Claim Missing Document
Check
Articles

PENGOPERASIAN BEBAN LISTRIK FASE TUNGGAL TERKENDALI MELALUI MINIMUM SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER DAN SENSOR VOICE RECOGNITION (VR) Goeritno, Arief; Ginting, Sandy Ferdiansyah; Yatim, Rakhmad
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMinimum system berbasis mikrokontroler dan sensor voice recognition (VR) sebagai pengendali aktuator telah digunakan untuk pengoperasian beban listrik fase tunggal.  Minimum system adalah suatu sistem yang tersusun melalui 2 (dua) tahapan, yaitu (a) diagram rangkaian dan bentuk fisis board dan (b) pengawatan terintegrasi terhadap minimum system pada sistem mikrokontroler ATmega16.  Keberadaan sistem mikrokontroler pada minimum system perlu program tertanam melalui pemrograman berbasis bahasa BasCom AVR dengan sejumlah tahapan, yaitu (i) konfigurasi pin, (ii) deklarasi variabel (peubah), (iii) deklarasi konstanta (tetapan), (iv) inisialisasi, (v) program utama, (vi) ambil dan kirim data, dan (vii)  keluaran. Uji verifikasi terhadap sistem mikrokontroler dilakukan melalui simulasi berbantuan aplikasi Proteus, berupa pemberian 5 (lima) macam perintah terhadap sensor VR, yaitu “LAMPU”, “NEON”, “KIPAS”, “HIDUP”, dan “MATI”. Hasil simulasi sesuai perintah terhadap sensor VR berupa tampilan pada Virtual Terminal.  Kinerja minimum system berbasis mikrokontroler ATmega16 berbantuan sensor VR ditunjukkan, bahwa hasil pemantauan (i) saat sensor diberi perintah “LAMPU”, maka lampu pijar menyala (on), (ii) saat sensor diberi perintah  “NEON”, maka lampu TL menyala (on), (iii) saat sensor diberi perintah “KIPAS”, (iii) saat sensor diberi perintah “KIPAS”, maka kipas angin beroperasi (on), (iv) saat sensor diberi perintah “HIDUP”, maka lampu pijar dan lampu TL menyala (on) dan kipas angin beroperasi (on), dan (v) saat sensor diberi perintah “MATI”, maka lampu pijar dan lampu TL padam (off) dan kipas angin tidak beroperasi (off). Pemberian perintah masukan terhadap sensor VR telah memberikan kinerja yang diharapkan. Kata Kunci: beban listrik fase tunggal,  mikrokontroler ATmega16, sensor voice recognation
BEBAN-BEBAN LISTRIK TERKONTROL MELALUI MINIMUM SYSTEM BERBASIS PAYLOAD DATA HANDLING BERBANTUAN MIKROKONTROLER Goeritno, Arief; Sopyandi, Sopyandi; Yatim, Rakhmad
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan pengontrolan terhadap beban-beban listrik berbantuan sistem pengontrolan berbasis Payload Data Handling berbantuan mikrokontroler, melalui (1) pengintegrasian rangkaian elektronika system pengontrolan ke system mikrokontroler dan  (2) uji verifikasi dan validasi. Pengintegrasian dilakukan terhadap sejumlah rangkaian elektronika untuk deteksi nilai tegangan, penyesoran nilai arus, penggerak relai, (ii) pabrikasi board untuk system mikrokontroler, (iii) pengawatan system pengontrolan dan pembuatan catu daya, dan (iv) pemrograman terhadap mikrokontroler berbasis bahasa pemrograman BasCom AVR. Uji verfikasi berupa simulasi berbantuan aplikasi Proteus dan uji validasi berupa pemberian beban listrik pada sejumlah titik terkontrol dan pengiriman berbantuan protokol Bluetooth dan penampilan pada perangkat berbasis Android.  Pembuatan board untuk rangkaian elektronika dan sistem mikrokontroler berbantuan program aplikasi EAGLE, dimana pengawatan pada sistem mikrokontroler ATmega32 berupa sensor arus dan tegangan sebagai masukan pada mikrokontroler dan ditampilkan pada LCD berukuran 4x16 sebagai keluaran untuk tampilan hasil pengukuran dan penampilan pada perangkat berbasis Android. Pengoperasian sensor saat pengukuran, digunakan sumber tegangan 5 volt dc dan komunikasi sensor dengan satu jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan, pengambilan, dan pengiriman data dilakukan oleh mikrokontroler. Pemograman mikrokontroler Atmega32 meliputi pembuatan diagram alir dan penulisan sintaks. Diagram alir meliputi delapan tahapan, yaitu: (i) konfigurasi pin, (ii) deklarasi variabel, (iii) deklarasi konstanta, (iv) inisialisasi, (v) program utama, (vi) tampilan sensor tegangan dan arus, (vii) ambil dan kirim data, dan (viii) keluaran. Konfigurasi pin merupakan penentuan pin yang digunakan sebagai masukan atau keluaran,  untuk sensor tegangan dan arus. Uji verfikasi berupa pengujuan terhadap program berbasis bahasa aplikasi Bascom AVR di-compile ke sistem simulasi untuk mikrokontroler yang terdapat pada Proteus. Kondisi sistem dengan pengontrolan: (i) jika daya stabil dalam suatu pemakaian, maka beban listriktetap dalam kondisi “on” dan (ii) ketika suatu ruangan berlebih dalam pemakaian daya listrik, maka beban listrik berubah menjadi “off” secara otomatis untuk pembatasan pemakaian daya listrik. Uji validasi berupa pemberian beban listrik pada titik-titik terkontrol dengan hasil yang tertampil pada LCD dan tertampilkan juga pada layar perangkat berbasis Android yang terkirim melalui jalur protokol Bluetooth.  Kata kunci: beban listrik, mikrokontroler, minimum system berbasis PDH, perangkat berbasis Android, perangkat bluetooth.
PENGUKURAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN METRIC FUNCTION ORIENTED Ritzkal, Ritzkal; Goeritno, Arief; P, Eko Hadi
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pencapaian kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui pengukuran. Ada banyak atribut-atribut perangkat lunak yang dapat diukur. Jumlah atribut yang digunakan dalam pengukuran tergantung pada banyaknya informasi yang ingin diperoleh melalui pengukuran. Contohnya, ketika seorang manager proyek ingin memperoleh informasi mengenai tingkat keandalan dari perangkat lunak yang dikembangkan maka atribut-atribut yang diukur  adalah seperti jumlah kesalahan yang mungkin terjadi dalam kurun waktu tertentu, jumlah fungsi, jumlah baris kode, kerumitan, dan ujicoba yang dilakukan untuk memastikan tingkat kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pengembangan perangkat lunak. Pada akhirnya informasi-informasi tersebut akan digunakan untuk mendukung fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Banyaknya standar kualitas yang ada saat ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya pencapaian sebuah kualitas. Pentingnya kualitas perangkat lunak memang masih diperhadapkan pada banyaknya standar kualitas yang ada. Para ahli rekayasa perangkat lunak tampaknya masih memerlukan sedikit waktu untuk menetapkan sebuah standar tunggal yang dapat menggugurkan standar-standar kualitas yang banyak ini. Di sisi lain, pencapaian kualitas perangkat lunak tidak bisa menunggu sampai standar tunggal itu ditetapkan. Tujuan dari penelitian  yaitu mendapatkan nilai kualitas perangkat lunak sistem e-learning. Penelitian ini dilakukan dengan teknik kuantitatif. Penelitian ini adalah penerapan dari teori-teori mengenai kualitas perangkat lunak, dan dilakukan sebagai pembuktian teori-teori tersebut. Secara skematik,Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan kumpulan data,komputasi numeric (metric) dan komputasi numeric (indikator). Hasil yang diperoleh berupa pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik dan perhitungan indicator kualitas ISO 9126 yang meliputi indkator kualitas fungsional, indicator kualitas reliabilitas, indicator kualitas usabilitas, indicator kualitas effisiensi, indicator kualitas maintainabilitas, dan indicator kualitas portabilitas. Berdasarkan hasil tersebut, maka ditarik kesimpulan sesuai tujuan penelitian dengan pengujian indikator kualitas ISO 9126 menyatakan perangkat lunak tesebut baik. Kata kunci: Iso 9126, komputasi numeric dengan metric dan komputasi numeric dengan indikator.
RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI RADIO BERBASIS DIGITAL TRUNKING UNTUK SARANA KOMUNIKASI PADA PENGELOLAAN JALAN TOL TRANS SUMATERA Setyawibawa, Ika; Goeritno, Arief
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan rancang bangun untuk sebuah sistem komunikasi radio berbasis digital trunking untuk sarana komunikasi pada pengelolaan jalan tol, melalui a) pemasangan perangkat sistem komunikasi radio DMR Tier III Trunked, b) penyetelan (setting) pada perangkat perangkat repeater dan radio, dan c) pelaksanaan simulasi berbasis aplikasi Radio Mobile untuk prediksi area cakupan sinyal radio perangkat sistem repeater dan pengamatan kinerja komunikasi pada sistem komunikasi radio DMR Tier III Trunking. Pemasangan perangkat sistem komunikasi radio DMR Tier III Trunking dilakukan dalam dua tahap. Penyetelan terhadap perangkat sistem repeater dilakukan dengan bantuan aplikasi System Digital Managemet Terminal (SDMT) dan IP Config Tool, sedangkan untuk perangkat radio dibutuhkan aplikasi Field Personality Programmer (FPP. Simulasi dilakukan untuk terhadap prediksi area cakupan sinyal radio perangkat sistem repeater berbasis aplikasi Radio Mobile. Hasil rancang bangun sesuai tujuan penelitian. (1) Pemasangan tahap pertama, untuk perangkat indoor atau perangkat yang kelak dipasang di dalam ruangan yang terdiri atas perangkat repeater, catu daya dan diletakkan dalam indoor close rack 19 inch dengan tinggi 27 U (800 mm).  Untuk pemasangan tahap kedua berupa tower triangle, penarikan kabel coaxial, dan pemasangan sistem penangkal petir tntung kesiapan setiap area stasiun pemancar ulang. (2) Penyetelan terhadap perangkat sistem repeater dibutuhkan, meliputi 3 (tiga) macam penyetelan kondisi untuk i) koneksitas antara perangkat repeater dan radio, ii) perangkat repeater, dan iii) perangkat radio. Sebelum penyetelan keberadaan koneksitas antara perangkat repeater dan radio (baik mobile atau portable) diperlukan penentuan konsep komunikasi yang direncanakan untuk pengoperasian perangkat radio, agar lebih mudah dalam penyetelan perangkat repeater maupun radio dan untuk minimalisasi kesalahan. Penyetelan koneksitas antara perangkat repeater dan radio dilakukan terhadap lima parameter utama, yaitu i) frekuensi transmitter (Tx) dan receiver (Rx), ii) User ID, iii) IP Address setiap site, iv) Mode trunking channel, dan v) Talkgrup ID. Penyetelan pada perangkat sistem repeater dilakukan terhadap lima parameter utama, yaitu i) frekuensi Tx dan Rx, ii) user ID, iii) talkgroup ID, iv) daya pada repeater Simoco SDB680XD, dan v) syscode. Penyetelan pada perangkat radio dilakukan terhadap empat utama, yaitu i) frekuensi Tx dan Rx, ii) penggunaan syscode, iii) talkgrup ID, dan iv) radio ID. (3) Pengamatan terhadap prediksi area cakupan sinyal radio perangkat sistem repeater berbasis aplikasi Radio Mobile, berdasarkan sejumlah parameter sebagai masukan, yaitu: i) jenis area untuk operasional sistem radio; ii) jenis dan spesifikasi antena yang digunakan; iii) loss yang timbul akibat keberadaan kabel dan sambungan konektor kabel; iv) koordinat pemasangan stasiun pemancar atau penempatan repeater, longitude, dan latitude; v) ketinggian stasiun pemancar atau antena repeater dalam meter; vi) sensitivitas radio penerima dalam dB; dan vii) daya yang digunakan pada repeater dan radio penerima dalam watt. Hasil simulasi pengamatan terhadap prediksi area cakupan sinyal radio perangkat sistem repeater berupa screenshoot dengan contoh ruas jalan tol daerah Lampung, meliputi Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar sepanjang 140,938 kilometer.  Hasil pengamatan kinerja komunikasi pada sistem komunikasi radio melalui penggunaan dummy load berupa pemberian 3 (tiga) jenis panggilan yang diasumsikan, yaitu panggilan grup, panggilan individual, dan panggilan darurat dengan hasil pengamatan, sistem terhubung baik.  Kata kunci: digital trunking, sarana komunikasi untuk pengelolaan jalan tol, sistem komunikasi radio.
MINIMUM SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 BERBANTUAN SENSOR PASSIVE INFRARED RECEIVER DAN FINGERPRINT UNTUK SISTEM PENGAMANAN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH Afandi, Muhammad Yusuf; Goeritno, Arief; Yatim, Rakhmad
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dibuat minimum system berbasis mikrokontroler ATMega32 berbantuan sensor passive infrared receiver (PIR) dan fingerprint untuk sistem pengamanan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.  Minimum system adalah tersusun melalui integrasi dengan tahapan (a) perancangan diagram rangkaian dan pabrikasi bentuk fisis board, (b) pengawatan terintegrasi terhadap minimum system pada sistem mikrokontroler ATmega32, dan (c) pemrograman terhadap sistem mikrokontroler ATmega32 berbasis bahasa BasCom AVR.  Pemrograman melalui sejumlah tahapan, yaitu (i) konfigurasi pin, (ii) deklarasi variabel (peubah), (iii) deklarasi konstanta (tetapan), (iv) inisialisasi, (v) program utama, (vi) ambil dan kirim data, dan (vii)  keluaran. Simulasi dengan aplikasi Proteus berupa pemberian 2 (dua) macam perintah/masukan terhadap sensor, yaitu satu masukan data berupa keberadaan manusia (gerak manusia) terhadap sensor PIR dan satu masukan data inisialisasi sidik jari manusia terhadap sensor fingerprint. Hasil uji verifikasi berupa simulasi sesuai perintah terhadap sensor PIR dan fingerprint berupa tampilan pada virtual terminal.  Uji validasi berupa pengukuran kinerja minimum system berbasis mikrokontroler ATmega32 ditunjukkan, bahwa hasil pemantauan (i) saat sensor PIR diberi masukan “keberadaan manusia (gerak)”, sensor fingerprint menyala (on) dan (ii) saat sensor fingerprint menyala yang berarti siap terima masukan data berupa “inisialisasi sidik jari end user” pengaktifan actuator dan sistem pada kendaraan bermotor. Pemberian perintah masukan terhadap sensor passive infrared reciever dan fingerprint  telah memberikan kinerja yang diharapkan. Terdapat penurunan tegangan sebesar 1,001669% pada catu daya, saat digunakan sebagai sumber tenaga untuk minimum system. Kata Kunci: mikrokontroler ATmega32, sensor PIR dan fingerprint, sistem pengamanan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
LAMPU PIJAR PADA ANALOGI INSTALASI LISTRIK FASE-TIGA TERKENDALI MELALUI SMARTPHONE BERBASIS ANDROID TERHUBUNG INTERNET BERBANTUAN MIKROKONTROLER Goeritno, Arief; Hendrian, Febby; Ritzkal, Ritzkal
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan (a) perakitan (assembling) untuk perolehan bentuk fisis minimum system melalui keberhasilan handshaking secara (i) hardware dan (ii) software dan (b) pengukuran kinerja minimum system melalui (i) pembuatan tampilan kebutuhan sistem secara hardware dan software dan (ii) pemberian kondisi untuk pemantauan dan pengendalian pada analogi instalasi listrik fase-tiga. Handshaking secara hardware diperoleh melalui: (i) integrasi sejumlah peranti elektronika, yaitu: i) mikrokontroler Arduino UNO R3, ii) Arduino ethernet shield W5100, iii) Mikrotik RouterBrand, iv) modul relai, dan v) smartphone berbasis Android dan analogi instalasi listrik fase-3.  Handshaking secara software diperoleh dengan tahapan berupa 4 (empat) langkah, yaitu: (i) pemasangan Arduino IDE versi 1.8.1 berbasis bahasa C untuk comfiling dan uploading ke peranti mikrokontroler Arduino UNO R3, (ii) pembuatan aplikasi untuk smartphone berbasis Android, (ii) pengunduhan software untuk pemasangan aplikasi pada smartphone berbasis Android, dan (iv) pemasangan file dengan format apk pada smartphone berbasis Android.  Minimum system terpasang dengan pengontrol mikro pada mikrokontroler Arduino UNO R3 dan perangkat smartphone berbasis Android sebagai pusat kendali. Keberadaan tampi;an untuk pelaksanaan pengamatan terhadap pengukuran kinerja minimum system didasarkan kepada 2 (dua) kebutuhan system, sistem hardware dan software.  Pengukuran kinerja dilakukan dengan pemantauan dan pengendalian pada analogi instalasi listrik fase-tiga, melalui 3 (tiga) pemberian kondisi berbeda pada jalur fase-R atau fase-S atau fase-T. Pemantauan dan pengengalian dengan pemberian kondisi telah sesuai dengan keberadaan minimum system. Kata-kata kunci:, analogi instalasi listrik fase-tiga, Internet, lampu pijar, mikrokontroler, smartphone berbasis Android.
Simulasi Perubahan Frekuensi Akibat Perubahan Beban Untuk Prediksi Waktu Kestabilan pada Sistem Tenaga Listrik Dua Area Soekarna, Wishnu Kurniawan; Goeritno, Arief
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 2 (2017): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 2
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan simulasi untuk prediksi waktu kestabilan pada sistem tenaga listrik dua area, melalui penentuan sejumlah parameter dan pemberian nilai-nilai asumsi. Sejumlah parameter meliputi pengaturan kecepatan, koefisien beban karena sensitivitas terhadap frekuensi, konstanta inersia, tetapan waktu governor, tetapan waktu turbin, daya dasar bersama (common base)untuk masing-masing area dengan nilai-nilai asumsi dipilih, dan perubahan beban (load change) dengan nilai 187,5 MW, 180 MW, dan 160 MW. Nilai perubahan beban dan parameter disubstitusikan terhadap sejumlah persamaan untuk perolehan hasil penghitungan dengan cara manual. Berdasarkan hasil penghitungan, dibuat pemrograman berbantuan Simulink berupa algoritma bentuk grafis dengan dua pilihan, tanpa area control error (ACE) atau dengan ACE. Sejumlah persamaan dan hasil algoritma secara grafis berdasarkan Simulink, dibuat algoritma dan penuisan sintaks berbasis aplikasi MATLAB. Pilihan algoritma dalam bentuk diagram alir (flowchart) dengan metode iterasi. Penentuan sintaks didasarkan kepada penggunaan aplikasi MATLAB.  Tampilan sebelum dilakukan perhitungan dengan bantuan program dan simulasi berupa (1) hasil perhitungan, (2) simulasi berbantuan diagram blok dalam Simulink tanpa ACE, dan (3) simulasi diagram blok dalam Simulink dengan ACE. Pengeksekusian program untuk perolehan hasil simulasi berupa teks dan bentuk kurva. Penggunaan ACE (berupa kompensator integral dan gain) berpengaruh terhadap kecepatan peniadaan nilai deviasi frekuensi terhadap nilai frekuensi sistem untuk kedua area, yaitu sebesar tiga kali lebih cepat, jika dibandingkan dengan tanpa penggunaan ACE. Pengontrol integral berfungsi sebagai penghasil respon (tanggapan) sistem dengan kesalahan keadaan tunak sama dengan nol (error saat Steady State = 0).
Communication Interface Adapter Berbasis Mikrokontroler Arduino Terkendali Sinyal Dual Tone Multi Frequency Setyawibawa, Ika; Goeritno, Arief
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol. 11 No. 1, April 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/elkha.v11i1.30374

Abstract

Telah dipabrikasi sebuah communication interface adapter berbasis mikrokontroler Arduino UNO R3 dan MEGA2560 R3 terkendali sinyal dual tone multi frequency dalam wujud dua modul elektronika sebagai gateway. Pabrikasi dilakukan melalui tahapan integrasi terhadap perangkat keras dan subsistem pendukung, pemrograman, dan uji verifikasi berupa simulasi. Arduino UNO R3 digunakan pada modul gateway ke-1, sedangkan Arduino MEGA2560 R3 digunakan pada modul gateway ke-2. Pemrograman terhadap sistem mikrokontroler dilakukan melalui 5 (lima) tahapan algoritma, yaitu konfigurasi pin, deklarasi variable dan konstanta, ambil dan kirim data, dan keluaran. Bahasa pemrograman didasarkan kepada Arduino Integrated Developtment Enviroenment (IDE). Uji verifikasi dilakukan dalam bentuk simulasi. Diperoleh hasil simulasi terhadap 6 (enam) kondisi, yaitu a) simulasi terhadap rangkaian deteksi dering, b) simulasi terhadap rangkaian Voice Operated Transmit (VOX), c) simulasi rangkaian off  hook modul pesawat telepon, d) simulasi imulasi terhadap rangkaian tone decoder, e) simulasi dial up nomor telepon melalui tombol DTMF dan rangkaian IC switching, dan f) simulasi terhadap rangkaian perekam dan penyimpan suara, berupa (i) perekaman suara dan (ii) pemutaran kembali suara.
MINIMUM SYSTEM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 BERBANTUAN SENSOR PASSIVE INFRARED RECEIVER DAN FINGERPRINT UNTUK SISTEM PENGAMANAN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH Afandi, Muhammad Yusuf; Goeritno, Arief; Yatim, Rakhmad
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dibuat minimum system berbasis mikrokontroler ATMega32 berbantuan sensor passive infrared receiver (PIR) dan fingerprint untuk sistem pengamanan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.  Minimum system adalah tersusun melalui integrasi dengan tahapan (a) perancangan diagram rangkaian dan pabrikasi bentuk fisis board, (b) pengawatan terintegrasi terhadap minimum system pada sistem mikrokontroler ATmega32, dan (c) pemrograman terhadap sistem mikrokontroler ATmega32 berbasis bahasa BasCom AVR.  Pemrograman melalui sejumlah tahapan, yaitu (i) konfigurasi pin, (ii) deklarasi variabel (peubah), (iii) deklarasi konstanta (tetapan), (iv) inisialisasi, (v) program utama, (vi) ambil dan kirim data, dan (vii)  keluaran. Simulasi dengan aplikasi Proteus berupa pemberian 2 (dua) macam perintah/masukan terhadap sensor, yaitu satu masukan data berupa keberadaan manusia (gerak manusia) terhadap sensor PIR dan satu masukan data inisialisasi sidik jari manusia terhadap sensor fingerprint. Hasil uji verifikasi berupa simulasi sesuai perintah terhadap sensor PIR dan fingerprint berupa tampilan pada virtual terminal.  Uji validasi berupa pengukuran kinerja minimum system berbasis mikrokontroler ATmega32 ditunjukkan, bahwa hasil pemantauan (i) saat sensor PIR diberi masukan “keberadaan manusia (gerak)”, sensor fingerprint menyala (on) dan (ii) saat sensor fingerprint menyala yang berarti siap terima masukan data berupa “inisialisasi sidik jari end user” pengaktifan actuator dan sistem pada kendaraan bermotor. Pemberian perintah masukan terhadap sensor passive infrared reciever dan fingerprint  telah memberikan kinerja yang diharapkan. Terdapat penurunan tegangan sebesar 1,001669% pada catu daya, saat digunakan sebagai sumber tenaga untuk minimum system. Kata Kunci: mikrokontroler ATmega32, sensor PIR dan fingerprint, sistem pengamanan kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
PENGUKURAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN METRIC FUNCTION ORIENTED Ritzkal, Ritzkal; Goeritno, Arief; P, Eko Hadi
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pencapaian kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui pengukuran. Ada banyak atribut-atribut perangkat lunak yang dapat diukur. Jumlah atribut yang digunakan dalam pengukuran tergantung pada banyaknya informasi yang ingin diperoleh melalui pengukuran. Contohnya, ketika seorang manager proyek ingin memperoleh informasi mengenai tingkat keandalan dari perangkat lunak yang dikembangkan maka atribut-atribut yang diukur  adalah seperti jumlah kesalahan yang mungkin terjadi dalam kurun waktu tertentu, jumlah fungsi, jumlah baris kode, kerumitan, dan ujicoba yang dilakukan untuk memastikan tingkat kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pengembangan perangkat lunak. Pada akhirnya informasi-informasi tersebut akan digunakan untuk mendukung fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Banyaknya standar kualitas yang ada saat ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya pencapaian sebuah kualitas. Pentingnya kualitas perangkat lunak memang masih diperhadapkan pada banyaknya standar kualitas yang ada. Para ahli rekayasa perangkat lunak tampaknya masih memerlukan sedikit waktu untuk menetapkan sebuah standar tunggal yang dapat menggugurkan standar-standar kualitas yang banyak ini. Di sisi lain, pencapaian kualitas perangkat lunak tidak bisa menunggu sampai standar tunggal itu ditetapkan. Tujuan dari penelitian  yaitu mendapatkan nilai kualitas perangkat lunak sistem e-learning. Penelitian ini dilakukan dengan teknik kuantitatif. Penelitian ini adalah penerapan dari teori-teori mengenai kualitas perangkat lunak, dan dilakukan sebagai pembuktian teori-teori tersebut. Secara skematik,Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan kumpulan data,komputasi numeric (metric) dan komputasi numeric (indikator). Hasil yang diperoleh berupa pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik dan perhitungan indicator kualitas ISO 9126 yang meliputi indkator kualitas fungsional, indicator kualitas reliabilitas, indicator kualitas usabilitas, indicator kualitas effisiensi, indicator kualitas maintainabilitas, dan indicator kualitas portabilitas. Berdasarkan hasil tersebut, maka ditarik kesimpulan sesuai tujuan penelitian dengan pengujian indikator kualitas ISO 9126 menyatakan perangkat lunak tesebut baik. Kata kunci: Iso 9126, komputasi numeric dengan metric dan komputasi numeric dengan indikator.
Co-Authors Abdul Rahman Achmad Faris Nasyarudin Afandi, Muhammad Yusuf Ahmad Fauji Ahmad Suhaedi Ahya Ibadina Syahida Alfa Ramada Tinofa Alfian - Hidayat Alfian Hidayat Amin Muhtarom Anang Dwi Purnomo Ayumi Johan Ayumi Johan Ayumi Johan Azama, Irham Muhammad Bayu Adhi Prakosa Bayu Adhi Prakosha Bayu Arief Prakoso Bayu Arief Prakoso Cepi Hermawan Chayati, Nurul Danang Adi Nugroho Darussalam Darussalam Dian Anwar Dian Wulandari Difa Faradila Dwi Jatmiko Nugroho Dwi Suhartono Dwi Suhartono Dwi Suhartono Eko Hadi Purwanto Ersa Buyung Miranda Fauzan Shulhan Febby Hendrian Febby Hendryan Febriansyah, Rediatna Felix Adityo Rachman Fiqwananda, Hakim Fithri Muliawati Fitriani Fitriani Frieda Nuraeni Ginting, Sandy Ferdiansyah Ginting2, Sandy Ferdiansyah Hakim Fiqwananda Hary Adnan Fazry Hendrawan, A. Hendri Hendrian, Febby Hidayat , Alfian Ichsan Maulana Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ika Setyawibawa Ika Setyawibawa Ika Setyawibawa Indriya Indriya Indriya Inggar Ibn Albar Irawan Syaputra, Bambang Irham Muhammad Azama Irvan Mustofa Irvan Mustofa Irwan Nugraha Jiqie Jihad Haqieqi Joki Irawan Joki Irawan Lucky Hardian Luh Putu Ratna Sundari Luluk Dianarini Marjuki - - Marjuki Marjuki Marjuki Marjuki Maulana, Muhammad Azril Mohammad Risnandar Muchammad Takdir Sholehati Muchammad Takdir Sholehati Muhamad Lutfi Muhamad Wildan Muhamad Wildan Muhammad Alif Novianto Muhammad Azril Maulana Muhammad Azril Maulana MUHAMMAD YUSUF Muhammad Yusuf Afandi Muhathir Muhathir Muhidin Muhidin Muhtarom, Amin Nesia Andriana Nesia Andriana Nugroho Adi Wicaksono Nursyamsu Mahyuddin P, Eko Hadi P, Eko Hadi Pratiwi Pratiwi Prawitra Azhari Robby Puspa Eosina Rakhmad Yatim Rakhmad Yatim Rakhmad Yatim Rakhmad Yatim Rakhmad Yatim Ramadhan, Afham Rendy Munadi Rezi Setria Ridwan Arief Subekti Ritzkal, Ritzkal Riyandar Riyandar Roy Waluyo Roy Waluyo Rudi Irawan Rulhendri Rulhendri Ruslan Effendi Ruslan Effendi Sandi Tirta Sandy Ferdiansyah Ginting2 Sarah Chairul Annisa Setyawan Widyarto Setyawibawa, Ika Setyawibawa, Ika Setyawibawa, Ika Setyorini Shulhan, Fauzan Soekarna, Wishnu Kurniawan Sopyandi Sopyandi Sopyandi, Sopyandi Suhendri Suhendri Suratun Suratun Surya Pratama Syaiful Syaiful Syofyan Rasiman Syofyan Rasiman Syofyan Rasiman Tapip Hendrawan Tinofa, Alfa Ramada Walad Ahsani Wicaksono, Nugroho Adi Widdy Tanzila Yudha Herutama Yuggo Afrianto Yuhefizar Yuhefizar Zaky Komara