Helfi Eka Saputra
Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman, Sekolah Pascasarjana IPB Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pertumbuhan dan Hasil 17 Genotipe Melon (Cucumis melo L.) di dataran rendah Bengkulu Utara : Pertumbuhan dan Hasil 17 Genotipe Melon (Cucumis melo L.) di Dataran Rendah Bengkulu Utara Togatorop, Eny; Abdilah, Willi; Parwito; Sari, Dia Novita; Saputra, Helfi Eka
PendIPA Journal of Science Education Vol 9 No 1 (2025): February
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.9.1.18-24

Abstract

National melon production has decreased from 2021 to 2023. One means to overcome this decline is through the expansion of planting areas. The potential of lowland areas can be optimized to enhance melon production. The development of melon varieties in lowlands relies heavily on the availability of germplasm. Genetic diversity within germplasm is a key prerequisite for producing adaptive and high yielding varieties. This research aims to identify melon genotypes with optimal growth and yield performance in lowland areas. The study was conducted at the Arga Makmur experimental farm, North Bengkulu Regency, from January to March 2024, at an altitude of 203.9 meters above sea level. The experiment used a single-factor Randomized Complete Block Design (RCBD) with 17 melon genotypes as treatments and three replications. Data were statistically analyzed using the F-test, and significant genotypic treatments were further evaluated using the Duncan Multiple Range Test at a 5% significance level. The results identified five selected melon genotypes based on high fruit weight, fruit diameter, and sweetness level: genotypes G3, G4, G7, G12, and G17.
Keragaman Genetik, Heritabilitas dan Korelasi Antar Karakter Tanaman Tomat di Dataran Rendah Saputra, Helfi Eka; Syukur, Muhamad; Aisyah, Syarifah Iis
Akta Agrosia Vol 18 No 2 (2015)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4550.098 KB)

Abstract

The main problem in the cultivation of tomato plants in Indonesia are not available varieties of potentially high yield, good fruit quality and can adapt well to the low altitude. Therefore, the assembly of superior varieties of tomatoes low altitude are needed. Research objective is to determine the genetic diversity, heritability and determine the relationship between the characters for the assembly of tomato varieties are high yielding lowland. The experiments were performed using the Randomized Complete Block Design the single factor that genotype by 20 with three replications. The results showed there are six characters that have a broad genetic diversity and high heritability, namely plant height, leaf length and width, number of fruits per plant, fruit length and width. Correlation analysis between characters indicate the number of fruits per plant suitable for use as a character selection for yield potential. Number of fruits per plant of the highest owned by IPB T23. Fruit weight per plant of the highest owned by IPB T 1.
Keragaan Delapan Belas Genotipe Melon (Cucumis melo L.) pada Dataran Rendah Bengkulu Utara Hasannudin, Dia Novita Sari; Mukmin, Razi; Raisawati, Tatik; Saputra, Helfi Eka
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Produksi melon dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Perluasan areal tanam melon merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi melon. Hasil perakitan varietas tanaman berupa hibrida baru perlu dilakukan pengadaptasian pada berbagai ketinggian tempat sehingga akan diperoleh hibrida yang spesifik lokasi. Penelitian berjuan untuk mendapatkan informasi penting tentang genotipe melon yang paling cocok untuk dikembangkan di dataran rendah Bengkulu Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2024 di Desa Lubuk Sahung, Kota Arga Makmur, Bengkulu Utara. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktor tunggal dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor perlakuan dalam penelitian adalah 18 genotipe melon. Pengamatan dilakukan pada karakter diameter batang, panjang daun, umur berbunga jantan, umur berbunga hermafrodit, jumlah petal bunga jantan, jumlah petal bunga hermaprodit, panjang tangkai bunga jantan, diameter bunga hermaprodit, umur panen, panjang buah, diameter buah, bobot buah, ketebalan daging buah, ketebalan rongga buah, ketebalan kulit buah, padatan total terlarut, dan vitamin C. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan uji-F pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak Costat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan delapan belas genotipe melon memberikan pengaruh nyata pada semua karakter yang diamati kecuali panjang daun, panjang tangkai bunga jantan, panjang tangkai bunga hermaprodit dan diameter bunga jantan. Hasil pengujian 18 genotipe melon di dataran menengah Bengkulu Utara mendapatkan beberapa genotipe melon yang diseleksi berdasarkan total padatan terlarut dan bobot buah. Genotipe melon yang diseleksi berdasarkan padatan total terlarut tertinggi secara berturut-turut adalah G35 (13,330Brix), G40 (13,330Brix), G41 (13,330Brix) dan G42 (130Brix). Sedangkan genotipe yang diseleksi berdasarkan bobot buah terberat secara berurutan adalah G26 (1600 g), G25 (810 g) dan G37 (784,33 g).
Karakterisasi Morfologi 9 Genotipe Melon ( (Cucumis melo L.) Hasil Persilangan Tiga Kelompok Genetik Pratama, Farrel Fadilla Ardi; Rusmana, Rusmana; Putri, Widia Eka; Millah, Zahratul; Saputra, Helfi Eka
Jurnal Sains Agro Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v10i1.1772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sembilan genotipe melon (Cucumis melo L.) hasil persilangan antara kelompok Reticulatus, Inodorus, dan Makuwa. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Karangtengah Pabean, Kota Cilegon, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2024, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai metode penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya keseragaman karakteristik pada beberapa parameter kuantitatif, seperti panjang daun, lebar daun, diameter batang, dan diameter bunga jantan. Variabilitas yang nyata diamati pada karakteristik kualitatif, meliputi bentuk buah dan jenis kulit, serta pada karakteristik kuantitatif seperti diameter bunga betina, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, tebal kulit, bobot buah, umur panen, dan kadar gula. Analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa sebagian besar karakteristik yang diamati memiliki perbedaan yang nyata. Hasil ANOVA menunjukkan signifikansi pada 8 dari 12 parameter yang menunjukkan potensi genotipe tersebut untuk pengembangan lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan varietas melon lokal unggul yang lebih beragam dan mengurangi ketergantungan terhadap benih impor
Penentuan Karakter Seleksi dan Seleksi Individu F2 Persilangan Tomat Buah Besar dengan Buah Kecil Saputra, Helfi Eka; Ganefianti, Dwi Wahyuni; Romeida, Atra
Buletin Agrohorti Vol. 13 No. 3 (2025): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/

Abstract

Persilangan tomat buah besar dengan buah kecil akan menghasilkan keragaman yang tinggi pada populasi F2. Penentuan karakter seleksi dan seleksi individu pada populasi F2 sangat dibutuhkan untuk mendapatkan genotipe terbaik. Penelitian bertujuan untuk menentukan karakter-karakter yang memberikan kontribusi langsung dan tidak langsung terhadap hasil dan memperoleh individu F₂ unggul yang berpotensi sebagai galur terbaik. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kandang Limun, Kota Bengkulu dengan ketinggian 10 m dpl (dataran rendah). Populasi yang digunakan adalah F2 hasil persilangan tomat buah besar dengan buah kecil sebanyak 200 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah buah per tanaman merupakan karakter seleksi utama. Karakter tinggi tanaman, umur berbunga, panjang buah, diameter buah, dan tebal daging buah juga berperan penting sebagai pendukung peningkatan hasil. Dua puluh genotipe F₂ terbaik yang terseleksi adalah TMU-9, TMU-184, TMU-215, TMU-198, TMU-164, TMU-191, TMU-214, TMU-204, TMU-10, TMU-163, TMU-193, TMU-194, TMU-44, TMU-207, TMU-213, TMU-195, TMU-61, TMU-220, TMU-166, dan TMU-201.  Kata kunci: analisis lintas, genotipe, kemajuan genetik, indeks seleksi