Pengujian lengkung (bend test) pada permukaan bertujuan untuk mengetahui ketangguhan hasil pengelasan kampuh V baja ST 42 secara face bend. Populasi penelitian ini adalah ST 42 yang disambung dengan las kampuh V. Teknik sampel yang digunakan adalah random sampling sehingga terpilih satu batang ST 42 dengan ukuran panjang 3000 mm x lebar 20,48 mm x tebal 4,36 mm. Sampel kemudian dibuat dalam bentuk potongan-potongan spesimen uji berdasarkan standard ASTM dengan ukuran untuk setiap potongan yaitu panjang 60 mm x lebar 20,48 mm x tebal 4,36 mm. Jumlah potongan sampel untuk setiap kelompok sebanyak 20 potong atau 10 pasang setelah melalui proses las. Hasil analisis menunjukkan bahwa spesimen face bend memiliki gaya maksimum rata-rata sebesar 1881,24 N dengan tegangan lentur maksimum rata-rata sebesar 724,82 N/mm2, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketangguhan ST 42 yang mengalami pengelasan kampuh V memiliki lenturan rata-rata pada 724,82 N/mm2. Dengan demikian disimpulkan bahwa sambungan las kampuh V secara face bend memiliki ketangguhan yang baik, kualitas hasil pengelasan tidak hanya tergantung pada keterampilan dalam mengelas dan material pengisinya serta sambungan lasnya, tapi juga tergantung pada posisi penempatan sambungan terhadap gaya atau beban yang diberikan. Apabila diinginkan suatu bahan atau sambungan las kampuh V yang tahan terhadap beban, maka hasilnya akan lebih baik menggunakan sambungan las kampuh V dengan posisi face bend karena akan lebih tahan terhadap beban.