Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMASSITED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI KELAS III SDN 1 SALUPUTTI Zatman Payung
AgroSainT Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v6i1.726

Abstract

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas III SDN 1 Saluputti, aktivitas belajar siswa masih kurang optimal dalam pembelajaran, karena masih terdapat beberapa masalah salah satunya metode mengajar yang diterapkan guru masih monoton, sehingga belum bisa mendorong siswa berani mengkomunikasikan apa yang ada dipikiran, bahkan membuat siswa pasif dan mempertebal rasa takut siswa. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu dicarikan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan Model PTK dari Kemmis dan Mc Taggart, penelitian ini mengemukan 4 tahap yaitu tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hal-hal sebagai berikut: (1) Aktifitas belajar matematika siswa kelas III pada siklus I yakni 66,67%, sedangkan hasil belajar yang dicapai siswa adalah 61.25. (2) Aktifitas belajar matematika siswa kelas III pada siklus II yakni 81,25%, sedangkan hasil belajar yang dicapai siswa adalah 75.73. (3) Dari siklus I terlihat masih kurang aktif siswa masih rendah yakni 66,67%, sedangkan pada siklus II terlihat sudah aktif yakni 81,25%, ini menunjukkan bahwa 2 siklus dalam proses pembelajaran sudah meningkat, Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI aktifitas guru dan siswa meningkat serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kompetensi bangun datar siswa kelas III.
Analisis Kebutuhan Laboratorium PGSD Kabanga, Theresyam; Payung, Zatman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3186

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan laboratorium program studi PGSD UKI Toraja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk program studi PGSD. Karena laboratorium akan menjadi sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan oleh mahasiswa PGSD. Di dalam laboratorium akan banyak hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan kegiatan praktikum dari teori yang telah diterima dalam kelas maupun melalui tugas. Laboratorium yang dibutuhkan yaitu: Laboratorium IPA, Laboratorium Matematika, Laboratorium IPS, Laboratorium PKN, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium Microteaching, Laboratorium Seni.
Application of Newman’s Error Analysis to Identify Students’ Errors in Solving Fraction Problems Payung, Zatman; Kusumah, Yaya Sukjaya; Mulyaning, Endang Cahya; Avip, Bambang
(JIML) JOURNAL OF INNOVATIVE MATHEMATICS LEARNING Vol. 8 No. 2 (2025): VOLUME 8 NUMBER 2, JUNE 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jiml.v8i2.27320

Abstract

Mathematics is a subject that has been taught since elementary school with the aim of training students to think critically, logically, systematically, and solve problems. In fact, many students experience difficulties in learning mathematics, especially in fractional material This study aims to identify mistakes made by elementary school students in solving fractional problems using Newman's Error Analysis (NEA). Through a descriptive qualitative approach, this study analyzes the results of student work on fractional questions based on five stages of NEA: reading error, comprehension error, transformation error, process skills error, and encoding error). Data was collected through written tests and interviews, involving students from UPI Laboratory Elementary School, Pelita Bangsa Elementary School, and SDN 272 Sukasari. Student errors are then grouped by NEA stages to identify the most mistakes made by students. The results of the study showed that students made mistakes at all stages of the NEA. The most common mistakes experienced by students are at the comprehension error and process skill error stages. There are still many students who are not able to represent fractions with pictures and students also still make many mistakes in the fraction operation process. Based on the results of the research, it was concluded that students still had difficulties in fractional material by seeing the mistakes made by students when working on fractional problems. It is necessary to improve students' conceptual understanding and procedural skills in fractional materials.