Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIFITAS SENAM DISMENORE PADA PAGI DAN SORE HARI TERHADAP PENANGANAN NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI SAAT HAID DI SMPN 2 BANGKINANG KOTA TAHUN 2019 Clara Wulanda; Amir Luthfi2; Ridha Hidayat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i1.1062

Abstract

Menurut data dari WHO (World Health Organization) tahun 2013 didapatkan kejadian dismenore sebesar 1.769.425 jiwa (90%) perempuan yang mengalami dismenore. Angka kejadian dismenore di dunia rata-rata kurang lebih 50% perempuan mangalaminya (Apriyanti, 2018). Menurut Kemenkes RI tahun 2016 prevalensi remaja putri di Indonesia yang mengalami kejadian nyeri haid 55% dengan 60-85% pada usia remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas senam dismenore pada pagi dan sore hari terhadap penanganan nyeri haid pada remaja putri saat haid di SMPN 2 Bangkinang Kota tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII yang berjumlah 126 siswi dengan sampel sebanyak 20 responden menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan lembar observasi skala nyeri haid, kuesioner dan SOP gerakan senam dismenore. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan senam dismenore pada pagi hari yaitu -3,804 dan perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan senam dismenore pada sore hari yaitu -5,239, dengan demikian senam dismenore pada sore hari lebih efektif dilakukan daripada senam dismenore pada pagi hari dalam menurunkan nyeri haid saat haid dengan p value 0,000. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi perempuan khususnya penatalaksanaan dismenore dengan senam dismenore sebagai terapi non farmakologi yang tidak berdampak negatif bagi tubuh.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SMARTPHONE SEBELUM TIDUR DENGAN GEJALA INSOMNIA PADA SISWA/SISWI DI SMAN 1 KAMPAR Henni Pertiwi; Alini Alini; Ridha Hidayat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i1.1064

Abstract

Semakin lama seseorang menggunakan smartphone pada malam hari, maka semakin sulit untuk tertidur. Gejala sulit untuk tertidur biasa disebut deTngan insomnia. Pengguna smartphone terbanyak di Indonesia diduduki oleh masyarakat yang berusia 19-34 tahun (49,52%). Dampak insomnia bagi siswa/siswi secara tidak langsung dapat menurunkan konsentrasi belajar sehingga dapat menurunkan prestasi siswa/siswi dalam hal akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama penggunaan smartphone sebelum tidur dengan gejala insomnia pada siswa/siswi di SMAN 1 Kampar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa/siswi di SMAN 1 Kampar yang berjumlah 85 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengolahan data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa siswa/siswi yang menggunakan smartphone sebelum tidur > 35 menit sebanyak 52 siswa (61,2%), dan siswa/siswi yang mengalami gejala insomnia sebanyak 50 siswa (58,8%), serta terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan smartphone sebelum tidur dengan gejala insomnia pada siswa/siswi di SMAN 1 Kampar dengan nilai p-value = 0.001 (≤ 0.05). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat mengubah kebiasaan menggunakan smartphone sebelum tidur jika tidak ada hal yang penting, tidurlah tepat waktu dan atur jadwal tidur secara teratur setiap hari untuk menghindari adanya gejala insomnia.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN DIABETES MELITUS TIPE I DI DESA SAWAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2020 indah fratiwi; ridha hidayat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i4.1231

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang di produksi secara efektif dan diabetes melitus merupakan penyebab hiperglikemi. Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Diabetes Melitus Tipe I di Desa Sawah Baru Wilayah kerja Puskesmas Kampar Utara Kabupaten Kampar tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus pada 1 klien Dabetes Melitus Tipe I. Menurut hasil yang didapat pada pengkajian Ny.N mengatakan klien kurang paham dengan penyakitnya. Diagnosa yang muncul yang sering muncul pada pasien dengan diabetes mellitus adalah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan keseimbangan insuline, makanan serta aktivitas jasmani, Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan nekrosis jaringan (lukaganggren), Resiko Infeksi berhubungan dengan trauma pada jaringan, proses penyakit(DM), Ketidakefektif perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit. Intervensi keperawatan Ny. N sesuai NIC NOC. Implementasi yang dilakukan yaitu monitor TTV, pengkajian nyeri, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, penkes/penyuluhan tentang gastritis. Evaluasi Ny. N Nyeri sudah tidak terasa lagi dan klien sudah mengerti tentang penyakitnya. Saran yang di harapkan keluarga dan klien saling memperhatikan kesehatan dan melakukan pola hidup sehat. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe I, Asuhan keperawatan
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PANTI ASUHAN PUTRA MUHAMMADIYAH BANGKINANG Ema rahmi Rahmi; Ridha Hidayat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i1.1553

Abstract

Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh adanya infestasi Sarcoptes scabiei varian hominis pada kulit yang ditandai dengan adanya gatal dan erupsi kulit. World Health Organization (WHO) menyatakan sebanyak 300 juta orang di dunia setiap tahunnya dilaporkan terserang scabies. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Bangkinang tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dengan jumlah responden 56 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak yang tinggal di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Bangkinang sebanyak 56 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini didapatkan ada ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene (p value= 0,002) dengan kejadian skabies. Kesimpulan terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Bangkinang tahun 2019. Disarankan hendaknya pihak panti asuhan bekerjasama dengan Puskesmas terdekat untuk mengadakan pemberian pendidikan kesehatan tentang personal hygiene memberikan dampak positif, yaitu peningkatan pengetahuan tentang personal hygiene berujung pada tingkah laku atau tindakan dalam pemeliharaan diri yang baik, sehingga angka kejadian skabies di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Bangkinang dapat ditekan seminim mungkin.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI DESA PULAU JAMBU UPTD BLUD KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR RIDHA HIDAYAT; YOANA AGNESIA; YENNY SAFITRI
Jurnal Ners Vol. 5 No. 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v5i1.1673

Abstract

Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko hipertensi pada masyarakat di desa Pulau Jambu UPTD Puskesmas Kuok.. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional yang menganalisis hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel terikat (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat ( Hastono, 2016). Peneliti menganalisis hubungan antara umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan mengkonsumsi makanan asin( Nutrisi ), kebiasaan mengonsumsi alkohol, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, stress, pengetahuan dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,368, berarti pada alpha 5% terlihat tidak adanya hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi, terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian hpertensi dengan nilai P Value 0,05 , tidak ada hubungan antara kosumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi.. Diharapkan Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran subjek penelitian akan risiko kejadian hipertensi di lingkungan tempat tinggalnya dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2020 Rina Septiani Sari; Ridha Hidayat
Jurnal Doppler Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tingginya pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan disebabkan oleh gencarnya promosi susu formula yang melibatkan tenaga persalinan baik bidan maupun dokter sebagai promotor susu formula.Bayi yang diberikan susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pemberin susu formula pada bayi usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini ibu yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 37 orang (61,7%), sebagian besar responden memiliki sikap sebanyak 39 orang (65%), sebagain besar responden terbatas ASI sebanyak 35 orang (58,3%),dan sebagian besar responden memberikan susu formula sebanyak 40 orang (66,7%). Hasil uji Chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan keterbatasan ASI dengan pemberian susu formula. Diharapkan agar Puskesmas melakukan penyuluhan - penyuluhan tentang susu dampak susu formulaapabila diberikan pada bayi usia 0 – 6 bulan agar menghindari terjadinya komplikasi yang bisa ditimbulkan susu formula.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2020 Rina Septiani Sari; Ridha Hidayat
Jurnal Doppler Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tingginya pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan disebabkan oleh gencarnya promosi susu formula yang melibatkan tenaga persalinan baik bidan maupun dokter sebagai promotor susu formula.Bayi yang diberikan susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pemberin susu formula pada bayi usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini ibu yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 37 orang (61,7%), sebagian besar responden memiliki sikap sebanyak 39 orang (65%), sebagain besar responden terbatas ASI sebanyak 35 orang (58,3%),dan sebagian besar responden memberikan susu formula sebanyak 40 orang (66,7%). Hasil uji Chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan keterbatasan ASI dengan pemberian susu formula. Diharapkan agar Puskesmas melakukan penyuluhan - penyuluhan tentang susu dampak susu formulaapabila diberikan pada bayi usia 0 – 6 bulan agar menghindari terjadinya komplikasi yang bisa ditimbulkan susu formula.
PENGARUH SENAM TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN TAHUN 2016 RIDHA HIDAYAT
Jurnal Ners Vol. 1 No. 1 (2017): APRIL 2017
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.593 KB) | DOI: 10.31004/jn.v1i1.89

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang berjangka panjang maka bila diabaikan komplikasi penyakit diabetes mellitus dapat menyerang seluruh anggota tubuh yang di akibatkan dari kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes. Dampak dari Diabetes Mellitus ini dapat berupa gangguan makrovaskuler maupun mikrovaskuler seperti penyakit jantung, penyakit vaskuler perifer, gagal ginjal, kerusakan syaraf dan kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2016. Penelitian bersifat eksperimen dengan desain eksperimen semu. Populasi penelitian sebanyak 107 orang, dengan sampel  sebanyak 20 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisi data menggunakan uji willcoxon dengan hasilpenelitianmenunjukkan ada pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai p value 0,000. Disarankanbagiselingkungan RSUD Puri Husada agar selalu memberikan penyuluhan-penyuluhan terhadap penyakit diabetes mellitus dan instruktur senam diabetes agar lebih memperhatikan penderita diabetes dengan menambah waktu latihan terhadap penderita diabetes mellitus dalam melakukan kegiatan senam diabetes.
PENGARUH PEMBERIAN DAUN SAMBUNG NYAWATERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA 46-55 TAHUN DI DESA KUAPAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG RIDHA HIDAYAT
Jurnal Ners Vol. 1 No. 2 (2017): OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.608 KB) | DOI: 10.31004/jn.v1i2.115

Abstract

Hipertensi dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat di seluruh dunia.Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ke tahun.Data dari WHO (2010) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyakit nomor sebelas penyebab kematian tertinggi di dunia yaitu sebanyak 1.153.308 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh pemberian daun sambung nyawaterhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi usia 45-59 tahun di desa kuapan wilayah kerja puskesmas tambang tahun 2016. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan angka kematian.Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi exsperimen) dengan rancangan non- equivalent pretest-posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang menderita hipertensi di Desa Kuapan sebanyak 136 orang dengan jumlah sampel 20 orang, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan rata- rata tekanan darah sebelum diberikan daun sambung nyawasistolik 150,67 mmhg,  sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan daun sambung nyawa136,33 mmhg dan rata-rata tekanan darah sesudah diberikan daun sambung nyawadiastolik 97,67 mmhg, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik setelah diberikan daun sambung nyawa87,67 mmhg. Diharapkan pada responden untuk dapat mengontrol tekanan darah pada puskesmas secara rutin dan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat serta mengupayakan mengkonsumsi obat herbal sebagai pengobatan hipertensi untuk jangka panjang sesuai dengan dosis toleransi tubuh.
PENGARUH RELAKSASI OTOGENIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI PAKNING RIDHA HIDAYAT; JUMILAH JUMILAH
Jurnal Ners Vol. 3 No. 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.67 KB) | DOI: 10.31004/jn.v3i1.399

Abstract

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.di wilayah puskesmas Sungai Pakning merupakan puskesmas dengan kasus Diabetes Mellitus tertinggi dari 14 puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah kasus 1054, dan upaya psikologis yang efisien untuk menurunkan kadar gula darah adalah relaksasi otogenik.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otogenik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pakning.Jenis Penelitian ini bersifatanalitik dengan desain quasi experimental. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 68 orang dengan 34 sampel untuk kelompok intervensi dan 34 orang untuk kelompok kontrol. Analisis data yang digunakan adalah univariat (central tendency) dan bivariate (uji paired t test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi otogenik terhadap penurunan gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis (p value 0,000) pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan (p value 0,127), hal ini di sebabkan pada kelompok kontrol tubuh tidak diupayakan untuk melakukan aktifitas fisik dengan benar dalam hal ini dengan relaksasi otogenik. Diharapkan pada pihak puskesmas untuk merekomendasikan kepada petugas kesehatan dalam menerapkan teknik relaksasi terutama pada pasien yang mengalami peningkatan gula darah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.