Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Komposisi Fisikokimia Tepung Ubi Kayu dan Mocaf dari Tiga Genotipe Ubi Kayu Hasil Pemuliaan Nafilawati wa ode; Emmy Darmawati; Sutrisno Suro Mardjan; Nurul Khumaida
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.08.3.97-104

Abstract

Faktor penting yang mempengaruhi karakteristik fisikokimia tepung adalah bahan baku tepung, genotipe/varietas serta proses pengolahan dalam pembuatan tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi fisikokimia tepung ubi kayu dan mocaf dari tiga genotipe ubi kayu yaitu GX, G053 dan G390 yang merupakan hasil pemuliaan tim Croop Improvement IPB. Evaluasi komposisi fisikokimia dilakukan dengan menganalisis kadar air, karbohidrat, protein, lemak, abu, kadar HCN, rendemen dan derajat putih. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa setiap genotipe ubi kayu memiliki komposisi fisikokimia yang berbeda-beda dipengaruhi oleh jenis genotipe dan proses pengolahannya. Komposisi fisikokimia tepung ubi kayu dari genotipe G053 memiliki keunggulan rendemen (26.10%±0.01), karbohidrat (89.11%±0.015), protein (2.63%±0.014), derajat putih tertinggi (96.89%±0.02) serta kadar air terendah (6.73%±0.004). Tepung dari genotipe G390 memiliki keunggulan kadar abu (0.74%±0.015) dan lemak (0.59%±0.005) terendah. Tepung GX memiliki keunggulan HCN terendah (0.40 ppm±0.198). Komposisi fisikokimia mocaf dari genotipe G053 memiliki keunggulan yaitu karbohidrat, derajat putih tertinggi (98.44%±0.02) dan kadar air terendah (6.65%±0.004). Mocaf dari genotipe G390 memiliki protein (3.01%±0.018) tertinggi kadar abu (0.28%±0.002) dan lemak terendah (0.57%±0.004). Mocaf dari genotipe GX memiliki keunggulan dengan kadar rendemen tertinggi (28.57%±0.08) dan HCN terendah (0.20 ppm±0.10).
Detection of Chilling Injury Symptoms of Salak Pondoh Fruit during Cold Storage with Near Infrared Spectroscopy (NIRS) Sutrisno Suro Mardjan; Jeri Indriyantoro
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.1.69-76

Abstract

One of the treatment methods that is suitable for maintaining the quality of salak pondoh fruit is cold storage. However, cold storage of salak pondoh fruit below its optimum storage temperature (15°C) can cause chilling injury/CI. This research aims to develop a non-destructive method of determining the CI symptoms of salak pondoh fruit during storage at 5°C with NIRS. Measurements were carried out for 14 days by measuring the CI parameters (pH and IL/ion leakage) and the NIR reflectance spectra. The best PLS method NIR calibration model for estimating pH was generated using the Savitzky-Golay Smoothing pretreatment with rk= 0.81, rv =0.76, SEC= 0.12%, SEP =0.12%, CV= 2.97%, RPD= 1.66, and consistency =100.06%. The IL slope of salak pondoh fruit correlated with the pH in a linear pattern relationship with the equation y = 0.1735x - 0.4305. The highest IL slope value was obtained on the 4th day of storage which means that IL has reached its peak, and CI was predicted to have occurred on the 4th day of storage.
KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN AERODINAMIK DAUN TEH HASIL PETIKAN YANG TELAH DILAYUKAN Agus Sutejo; Mardjan Suro Sutrisno; Hermawan Wawan; Desrial Desrial
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 3 (2020): September 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i3.171-183

Abstract

The design of the wilted tea stalk and leaf separation system aims to improve the quality of the tea produced especially by separating the tea leaves and stalks at the beginning of the process. Stages that are needed to be done include designing a chopper machine that is capable of chopping tea stems and leaves to a certain size and designing stem and leaf separation system with the pneumatic principle with suction. In this study, physical, mechanical and aerodynamic characteristics of tea leaves were measured. The result showed that force to release a leaf is in the range of values between 12.24-16.17 N smaller than the need for the cutting force of the stem and leaves and the greatest difference in force is achieved at a water content between 55 and 58% bb (leaves) and 66-68% bb (stalk). The leaf terminal velocity is <3 m s-1 while the tea terminal velocity is > 9 m s-1. Tea leaf yield value is very important as a reference in testing the performance of tea and tea leaf separator machines where the average leaf yield is 77.33% and the average stem yield is 22.67%. Keywords: characteristic of tea leaves, engineering, separation of tea leaves, withering of tea leaves
Kinerja Mesin Pemisah Potongan Tangkai dan Daun Teh Agus Sutejo; Sutrisno Suro Mardjan; Wawan Hermawan; Desrial Desrial
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 7, No 3 (2018): Desember
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.239 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v7i3.160-167

Abstract

The quality of dried tea depends on the condition of raw materials and processing methods. The problem in the tea processing is the mixture of pieces of stalks and leaves. This research aims to examine the performance of stalks and leaves machine separator based on the difference of suction velocity and the terminal velocity of the material. The separator was designed according to the physical and aerodynamic properties of tea leaves. The performance of the separator was done by calculating the separating efficiency of five combined treatments (P, P1a, P1b, P0a, and P0b) and calculating the separating capacity with three feeding treatments (0.4 kg/sec, 0.5 kg/sec, and 0.6 kg/sec). Physical property observation of the tea leaves obtained an average mass 0.143 kg/m² which means the theoretical suction pressure needed is about 1.4 Pa. The actual terminal velocity measured as 7.5 m/sec for the stalk pieces and 3.0 m/sec for the leaf pieces. The optimum separating efficiency was obtained at P treatment, it was about 97.6 %, with average suction ir velocity 3.15 m/s. Optimum separating capacity was obtained about 354.29 kg/hour.
PENGARUH SUHU TERHADAP PERMEABILITAS GAS PADA PLASTIK FILM UNTUK PENGEMASAN SECARA ATMOSFIR TERMODIFIKASI Rokhani Hasbullah; Agus Ghautsun Niam; Lilik Pujantoro; Sutrisno Mardjan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 7, No 3 (2018): Desember
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.64 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v7i3.133-141

Abstract

Pengemasan secara atmosfir termodifikasi (MAP) pada penyimpanan dingin merupakan cara yang tepat untuk menjaga kualitas dan kesegaran produk yang diolah secara minimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu terhadap permeabilitas gas pada plastik film untuk pengemasan secara atmosfir termodifikasi pada produk olahan minimal. Plastik film jenis polietilen stretch (ketebalan 10 mm) dan polipropilen (ketebalan 10 mm) digunakan dalam penelitian ini. Permeabilitas gas plastik film terhadap gas O2 dan CO2 dianalisis menggunakan kromatografi gas HP 5890 pada suhu 5, 10, 15, 20, dan 25 oC berdasarkan metode konsentrasi meningkat kondisi stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permeabilitas gas meningkat dengan meningkatnya suhu penyimpanan. Model persamaan Arrhenius mampu menggambarkan pengaruh suhu terhadap permeabilitas gas sangat baik dengan nilai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0.9586 dan 0.9943.Kata kunci: permeabilitas gas, film polimer, modifikasi kemasan atmosfer, pengolahan minimal.
Evaluasi Kinerja Pemisahan Tangkai dan Daun Teh Layu Berdasarkan Prinsip Perontokan dan Penghisapan Agus Sutejo; Sutrisno Suro Mardjan; Wawan Hermawan; Desrial Desrial; Diang Sagita
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14 No.2 Desember 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i2.6431

Abstract

Salah satu kelemahan pada proses pengolahan teh adalah tercampurnya tangkai dan daun teh sehingga proses grading dan sorting dilakukan pada produk akhir teh. Pada penelitian ini, dikembangkan suatu pendekatan baru pemisahan tangkai dan daun teh yaitu pada awal proses. Prinsip yang digunakan adalah dengan merontokan daun dari tangkai teh dan memisahkannya dengan berdasarkan perbedaan kecepatan terminal. Sebuah paket teknologi diperlukan untuk memisahkan tangkai dan daun teh sehingga keduanya dapat diproses secara terpisah untuk menghasilkan teh dengan kualitas terbaik (kelas satu) dalam pengolahan sistem teh ortodoks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi paket teknologi pemisah daun dan tangkai teh yang telah dilayukan. Metode penelitian terdiri dari pembuatan desain mesin, pembuatan prototipe, uji fungsional mesin dan uji kinerja mesin. Paket teknologi yang telah dibangun terdiri dari tiga unit mesin yaitu mesin perontok, mesin pengayak getar dan mesin penghisap daun teh. Hasil pengujian kinerja terbaik diperoleh pada kecepatan putar silinder perontok 480 rpm yang menghasilkan persentase daun terhisap tertinggi (91,43%) dan persentase tangkai tidak terhisap paling tinggi (86,05%). Rata-rata kecepatan udara hisap pada permukaan tray saat pengujian berada pada kecepatan terminal daun teh, yaitu 1,78-2,98 m s-1 dan kapasitas rata-rata perontokan adalah 156,71 kg jam-1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa pemisahan dengan metode perontok sangat cocok untuk proses pembuatan teh hijau karena dengan prinsip ini dapat meminimalisir kerusakan pada daun teh.
Evaluating the Sustainability Utilization of Post-Harvest Coffee Agricultural Equipment and Machines Yusi Dwi Setyoningtyas; Emmy Darmawati; Sutrisno Mardjan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.2.162-171

Abstract

Kopi sebagai penyumbang devisa terbesar keempat Indonesia dan produksinya didominasi perkebunan rakyat dengan pengelolaan yang terbatas. Untuk mendukung hilirisasi kopi lokal maka Direktorat Jenderal Perkebunan mengembangkan peralatan pascapanen kopi melalui bantuan alat dan mesin (alsintan) pascapanen dan pengolahan kopi. Sehingga evaluasi pemanfaatan alsintan terhadap keberlanjutan perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan pembangunan industri prioritas kopi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan pemanfaatan bantuan alsintan pascapanen kopi bantuan pemerintah periode tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan metodologi survei melalui pendekatan expert systemdengan teknik analisis yakni: Data Envelopment Anaysis (DEA) dan Analitycal Hierarchical Process (AHP). Penelitian ini menunjukkan bahwa status keberlanjutan pemanfaatan alat dan mesin pertanian pascapanen kopi semua poktan masuk dalam kategori baik pada aspek ekonomi dan teknologi. Sedangkan rekomendasi strategi peningkatan pemanfaatan alsintan pascapanen kopi sesuai alternatif yang diprioritaskan adalah bahan baku dengan stakeholder yang berperan yaitu poktan.
Effect of Initial Temperature And Degree of Roasting on Physicochemical Properties And Taste of Solok Arabic Coffee Sutrisno Suro Mardjan; Eko Heri Purwanto; Ginanjar Yoga Pratama
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.2.108-122

Abstract

Roasting process is one of the processes in secondary processing. Variables used during the roasting process include the initial temperature and the degree of roasting. This study aims to analyze the physicochemical properties and perform taste tests on Arabica Solok coffee with different initial temperatures and roasting degrees. The study begans with the analysis before roasting, then roasting with the initial temperature of 180οC to 200οC and 220οC at any degree of roasting light, medium and dark and for the last, testing of the physicochemical and taste properties of Solok Arabica coffee. Analysis of the resulting data using two-way Analysis of Variance (ANOVA) and if it gives a significant effect, then continued with the Duncan' Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the initial roasting temperature only affected the yield, flavor and aftertaste attributes . While the degree of roasting has a significant effect on several physicochemical properties including yield, bulk density, water content, color, acidity (pH) and several taste attributes including fragrance, flavor, acidity, body, aftertaste, sweetness and overall and there is no interaction between two variables on all tested properties. The physicochemical properties and taste attributes that were not affected by the initial temperature and roasting degree were ash content and antioxidant activity, balance, uniformity, and clean cup. Coffee with medium roasting degree treatment got the highest final score of 82,3 (specialty)
Determination of Water Content and Piperine Content of Black Pepper (Piper Nigrum L.) Using Near Infrared Spectroscopy (NIRS) Sutrisno Suro Mardjan; Leonardo Surbakti
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.102-115

Abstract

Lada hitam merupakan salah satu komoditas rempah yang paling banyak diekspor oleh Indonesia. Kandungan utama lada hitam adalah piperin yang mempengaruhi tingkat kepedasan lada hitam dan dapat digunakan untuk menentukan kualitas lada hitam. Penentuan kandungan kimia lada hitam masih dilakukan dengan cara kimia di laboratorium yang membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya, biaya pengujian yang mahal karena penggunaan alat dan bahan kimia, serta memerlukan penyiapan sampel yang rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kandungan piperine pada lada hitam dengan menggunakan metode NIRS menerapkan metode PLS (Partial Least Square) dan PCR (Principal Component Regression). FT-NIR Spectrometer tipe NIRFlex N-500 dengan rentang panjang gelombang 1000-2500 digunakan untuk mengukur 30 sample bubuk lada hitam. Data spektrum NIRS diproses terlebih dahulu dengan metode normalisasi, SNV, MSC, dan de-Trending, sedangkan metode kalibrasi yang digunakan adalah PLS dan PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendugaan kadar piperin terbaik menggunakan metode PLS dengan data spektrum asli pada faktor 8 (r = 0,87; SEC = 0,42 %; SEP = 0,44 %; CV = 5,79 %; RPD = 1,77 dan konsistensi = 97,46 %), sedangkan pendugaan kadar air lada hitam terbaik diperoleh dengan metode PCR dengan data spektrum menggunakan normalisasi pretreatment pada faktor 15 (r = 0,85; SEC = 0,32 %; SEP = 0,29 %; CV = 2,79 %, RPD = 1,90 dan konsistensi = 108,96 %).
Specialty Coffee Traceability System Based on Information Technology (Case Study: CV Frinsa Agrolestari Supply Chain) Muyassar Allam Suyuthi; Kudang Boro Seminar; Sutrisno Suro Mardjan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.116-127

Abstract

Kopi spesialti dikenal dengan kopi berkualitas tinggi yang memiliki cita rasa khas yang bervariasi tergantung dimana kopi tersebut ditanam. Pencatatan informasi pada rantai pasok kopi di Indonesia masih secara manual menggunakan kertas. Tujuan penelitian ini merancang sistem ketertelusuran untuk menjamin keaslian dan kualitas kopi spesialti sebagai pengganti sistem manual. Perancangan sistem ketertelusuran dalam studi ini dikembangkan berdasarkan studi kasus rantai pasok kopi Arabika Java Preanger di CV Frinsa Agrolestari, Pangalengan, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi lapangan untuk mengidentifikasi rantai pasok dan karakteristik kopi spesialti. Metode perancangan sistem ketertelusuran menggunakan UML dan ER Diagram dipadukan dengan konsep CBIS (Computer Bassed Information System). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang membentuk karakteristik kopi spesialti terjadi selama proses pra panen dan pasca panen, yaitu pencatatan buah kopi, pemanenan buah kopi masak merah, perambangan, kontrol kualitas pasca penggilingan, sortasi berdasarkan kepadatan, ukuran dan warna, serta kontrol kualitas biji kopi cacat primer dan sekunder. Kemudian merancang prototipe aplikasi ketertelusuran kopi spesialti berbasis website yang dapat diakses smartphone. Aktor yang terlibat dalam sistem yaitu petani, pengepul, pengolah, dan eksportir. Akuisisi data menggunakan QRCode (Quick Response Code) untuk mendukung sistem ketertelusuran.