Muhsin Z.
Universitas Negeri Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Blendend Learning Bagi Guru-Guru SMK Negeri Luyo Kabupaten Polewali Mandar Djuanda, Djuanda; Pramono, Ashar; Aminuddi, Aminuddi; Z., Muhsin; M., Asia
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan Di SMK Negeri Luyo Kabupaten Polewali Mandar adalah pelatihan pengajaran metode blended learning menggunakan aplikasi Google Classroom dan Google Meet. Akibat pandemi COVID-19, para guru harus mengasah kembali keahlian teknologi karena siswa harus belajar secara jarak jauh. Tidak semua guru dapat menggunakan Google Classroom dan Google Meet dengan baik. Untuk menyelesaikan masalah ini, kegiatan pengabdian ini menawarkan pelatihan penggunaan aplikasi Google Classroom dan Google Meet sebagai sarana pembelajaran jarak jauh. Hasil kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi para guru dalam pemanfaatan aplikasi Google Classroom dan Google Meet untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh.Kata kunci: Blended learning, Google Classroom, Google Meet, pelatihan 
Perancangan dan Pembuatan Mesin Pengupas Buah Kopi Rukma, Ady; Idkhan, Andi Muhammad; Z., Muhsin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 26, No 2 OCT (2024): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan dan Pembuatan  ini bertujuan untuk membuat mesin pengupas buah kopi menjadi biji kopi,. Sebagai alat penggerak mesin ini digunanakan motor tempel yang lebih sering dikenal atau disebut sebagai motor serbaguna. Dalam Perancangan dan Pembuatan ini digunakan motor tempel 4 tak dengan kapasitas 5 PK sebagai penggerak. Putaran dari motor penggerak diteruskan ke mesin pengupas dan mesin penggiling dengan perantaraan belt/sabuk. Berikut merupakan ukuran-ukuran pully yang digunakan untuk merubah putaran, baik untuk menurunkan atau menambah putaran, antara lain sebagai berikut: a)Pully motor tempel dengan 2 (dua) jalur, diameter pully bagian luar untuk menggerakkan mesin pengupas 18 cm sedangkan diameter pully bagian dalam untuk menggerakkan mesin penggiling 5,5 cm. b)Pelek sebagai pully yang digerakkan oleh motor tempel dengan diameter 42 cm. c)Pully yang menggerakkan mesin pengupas dengan diameter 7 cm. d)Pully mesin pengupas dengan diameter 30 cm. Putaran untuk mesin pengupas maksimal 0.85 rpm/detik atau 48 rpm/menit.. Proses uji coba proyek Perancangan dan Pembuatan ini dilakukan sebanyak 3 kali. Pada uji coba pertama terdapat beberapa kekurangan, yaitu  :.Tidak adanya pelindung dari percikan air dari mesin pengupas, sehingga percikan tersebut mengotori motor penggerak.. Pada uji kedua seluruh kekurangan dari hasil uji coba pertama telah dilengkapi, yakni dengan menambahkan pelindung percikan air pada mesin pengupas. Setelah diuji coba kembali ternyata hasil gilingan kopi masih belum halus, hal ini disebabkan karena putaran pada mesin penggiling kurang kencang sehingga tidak mampu mengupas kulit buah kopi dengan baik. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pully yang menggerakkan mesin pengupas diperbesar diameternya. Hal ini bertujuan untuk memperbesar putaran pada mesin pengupas kopi. Setelah melakukan uji coba ketiga dengan menambahkan beberapa macam kekurangan maka didapatkan hasil yang cukup baik
Analisis Keuletan Hasil Pengelasan Baja ST 42 dengan Bending Test secara Face Bend Idkhan, Andi Muhammad; Rukma, Ady; Z., Muhsin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 26, No 2 OCT (2024): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian lengkung (bend test) pada permukaan bertujuan untuk mengetahui  ketangguhan hasil pengelasan kampuh V baja ST 42 secara face bend. Populasi penelitian ini adalah ST 42 yang disambung dengan las kampuh V. Teknik sampel yang digunakan adalah random sampling sehingga terpilih satu batang ST 42 dengan ukuran panjang 3000 mm x lebar 20,48 mm x tebal 4,36 mm. Sampel kemudian dibuat dalam bentuk potongan-potongan spesimen uji berdasarkan standard ASTM  dengan ukuran untuk setiap potongan yaitu panjang 60 mm x lebar 20,48 mm x tebal 4,36 mm. Jumlah potongan sampel untuk setiap kelompok sebanyak 20 potong atau 10 pasang setelah melalui proses las. Hasil analisis menunjukkan bahwa spesimen face bend memiliki gaya maksimum rata-rata sebesar 1881,24 N dengan tegangan lentur maksimum rata-rata sebesar 724,82 N/mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketangguhan ST 42 yang  mengalami pengelasan kampuh V memiliki lenturan rata-rata pada 724,82 N/mm2. Dengan demikian disimpulkan bahwa sambungan las kampuh V secara face bend memiliki ketangguhan yang baik, kualitas hasil pengelasan tidak hanya tergantung pada keterampilan dalam mengelas dan material pengisinya serta sambungan lasnya, tapi juga tergantung pada posisi penempatan sambungan terhadap gaya atau beban yang diberikan. Apabila diinginkan suatu bahan atau sambungan las kampuh V yang tahan terhadap beban, maka hasilnya akan lebih baik menggunakan sambungan las kampuh V dengan posisi face bend karena akan lebih tahan terhadap beban.