Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Combination of Sand and Zeolite in the ZECC (Zero Energy Cool Chamber) Cooling System for Horticultural Storage Paluseri, Fachira Ulfah; Suro Mardjan, Sutrisno; Darmawati, Emmy
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 3 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.3.375-389

Abstract

Zero Energy Cool Chamber (ZECC) merupakan salah satu teknologi penanganan pascapanen yang ramah lingkungan dan murah, serta dapat digunakan untuk menyimpan buah-buahan dan sayur-sayuran setelah dipanen. Suhu dan RH yang terbentuk pada sistem penyimpanan ZECC sangat dipengaruhi oleh bahan dinding yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kombinasi pasir dan zeolit (sebagai media evaporasi) terhadap suhu dan RH yang terbentuk pada sistem penyimpanan ZECC dan menentukan kombinasi pasir dan zeolit yang terbaik untuk penyimpanan sayuran segar. ZECC yang dibangun berukuran 100 (P) x 100 (L) x 50 (T) cm. Perlakuan bahan dinding ZECC yang dikaji adalah 100% pasir (Z1), 75% zeolit dan 25% pasir (Z2), 50% zeolit dan 50% pasir (Z3). Jenis komoditas yang digunakan untuk menguji kinerja ZECC adalah tomat dan selada. Parameter mutu yang diukur selama penyimpanan adalah kadar air, tekstur, warna, TPC dan organoleptik. Hasil penelitian didapatkan suhu yang terbentuk di dalam ZECC setelah diberi beban berupa tomat dan selada lebih rendah dan konstan dibandingkan dengan suhu luar sepanjang penyimpanan, demikian juga dengan RH di dalam lebih besar dibandingkan dengan RH luar. Rata-rata suhu didalam dan diluar ZECC masing-masing adalah 23.47°C dan 29.53°C, sedangkan Rata-rata RH ZECC didalam dan diluar masing-masing adalah 98.53% dan 69.04%. Suhu dan RH pada ketiga ZECC (Z1, Z2, Z3) tidak berbeda nyata secara statistik, namun perubahan mutu yang paling rendah baik untuk tomat maupun selada air adalah Z3 (50% pasir+50 zeolit). Hasil organoleptik menyatakan bahwa selada masih diterima panelis sampai hari ke 6 dan tomat hingga hari ke 14 penyimpanan.
Utilization of Greenhouse Solar Dryer For Curing Process of Sweet Potato Ihsan, Ghazian Satya; Mardjan, Sutrisno Suro; Darmawati, Emmy
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.013.2.179-194

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) cv Cilembu merupakan komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomi tinggi., namun sekitar 50% hasil panen ubi Cilembu tidak memenuhi kualitas ekspor. Salah satu penanganan pasca panen yang biasa dilakukan petani adalah proses curing. Suhu dan RH merupakan faktor lingkungan yang sangat berpengaruh dalam proses curing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode pengendalian dan melakukan uji kinerja suhu dan RH pada greenhouse solar dryer sesuai dengan kebutuhan proses curing, menganalisis pengaruh suhu, RH dan lama curing terhadap mutu ubi jalar. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan perlakuan yaitu suhu, RH, lama waktu curing dan kontrol (tanpa proses curing). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga faktor yaitu suhu (30°C dan 35°C), RH (80% dan 90%) dan lama curing (3 hari dan 5 hari). Parameter mutu yang diamati adalah kerusakan fisik, warna kulit, tekstur, kadar air dan total padatan terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dirancang mampu mengatur suhu dan RH sesuai kebutuhan proses curing pada grenhouse solar dryer selama 24 jam. Selama masa penyimpanan, perlakuan dengan proses curing dapat meningkatkan nilai total padatan terlarut jika dibandingkan dengan kontrol. Proses curing dengan perlakuan suhu 30°C (T1), kelembaban 90% (H2) dan 3 hari curing (D3) dapat menjaga mutu ubi jalar selama penyimpanan.
Maintaining the Quality of Salak Cultivar Madu with Aloe vera Gel – Beeswax Coating Darmawati, Emmy; Rika Permata Sari, Putri; Suro Mardjan, Sutrisno
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.11.3.157-165

Abstract

Salak or snake fruit cultivar madu is a supreme salak which has a higher economic value than prime of salak pondoh. The skin of the fruit is thin, bigger shell, and more juicy flesh, making the pell dry out easily and the flesh of the fruit rot due to transpiration and fungi. The coating of aloe vera combined with beeswax is expected to maintain the quality of salak during the distribution. The aim of this research was study of the coating application made from aloe vera-beeswax on honey salak was. The concentration of aloe vera was 30% and beeswax was 3%. The coating was done by dipping method in the form of emulsion (composite) and bilayer. Bilayer application was done by dipping salak in the aloe vera solution, after being dry, dipping it again in the beeswax solution. Storage was carried out at room temperature without packaging. This study used a completely randomized design with no coating as a control. Aloe vera 30% combined with 3% beeswax was able to maintain the quality of salak at room temperature up to 8 days with a level of damage 32.38 % - 34.29% while control (without coating) reaching 55.24% and no drying of the fruit peels. Application of coating in the form of an emulsion gives better results and is significantly different in weight loss and skin discolouration so it is advisable to use an emulsion. Keywords: bilayer, dipping, emultion, room temperature.
Bahasa Inggris Adiarifia, Nissa; Budiastra, I Wayan; Mardjan, Sutrisno Suro
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.012.1.128-139

Abstract

Kadar minyak dan air adalah kriteria kualitas penting dari crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit. Biasanya, kandungan tersebut ditentukan menggunakan metode kimia di laboratorium. Metode ini memakan waktu, prosedur panjang, dan bersifat merusak. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menentukan kadar minyak dan air buah kelapa sawit secara non-destruktif menggunakan beberapa metode, termasuk Near-Infrared Spectroscopy (NIRS), tetapi hasilnya belum memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Artificial Neural Network (ANN) dan metode NIRS untuk memprediksi kadar minyak dan air buah kelapa sawit secara non-destruktif. Sampel yang digunakan adalah buah kelapa sawit dengan sepuluh tingkat kematangan yang diambil dari perkebunan di Bogor. Reflektansi sampel diukur dengan spektrometer NIR-Flex 500 pada panjang gelombang 1000-2500 nm. Setelah itu, kadar minyak dan air ditentukan menggunakan metode kimia. Beberapa pre-treatment spektrum NIR, yaitu normalisasi, turunan pertama savitzky-golay, kombinasi keduanya, dan standard normal variate, diterapkan. Analisis multivariat seperti PLS dilakukan, dan hasil dari factor component (FC) dijadikan input untuk model ANN. Hasilnya menunjukkan bahwa metode terbaik untuk memprediksi kadar minyak adalah kombinasi turunan pertama savitzky-golay dan pre-treatment normalisasi menggunakan PLS-ANN dengan 20 FC (R2=0.99; SEC=0,58%, RPD = 29.89; CV = 2.47%). Untuk kadar air, prediksi terbaik adalah pre-treatment variasi standard normal variate menggunakan PLS-ANN dengan 20 FC (R2=0.99; SEC=1,07%, RPD=20.68; CV=1,73%). Hasil ini menunjukkan bahwa ANN dan NIRS yang dikembangkan dapat memprediksi kadar minyak dan air buah kelapa sawit secara non-destruktif.
Improvement of the Conditioning Process to Enhance the Quality of Vanilla (Vanilla planifolia) Syahrullah, Andi Ulfa Hardianty; Budiastra, I Wayan; Mardjan, Sutrisno
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 14 No. 6 (2025): December 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtepl.v14i6.2131-2144

Abstract

The quality of national vanilla still does not fully meet national and international standards, one reason is the suboptimal conditioning process, namely, the final storage stage to stabilize quality. This study aims to examine the effect of packaging type, combined with temperature and conditioning duration, on vanilla's physical, chemical, sensory, and microbiological quality, and determine the best treatment combination in producing vanilla quality that meets SNI. Factorial Completely Randomized Design (CRD) was used in this experiment with three factors namely different material packaging (wax paper and HDPE plastic), various temperatures storage (25 °C, 30 °C, 35 °C), and conditioning durations (1, 1.5, and 2 months). Results showed that temperature, type of packaging, and conditioning duration significantly affect most of the physical, chemical, and microbiological quality parameters of vanilla, except for ash content and organoleptic aroma, which are not significantly different. The best treatment combination was obtained using HDPE packaging with a temperature of 35 °C for 1.5 months of conditioning, producing quality according to SNI 01-0010-2002 with high vanillin content and stable color. However, the total microbial count (TPC) in this treatment still exceeded the limits set by FAO.
Portable NIR Spectroscopy for Cocoa Bean Re-fermentation Analysis: A Rapid and Reliable Technique Samsudin, Samsudin; Rahardjo, Yogi Purna; Firdaus, Jonni; Suro Mardjan, Sutrisno; Mitaray, Musimura K
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 4 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.013.4.513-528

Abstract

Portable near-infrared (NIR) spectrometers may examine samples directly on-site, speeding up data gathering. However, the NIR spectrometer has a limited wavelength, ranging from 740 to 1,070 nm, whereas previous studies used a longer wavelength. The research aims to determine the fermentation index, pH, and moisture content of fermented dry cocoa beans using a portable Near-Infrared (NIR) spectrometer. The NIR spectra were preprocessed using several methods, including the Savitzky-Golay first and second derivatives (SG1 and SG2), Linear Baseline Correction (LBC), Multiplicative Scatter Correction (MSC), comparative Partial Least Square Regression (PLSR) modeling, and Artificial Neural Network (ANN). To simulate different fermentation levels, unfermented cacao beans underwent pretreatment fermentation for durations of 0, 24, 48, and 72 hours. The prediction outcomes of ANN models, when applied to dried fermented cocoa beans with data preprocessing, offered better results in comparison to PLSR models, with strong correlation, lowest RMSEC, and highest residual predictive value. The most effective method for predicting fermentation index was ANN combined with LBC preprocessing, while optimal pH models were applied using the SG2 method. The effective moisture content models were developed using MSC preprocessing. The analytical approach of portable NIR spectroscopy produced rapid and accurate results to determine the quality of ground-dried cacao bean fermentation.