Taufan Herdansyah Akbar
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MEKANISME PENANGGULANGAN BENCANA ALAM OLEH PALANG MERAH INDONESIA (PMI) KABUPATEN BANDUNG Jusmalia Oktaviani; Suwarti Sari; Taufan Herdansyah Akbar
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 2 No 02 (2019): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.078 KB) | DOI: 10.36859/jap.v2i02.120

Abstract

Indonesia is a country that is susceptible to various types of natural disasters. Various regions in Indonesia have experienced those, including West Java Province, especially Bandung Regency, whose territory is very vulnerable to floods, landslides, and earthquakes. The mechanism for aiding and disaster management is fundamental to be carried out quickly and precisely to avoid falling casualties. One of the institutions that have the authority and ability to channel humanitarian assistance is the Indonesian Red Cross, which in this study focused on the Indonesian Red Cross in Bandung Regency.
PERAN SAVE THE CHILDREN DALAM MELINDUNGI PEKERJA ANAK DI KAWASAN INDUSTRI SEPATU CIBADUYUT, BANDUNG JAWA BARAT PADA TAHUN 2017-2019 Taufan Herdansyah Akbar; Yuswari Octonain Djemat; Nur Annisa; Mahesvara Sahastiadi
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 3 No 02 (2020): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v3i2.212

Abstract

Kemiskinan merupakan isu nomor satu dalam agenda pembangunan berkelanjutan PBB (Sustainable Development Goals). Masih adanya pekerja anak di Indonesia dapat menjadi indikator bahwa kehidupan masyarakat Indonesia masih kurang sejahtera sehingga fenomena pekerja anak di bawah umur masih dapat ditemui. Salah satunya adalah di kawasan industri sepatu Cibaduyut, sering ditemukan pekerja anak yang disebabkan oleh kondisi perekonomian keluarga yang tidak baik. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah mengetahui bagaimana peran dari Save the Children sebagai salah satu organisasi internasional yang bergerak di bidang pemerolehan hak dan perlindungan anak dalam kasus pekerja anak di kawasan industri sepatu Cibaduyut. Di mata dunia, fenomena pekerja anak di bawah umur menjadi sorotan karena tidak sesuai dengan hak – hak anak yang seharusnya mereka dapatkan. Save the Children berperan melalui kerja sama dengan pemerintah dalam membantu pekerja anak yang ada di Indonesia untuk memenuhi hak–hak yang seharusnya diperoleh oleh mereka. Selain itu melalui kampanye dengan menyuarakan hak–hak anak menjadi salah satu cara mereka dalam menyadarkan pentingnya anak–anak untuk memperoleh pendidikan yang layak bagi mereka semua. Peran yang dilakukan Save the Children tidak efektif dalam memberhentikan pekerja anak, namun membantu dalam pemerolehan hak-hak anak. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan pengumpulan data yang kemudian dijadikan sebagai dasar dari pembahasan serta teori yang digunakan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) STUDI KASUS: TKW DI MALAYSIA Taufan Herdansyah Akbar; Suwarti Sari; Aliesa Amanita
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 2 No 01 (2017): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.452 KB) | DOI: 10.36859/jdg.v2i01.31

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dan tidak diimbangidengan tersedianya lapangan pekerjaan, berimbas pada tidakterkendalinya jumlah pengangguran. Pengangguran sampai saat inimasih menjadi masalah krusial pemerintah Indonesia. Dengan tingkatpendidikan dan skill yang minim, para pencari kerja ini harus salingberkompetisi dengan yang lain. Kondisi ini akhirnya menjadi pemicuterjadinya mobilisasi tenaga kerja secara masal antar negara yangdilakukan oleh pemerintah. Untuk mengurangi angka pengangguran,pemerintah melaksanakan program penempatan Tenaga KerjaIndonesia (TKI) ke luar negeri. Peranan pemerintah dalam program inidititikberatkan pada aspek pembinaan, perlindungan dan memberikanberbagai kemudahan kepada pihak-pihak yang terkait, khususnya TKIdan Perusahaan Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).Malaysia menjadi salah satu Negara yang banyak dipilih masyarakatIndonesia untuk mencari kesempatan kerja. berjalannya waktuberbagai tantangan dan hambatan telah dilalui bersama dalammencapai tujuan dan kerjasama yang telah dilakukan antaraIndonesia dengan Malaysia. Hambatan-hambatan yang dihadapisalah satunya adalah mengenai penanganan Tenaga Kerja Indonesiayang bermasalah, yang tadinya bestatus legal menjadi illegal. TKIyang berstatus legal dalam perjalanannya bekerja di Malaysia dapatjuga menjadi TKI illegal dikarenakan melanggar ketentuan-ketentuanyang telah ditetapkan sebelumnya, diantaranya adalah:Menikah,selama TKI bekerja di Malaysia, berpindah majikan, serta melanggarperaturan dan hukum Malaysia
REALISME DALAM KEPENTINGAN NASIONAL INDONESIA MELALUI FORUM KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA) DAN GERAKAN NON BLOK (GNB) Taufan Herdansyah Akbar; Agus Subagyo; Jusmalia Oktaviani
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 5 No 01 (2020): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jdg.v5i1.194

Abstract

Realism is an approach and paradigm that is in international relations, Realism began to be debated during World War II (World War II) because of the failure of the League of Nations (LBB). LBB is the brainchild of idealists who are considered to have failed to prevent war and create peace. Realism existed even before the paradigm debate which was later called classical realism with one of its characters being Niccolo Machiavelly. Niccolo Maciavelly's style of realism emphasizes that human nature is egositically and creates an anarchic world. In this study the research team wanted to prove that what Niccolo Machiavelly delivered was not merely increasing military power merely to create peace, but negotiation and diplomacy methods were also instruments of the State in achieving its national interests in realism like Indonesia. The national interests of Indonesia are everything for Indonesian politicians and the existence and power of Indonesia is the goal of Indonesia's interests to avoid war. Therefore Indonesia must have played its role in the Asian-African Conference and the Non-Aligned Movement at that time as an instrument of achieving national interests in Realism. This research will use qualitative research methods with a historical approach. The results of this study provide answers that Realism is not merely militaristic but also a role as a rational actor.
PENGARUH CAGAR BUDAYA TERHADAP DEMOKRATISASI DI CIREBON RAYA Taufan Herdansyah Akbar; Nala Nourma Nastiti; Amara Thesa; Fadel Ar-raffi; Yoga Dwiyanto
Caraka Prabu : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 7 No 1 (2023): Caraka Prabu : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jcp.v7i1.1559

Abstract

Di wilayah Cirebon Raya terdapat tiga keraton yaitu: Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kanoman. Seiring perkembangan zaman fungsi keraton kini menjadi cagar budaya dan wisata sejarah. Cagar budaya dan wisata sejarah ini menjadi poin penting dalam proses perpolitikan di Indonesia. Proses berjalannya demokratisasi di wilayah Cirebon Raya merupakan salah satu hal yang penting dan menyangkut Cagar Budaya dan Wisata Sejarah karena memberikan pengaruh dalam perpolitikan di wilayah Cirebon Raya. Pesta rakyat yang diadakan setiap lima tahun sekali menjadi sebuah acara yang sangat penting dalam pelaksanaan demokratisasi karena saat itulah proses pemilihan pemimpin untuk wilayah Cirebon Raya ditentukan. Tokoh-tokoh masyarakat akan ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut, yang di dalamnya termasuk para keluarga kerajaan/keraton sehingga mereka dijadikan sebagai sebuah simbol di Cirebon Raya. Tujuan mereka mengikutsertakan tokoh-tokoh tersebut adalah untuk menarik simpati dan dukungan dari masyarakat Cirebon Raya. Kata Kunci: Keraton, Cagar Budaya, Demokratisasi, Cirebon Raya