Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas E-Government dalam Pelayanan Izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarnegara Arifin, Surya; Harsanto, Bambang Tri; Rosyadi, Slamet
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11222

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi program E-Government PBG di Banjarnegara dengan menggunakan kerangka teoritis Mazmanian & Sabatier. Evaluasi mengungkap aspek kritis seperti kompleksitas teknis, keragaman perilaku, kejelasan kebijakan, alokasi sumberdaya, dan ketergantungan institusional. Temuan memberikan wawasan mendalam bagi praktisi dan peneliti terkait implementasi kebijakan PBG. Rekomendasi meliputi penyederhanaan prosedur, peningkatan kapasitas personel, evaluasi alokasi dana, dan penguatan kerjasama institusional. Studi ini mendukung pengembangan kebijakan E-Government yang lebih efisien dan transparan di masa depan.
Collaborative Governance dalam Pengembangan Kawasan Situs Semedo Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal Labib, Muhammad Husnul; Harsanto, Bambang Tri; Nuraini, Hikmah
Public Policy and Management Inquiry Vol 7 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Public Administration, Faculty of Politics and Social Science, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2023.7.2.9641

Abstract

Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat, serta melibatkan banyak aktor dalam usaha pengelolaan maupun pengembangannya. Kawasan Situs Semedo adalah salah satu situs purbakala yang terakhir ditemukan di Pulau Jawa. Keunikan dari situs ini adalah salah satu temuannya yang hanya ada satu satunya di Indonesia yaitu gajah kerdil stegodon. Adanya situs purbakala semedo di Desa Semedo merupakan modal atraksi bagi Desa Semedo untuk menjadi desa wisata. Oleh sebab itu masyarakat Desa Semedo dan Pemerintah Desa Semedo melakukan upaya untuk pengembangan kawasan Situs Semedo. tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan Collaborative governance dalam penguatan kelembagaan pengembangan kawasan Situs Semedo Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal sebagai modal Desa Semedo menuju desa wisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilaksanakan di Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Informan penelitian ini adalah Pejabat Pemerintah Desa Semedo, aktivis Komunitas Peduli Situs Semedo, aktivis Kelompok Sadar Wisata Purba Desa Semedo, Pegawai Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata dan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal serta Pengelola Museum Semedo. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitian pada sub aspek face to face dialogue, proses negosiasi, komitmen aktor dan proses konsensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam pengembangan kawasan Situs Semedo dengan menggunakan pendekatan kolaborasi model Ansell dan Gash dengan sub aspek face to face dialogue, proses negosiasi, komitmen para aktor, dan proses konsensus. Pada proses face to face dialogue bahwa dalam usaha pengembangan kawasan Situs Semedo telah terjadi proses tatap muka, namun proses tersebut hanya melibatkan aktor lokal, sedangkan komunikasi dengan aktor vertikal belum terjadi. Pada proses negosiasi terbentuk jaringan yang bersifat self-governance yang mana masing masing aktor memanajemen mereka sendiri namun terlibat aktif dalam kolaborasi. Pada proses komitmen para aktor berkomitmen mendukung upaya pengembangan kawasan Situs Semedo namun hanya dalam hal pemenuhan tugas semata. Dan pada proses konsensus telah tercapai konsensus dalam pengembangan kawasan Situs Semedo namun muncul aktor dominan didalamnya. Faktor pendukung dalam usaha pengembangan kawasan Situs Semedo adalah antusiasme masyarakat yang tinggi serta adanya komunitas yang kreatif. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah keterbatasan anggaran, komunikasi antar aktor yang tidak berjalan dengan baik, serta belum adanya regulasi tentang rintisan desa wisata. Kata Kunci: collaborative governance, desa wisata, Situs Semedo
Implementasi E-Service (Studi Kasus pada Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga) Setiawan, Budi; Indiahono, Dwiyanto; Harsanto, Bambang Tri
Public Policy and Management Inquiry Vol 7 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Public Administration, Faculty of Politics and Social Science, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2023.7.2.10062

Abstract

Teknologi digital telah memberikan dampak disrupsi, yang membuat Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga harus mampu untuk beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat dan serba otomatisasi. Penerapan kebijakan E-service pembayaran non tunai menggunakan kartu E-Kir (elektronik-kir) adalah sebagai salah satu langkah strategi pemanfaatan teknologi dalam rangka mencegah peredaran uang palsu, percaloan, pungutan liar, dan penyebaran virus COVID-19. Dalam mengkaji penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan E-Service berupa transaksi non tunai menggunakan kartu E-Kir sudah diterapkan sejak tahun 2019, namun dalam prosesnya karena tidak adanya landasan hukum/perda yang mewajibkan transaksi menggunakan kartu E-Kir, serta sarana dan prasarana penunjang tidak ada maka pelaksanaan proses kebijakan tersebut tidak sesuai dengan SOP. Berdasarkan teori implementasi kebijakan menurut Ripley dan Franklin (1986), kebijakan E-Service berupa transaksi non tunai menggunakan kartu E-Kir dapat disimpulkan tidak berhasil karena tidak adanya kepatuhan mulai dari para implementor, kelompok sasaran serta pihak penyedia layanan terhadap proses dan prosedur yang telah ditetapkan. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kepatuhan, E-Service, Pungli dan Percaloan.
Pengelolaan Wisata Alam Bukit Seroja oleh Bumdes Sumber Makmur dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Tlogo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Fastikah, Irma Nurul; Harsanto, Bambang Tri; Nuraini, Hikmah
Public Policy and Management Inquiry Vol 8 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Public Administration, Faculty of Politics and Social Science, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2024.8.1.11474

Abstract

Penelitian ini membahas peran penting Pemerintah Desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Data pertumbuhan jumlah BUMDes di Indonesia dari tahun 2015 hingga 2022 menunjukkan peningkatan signifikan. Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah BUMDes terbanyak ketiga di Indonesia. Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dengan Desa Tlogo sebagai contoh yang memiliki BUMDes pengelolaan wisata alam Bukit Seroja. Meskipun kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) belum signifikan, BUMDes memberdayakan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan BUMDes Sumber Makmur di Desa Tlogo, yang dianggap belum optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, pengelolaan wisata Bukit Seroja oleh BUMDes Sumber Makmur terlihat telah menerapkan sebagian besar prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes yang dijelaskan oleh Sujarweni (2019). Prinsip kooperatif telah diwujudkan melalui kerjasama dengan Pemerintah Desa, masyarakat, swasta, dan instansi terkait. Adanya komitmen penyertaan modal dari Pemerintah Desa, pelibatan masyarakat dalam kegiatan BUMDes, serta kerjasama dengan swasta melalui penarikan retribusi menunjukkan upaya dalam mencapai tujuan bersama untuk memajukan wisata. Prinsip partisipatif tercermin dari keterlibatan aktif pengurus BUMDes dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, serta partisipasi antusias masyarakat Desa Tlogo dalam kegiatan BUMDes, mencakup pengelolaan wisata, air bersih, dan penjualan produk hasil produksi. Prinsip emansipatif diimplementasikan dengan memberikan peran sesuai kompetensi, menjadikan operasional BUMDes sepenuhnya dikelola oleh masyarakat desa tanpa memandang latar belakang perbedaan. Prinsip transparansi tercermin dari pelaporan rutin hasil kegiatan kepada semua pihak, evaluasi kinerja oleh Pemerintah Desa, dan penerapan akuntabilitas melalui laporan pertanggungjawaban yang menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Kata Kunci: : BUMDes, Pengelolaan Desa Wisata, Kabupaten Wonosobo