Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Study Kasus Total Produksi Pucuk Tebu (Saccharum officinarum l) Sebagai Pakan Ternak di Kabupaten Malang Hanif Fathur Rohman; Hanief Eko Sulistyo
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 2 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.02.5

Abstract

Riset dilakukan untuk mengetahui produktivitas limbah pucuk tebu di lahan irigasi dan lahan non irigasi diukur dengan beberapa parameter. Survei lapangan dan observasi laboratorium dilakukan untuk pengambilan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan memiliki perbedaan yang sangat nyata (P <0,01) pada panjang pucuk tebu, jumlah daun, berat pucuk tebu, pada limbah pucuk tebu. Berbeda nyata (P<0,05) pada produksi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Perbedaan unsur hara serta ketersediaan air pada lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan menyebabkan perbedaan produktivitas serta nilai nutrisi pucuk tebu. Perbedaan dilahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan disebabkan tanaman tebu di lahan sawah irigasi lebih tercukupi kebutuhan unsur hara serta pertumbuhan yang normal daripada tanaman tebu yang berada dilahan sawah tadah hujan.
Variasi Genotip Lokal Tanaman Centro (Centrosema Pubescens) Sebagai Pakan Ternak Hanief Eko Sulistyo; Imam Tatang Mustofa
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 1 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.01.4

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi keragaman karakter kuantitatif produksi hijauan pakan ternak pada genotip lokal Centro (Centrosema pubescens) sebagai materi seleksi perbaikan genetik tanaman. Materi yang digunakan adalah biji tanaman Centro yang didapat dari Sragen, Kebumen, Bogor, Probolinggo, Malang 1 dan Malang 2. Metode penelitian menggunakan perlakuan biji tanaman Centro yang kemudian ditanam dalam satu petakan. Parameter yang diukur adalah Panjang batang, jumlah daun dan berat hijaun pada umur 80 hari. Analisis data yang digunakan yaitu nilai ragam yang dibandingkan dengan nilai standar devisiasi sehingga dapat menentukan luas dan sempitnya nilai keragaman. Hasil studi menunjukkan keragaman genotip Malang 1, Probolinggo, Sragen, Bogor dan Kebumen termasuk dalam kategori keragaman luas, sedangkan genotip Malang 2 termasuk dalam keragaman sempit pada karakter hijauan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu genotip pada Centrosema pubescens dapat dijadikan materi seleksi untuk pemuliaan hijauan pakan ternak. Pada karakter jumlah daun dan Panjang batang dapat dilakukan seleksi dari biji tanmaan yang didapat di Kebumen, sedangkan pada Panjang batang dari Bogor.
Peningkatan Kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Dengan Penambahan Jus Tape Singkong Hanief Eko Sulistyo; Ifar Subagiyo; Erna Yulinar
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.3

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penambahan berbagai level jus tape singkong terhadap kualitas silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) mencakup kualitas fisik, pH, dan kandungan nutrisi. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan berdasarkan tingkat penambahan jus tape singkong (P0 = 0%, P1 = 3%, P2 = 6%, P3 = 9%) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varian dan dilanjutkan dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat perbedaan antar perlakuan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jus tape singkong berhasil meningkatkan kualitas fisik silase. Penambahan jus tape singkong memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pH, kandungan bahan kering (BK), protein kasar (PK), serat kasar (SK) dan lemak kasar (LK) silase (P> 0,01) dan kandungan bahan organik (BO) silase (P> 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus tape singkong bisa digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan kualitas silase rumput gajah.
Pematahan proses dormansi benih tanaman centro (Centrosema Pubescens) dengan penggunaan PEG (Polyeth-Ylene Glycol) 6000 R. Adhitya Parama Arthawijaya; Hanief Eko Sulistyo; Siti Nurul Kamaliyah; Herni Sudarwati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 5, No 1 (2022): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.2

Abstract

Percobaan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan PEG 6000 dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji Centrosema pubescens dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Perlakuan pertama adalah konsentrasi larutan polietilen glikol 6000 (0, 3, 6 dan 9%) dan yang kedua adalah lama perendaman (3, 6 dan 9 jam). Data dianalisis menggunakan analisis varian dan untuk pengujian selanjutnya ditentukan dengan uji jarak berganda duncan. Peningkatan konsentrasi larutan PEG hingga 6% meningkatkan laju perkecambahan menjadi 88,44%, laju pertumbuhan serempak menjadi 84,44%, panjang kecambah menjadi 13,00 cm, panjang akar menjadi 6,83 cm dan bobot segar menjadi 6,83 g, kemudian menurun. Sedangkan penambahan waktu perendaman dalam larutan PEG hingga 6 jam meningkatkan daya perkecambahan menjadi 82,00%, laju pertumbuhan serempak menjadi 77,33%, panjang kecambah 12,60 cm, panjang akar hingga 4,00 cm dan berat segar menjadi 6,45 g, kemudian menurun.
Peluang Seleksi Pakan Ternak Melalui Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter Kuantitatif Produksi Hijauan Komak (lablab purpureus) Diah Piastuti; Siti Nurul Kamaliyah; Hanief Eko Sulistyo
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 4, No 2 (2021): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.004.02.7

Abstract

Riset dilakukan menggunakan beberapa model matematika pada tanaman komak (Lablab purpureus) sebagai dasar acuan untk produksi hijauan pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode percobaan lapang Rancangan Acak Kelompok  yang disusun atas 6 perlakuan dan 4 kali ulangan.  Aksesi lokal yang digunakan yaitu aksesi lokal Malang, Probolinggo, Tuban, Yogyakarta, Lombok 1 dan Lombok 2. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik pada jumlah daun, dan berat hijauan segar memiliki Koefisien Keragaman Fenotip (KKP) agak tinggi sampai tinggi. Kriteria KKG dan KKP pada jumlah daun 35,17% dan 37,38%, panjang batang 26,00 dan 27,03 cm/tanaman, berat hijauan segar 30,08% dan 32,54%. Heritabilitas pada karakteristik yang diukur memiliki kriteria tinggi. Peluang seleksi tanaman komak untuk mendapatkan varietas unggul sangat besar dengan didukung keragaman genetik yang luas dan heritabilitas tinggi. Kesimpulan panjang batang memiliki nilai lebih baik serta nilai heritabilitas tinggi. Aksesi lokal Lombok 1 tanaman komak memiliki konsistensi nilai produktivitas yang tinggi pada seluruh karakter sehingga efektif untuk digunakan sebagai materi seleksi produksi hijauan.
Pematahan proses dormansi benih tanaman centro (Centrosema Pubescens) dengan penggunaan PEG (Polyeth-Ylene Glycol) 6000 R. Adhitya Parama Arthawijaya; Hanief Eko Sulistyo; Siti Nurul Kamaliyah; Herni Sudarwati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 5 No. 1 (2022): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.2

Abstract

Percobaan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan PEG 6000 dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji Centrosema pubescens dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Perlakuan pertama adalah konsentrasi larutan polietilen glikol 6000 (0, 3, 6 dan 9%) dan yang kedua adalah lama perendaman (3, 6 dan 9 jam). Data dianalisis menggunakan analisis varian dan untuk pengujian selanjutnya ditentukan dengan uji jarak berganda duncan. Peningkatan konsentrasi larutan PEG hingga 6% meningkatkan laju perkecambahan menjadi 88,44%, laju pertumbuhan serempak menjadi 84,44%, panjang kecambah menjadi 13,00 cm, panjang akar menjadi 6,83 cm dan bobot segar menjadi 6,83 g, kemudian menurun. Sedangkan penambahan waktu perendaman dalam larutan PEG hingga 6 jam meningkatkan daya perkecambahan menjadi 82,00%, laju pertumbuhan serempak menjadi 77,33%, panjang kecambah 12,60 cm, panjang akar hingga 4,00 cm dan berat segar menjadi 6,45 g, kemudian menurun.
Keragaman Beberapa Genotip Lokal Tanaman Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak Hanief Eko Sulistyo; Gita Puteri Christiani; Siti Nurul Kamaliyah; Herni Sudarwati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 5 No. 2 (2022): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2022.005.02.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaman sifat kuantitatif produksi hijauan genotipe lokal Kelor (Moringa oleifera) sebagai bahan seleksi tanaman dan perbaikan genetik. Bahan yang digunakan berupa benih Kelor yang berasal dari 3 genotipe lokal Makassar, Sleman, dan Indramayu. Metode penelitian berupa eksperimen penanaman di polybag yang terdiri dari 3 (tiga) perlakuan genotipe lokal tanaman Kelor. Parameter produksi hijauan pakan yang diamati berupa diameter batang, panjang batang, berat daun, berat batang, jumlah daun dan berat hijauan pada umur 45 hari setelah tanam. Analisis data berisi: perbandingan nilai keragaman dengan nilai standar deviasi (Sdσ2) untuk menentukan luas atau sempitnya keragaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabilitas genotipe Makassar, Sleman dan Indramayu termasuk dalam kategori luas dalam karakter panjang batang, bobot hijauan, bobot daun, bobot batang dan jumlah daun, sedangkan keragaman karakter diameter batang berada pada kategori sempit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Moringa oleifera efektif digunakan sebagai bahan seleksi hijauan. Genotipe lokal Sleman memiliki potensi yang tinggi dalm proses seleksi pada karakter panjang batang, bobot hijauan dan bobot daun, sedangkan karakteristik diameter batang dan jumlah daun yang berpotensi tinggi untuk diseleksi adalah tanaman dari genotipe lokal Makassar dan untuk karakter bobot batang tertinggi dari genotipe Indramayu.
THE INFLUENCE OF NUTRITIONAL FLUSHING ON BODY MORPHOMETRICS OF FEMALE BREEDING GOATS Nurul Isnaini; Dedes Amertaningtyas; Hanief Eko Sulistyo; Artharini Irsyammawati; Faizal Andri
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 16, No 2 (2022): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.04 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v16i2.23464

Abstract

The purpose of this current study was to evaluate the influence of nutritional flushing on body morphometrics of female breeding goats. This study used 32 local female goats or does with an average age of 3.28±1.08 years and an average body weight of 42.47±8.28 kg. The goats were distributed in a completely randomized design using a 2 x 2 factorial pattern with 8 replications. The first factor was the flushing feed (FF) type, consisting of rice bran and concentrate, whereas the second factor was the level of tannin-protected arginine (TPA: 0 and 300 mg/kg). The body morphometrics observed in this study were initial body length (IBL), final body length (FBL), body length change (BLC), initial chest girth (ICG), final chest girth (FCG), chest girth change (CGC), initial wither height (IWH), final wither height (FWH), and wither height change (WHC). The IBL, FBL, BLC, ICG, FCG, IWH, FWH, and WHC of the local does were not significantly different (P0.05) after receiving the FF type. However, FF significantly affected the CGC of the goats (P0.001). The use of concentrate for the local female local goats resulted in a higher CGC (P0.001) compared to the use of rice bran. On the other hand, TPA did not significantly affect all body morphometrics of the goats (P0.05). Thus, it can be concluded that the use of concentrate leads to higher chest girth change, giving better body growth compared to the use of rice bran. The addition of tannin-protected arginine was also found to have no significant contribution to the body morphometrics of the local female goats. _____________
Potensi Keragaman Genotipe Lokal Tanaman Koro Benguk (Mucuna pruriens) Sebagai Tanaman Pakan Ternak Hanief Eko Sulistyo; Choerunnissa Eka Putri; Siti Nurul Kamaliyah; Herni Sudarwati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 6 No. 1 (2023): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2023.006.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaman sifat kuantitatif produksi hijauan beberapa genotipe lokal koro benguk (Mucuna pruriens) sebagai bahan seleksi perbaikan genetik tanaman. Benih dari 3 genotipe lokal koro benguk asal Sidoarjo, Surabaya, dan Ponorogo, ditanam dalam polybag (150 polybag untuk setiap genotipe lokal) selama 60 hari. Sifat produksi hijauan yang diamati adalah panjang batang, jumlah daun, bobot batang, bobot daun, dan berat hijauan. Sifat kuantitatif masing-masing genotipe lokal dianalisis untuk mengetahui keragaman dan potensinya sebagai bahan seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe lokal asal Sidoarjo, Surabaya, dan Ponorogo memiliki keragaman dan potensi yang luas pada semua sifat kuantitatif yang diamati. Dapat disimpulkan bahwa ketiga genotipe lokal koro benguk (Mucuna pruriens) memiliki keragaman dan potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai bahan seleksi yang efektif untuk pemuliaan hijauan.
THE INFLUENCE OF NUTRITIONAL FLUSHING ON BODY MORPHOMETRICS OF FEMALE BREEDING GOATS Nurul Isnaini; Dedes Amertaningtyas; Hanief Eko Sulistyo; Artharini Irsyammawati; Faizal Andri
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 16, No 2 (2022): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v16i2.23464

Abstract

The purpose of this current study was to evaluate the influence of nutritional flushing on body morphometrics of female breeding goats. This study used 32 local female goats or does with an average age of 3.28±1.08 years and an average body weight of 42.47±8.28 kg. The goats were distributed in a completely randomized design using a 2 x 2 factorial pattern with 8 replications. The first factor was the flushing feed (FF) type, consisting of rice bran and concentrate, whereas the second factor was the level of tannin-protected arginine (TPA: 0 and 300 mg/kg). The body morphometrics observed in this study were initial body length (IBL), final body length (FBL), body length change (BLC), initial chest girth (ICG), final chest girth (FCG), chest girth change (CGC), initial wither height (IWH), final wither height (FWH), and wither height change (WHC). The IBL, FBL, BLC, ICG, FCG, IWH, FWH, and WHC of the local does were not significantly different (P0.05) after receiving the FF type. However, FF significantly affected the CGC of the goats (P0.001). The use of concentrate for the local female local goats resulted in a higher CGC (P0.001) compared to the use of rice bran. On the other hand, TPA did not significantly affect all body morphometrics of the goats (P0.05). Thus, it can be concluded that the use of concentrate leads to higher chest girth change, giving better body growth compared to the use of rice bran. The addition of tannin-protected arginine was also found to have no significant contribution to the body morphometrics of the local female goats. _____________