Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN BENTONIT TERAKTIVASI ASAM SEBAGAI KATALIS TERHADAP PENINGKATAN KANDUNGAN SENYAWA ISOPULEGOL PADA MINYAK SEREH WANGI KABUPATEN GAYO LUES – ACEH Mahmudha, Siti; Nugraha, Irwan
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.8 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10921

Abstract

Studi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bentonit teraktivasi asam sebagai katalis terhadap peningkatan kandungan senyawa isopulegol pada minyak sereh wangi Kabupaten Gayo Lues Aceh telah dipelajari. Aktivasi bentonit dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 0,6 M, HCl 0,5 M dan HNO3 0,1 M. Hasil aktivasi dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FT-IR) dan X-Ray Difraction (XRD). Reaksi minyak sereh wangi dengan bentonit alam dan bentonit teraktivasi asam dilakukan selama 30 menit pada suhu 30°C. Produk yang dihasilkan di analisis menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bentonit berperan sebagai katalis dalam peningkatan  kandungan senyawa isopulegol yang merupakan isolat dari senyawa sitronellal. Sitronellal adalah salah satu senyawa monoterpena yang dapat mengalami reaksi siklisasi dengan katalis homogen dan heterogen. Kandungan isopulegol mengalami peningkatan dari 12,66% menjadi 14,05% pada bentonit alam; 30,11% pada bentonit teraktivasi H2SO4 0, 6M; 32,70% pada bentonit teraktivasi HCl 0,5 M dan 14,34% pada bentonit teraktivasi HNO3 0,1 M.
Pengaruh Penambahan Montmorillonit pada Sifat Mekanik Material Komposit Edible Film Gelatin Ceker Ayam-Montmorillonit Nugraha, Irwan; Hidayati, Kuni
ALCHEMY Vol 5, No 3 (2017): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.709 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i3.4201

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh penambahan montmorillonit pada edible film gelatin telah dilakukan. Gelatin yang digunakan pada penelitian ini merupakan gelatin yang telah diisolasi dari ceker ayam. Isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan asam asetat. Penambahan plasticizer gliserol dilakukan untuk meningkatkan sifat elastisitas edible film. Penambahan filler montmorillonit bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik komposit edible film. Penambahan filler montmorillonit dilakukan secara bervariasi, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5% (b/b). Pengujian sifat mekanik komposit edible film gelatin ceker ayam-montmorillonit meliputi kuat tarik, persen pemanjangan, modulus elastisitas dan laju transmisi uap air. Secara umum, penambahan montmorillonit sebesar 3% (b/b) dapat menaikkan kuat tarik edible film yang dihasilkan setelah ditambahkan filler montmorillonit dari 0,2751 menjadi 2,4127 MPa; persen pemanjangan dari 20,9416 menjadi 65,8763%; dan modulus elastisitas 0,0366 menjadi 0,0131 MPa; dan terjadi penurunan laju transmisi uap air dari 9,348 menjadi 8,0805 g/cm2 per jam.
The potency of obtaining electrical energy from tofu industry liquid waste using salt bridge microbial fuel cell method Agustin Hermayanti; Irwan Nugraha
Jurnal Sains Dasar Vol 3, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.079 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v3i2.4142

Abstract

Research on the acquisition of electric energy from waste water industry has been known using the so called salt bridge microbial fuel cell (SBMFC) method. MFC system (microbial fuel cell) is applied to tofu liquid waste management industry which generates two benefits that is reducing contamination of organic material and producing electricity. This study focused on the dual-chamber MFC system that comes as a salt bridge proton exchanger. Variation of the concentration of KMnO4 as an electrolyte solution is done to observe the effects on the acquisition of electrical energy. Changes in pH, COD, and BOD were also conducted to determine the effectiveness of the MFC in degrading wastewater of tofu. The results obtained in the form of electrical energy with a maximum power density of 11,941 mW/cm2 at concentration of 0.10 M. The pH value increase of KMnO4 occurred from 3.5 to 4.0 at concentration of 0.05 M KMnO4. Meanwhile the greatest decreases in COD values are 42.86% and 71.27%, respectively, at KMnO4 concentration of 0.10 M.   Key words: microbial fuel cell, dual-chamber, power density, electrical energy
Kinerja Relai Diferensial Diukur melalui Pemberian Simulasi Fenomena Gangguan Internal pada Transformator Daya Arief Goeritno; Syofyan Rasiman; Irwan Nugraha; Ayumi Johan
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 7, No 2 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/setrum.v7i2.3719

Abstract

Pengukuran kinerja relai diferensial disimulasikan dengan dua kondisi, yaitu pemberian fenomena gangguan di luar dan di dalam daerah perlindungan transformator daya. Hasil pengukuran terhadap arus yang teralirkan ke relai diferensial saat pemberian kondisi gangguan di luar daerah perlindungan, diperoleh arus pada fase-R 1,9 mA, fase-S 1,7 mA, dan fase-T sebesar 2,2 mA, sedangkan nilai arus ke relai diferensial seharusnya sebesar nol mA, sehingga terdapat selisih hasil pengukuran sebesar 3,020668% untuk fase-R, 2,782324% untuk fase-S, dan 3,618421% untuk fase-T. Hasil perhitungan terhadap arus yang teralirkan ke relai diferensial dari masing-masing fase sebesar 1,57 mA, sedangkan nilai arus seharusnya sebesar nol mA, sehingga masing-masing fase terdapat selisih sebesar 2,078919%. Hasil pengukuran saat pemberian kondisi berbeban, diperoleh arus yang teralirkan ke relai pada fase-R 2,6 mA, fase-S 2,8 mA, dan fase-T sebesar 3,5 mA, tetapi relai diferensial tidak beroperasi, karena relai disetel dengan nilai sebesar 130% dari arus terbesar di antara ketiga fase, sehingga diperoleh arus penyetelan (Iset.) = 3,5 + (30% x 3,5) = 4,45 mA. Hasil pengukuran terhadap arus yang teralirkan ke relai diferensial saat pemberian fenomena gangguan di dalam daerah perlindungan, diperoleh arus yang teralirkan ke relai pada fase-R 127,7 mA, fase-S 123,9 mA, dan fase-T sebesar 123,8 mA, sedangkan hasil perhitungan terhadap arus yang teralirkan ke relai diferensial dari masing-masing fase sebesar 152,61 mA.
ADSORPSI ION MN(II) PADA ZEOLIT DARI ABU DASAR BATUBARA TERMODIFIKASI DITIZON Riandy Putra; Khamidinal Khamidinal; Didik Krisdiyanto; Irwan Nugraha
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jkti.v17i2.25

Abstract

Adsorption characteristic of Mn(II) on zeolite synthesized from bottom ash with alkaline hydrothermal conditions loaded with dithizone have been examined. The parameters studied includes effect of pH, contact time, initial concentrations and temperature of Mn(II) by batch experiments. The raw and modified samples were characterized by XRF, XRD, FT-IR and SAA. The results of XRD and FTIR showed that hydrothermal product consists of a mixture of zeolite (zeolite Y, zeolite Na-P and zeolite X) and sodalite crystals. Hydrothermal product showed specific IR absorption zeolite at wavenumber 300-1250 cm-1 and zeolite modified dithizone showed absorption -NH and –SH at wavenumber 1496,76 and 2461,17 cm-1. The results SAA showed that with addition dithizone lowering the specific surface area of zeolite from 160,262 m²/g  to 69,609 m²/g. Results of study show that adsorption of Mn(II) reaches its maximum values at pH 6 for zeolite and pH 8 for zeolite modified dithizone, respectively. The adsorption kinetics based on the pseudo-second-order rate equation with adsorption rate constants for zeolite synthesis -0,014 g/mg.min-1and for the zeolite modified dithizone 0,0204 g/mg.min-1. Based on the Langmuir equation, the maximum adsorption capacity (qmax) synthetic zeolite of 14,493 mg/g and zeolite modified dhitizone 15,873 mg/g. Termodynamic parameter indicated thatadsorption using two adsorbents takes place spontaneously at a lower temperature.Keywords: Bottom ash, zeolite, hydrothermal, dithizone, adsorption
KESETIMBANGAN, KINETIKA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI LOGAM Cr(VI) PADA ZEOLIT ALAM DARI KLATEN YANG TERAKTIVASI ASAM SULFAT Khoirul Wahyu Wahidatun; Didik Krisdiyanto; Khamidinal Khamidinal; Irwan Nugraha
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.254 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v9i1.2142

Abstract

Telah dilakukan adsorpsi logam Cr(VI) pada zeolit alam dari klaten yang telah diaktivasi dengan asam sulfat. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh aktivasi asam sulfat terhadap karakteristik zeolit alam Klaten dan parameter adsorbsi meliputi kesetimbangan, kinetika dan termodinamikanya. Hasil penelitian menunjukkan zeolit alam memiliki tipe mineral klinoptinolit dengan luas permukaan 76,45 m2/g sedangkan setelah mengalami aktivasi menjadi 108,46 m2/g dengan tipe mineral mordenit. Kesetimbangan adsorpsi menunjukkan pola isoterm adsorpsi logam Cr(VI) oleh zeolit alam dan zeolit alam teraktivasi asam sulfat mengikuti model isoterm Freundlich. Kinetika adsorpsi zeolit alam terhadap logam Cr(VI) mengikuti model kinetika adsorpsi Pseudo Orde 2 sedangkan model kinetika adsorpsi zeolit alam teraktivasi asam sulfat terhadap logam Cr(VI) mengikuti model kinetika adsorpsi Pseudo Orde 1. Termodinamika proses adsorpsi logam Cr oleh zeolit alam dan zeolit alam teraktivasi merupakan proses fisisorpsi Kata Kunci: logam Cr(VI), zeolit alam, adsorpsi 
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT PADA EDIBLE FILM UMBI GANYONG DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L) TERHADAP KUALITAS BUAH TOMAT Mariyana Kusumawati; Endaruji Sedyadi; Irwan Nugraha; Karmanto Karmanto
Integrated Lab Journal Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.868 KB) | DOI: 10.14421/ilj.2018.%x

Abstract

Penelitian tentang pembuatan edible film dan karakteristik edible film telah dilakukan dengan mencampurkan umbi ganyong, lidah buaya, gliserol dan ekstrak kunyit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit terhadap sifat mekanik edible film dan pengaruhnya terhadap masa simpan dari buah tomat. Tahapan yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik edible film yaitu dengan uji ketebalan, kuat tarik, elongasi, modulus young, dan laju transmisi uap air (WVTR) sedangkan untuk mengetahui masa simpan dari buah tomat dilakukan uji susut bobot dan uji tekstur. Variasi ekstrak kunyit yang ditambahkan ke dalam larutan edible film yaitu 0,5; 0,75; dan 1% (b/b total). Hasil sifat mekanik edible film terbaik kemudian diaplikasikan terhadap buah tomat. Penambahan ekstrak kunyit dengan hasil uji sifat mekanik terbaik yaitu 0,75% (b/b). Penambahan ekstrak kunyit mempengaruhi sifat mekanik dari edible film yaitu ketebalan edible film meningkat dari 0,03 menjadi 0,067mm, kuat tarik menurun dari 11,89 menjadi 8,19 Mpa, penurunan nilai elongasi dari 12,71 menjadi 7,95%, modulus young meningkat dari 0,94 menjadi 1,03 Mpa dan nilai WVTR mengalami kenaikan dari 7,45 menjadi 9 g/m2jam. Pemanjangan masa simpan buah tomat dapat ditinjau dari 50% penyusutan bobot buah tomat, perubahan masa simpan buah tomat yang tidak dilapisi edible film (kontrol) yaitu 45 hari menjadi 48 hari (buah tomat  dilapisi edible film tanpa ekstrak) dan buah tomat yang dilapisi edible film dengan penambahan ekstrak yaitu 60 hari. Sedangkan apabila ditinjau dari  prosentase penurunan tekstur 63%, masa simpan buah tomat dari 7 hari menjadi 7,5 hari (pelapisan edible film tanpa ekstrak) dan 186 hari (pelapisan edible film dengan penambahan ekstrak).
Potential of Obtaining Electrical Energy in the Tofu Waste Treatment Process Through Microbial Fuel Cell (MFC) Syafaati, Ayu Diah; Wulan, Diana Rahayuning; Nugraha, Irwan
ALKIMIA Vol 3 No 2 (2019): ALKIMIA
Publisher : SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY OF UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.399 KB) | DOI: 10.19109/alkimia.v3i2.3592

Abstract

Abstract - The need of energy in Indonesia was increasing and encouraging to develope some efficient renewable technology and environmental friendly researches. One of the alternative energy that can be used is Microbial Fuel Cell (MFC). Microbial Fuel Cell (MFC) works by using microorganisms to degrade organic compounds that can generate electrical energy. Several studies have been conducted on Single Chamber MFC. In this study, conducted to determine the effect of wastewater treatment through Stack Microbial Fuel Cell (MFC) on current producing. The system used carbon brush electrode, Proton Exchange Membrane (PEM) as cation exchanger, tofu liquid waste as source of substrate, and bacterial isolated tofu liquid waste as degrading organic substrate, that has known in system's ability to generate electrical energy as well as reduce COD value. Optical Density (OD) value was measured to determine the metabolic activity of bacteria, with wavelength 570 nm. The research showed that Microbial Fuel Cell (MFC) that lasted for 72 hours resulted potential of electrical current 0.96 mA at Stack MFC and Blank 0,43 mA. The acquisition of electric current Stack MFC was greater than Blank Single Chamber. In addition, it also decreased Chemical Oxygen Demand (COD) value in the range of 28-38%. Keywords - Chemical Oxygen Demand, Current, Microbial Fuel Cell , Stack MFC, Tofu liquid waste
Penerapan Prinsip Good Governance dan Celah Korupsi Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Secara Elektronik (E-Procurement) di Indonesia Nugraha, Irwan; Midhol, Ahmad
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 6 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/villages.v6i1.235

Abstract

E-procurement merupakan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan penggunaan teknologi internet. Namun faktanya dengan sistem yang baru, korupsi pengadaan barang dan jasa masih sering terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prinsip good governance diterapkan dalam e-procurement serta apakah masih terdapat celah korupsi dalam sistem tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dianalisis menggunakan teori good governance dan means-ends scheme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  e-procurement diketahui menggunakan delapan prinsip good governance. Namun, masih terdapat tiga celah korupsi didalamnya:  (1) Persekongkolan penyedia jasa dan panitia; (2) Diskon atau cashback yang masuk ke kantong pribadi; (3) Mark-up harga pengadaan barang dan jasa sebagai fee.