: tekstur, kenampakan, warna, rasa, dan aroma sangat disukai panelis.
Pengaruh Perbandingan Tepung Ubi Jalar terhadap Kerenyahan dan Nilai Hedonik Krispi Ikan Pepetek Ririn Sopa; Nikmawatisusanti Yusuf; Faiza A Dali
The NIKe Journal VOLUME 11 ISSUE 1 | MARCH 2023
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v11i1.1290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung ubi jalar (Ipomoea batas L) terhadap nilai kerenyahan dan nilai hedonik krispi ikan pepetek (Leiognathus sp). Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental diawali dengan proses pembuatan tepung ubi jalar. Pembuatan formulasi krispi ikan yaitu A (tepung beras 100 : tepung ubi jalar 10), B (100:15 g) dan C (100:20 g). Parameter yang diamati adalah uji fisik (kerenyahan) dianalisis menggunakan RAL. Uji organoleptik mutu hedonik (rasa, tekstur, aroma kenampakan) dianalisis Kruskall walis. Jika hasil yang diperoleh berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan hasil analisis uji fisik (kerenyahan) menunjukan bahwa penggunaan konsentrasi tepung ubi jalar yang berbeda 10, 15, 20 pada tepung pelapis krispi ikan pepetek memberikan pengaruh nyata (p
Analisis Organoleptik Hedonik Sambal Ikan Layang Asin Kering dengan Penambahan Rumput Laut Abdul Kadir Nupu; Lukman Mile; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 11 ISSUE 3 | SEPTEMBER 2023
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v11i3.21976

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of seaweed (Kappaphycus alvarezii) on the hedonic organoleptic characteristics of the dried salted catfish (Decapterus sp.) chili product. The treatments in this study were seaweed concentrations of 5%, 10% and 15%. The hedonic organoleptic data analysis used was Kruskall-wallis with test parameters namely taste, appearance, texture, aroma and color. Further test using the Duncan test. The results showed that the addition of seaweed had no significant effect on the hedonic value of taste, appearance, texture, aroma and color. The hedonic characteristics of chili sauce with the addition of different seaweeds have a taste value of 6.08–7.00 with the criteria of slightly liking to liking; appearance 7.00-7.28 with Like criteria; texture 6.88–7.24 with liking criteria; aroma 6.80–7.32 with liking criteria; and color 6.92–7.52 with liking criteria.