Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakterisasi Morfologi 9 Genotipe Melon ( (Cucumis melo L.) Hasil Persilangan Tiga Kelompok Genetik Pratama, Farrel Fadilla Ardi; Rusmana, Rusmana; Putri, Widia Eka; Millah, Zahratul; Saputra, Helfi Eka
Jurnal Sains Agro Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v10i1.1772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sembilan genotipe melon (Cucumis melo L.) hasil persilangan antara kelompok Reticulatus, Inodorus, dan Makuwa. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Karangtengah Pabean, Kota Cilegon, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2024, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai metode penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya keseragaman karakteristik pada beberapa parameter kuantitatif, seperti panjang daun, lebar daun, diameter batang, dan diameter bunga jantan. Variabilitas yang nyata diamati pada karakteristik kualitatif, meliputi bentuk buah dan jenis kulit, serta pada karakteristik kuantitatif seperti diameter bunga betina, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, tebal kulit, bobot buah, umur panen, dan kadar gula. Analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa sebagian besar karakteristik yang diamati memiliki perbedaan yang nyata. Hasil ANOVA menunjukkan signifikansi pada 8 dari 12 parameter yang menunjukkan potensi genotipe tersebut untuk pengembangan lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan varietas melon lokal unggul yang lebih beragam dan mengurangi ketergantungan terhadap benih impor
Efektivitas Penyinaran dan ZPT (2,4-D dengan BAP) terhadap Induksi Kalus Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) var. Cincalo Weha secara in Vitro Saripah, Saripah; Susiyanti, Susiyanti; Isminingsih, Sulastri; Millah, Zahratul
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 1 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i1.343

Abstract

Jambu air var. Cincalo Weha merupakan plasma nutfah tanaman lokal yang berasal dari Desa Gondrong, Provinsi Banten. Jambu ini memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan bibit jambu air yang berkualitas. Kultur jaringan merupakan salah satu alternatif penyediaan bibit yang seragam, bebas penyakit dan dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyinaran dan ZPT (2,4-D dengan BAP) dalam menginduksi kalus daun jambu air var. Cincalo Weha secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Petak Terbagi dengan Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan dasar, ulangan 4 blok dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah penyinaran: 16 jam (L1) dan 24 jam (L2). Faktor kedua adalah ZPT (2,4-D dan BAP): (tanpa 2,4-D dan BAP) (K0); (2,4-D 1 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K1); (2,4-D 2 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K2); dan (2,4-D 3 mg/L + BAP 0,5 mg/L) (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyinaran tidak berpengaruh terhadap diameter kalus dan luas kalus. Sedangkan, perlakuan ZPT (2,4-D 2 mg/L + BAP 0,5 mg/L) memberikan hasil terbaik pada parameter diameter kalus umur 8 MST (1,05 cm) dan 10 MST (1,24 cm), serta luas kalus umur 8 MST (1,16 cm2) dan 10 MST (1,47 cm2).
Inisiasi Kalus Embriogenik Manggis (Garcinia mangostana L.) var. Macakal Terhadap Pemberian 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid dan 6-Benzyl Amino Purine Secara In Vitro Negoro, Ratri Yulianingsari; Susiyanti, Susiyanti; Isminingsih, Sulastri; Millah, Zahratul
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 1 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i1.351

Abstract

Manggis Macakal merupakan salah satu varietas unggul yang berasal dari Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar konsentrasi 2,4-D dan BAP terhadap induksi kalus embriogenik manggis (Garcinia mangostana L.) var. Macakal secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Provinsi Banten pada bulan Juni-Oktober 2023. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap, terdiri dari dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi 2,4-D (P) yang terdiri dari dua taraf yaitu: 1 ppm (P1) dan 2 ppm (P2). Faktor kedua adalah konsentrasi BAP (R) yang terdiri dari tiga taraf yaitu: 0,5 ppm (R1), 0,75 ppm (R2), dan 1 ppm (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2,4-D tidak memberikan pengaruh nyata terhadap diameter kalus, luas kalus dan pertumbuhan kalus embriogenik. Perlakuan BAP memberikan hasil terbaik terhadap diameter kalus pada umur 12 MST (0,79 cm). kemudian luasan kalus pada umur 12 MST (0,97 cm2).
Identifikasi Keragaman Morfologi Tanaman Sente (Alocasia macrorrhizos) di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Dwiana, Vita Nadya; Nurmayulis, Nurmayulis; Millah, Zahratul
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i7.61092

Abstract

Keanekaragaman genetik tanaman talas Indonesia di Provinsi Banten belum dimanfaatkan secara optimal. Keterbatasan informasi mengenai varietas unggul kultivar talas, kurangnya upaya eksplorasi dan ekstraksi informasi genetik potensi plasma nutfah tanaman talas menjadi kendala dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman morfologi tumbuhan sente (Alocasia macrorrhizos) yang ditemukan di Kabupaten Pandeglang. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan eksplorasi dengan mengeksplorasi berbagai aksesi sente di beberapa titik observasi di empat kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Penelitian karakterisasi morfologi dilakukan di Kecamatan Majasari, Koroncong, Karangtanjung dan Kaduhejo dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 112 aksesi tanaman sente berhasil diidentifikasi dan dikarakterisasi berdasarkan kriteria morfologi mengacu pada Pedoman Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) dan Deskriptor Talas (IPGRI, 1999). Analisis cluster digunakan untuk mengetahui jarak atau kedekatan hubungan antar masing-masing tanaman yang dapat dilihat dalam bentuk dendrogram dan untuk menentukan karakter karakteristik digunakan analisis PCA. Hasil penelitian menunjukkan adanya keanekaragaman morfologi pada plasma nutfah tanaman sente di Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan karakter morfologis, terdapat 4 cluster dengan tingkat kesamaan mulai dari 45,33% hingga 60,95%. Karakter pembeda morfologi berdasarkan hasil Analisis Komponen Utama (PCA) adalah tinggi tanaman, warna helai daun (atas dan bawah), warna tangkai daun (sepertiga atas, sepertiga tengah, sepertiga bawah), dan warna cincin tangkai daun basal. Ada tingkat keanekaragaman tanaman sente yang cukup luas di Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil analisis dendrogram yang membuktikan bahwa 112 tumbuhan sente yang diamati memiliki keanekaragaman yang cukup luas.