Artharini Irsyammawati
Dosen Bagian Nutrisi Dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penggunaan silase pakan lengkap berbasis batang tebu terhadap konsumsi, retensi N, estimasi síntesis protein mikroba rumen dan performans sapi PFH jantan Artharini Irsyammawati; Siti Chuzaemi; Hartutik Hartutik
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main objective of the research was to know the effect of silage complete feed based on sugarcane stalk to N retention, estimated microbial protein synthesis and performance of PFH steer and to find out an ideal proportion of sugarcane stalk on silage complete feed which gave the best performance of steer in economically prices. Nine of male PFH steer age 10 – 11 months were used in randomized block design (3x3) with initial body weight as covariance on total collection method. The treatment were the proportion of sugarcane stalk and concentrate on silage complete feed which made iso N/CP on 13% crude protein (SPL1 : sugarcane stalk : concentrate = 60 : 40, added with urea 1.23 % ; SPL2 : sugarcane stalk : concentrate = 50 : 50, added with urea 0.62 %; and  SPL3 : sugarcane stalk : concentrate = 40 : 60, without urea). Parameters of the research were intake, N retention, estimated microbial protein synthesis and daily weight gain. The result showed that SPL1, SPL2, SPL3 have not significant effect (P>0.05) to intake, N retention, estimated microbial protein synthesis and daily weight gain but have significant effect (P<0.05) to organic matter digestibility (OMD), and crude protein digestibility (CPD). Overall, SPL3 tends give a better effect than the other feed treatment. SPL1 was an ideal treatment for PFH steer because more economically from the price and gave performance quite similar with other treatment. Economically value of SPL1 would be higher when the price of sugarcane was less than Rp. 200.00/kg. It could be suggested to consider the particle size of SPL, ensilage process and storage method for the best result of SPL.   Keywords: sugarcane stalk, silage complete feed (SPL), intake, N retention
Pemberdayaan Kelompok Peternak Sapi Potong Melalui Teknologi Pakan di Desa Gunungrejo Kabupaten Malang Kusmartono Kusmartono; Mashudi Mashudi; Poespitasari Hazanah Ndaru; Artharini Irsyammawati; Aprilia Dwi Kartika
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 1 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2021.022.01.4

Abstract

Desa Gunungrejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penduduk Desa Gunungrejo sebagaian besar bermatapencaharian sebagai petani disamping juga sebagai peternak khususnya sapi potong betina dengan tujuan pembibitan. Pemeliharaan ternak di Desa Gunungrejo masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan hijauan dan rumput lapang yang ada disekitar, disisi lain potensi limbah agroindustri sebagai pakan ternak di Desa Gunungrejo cukup melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan (IPTEK) berupa introduksi teknologi pengolahan pakan kepada peternak di Desa Gunungrejo. Teknologi yang ditawarkan adalah teknologi aplikatif yaitu teknologi pakan lengkap yang berbasis bahan pakan lokal dan teknologi fermentasi pakan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktik pengolahan pakan, pendampingan serta evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program. Pengolahan pakan ternak didasarkan pada formulasi pakan yang dirancang sesuai kebutuhan gizi ternak dengan biaya produksi yang terjangkau. Hasil dari kegiatan ini adalah peternak mendapatkan pengetahuan baru mengenai kebutuhan nutrisi ternak, pengolahan pakan ternak yang aplikatif serta strategi pemeliharaan ternak yang efektif dan efisien. Pakan lengkap yang diproduksi untuk ternak betina di Desa Gunungrejo adalah BK 89,27%, BO 90,54%, PK 10,06%, LK 3,60% dan SK 26,72% sedangkan kandungan nutrisi pakan lengkap untuk ternak jantan adalah BK 89,03%, BO 90,12%, PK 12,36%, LK 4,21% dan SK 28,16%. Berdasarkan hasil dari kegiatan, maka diharapkan keberlanjutan dari program pengabdian ini dapat meningkatkan produktivitas ternak, pendapatan dan kesejahteraan peternak di Desa Gunungrejo, Kabupaten Malang.
Pengaruh Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan Penambahan Bakteri Lactobacillus plantarum Terhadap Produksi Gas dan Kecernaan Secara In Vitro Alfian Sri Astutik; Artharini Irsyammawati; Poespitasari Hasanah Ndaru
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus plantarum dengan berbagai perlakuan pada silase rumput odot yang diinkubasi selama 21 hari terhadap produksi gas, nilai Metabolyzable Energy (ME) dan Net Energy (NE) serta nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Bahan yang digunakan adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), molases dan Lactobacillus plantarum. Metode yang digunakan yaitu percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan apabila hasil menunjukkan perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P0: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0%; P1: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,3%; P2: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,6%; P3: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan Lactobacillus plantarum pada silase rumput odot  tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap produksi gas total, nilai potensi produksi gas (b), laju produksi gas (c), nilai Metabolizable Energy (ME), nilai Net Energy (NE), Kecernaan Bahan Kering (KcBK), dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P2 yaitu 94,66, 0,018 ml/jam dan 9,73 MJ/Kg BK. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu 174,47 ml/500 mg BK, 3,89 MJ/Kg BK, 64,88% dan 64,96%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P2 yaitu penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,6% terhadap silase rumput odot. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan Nilai KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu silase dengan penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,9%.
Kualitas Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) Dengan Penambahan Lactobacillus Plantarum Dan Molasses Pada Waktu Inkubasi Yang Berbeda Wiwik Srilidiya Wati; Mashudi Mashudi; Artharini Irsyammawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2018): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2018
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2018.001.01.6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari waktu inkubasi pada silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott)  dengan penambahan molasses dan Lactobacillus plantarum sebagai starter pada kualitas fisik, pH, dan kandungan nutrisi. Materi yang digunakan yaitu rumput odot, molasses 6%, dan bakteri Lactobacillus plantarum 0,6%. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari rumput odot + 6% molasses + 0,6% Lactobacillus plantarum dengan waktu inkubasi yang berbeda. Waktu inkubasi yang digunakan yaitu P0 (0 hari), P1 (7 hari), P2 (14 hari) dan P3 (21 hari). Variabel yang diamati yaitu kualitas fisik (warna, tekstur, aroma dan keberadaan jamur), pH, kandungan nutrisi (bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar) dan nilai fleigh. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan jika ada perbedaan secara nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap aroma, tekstur, lemak kasar, pH dan nilai fleigh, tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap serat kasar dan tidak berpengaruh terhadap warna, bahan kering, bahan organik dan protein kasar. Sehingga bisa disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah P1 (7 hari).
Pengaruh Penambahan Pollard dan Bekatul dalam Pembuatan Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum, Cv.Mott) Terhadap Kecernaan dan Produksi Gas Secara In Vitro Hartutik Hartutik; Alifia Imtinatul Fajri; Artharini Irsyammawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2018): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2018
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2018.001.01.2

Abstract

The purpose of this research was to evaluate pollard and rice bran in dwarf elephant grass silage (Pennisetum purpureum, cv. Mott) processing on in vitro digestibilty and gas production. The materials were dwarf elephant grass, pollard and rice bran as additives. The research was arranged in randomized block design with 4 treatments and 3 replication based on rumen liquid collection. The treatments were: dwarf elephant grass without additive (T0), dwarf elephant grass + 20% pollard (T1), dwarf elephant grass + 20% rice bran (T2), dwarf elephant grass + 10% pollard + 10% rice bran (T3). Collected data were analyzed by analysis of variance and continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).  Variables measured were in vitro dry matter digestibility (DMD) and organic matter digestibility (OMD), cumulative gas production (GP) and degradability from GP residue. The result showed that the treatments didn’t significantly effect (P>0.05) on DMD and OMD but highly significant effect (P<0.01) on cumulative GP and degradability. It could be concluded that dwarf elephant grass + 20% pollard (T1) was the best treatment based on DMD (62.34%), OMD (68.18%) and supported by highly number of cumulative GP and degradability. Thus it was suggested to do further research on fiber composition and in vivo assay.
Potensi daya dukung dan daya tampung pakan hijauan untuk mendukung peternakan kambing peranakan etawah Di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur Dian Heru Tommy Mashudi; Artharini Irsyammawati; Hermanto Hermanto
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 5, No 1 (2022): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung hijauan pakan dan indeks daya dukung Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dalam mencukupi kebutuhan pakan ternak kambing PE (Peranakan Etawah) selama satu tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai September 2021. Materi yang digunakan adalah: data monografi desa, peternak kambing PE, pakan hijauan yang digunakan, dan data dari dinas terkait. Metode yang digunakan adalah survey. Analisis data menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dipaparkan secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukan produksi segar 43.295,52 ton/tahun dari luas area tanam 588,89Ha yang terdiri dari produksi hijauan kaliandra, gamal, rumput odot, rumput lapang, singkong, dan kopi. Penentuan daya tampung dan indeks daya dukung ditentukan dari: 1) Kebutuhan pakan ternak kambing PE selama satu tahun (2,88 ton/ha per ST) dan 2) Proper use pakan hijauan = 5.802,83ton/tahun BK. Hasil perhitungan daya tampung di Desa Mulyoasri berdasarkan BK yaitu 2.014,87 ST diatas populasi ternak kambing saat penelitian yaitu 1.323,42 ST. Terdapat sisa daya tampung sebesar 691,45 ST. Perhitungan IDD Desa Mulyoasri sebesar 1,52 dengan kriteria “rawan”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi produksi pakan hijauan ternak kambing PE di Desa Mulyoasri lebih besar dari total kebutuhan pakan ternak kambing PE, namun tingkat keamanan pakan berada dalam status rawan
Potensi daya dukung dan daya tampung pakan hijauan untuk mendukung peternakan kambing peranakan etawah Di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur Dian Heru Tommy Mashudi; Artharini Irsyammawati; Hermanto Hermanto
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 5 No. 1 (2022): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung hijauan pakan dan indeks daya dukung Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dalam mencukupi kebutuhan pakan ternak kambing PE (Peranakan Etawah) selama satu tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai September 2021. Materi yang digunakan adalah: data monografi desa, peternak kambing PE, pakan hijauan yang digunakan, dan data dari dinas terkait. Metode yang digunakan adalah survey. Analisis data menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dipaparkan secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukan produksi segar 43.295,52 ton/tahun dari luas area tanam 588,89Ha yang terdiri dari produksi hijauan kaliandra, gamal, rumput odot, rumput lapang, singkong, dan kopi. Penentuan daya tampung dan indeks daya dukung ditentukan dari: 1) Kebutuhan pakan ternak kambing PE selama satu tahun (2,88 ton/ha per ST) dan 2) Proper use pakan hijauan = 5.802,83ton/tahun BK. Hasil perhitungan daya tampung di Desa Mulyoasri berdasarkan BK yaitu 2.014,87 ST diatas populasi ternak kambing saat penelitian yaitu 1.323,42 ST. Terdapat sisa daya tampung sebesar 691,45 ST. Perhitungan IDD Desa Mulyoasri sebesar 1,52 dengan kriteria “rawan”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi produksi pakan hijauan ternak kambing PE di Desa Mulyoasri lebih besar dari total kebutuhan pakan ternak kambing PE, namun tingkat keamanan pakan berada dalam status rawan
THE INFLUENCE OF NUTRITIONAL FLUSHING ON BODY MORPHOMETRICS OF FEMALE BREEDING GOATS Nurul Isnaini; Dedes Amertaningtyas; Hanief Eko Sulistyo; Artharini Irsyammawati; Faizal Andri
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 16, No 2 (2022): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.04 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v16i2.23464

Abstract

The purpose of this current study was to evaluate the influence of nutritional flushing on body morphometrics of female breeding goats. This study used 32 local female goats or does with an average age of 3.28±1.08 years and an average body weight of 42.47±8.28 kg. The goats were distributed in a completely randomized design using a 2 x 2 factorial pattern with 8 replications. The first factor was the flushing feed (FF) type, consisting of rice bran and concentrate, whereas the second factor was the level of tannin-protected arginine (TPA: 0 and 300 mg/kg). The body morphometrics observed in this study were initial body length (IBL), final body length (FBL), body length change (BLC), initial chest girth (ICG), final chest girth (FCG), chest girth change (CGC), initial wither height (IWH), final wither height (FWH), and wither height change (WHC). The IBL, FBL, BLC, ICG, FCG, IWH, FWH, and WHC of the local does were not significantly different (P0.05) after receiving the FF type. However, FF significantly affected the CGC of the goats (P0.001). The use of concentrate for the local female local goats resulted in a higher CGC (P0.001) compared to the use of rice bran. On the other hand, TPA did not significantly affect all body morphometrics of the goats (P0.05). Thus, it can be concluded that the use of concentrate leads to higher chest girth change, giving better body growth compared to the use of rice bran. The addition of tannin-protected arginine was also found to have no significant contribution to the body morphometrics of the local female goats. _____________