Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Assessing The Relation Between Majority and Minority Groups: A Critical Study on the Spirit of Domination in a Heterogeneous Society Miftahul Huda
JURNAL AT-TURAS Vol 4, No 2 (2017): Pendidikan Islam Kontemporer
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.232 KB) | DOI: 10.33650/at-turas.v4i2.332

Abstract

Group relation within any heterogeneous society in which people with their different characteristics and identities live together tends to run unequally due to the majorities’ domination toward minorities. Their spirit of domination is philosophically based on Charles Darwin’s theory of evolution “The Survival of the Fittest” which later incarnates itself in social domain and is used to justify that their domination upon minority groups is a kind of natural selection process. When this idea is perceived continuously from generation to generation, minorities will be the everlasting disadvantaged victims of the other group’s domination and suffer persistent annihilation and oppression, extending from the most moderate form like prejudice to the most extreme one such as discrimination. Besides being intended to discuss the complicated relation between majority and minority groups and explore the significance of the spirit of domination in determining the dynamics of group relation, this study is also aimed at offering some alternative ways to create egalitarian atmosphere in a heterogeneous society. Indeed, such new future is not impossible to be reached as far as reconciliation process is consistently carried out by both groups. Reconciliation, which might involve assimilation, accommodation, amalgamation, and pluralism, is the main key to realize equal and mutual relation between majority and minority groups
Kritik Epistemologi Nahwu Imam Sibawaih (750 – 793 M) Berdasarkan Pemikiran Nahwu Modern Tammam Hasan (1918 – 2011 M) Ahmad Faiz Mahbubi Addaraini; Miftahul Huda; Umi Machmudah
Nady Al-Adab : Jurnal Bahasa Arab Vol. 19 No. 2 (2022): Nady al-Adab
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jna.v19i2.23381

Abstract

Perkembangan zaman juga mempengaruhi perkembangan bahasa. Begitu pula dengan bahasa Arab yang mengalami perubahan dari zaman klasik hingga zaman modern. Perubahan bahasa Arab tersebut ditandai dengan munculnya teori-teori baru terhadap struktur kaidah bahasa Arab atau nahwu yang sudah ada. Salah seorang pembaharu bahasa Arab yang terkenal dengan pemikiran nahwu modernya adalah Tammam Hasan. Beliau mengkritik landasan penelitian nahwu klasik yang dipelopori oleh Imam Sibawaih karena beliaulah yang pertama kali merumuskan ilmu nahwu secara lengkap dan terperinci pada buku nahwu-nya yang fenomenal Al-Kitab. Kritik epistemologi nahwu inilah yang akan dibahas dalam artikel ini, sehingga tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeksripsikan epistemologi nahwu Imam Sibawaih berdasarkan pemikiran nahwu modern Tammam Hasan. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan jika dilihat dari tempat pengambilan data, penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan atau library research. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku-buku dan jurnal-jurnal yang bertemakan tentang nahwu, ushul nahwi, metode sima’I, Imam Sibawaih, Tammam Hasan, dan metode nahwu modern. Hasil penelitian ini mendeksripsikan dua hal; pertama, tentang metode sima’i sebagai epistemologi nahwu klasik Imam Sibawaih, dan kedua, tentang kritik Tammam Hasan terhadap nahwu klasik Imam Sibawaih tersebut pada aspek berikut; 1) bahasa dan dialek, 2) masa bahasa, 3) riwayat bahasa, dan 4) qiyasi dan sima’i.. Kata Kunci: Epistemologi; Klasik; Modern; dan Nahwu
Kontrol diri dan tawakal terhadap quarter-life crisis pada santri di pesantren Miftahul Huda
Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) Vol 3, No 1 (2023): Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS)
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jips.v3i1.20649

Abstract

The phenomenon of quarter-life crisis is part of the growth process of almost all individuals in the adolescent development phase towards early adulthood. Therefore, this study aims to determine the influence of self-control and tawakal on individuals who experience quarter-life crisis. This study consists of three variables: self-control, tawakal, and a quarter-life crisis. The quarter-life crisis was the dependent variable, and self-control and tawakal as the independent variable. This study uses quantitative research methods with a correlational research approach. The sampling technique uses purposive sampling. There are 103 students as a population and 50 samples of students of Pesantren Al-Hikmah Al Fathimiyyah Malang from the calculations using the Slovin formula. The analysis technique used in this research is a descriptive analysis using the R Studio application. The results of this study show that control and tawakal play a role in individuals dealing with quarter-life crises. The effect of self-control and tawakal on the quarter-life crisis is 71.4%, while the remaining 28.6% is outside of the variables studied, namely self-control and tawakal.KEY WORDS: self-control; tawakal; quarter-life crisis; studentsABSTRAKFenomena quarter-life crisis menjadi bagian proses pertumbuhan hampir seluruh individu di fase perkembangan remaja menuju dewasa awal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk pengaruh self control dan tawakal pada individu yang mengalami quarter-life crisis. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu kontrol diri, tawakal, dan quarter-life crisis. Quarter-life crisis sebagai variabel dependen, kontrol diri, dan tawakal sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian korelasional, teknik pengambilan sampel memakai purposive sampling, terdapat 103 jumlah santri sebagai populasi dan 50 sampel santri Pesantren Al Hikmah Al Fathimiyyah Malang dari hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan aplikasi R Studio. Hasil penelitian ini yaitu self control dan tawakal berperan bagi individu untuk menghadapi masa quarter-life crisis. Pengaruh self control dan tawakal terhadap quarter-life crisis sebesar 71,4% sedangan sisanya sebesar 28,6% di luar dari variabel yang diteliti yaitu self control dan tawakal.KATA KUNCIkontrol diri; tawakal; quarter-life crisis; santri Copyright ©2023. The Authors. Published by Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam. This is an open access article under the CC BY NO SA. Link: CreativeCommons — Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International — CCBY-NC-SA 4.0 
Kontrol diri dan tawakal terhadap quarter-life crisis pada santri di pesantren Miftahul Huda
Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) Vol 3, No 1 (2023): Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS)
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jips.v3i1.20649

Abstract

The phenomenon of quarter-life crisis is part of the growth process of almost all individuals in the adolescent development phase towards early adulthood. Therefore, this study aims to determine the influence of self-control and tawakal on individuals who experience quarter-life crisis. This study consists of three variables: self-control, tawakal, and a quarter-life crisis. The quarter-life crisis was the dependent variable, and self-control and tawakal as the independent variable. This study uses quantitative research methods with a correlational research approach. The sampling technique uses purposive sampling. There are 103 students as a population and 50 samples of students of Pesantren Al-Hikmah Al Fathimiyyah Malang from the calculations using the Slovin formula. The analysis technique used in this research is a descriptive analysis using the R Studio application. The results of this study show that control and tawakal play a role in individuals dealing with quarter-life crises. The effect of self-control and tawakal on the quarter-life crisis is 71.4%, while the remaining 28.6% is outside of the variables studied, namely self-control and tawakal.KEY WORDS: self-control; tawakal; quarter-life crisis; studentsABSTRAKFenomena quarter-life crisis menjadi bagian proses pertumbuhan hampir seluruh individu di fase perkembangan remaja menuju dewasa awal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk pengaruh self control dan tawakal pada individu yang mengalami quarter-life crisis. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu kontrol diri, tawakal, dan quarter-life crisis. Quarter-life crisis sebagai variabel dependen, kontrol diri, dan tawakal sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian korelasional, teknik pengambilan sampel memakai purposive sampling, terdapat 103 jumlah santri sebagai populasi dan 50 sampel santri Pesantren Al Hikmah Al Fathimiyyah Malang dari hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan aplikasi R Studio. Hasil penelitian ini yaitu self control dan tawakal berperan bagi individu untuk menghadapi masa quarter-life crisis. Pengaruh self control dan tawakal terhadap quarter-life crisis sebesar 71,4% sedangan sisanya sebesar 28,6% di luar dari variabel yang diteliti yaitu self control dan tawakal.KATA KUNCIkontrol diri; tawakal; quarter-life crisis; santri Copyright ©2023. The Authors. Published by Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam. This is an open access article under the CC BY NO SA. Link: CreativeCommons — Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International — CCBY-NC-SA 4.0 
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DIGITAL: MEMAHAMI DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR DAN PENGALAMAN SISWA Bambang Bagus Harianto; Miftahul Huda; Rohana Safitri; Diah Ika; Uswatun Thoyyibah
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan digital telah menjadi salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan kontemporer. Artikel ini membahas pengembangan kurikulum pendidikan digital dan fokus pada pemahaman dampaknya pada hasil belajar dan pengalaman siswa. Dalam era digital, adaptasi kurikulum tradisional menjadi kurikulum digital telah menjadi keharusan, dan penelitian ini mencoba menguraikan perubahan-perubahan ini. Studi literatur mendalam mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan digital telah memengaruhi metode pengajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh integrasi teknologi dalam pembelajaran, akses ke sumber daya online, dan gaya pengajaran yang berfokus pada partisipasi aktif siswa. Kurikulum digital dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan menyediakan beragam sumber daya pembelajaran. Selain itu, artikel ini juga membahas pengaruh pengembangan kurikulum pendidikan digital terhadap pengalaman siswa. Integrasi teknologi dapat meningkatkan pengalaman siswa melalui pembelajaran yang lebih interaktif, aksesibilitas yang ditingkatkan, dan kolaborasi online. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses digital dan perluasan kurikulum untuk mencakup kompetensi digital juga perlu diperhatikan. Kesimpulannya, pengembangan kurikulum pendidikan digital telah mengubah cara kita mendidik dan belajar. Artikel ini merinci dampak positifnya pada hasil belajar dan pengalaman siswa, sambil menyoroti tantangan yang perlu diatasi dalam menerapkan pendidikan digital yang efektif.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DIGITAL: MEMAHAMI DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR DAN PENGALAMAN SISWA Bambang Bagus Harianto; Miftahul Huda; Rohana Safitri; Diah Ika; Uswatun Thoyyibah
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan digital telah menjadi salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan kontemporer. Artikel ini membahas pengembangan kurikulum pendidikan digital dan fokus pada pemahaman dampaknya pada hasil belajar dan pengalaman siswa. Dalam era digital, adaptasi kurikulum tradisional menjadi kurikulum digital telah menjadi keharusan, dan penelitian ini mencoba menguraikan perubahan-perubahan ini. Studi literatur mendalam mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan digital telah memengaruhi metode pengajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh integrasi teknologi dalam pembelajaran, akses ke sumber daya online, dan gaya pengajaran yang berfokus pada partisipasi aktif siswa. Kurikulum digital dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan menyediakan beragam sumber daya pembelajaran. Selain itu, artikel ini juga membahas pengaruh pengembangan kurikulum pendidikan digital terhadap pengalaman siswa. Integrasi teknologi dapat meningkatkan pengalaman siswa melalui pembelajaran yang lebih interaktif, aksesibilitas yang ditingkatkan, dan kolaborasi online. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses digital dan perluasan kurikulum untuk mencakup kompetensi digital juga perlu diperhatikan. Kesimpulannya, pengembangan kurikulum pendidikan digital telah mengubah cara kita mendidik dan belajar. Artikel ini merinci dampak positifnya pada hasil belajar dan pengalaman siswa, sambil menyoroti tantangan yang perlu diatasi dalam menerapkan pendidikan digital yang efektif.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DIGITAL: MEMAHAMI DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR DAN PENGALAMAN SISWA Bambang Bagus Harianto; Miftahul Huda; Rohana Safitri; Maskhur Dwi Saputra; MZ Muttaqien H. Lagala
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan digital telah menjadi salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan kontemporer. Artikel ini membahas pengembangan kurikulum pendidikan digital dan fokus pada pemahaman dampaknya pada hasil belajar dan pengalaman siswa. Dalam era digital, adaptasi kurikulum tradisional menjadi kurikulum digital telah menjadi keharusan, dan penelitian ini mencoba menguraikan perubahan-perubahan ini. Studi literatur mendalam mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum pendidikan digital telah memengaruhi metode pengajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh integrasi teknologi dalam pembelajaran, akses ke sumber daya online, dan gaya pengajaran yang berfokus pada partisipasi aktif siswa. Kurikulum digital dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan menyediakan beragam sumber daya pembelajaran. Selain itu, artikel ini juga membahas pengaruh pengembangan kurikulum pendidikan digital terhadap pengalaman siswa. Integrasi teknologi dapat meningkatkan pengalaman siswa melalui pembelajaran yang lebih interaktif, aksesibilitas yang ditingkatkan, dan kolaborasi online. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses digital dan perluasan kurikulum untuk mencakup kompetensi digital juga perlu diperhatikan. Kesimpulannya, pengembangan kurikulum pendidikan digital telah mengubah cara kita mendidik dan belajar. Artikel ini merinci dampak positifnya pada hasil belajar dan pengalaman siswa, sambil menyoroti tantangan yang perlu diatasi dalam menerapkan pendidikan digital yang efektif.
PARENTAL INFLUENCE ON A CHILD'S GENDER IDENTITY DEVELOPMENT IN LAURIE FRANKEL'S THIS IS HOW IT ALWAYS IS Nazila Rikhusshuba; Miftahul Huda
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2020): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v15i2.10628

Abstract

Social aspects, including parents, are likely to influence the development of gender identity. As parents' actions and behaviours convey meaning to their children, they contribute to the formation of the children's gender identity development. The present study aims to investigate the parental influence on the gender identity development of a child character named Claude in Laurie Frankel's This Is How It Always Is. This study is a literary criticism concerning the issue of gender identity development in a literary work viewed from a psychological approach. The data were collected from a novel entitled This Is How It Always Is by Laurie Frankel and analyzed using the social cognitive theory of gender development by Bussey Bandura (1999). The results of the study revealed that his parents influence Claude's gender identity development through the process of modelling as a part of observational learning, which is also supported by parents' evaluative reactions such as rewards or punishments. The process of modelling reveals egalitarian gender roles and sexual orientation modelled and Claude's attention to his mother as an ideal female model, alongside with how parents convey affective reactions such as acceptance and approval on Claude's gender orientation.
SHAPING INTERFAITH PERSPECTIVES: AN ANALYSIS OF INDONESIAN YOUTH VIEWS ON TRUST, SOCIAL INTERACTION, AND POLITICAL INCLINATIONS ACROSS SECONDARY SCHOOL Anton Abdul Fatah; Miftahul Huda
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 18 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v18i1.2947

Abstract

The objective of this research is to analyze the viewpoints of young Indonesians during their adolescence and adulthood about trust between different religions, social interaction, and political inclinations. Specifically, it emphasizes how the duration of secondary school education might shape their viewpoints. This study used ordinal logistic regression analysis to examine panel data collected from the Indonesian Family Life Survey, which comprises a sample size of over 20,000 respondents. The findings indicate a decrease in the standard of individuals' interfaith conduct between 2007 and 2014. The research indicates that those who finished secondary school during the New Order era exhibit higher levels of tolerance towards interfaith ideas in comparison to those who completed secondary school during the Reformation era. The disparity might be attributed to the policies of the New Order administration, which prioritized national cohesion and stability while actively opposing religious "extremism". The research findings indicate that those who finished secondary school during the post-New Order era have a heightened inclination towards interfaith political socialization and preferences. The results of this study hold significant relevance in the current climate of growing intolerance and religious division, particularly with regards to the determinants of interfaith attitudes and behavior, as well as the role of education in fostering ideals of tolerance. Hence, this study underscores the necessity for additional longitudinal and comparative research on interfaith community interactions, including a broader spectrum of age cohorts and geographical areas.Penelitian ini bertujuan untuk mengulas perspektif generasi muda Indonesia pada usia remaja dan dewasa pada kepercayaan (trust), sosialisasi, dan preferensi politik lintas agama. Secara khusus, penelitian ini menyoroti bagaimana masa pendidikan sekolah menengah dapat memengaruhi perspektif mereka. Melalui analisis regresi logistik ordinal, penelitian ini menganalisis data panel yang diperoleh dari Survei Kehidupan Keluarga Indonesia, yang mencakup lebih dari 20.000 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kualitas perilaku lintas agama masyarakat pada tahun 2007 hingga 2014. Data penelitian ini memperlihatkan bagaimana generasi muda yang menyelesaikan sekolah menengah pertama pada masa Orde Baru menunjukkan penerimaan yang lebih besar terhadap kepercayaan lintas agama dibandingkan dengan mereka yang menempuh pendidikan sekolah menengah di masa Reformasi. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh kebijakan rezim Orde Baru yang menitikberatkan pada pentingnya persatuan dan stabilitas nasional serta cenderung menentang 'ekstremisme' agama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang menyelesaikan pendidikan SLTP/SLTA pasca Orde Baru menunjukkan kecenderungan yang lebih besar dalam aspek sosialisasi dan preferensi politik lintas agama. Temuan penelitian ini juga sangat penting dalam konteks meningkatnya intoleransi dan polarisasi agama saat ini, terutama terkait faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku antarumat beragama dan pentingnya pendidikan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi. Oleh karenanya, penelitian ini menekankan perlunya kajian longitudinal dan komparatif lanjutan tentang hubungan masyarakat lintas agama yang mencakup rentang kelompok usia dan wilayah yang lebih luas.
Taṭbīqu Manẓuri al-Imām al-Ghazalī al-Qiyam asy-Syakhṣiyyah fī Ta‘līmi an-Nahwi bi Jām‘ati Ma‘ārif al-Islāmiyyah Lampung Dian Risky Amalia; Miftahul Huda; Sugirma Sugirma; Ahmad Fadhel Syakir Hidayat; Siti Sulaikho
Lisanudhad: Jurnal Bahasa, Pembelajaran, dan Sastra Arab Vol. 11 No. 01 (2024): Lisanudhad: Jurnal Bahasa, Pembelajaran dan Sastra Arab
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/lisanudhad.v11i01.10702

Abstract

تم العثور على العديد من مرتكبي الاحتيال في الأكاديميين وهم محور المشاكل التي يتعرض لها الاهتمام إلى كفاءة المعلمين في عملية التعلم الخاصة بهم. يزيد من التدقيق العام في كفاءة المعلمين الذين يفتقرون إلى غرس قيم الشخصية في تعلمهم. إن تطبيق قيم الشخصية في تعلم اللغة على أساس الإمام الغزالي هو هدف صالح في هذه الدراسة، وتحديدا في الموازنة بين والمعرفة والأعمال . منهج البحث وصفي ويستخدم منهجا كميا، وهو مقياس ليكرت مع أسلوب أخذ العينات غير الاحتمالية، أي أخذ العينات الكلية من طلاب الفصل الثالث المتخصصين في تعليم اللغة العربية. نتج عن هذا البحث تصور الشخصيات الأربع الرئيسية على أساس الإمام الغزالي هي الحكمة والشجاعة والسماحة والعدل التي يمكن تنفيذها في تعلم النحو. أظهرت النتائج أن 96٪ موافقون بشدة ومتفقون ومعتدلون، و 4٪ غير موافقين، بحيث لم يحصلوا فقط على نظرية قواعد النحوية ولكن أيضا على قيم الشخصية التي يمكن أن يطبقوها معا. بناء على التوازن بين العلم العمل التي لها أثرها على البعد الاجتماعي، وهي مفتاح الحصول على السعادة في الدنيا والآخرة.