Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

NUANSA HEGEMONIS ASOSIATIF DALAM PENAMAAN KULINER MASYARAKAT URBAN SURABAYA Dian Purnama Sari
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 8 No. 1 (2021): Vol.8 No.1 Bulan Maret 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v8n1.p20-29

Abstract

The purpose of this research is to describe the associative meaning that is formed from the culinary name in Surabaya and to describe the hegemonic nuances inherent in it. This type of research is descriptive qualitative, the data source is the Surabaya urban community and the data is in the form of culinary names that were created. Researchers use a data analyzing corpus. The naming of urban culinary is full of associative meanings that have different connotations from culinary names in the past, representing the psychic condition of the community because naming is a medium of language which is a reflection of the brain and soul of the wearer, the nuances of capital hegemony around class differences, exploitation and oppression. reflected in the names of foods consumed by the urban community in Surabaya in particular. A hegemonic society has not yet reached the point of becoming a survivor, still lamenting the fate and associative baper through the culinary names it created. Efforts to build the community's mentality so as not to continue to feel like a hegomonic victim can be started with the creation of optimistic culinary phrases or terms.
Pemberdayaan Masyarakat Pasca Penutupan Lokalisasi “Moroseneng” Di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Agung Bayu Murti; Andi Iswoyo; M. Syaiful Arif; Dian Purnama Sari; Dewi Rosaria Indah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.531 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.453

Abstract

Wilayah yang menjadi sasaran Program Kemitraan Wilayah ini adalah Kelurahan Kandangan dan Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Kedua Kelurahan tersebut merupakan wilayah eks Lokalisasi “Moroseneng” yang ditutup Pemerintah Kota Surabaya pada akhir tahun 2013. Permasalahan yang dihadapi mitra bidang Sumber Daya Manusia antara lain;Motivasi bekerja dan berwirausaha pasca penutupan lokalisasi masih rendah, karena terbiasa mengandalkan pendapatan dari adanya lokalisasi, Permasalahan bidang ekonomi antara lain; Munculnya banyak pengangguran/PMKS, Partisipasi masyarakat pada program-program dari Pemkot Surabaya masih rendah, Pemberdayaan masyarakat belum tergarap dengan maksimal, belum pada upaya membuat masyarakat berwirausaha secara mandiri. Permasalahan bidang Pendidikan, Sosial dan lingkungan, antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu tumbuh kembang anak dan pendidikan. Target luaran yang ingin dicapai antara lain; Workshop open mind bagi pemuda dan masyarakat 1 kali, melakukan updating bakat dan minat warga melalui SKU 1 kali, pelatihan usaha mandiri 4 kali, start up business with BMC 1 kali, melakukan pendampingan setiap bulan, branding wilayah, pendampingan wirausahawan setiap bulan, pembinaan wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS). Metode yang dipakai dalam pelaksanaan program antara lain; Koordinasi secara terus menerus dengan perangkat terkait, Studi Kelayakan Usaha, Pelatihan Usaha, Pendampingan Usaha, Perbantuan dalam hal kemudahan akses pemasaran dan jaringan, promosi usaha, akses pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM dan Disperindag, Penyelenggaraan event pameraHasil yang telah dicapai adalah Terlaksananya Kegiatan Fasilitasi Inkubasi Usaha Mandiri, berupa kegiatan Motivasi Wirausaha, Kegiatan Pelatihan Produksi (peyek semanggi dan bronies kering), dan melakukan pendampingan wirausaha untuk usaha yang berpotensi dikembangkan (batik, sambel dan layang-layang) dengan pemberian ketrampilan Manajemen Usaha, Tercapainya menjadi peserta Pameran di Kelurahan kandangan dan Mlaku-mlaku nang Tunjungan,Terlaksanannya Pembinaan Wilayah dengan Konsep Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya(KPKAS), Terliputnya Kegiatan PKW ini di SBO TV, dan media cetak Jawa Pos.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDONGENG BERBASIS HOTS GURU PPT BUNGA TERATAI Sri Nurhidayah; Dian Purnama Sari; Nur Aini Saura Putri; Rizka Nur Oktaviani
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1933

Abstract

Literasi sangatlah penting untuk ana usia dini khususnya dalam belajar memahami cerita. Kemampuan peserta didik dapat dicapai Ketika guru mampu mengajar dengan kreatif. Kompetensi guru di lingkungan sekolah Pendidikan anak Usia Dini di PTT Bunga Teratai membutuhkan peningkatan kemampuan mendongeng. Pengabdian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu mendongeng bagi guru PPT Bunga Teratai dengan berbasis Higher Order Thinking Skills. Pelatihan dilaksanakan pada akhir tahun 2021 dengan memberikan workshop secara luring di PPT Bunga Teratai. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif yang berlangsung dalam latar ilmiah, narasumber merupakan instrument utama dan analisis data dilakukan secara kualitatif.  Hasil dari workshop ditemukan bahwa ada peningkatan pengetahuan dalam mendongeng dan bertambahnya wawasan para guru dalam pengajaran bagaimana suatu dongeng dapat diceritakan dengan kritis dan analitis yang dapat disesuaikan dengan konteks perkembangan anak pada era digital saat ini. Pengabdian ini memberikan kontribusi bagi bidang ilmu kesusastraan. Guru dapat menyusun sebuah karya melalui improvisasi dongeng berbasis HOTS dengan memberikan makna dan melihat dari sudut pandang yang lebih positif.
SPEKTRUM IDEOLOGIS DALAM PENAMAAN DIRI MASYARAKAT NASIONALIS Dian Purnamasari
Metalanguage: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 04 Oktober (2022): Etnolinguistik dan Bungah Rempah Sastra Indonesia
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP WIDYA DARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe the ideological spectrum in the self-naming of the nationalist society with a strategic view. The method used is descriptive qualitative, with listening, note-taking, and elicitation techniques. Sources of research data are obtained from nationalist groups based on national movement organizations and nationalist party activists. The data in this study are the family names of national movement organizations and nationalist party activistsThe result of this study is that the naming of children is influenced by the ideological awareness, feeling, and memory of parents. The ideological spectrum of parents or family greatly influences the naming of themselves for their children, grandchildren, and other descendants. The majority of national groups name their children with ideological nuances with the intention of lowering the spirit, ideals, and hoping that the child will continue the ideals of his parents. It could also be that the child's fighting spirit is in line with the ideological nationalist figure who became his son's name