Bencana merupakan peristiwa yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan sering kali membawa dampak negatif yang signifikan. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam yang sering terjadi di Indonesia khususnya di Kabupaten Bangkalan adalah bencana banjir. Faktor penyebab terjadinya banjir adalah adanya perubahan keadaan geografis dan iklim di daerah tersebut, seperti curah hujan yang tinggi, kondisi topografi dataran rendah, dan jumlah hujan harian yang tinggi. Dampak banjir meliputi kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas masyarakat, serta potensi kerugian ekonomi yang besar. Hal ini menekankan pentingnya pengembangan sistem klasifikasi tingkat kerawanan banjir yang akurat untuk mitigasi risiko, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto. tiga variabel utama digunakan, yaitu curah hujan, topografi wilayah, dan jumlah jumlah hari hujan. Variabel tersebut merupakan data historis tahun 2023. Data penelitian diambil dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Tahapan analisis menggunakan metode fuzzy tsukamoto meliputi fuzzifikasi, pembentukan aturan fuzzy, inferensi, dan defuzzyfikasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat satu kecamatan yaitu kecamatan Bangkalan yang berada dalam tingkat kerawanan tinggi. Selain kecamatan Bangkalan, sebagian besar kecamatan lainnya berada pada kategori sedang, seperti Kamal, Kwanyar, Modung, dan beberapa kecamatan lainnya. Sementara itu, kecamatan Kokop dan Kecamatan Geger masuk dalam kategori tingkat kerawanan rendah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan mitigasi banjir di Kabupaten Bangkalan yang lebih efektif. Kata kunci: Klasifikasi, Kerawanan Banjir, Fuzzy Tsukamoto