Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBANDINGAN BIAYA ANTARA PELAT LANTAI KONVENSIONAL DENGAN PELAT LANTAI KOMPOSIT MENGGUNAKAN DEK BAJA GELOMBANG DAN TULANGAN WIREMESH (Studi Pada Yamaha Flagship Shop Project - Cempaka Putih Jakarta) Prihantono ST; Koeshariatmo S.Pd
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2006): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.488 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v1i1.7852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya pelaksanaan antara Pelat Lantai Konvensional dengan Pelat Lantai Komposit Menggunakan Dek Baja Gelombang dan Tulangan Wiremesh. Tempat kegiatan penelitian dilakukan di Yamaha Flagship Shop Project -Cempaka Putih. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus tahun 2005.Metode penelitian menggunakan metode deskrif dengan sampel 1 buah pelat pada lantai dua Yamaha Flagship Shop Project. Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data analisa harga satuan pekerjaan adalah mengalikan volume pekerjaan dengan harga bahan dan upah berdasarkan pada harga upah dan bahan bulan Juni - Agustus tahun 2005. Instrumen penelitian ini menggunakan tabel rekapitulasi biaya pelaksanaan yang di dalamnya terdapat penjumlahan harga satuan pekerjaan. Untuk perhitungan pelat menggunakan metode ultimit berdasarkan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada struktur, sehingga untuk pelat lantai konvensional menggunakan tebal pelat 13 cm, beton K-250, tulangan baja U-40 D10-200, bekisting dan penopang sementara yaitu: scaffolding terdiri dari base jack, main frame T-190, joint pin, u-head, cross brace, kayu 6/12 dan multipleks tebal 12 mm.. Untuk pelat lantai komposit menggunakn tebal pelat 13 cm. Beton K-250, tulangan wiremesh U-50 ø 8-50 dan ø 7-150, dek baja gelombang tebal 0,75 mm, penopang sementara yaitu: scaffolding terdiri dari base jack, main frame T-190, joint pin, u-head, cross brace dan kayu 6/12. Kesimpulan penelitian ini adalah biaya pelaksanaan pelat lantai konvensional sebesar Rp. 179.261.554,- dan biaya pelaksanaan pelat lantai komposit sebesar Rp. 161.722.110,-
PENGARUH KOROSI BAJA TULANGAN TERHADAP KUAT LEKAT BETON BERTULANG Prihantono ST; Saefudin S
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2006): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.4 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v1i2.7861

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan terikat dari beton bertulang yang disebabkan oleh penggunaan baja yang diperkuat. Penelitian dilakukan di laboratorium contriction and material, Universitas Indonesia Depok Jawa Barat. Waktu penelitian antara November, 2001 hingga Januari, 2002. metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, populasi tertutup adalah 30 spesimen instrumen yang diuji. Sampel adalah 24 spesimen beton dengan f`c 40 MPa dalam bentuk kubus, ukuran 15x15x15 cm yang diberi baja yang diperkuat deformasi Ø 18,33 mm. Pengujian kekuatan terikat menghasilkan skor rata-rata untuk baja tulangan yang tidak diperkuat adalah 82,28 kg / cm2, untuk baja tulangan yang dikuatkan adalah 60,00 kg / cm2 dan untuk baja tulangan yang dikuatkan dengan pelapisan epoksi adalah 74,54 kg / cm2. pengujian hipotesis menggunakan satu-ekor. Analisis varian dengan taraf signifikan adalah α = 0,01. hasil terbaik didapat Fhitung> Ftabel atau 24,85> 5,78 yang berarti Ho ditolak. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara beton dengan baja yang diperkuat tanpa korosi, korosi dan korosi dengan epoxy pelapisan.
PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU PENGADUKAN TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Prihantono ST
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.479 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan waktu pengadukanterhadap kuat tekan beton dengan beton rancangan campuran fc’ 22,5 MPa. dengan variasipengadukan standar, +10 menit, +20 menit +30 menit +40 menit +50 menit, +60 menit,+70menit, +80menit, dan +90menit terhadap kuat tekan beton.Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Uji Bahan PT Jaya Readymix Jakarta pada bulanMei-September 2008 dengan metode eksperimen sesuai dengan Standar NasionalIndonesia (SNI) .Berdasarkan hasil analisa rata-rata hitung, diketahui bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara penambahan waktu pengadukan terhadap kuat tekan beton. Rata-rata kuattekan tertinggi terdapat pada beton dengan pengadukan standar yaitu 32,08 MPa. Danterendah terdapat pada beton dengan penambahan waku pengadukan selama 80 menityaitu 23,05 MPa.Rata-rata kuat tekan beton cenderung menurun seiring dengan penambahan waktupengadukan, ini menunjukan bahwa semakin lama beton mengalami pengadukan semakinrendah kuat tekannya. Dan rata-rata penurunan kuat tekan sebesar 14,26%.Dari hasil pengujian nilai slump yang didapat memiliki kecenderungan negatif. Dan rata-ratapenurunan nilai slumpnya adalah 1,28 cm.
PERENCANAAN BALOK TRANSFER PRATEGANG (Prestressed transfer Beam) Dedi Setiadi; Prihantono ST; Dadang Suyadi Suryasumirat
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.176 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i2.7884

Abstract

Desain ini diharapkan menghasilkan analisis balok transfer pratekan yang mengatasibeban besar koloum, beban besar balok yang disebabkan dari ruang tengah tanpa coloum.Ini adalah desain untuk mewajibkan luas ruangan di bawah lantai konstruksi bangunan. Proyek akhir iniAnalisis adalah desain ulang balok transfer pada proyek hotel industri yang dirancang menggunakan manualmenganalisis berkas. Struktur bangunan adalah 9 lantai beton jala yang dirancang untuk utilitas hotel.Balok transfer terletak di lantai 5 gedung yang akan digunakan untuk ruang fungsi danukuran kamar 32 x 25,4 m2.Basis desain teknis pada data nyata dari hotel industri proyek dan itu akan menjadimenganalisis dan merancang menggunakan desain teori elastis oleh T. Y Lin, dengan menggunakan mekanik teknisteori portal ekivalen dan untai standar dari VSL. Penekanan berkas yang disebabkan olehbanyak balok transfer akan diperiksa secara manual dan kemudian akan diperiksa ulang menggunakan strukturprogram SAP 2000.Output dari desain ini adalah 80 x 120 cm balok transfer pratekan dengan 4 tendonyang terdiri dari 2ScU5 - 12 dan 2ScU5 - 16, dengan tekanan maksimum pada kondisi layanan -7.10 MPa dan tegangan maksimum yang lebih rendah pada balok dimensi adalah + 0,96 MPa. Stres ituterjadi pada balok dimensi masih dalam batas yang memungkinkan (-15,21 MPa untuk kompresi dan+2,91 MPa untuk ketegangan).Kesimpulan dari desain ini adalah balok transfer pratekan dapat disimpanbeban besar koloum dengan tegangan pratekan kabel balok, sehingga ruangan bisabebas dari coloum dapat diperlukan.
PERBANDINGAN MUTU ANTARA MORTAR PASANGAN BATA KOMPOSISI 1 KAPUR : 2 SEMEN MERAH : 3 PASIR DENGAN MORTAR PASANGAN BATA KOMPOSISI 1 SEMEN PORTLAND : 4 PASIR Maya Fajriana; Prihantono ST; Nira Nasution
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2009): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.786 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v4i2.7912

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas(kekuatan tekan dan kekuatan geser) antara mortar dengan komposisi1 Lime: 2 Red Cement: 3 Sand dan mortar dengan komposisi 1 PortlandSemen: 4 Pasir untuk pasangan bata.Penelitian ini berlangsung di Aula Laboratorium Bahan dan Barang TeknisDinas Perindustrian dan Perdagangan DKI Jakarta, Jalan Letjen SupraptoCempaka Putih, Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember2006 hingga April 2007.Metode penelitian ini adalah eksperimen, populasi sampel yang diujiadalah 60pcs, yang merupakan 30pcs untuk uji kuat tekan dan 30pcs untuk geseruji kekuatan. Sampel yang diambil untuk analisis adalah 40pcs, yang 20 pcs untuk kompresiuji kekuatan, dan 20 pcs untuk uji kekuatan geser. Metode pengambilan sampel adalah ametode yang dipilih secara acak sederhana.Hasil pengujian untuk mortar dengan komposisi 1 Kapur: 2 Red Cement: 3 Sandmenghasilkan kekuatan tekan rata-rata 7,59 Mpa dan kekuatan geser rata-rata0,18 Mpa, adukan semen dengan komposisi 1 Portland Cement: 4 Sandmenghasilkan kuat tekan rata-rata 32,34 Mpa dan kekuatan geser rata-rata0,45 Mpa.Hasil dari penelitian ini adalah bahwa mortar dengan komposisi 1 Kapur: 2 MerahSemen: 3 Pasir memiliki kekuatan tekan dan geser yang lebih rendah dibandingkan denganmortar dengan komposisi 1 Portland Cement: 4 Sand.
EVALUASI SARANA PENYEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SUSUN Studi Kasus di Kawasan Rumah Susun Pejompongan Jakarta Pusat Dedi Ismail; Prihantono ST; Santoso Sri Handoyo
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2010): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.148 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v5i2.7928

Abstract

Penelitian ini secara operasional bertujuan untuk mengevaluasi sarana sanitasilingkungan datar bertingkat tinggi yaitu: air bersih, udara dan ventilasi, informasi,pembuangan kotor dan air hujan serta limbah air.Penelitian ini dilakukan di Wilayah Dataran Tinggi Datar Benhil IPejompongan Jakarta dari Pusat melalui jenis penelitian deskriptifsecara teknis survei dan menggunakan instrumen penelitian mengambilbentuk kuesioner penomoran 40 item masalah.Hasil penelitian yang diterima didasarkan pada hasil dan observasidari survei yang dilakukan menunjukkan bahwa sarana sanitasi lingkungandi daerah datar bertingkat tinggi Pejompongan Jakarta dari Pusat yang meliputi:air bersih, udara dan ventilasi, informasi, pembuangan kotor dan air hujanserta limbah dari air memenuhi kondisi kesehatan.
PEMANFAATAN BATU-BATUAN KECIL ( KERIKIL JAGUNG ) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING BLOCK Sri Wardani; Prihantono ST; Tri Mulyono
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2011): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.13 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v6i1.7929

Abstract

Kebutuhan akan bahan bangunan, setiap tahun selalu meningkat. Salah satunya adalahPaving Block. Untuk mendapatkan Paving Block yang berkualitas baik adalah dengan caramenambah bahan lain untuk menyusun komposisi campurannya.Salah satu bahan yang memberi kemungkinan sebagai bahan pembuatan Paving Blockadalah batu-batuan kecil (Kerikil Jagung). Batu-batuan ini dapat diperoleh dari penyaringanpasir batu (sirtu) / dari penyaringan pasir kasar yang mengandung batu-batuan kecil.Berdasarkan analisis ayakan (besar butiran) batu-batuan kecil (Kerikil Jagung) tertahanpada ayakan 4,75 mm. Sehingga dapat digolongkan kedalam kerikil halus dengan ukuranbutiran 5 mm ≤ 10 mm.Kerikil jagung digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan paving block, denganperbandingan berat pada komposisi campuran semen : pasir : kerikil jagung untuk bagianatas / kepala masing-masing A (1:1:0) / sebagai kontrol, B (1:1:1), C (1:1:1,5) dan D (1:1:2).Hal ini untuk mengetahui adanya perbedaan penggunaan kerikil jagung terhadap kuattekan bata beton (paving block) sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
STUDI PERBANDINGAN SAMBUNGAN BALOK ¼ , ½ BENTANG DAN UTUH PADA SAAT PENGECORAN TERHADAP KEKUATAN BALOK BETON Prihantono ST
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.362 KB)

Abstract

Studi Banding Hubungan Beton Beton dengan Sambungan Konstruksi ¼, ½ Jarak dan Keseluruhan Di Pada Pengecoran Kekuatan Beton Balok;Drs.Prihantono., ST., M.Eng. Pengujian dilakukan pada tiga jenis pancaran pers, yaitu:1 balok utuh dicor 2 balok dicor dengan bentang tengah dengan sambungan sudut terminasi / sambungan 90 °(2 buah)3 Balok dicor dengan koneksi pada ¼ rentang pada sudut penghentian / penyambungan45 ° (2 buah)Sinar ketiga berukuran 15 cm x 25 cm x 240 cm dengan kualitas beton K225, untukpenguatan tulangan dan tekan menggunakan penguatan kualitas dengan U 24 ɸ 12 mm,juga untuk penggunaan behel U24 ɸ 6-200 mm. Memuat pada balok akan diberikan bertahap pada 2poin dalam setiap 1/3 rentang. Pengusiran dihentikan sampai sinar dihancurkan(rusak) atau jika sinar tidak rusak kemudian memuat hingga kemampuan maksimumjack hidrolik.Berdasarkan kemampuan untuk membawa beban (P) dari semua balok memiliki kemampuantahan beban maksimum yang sama adalah 2207,5 kg. Berdasarkan pola balok yang retaksambungan konstruksi ½ lebih baik daripada sambungan balok ¼., balok utuh lebih baik darikedua.
Studi Deskriptif Analitis Pemanfaatan Abu Serbuk Kayu Mahoni Sebagai Bahan Tambah Pembuatan Paving Block Untuk Mencari Kuat Tekan Optimum Berdasarkan SNI 03-0691-1989 Ibnu Jauzi; Prihantono ST; Dadang Suyadi
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2014): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.226 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v9i2.7957

Abstract

Paving block adalah batako untuk lantai adalah tempat banyak digunakan sebagai jalan aspal materi di kampus, area kantor, trotoar, jalan, tempat parkir dan sebagainya. Ini mungkin menyiratkan bahwa penggunaan paving block sangat rumit, jadi kebutuhan juga meningkat karena kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan, sehingga spesifik perawatan dapat dilakukan untuk merampingkan penggunaannya dalam hal kualitas. Penelitian ini bertujuan untukcari tahu, berapa nilai kekuatan tekan optimal yang dihasilkan oleh blok tersebut paving menggunakan bahan tambah bubuk abu mahoni dengan penambahan 0%, 5%, 10% dan 15% dari rasio berat semen. Penelitian ini dilakukan di PUSLITBANG Bogor untuk membakar serbuk gergaji,spesimen pabrik di Pengadilan Jati Makmur, Pondok Gede dan uji kuat tekan yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Negara Universitas Jakarta pada Mei hingga November 2012 .. Studi ini mencoba menjelaskan melalui percobaan menguji kekuatan tekan paving block dengan menggunakan material yang ditambahkan adalah abu kayu bakar yang dibasahi dengan suhu 600oC yang sedang diharapkan untuk menghasilkan kekuatan tekan yang optimal dari berbagai variabel yang telah ditentukan, jumlah 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen. Belakangan bahan-bahan ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan alternatif bahan dalam pembuatan blok paving beton pada khususnya. Dalam studi ini, menggunakan metode eksperimen, populasi adalah paving block spesimen dengan dimensi panjang 10cm, lebar 10 cm dan tebal 6 cm. Sampel yang digunakan adalah spesimen paving block dengan nilai 0,35 FAS oleh 10 spesimen dengan 4 kelompok yaitu proporsi campuran; 10 buah campuran spesimen 1 Pc: 4 Ps ditambah abu serbuk gergajimahoni 0% berat semen, B; campur 1 Pc: 4 Ps ditambah abu kayu mahoni bubuk 5% berat semen, C; campur 1 Pc: 4 Ps ditambah abu kayu mahonibubuk 10% dari berat semen dan D; campur 1 Pc: 4 Ps plus abu mahoni serbuk kayu 15% berat semen. Keseluruhan spesimen berusia 28 hari yang direncanakan di Indonesia sesuai dengan SNI-03-0691-1989 tentang prosedur pengujian kekuatan tekan untuk cekal paving. Teknik analisis data yang digunakan adalah tes rata-rata. Dari hasil tersebut, diperoleh kuat tekan rata-rata paving block oleh menggunakan campuran 1 Pc: 4 Ps ditambah abu mahoni bubuk kayu 10% adalah campuran terbaik 421kg / cm2 kuat tekan, sedangkan nilai dari campuran kuat tekan 1 Pc: 4 Ps mahoni bubuk kayu ditambah abu 0% adalah 243 kg / cm2, kuat tekan mencampur 1 Pc: 4 Ps ditambah mahoni abu serbuk gergaji berjumlah 5% dan campuran336kg / cm2, 1 Pc: 4 Ps plus bubuk kayu mahoni ash hasil penurunan 15% dari penambahan 5% dan 10% sedang 254kg / cm2.
STUDI KUAT TEKAN BETON YANG MENGALAMI PENUNDAAN PENUANGAN DENGAN PENAMBAHAN BAHAN TAMBAH RETARDER Ferdian Zudis Putra; Prihantono ST; Eka Murtinugraha
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2014): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.39 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v9i2.7959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kekuatan tekan betonmenuangkan tertunda selama 2,5 jam untuk mendapatkan dosis optimal yang ditambahkan dalambeton yang merupakan penambahan Retarder POZZOLITH 425 R ditambahkan dengan 5 dosisvariasi yaitu 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6% dan 0,8% untuk desain campuran beton f’cNilai 35 MPa dan kemerosotan 75 ± 20 mm.Penelitian ini diadakan di PT. Adhimix Precast Indonesia Plant Kebon Jeruk BaratJakarta di Material Testing Laboratory pada bulan September Sampai November 2012 denganmetode eksperimental sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) danAmerican Society for Testing and Materials (ASTM). Penelitian ini menggunakandesain campuran beton untuk 35 MPa dan nilai Slump 75 ± 20 mm, yang banyak darisampel silinder adalah 50.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penambahan Retarder yang optimalPOZZOLITH 425 R menambahkan dosis penuangan beton yang tertunda selama 2,5 jam dengandesain mixes f’c 35 MPa adalah 0,6% dari berat semen dengan kompresifnilai kekuatan 46,31 MPa dan nilai kemerosotan adalah 13 cm. persentase maksimumpeningkatan kuat tekan terjadi pada penambahan Retarder POZZOLITH425 R adalah 14,64%. Untuk penambahan Retarder POZZOLITH 425 R 0,2%, 0,4%, dan0,8% perubahan persentase kuat tekan adalah 5,12%; 9,06%; dan -2,66%dari beton yang tidak ditambahkan retarder.