Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERLINDUNGAN KONSUMEN: PENCANTUMAN LABEL HALAL TANPA SERTIFIKAT MUI PERSPEKTIF MAṢLAḤAH MURSALAH Nurma Khusna Khanifa; Imam Ariono; Handoyo Handoyo
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 20 No 2 (2020): Desember
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v20i2.1712

Abstract

Maraknya kasus di masyarakat tetang label halal pertama, hasil survey menunjukkan masih banyak produk yang mencantumkan label halal tapi belum memiliki sertifikat halal artinya inisiatif produsen. Kedua, Ditemukan pula ada perusahaan yang telah mencantumkan label halal pada kesemua produknya, padahal mereka baru mendapatkan sertifikat halal hanya untuk satu produk. Kasus tersebut ditemukan ada pada pengusaha kecil yang mayoritas adalah pengusaha lokal dan sering dijuluki pengusaha golongan ekonomi lemah (PEGEL), dengan kata lain, bargaining position golongan ini selalu paling lemah dalam mata rantai industri dan perdagangan. Memang sertifikasi dan labelisasi halal tidak terdapat baik di dalam Al-Qur’an maupun Sunnah, namun dapat dijadikan sebagai al-maṣlaḥah al-mursalah, karena mengandung kemaslahatan (al- maṣlaḥah), agar konsumen dapat langsung membuktikan kehalalan produk secara visible. Islam meletakkan nilai-nilai dasar dalam aspek-aspek ketuhanan dan kemanusiaan melalui syariat, guna menemukan berbagai solusi dari beragam permasalahan yang berkembang di masyarakat, karena itu pula Islam mengakomodasi berbagai kebutuhan manusia berdasarkan ketentuan syara‘, serta tidak memberikan kesulitan bagi ummatnya dengan menciptakan kemaslahatan. Disinilah MUI diuji sebagai otoritas penjamin serta pengawas yang membantu pemerintah dalam memberikan proteksi konsumen dalam mengurangi keresahan dikalangan konsumen
Implementasi Qawâ’id Fiqhiyyah Pada Perbankan Syari’ah Melalui Sistem Landing Akad Qarḍ Nurma Khusna Khanifa; Handoyo Handoyo
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 5 No 02 (2019): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v5i02.1195

Abstract

Sumber hukum Islam selain berasal dari Qur’an dan Hadits terdapat ijmâ’, qiyâs, istiḣsân, maṣlaḣah mursalah, istiṣhâb, ‘urf, syar’u man qablana, sadd aż-żarî’ah. Ada landasan yang tidak kalah penting yaitu qawâ’id fiqhiyyah yang berfungsi sebagia dasar pembentukan hukum. Hal ini dikarenakan jumlah ayat Al-Qur`an yang mebicarakan bab mu’âmalah mâliyyah sangat terbatas hanya 70 ayat. Sementara masalah kontemporer berkenaan dengan mu’âmalah mâliyyah tersebut berkembang dan semakin kompleks. Sehingga dibutuhkan kaidah fiqh (qawa’adfiqhiyyah). Salah satu penggunaan qawâ’id fiqhiyyah ialah akad qard di perbankan syari’ah. Tersirat dalam fatwa No. 19/DSN-MUI/IV/2001. Jika ditarik kesimpulan dari berbagai kaidah qawâ’id fiqhiyyah maka implementasi dalam perbankan syari’ah dikenal dengan produk qarḍu al-ḣasan. Di mana terdapat ‘aqd taṭawwu’i atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.
Zakat dan Paradigma Pemberdayaan Ekonomi Umat Handoyo Handoyo; Nurma Khusna Khanifa
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 6 No 01 (2020): SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v6i01.1260

Abstract

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang pelaksanaannya didasarkan pada syariat. Selain sebagai sebuah ritual ibadah, zakat juga merupakan ibadah sosial dan memiliki dimensi spiritual dan dimensi sosial. Dimana dimensi spritual, zakat dapat membersihkan atau mensucikan jiwa pemilik harta dari sifat tama’, syirik, kikir, dan bakhil. Kemudian dimensi yang bersifat sosial, zakat dapat dipergunakan sebagai sarana pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi umat. Zakat sebagai upaya pemberdayaan ekonomi umat dapat digali potensinya agar dapat berperan aktif dalam pengentasan kemiskinan umat. Sehingga, implementasinya dapat memberi keselarasan dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia.
Pengelolaan Sampah Desa Talunombo Persepektif Fiqih Lingkungan Nur Intan Ayu Nisaa; Rizqi Khairani Marfirah; Handoyo Handoyo
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i1.1238

Abstract

Pengelolaan sampah memiliki peran penting dalam menciptakan kesadaran lingkungan bagi masyarakat untuk memperhatikan dan melestarikan lingkungan yang bersih dan sehat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorgank. Kemudian sampah anorganik yang dapat di manfaatkan sebagai kerajinan tangan. Sedangkan ada beberapa sampah yang dijadikan sebagai kompos atau pupuk tanaman. Model pengelolaan sampah terpadu di Desa Talunombo meliputi 5 aspek yaitu aspek operasional, aspek peran serta masyarakat, aspek pembiayaan dan aspek peraturan. Dalam penelitian ini menjelaskan penerapan aturan fiqih dalam pengelolaan sampah yang sudah ada dengan konsep maqasid syari’ah dan kaidah ushuliyah fiqhiyyah yang bertujuan untuk kemaslahatan umat
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pendistribusian Zakat Produktif Baznas Kabupaten Purworejo Perspektif Maqâsid Syari’âh Zaenal Mutakin Mutakin; Handoyo Handoyo
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 8 No 2 (2022): SYARIATI : Jurnal Studi Al Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v8i2.4252

Abstract

Artikel ini akan membincangkan mengenai bagaimana distribusi zakat produktif di Baznas Kabupaten Purworejo dalam pemberdayaan ekonomi di masa pandemi covid-19 perspektif maqâṣîd syarî’ah. Menyebarnya virus Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia memunculkan banyak persoalan terhadap kehidupan umat manusia. Sektor perekonomian masyarakat tidak luput terkena dampaknya. Seluruh aktivitas atau kegiatan yang mengakibatkan kontak sosial maupun kerumunan dibatasi. Akibat dari kebijakan ini perekonomian masyarakat mengalami penurunan yang signifikan bahkan sulit dikendalikan. Tidak sedikit para pelaku usaha yang mengalami kerugian besar bahkan gulung tikar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi zakat produktif pada progam Purworejo Makmur berupa dana untuk modal usaha, sedangkan distribusi zakat produktif melalui progam Balai Ternak Unggas berupa anak ayam umur satu hari atau DOC (Day Old Chick). Dari distribusi zakat produktif yang dilakukan Baznas Purworejo sangat berkontribusi memberdayakan ekonomi mustahik dan memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dalam tinjauan maqâṣîd syarî’ah distribusi zakat produktif yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 telah mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia.
Religious Koplo Dangdut Music: Cultural Identity and Religious Expression Arif Al Wasim; Handoyo Handoyo; Nurma Khusna Khanifa
Islamic Studies Journal for Social Transformation ISJOUST Vol 3, No 2, 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.828 KB) | DOI: 10.28918/isjoust.v3i2.2251

Abstract

Humans and culture are two things that are interrelated and cannot be separated from each other. Religion and music are two things that have a relationship with culture. Religious messages and da'wah are often displayed in the packaging of musical art and bring religious music. The development of music in Indonesia in the past two decades gave rise to one of the dangdut music sub-genres, known as Koplo dangdut, which in its performance also often inserted religious messages and presented them in the religious Koplo dangdut format. This article examines Koplo dangdut as the cultural identity and religious expression of coastal communities, which is seen as a cultural reality, with an anthropological approach. The study is conducted with an ethical perspective, where the writer only observes without being directly involved in the object of observation. The main data in this study is the religious koplo dangdut music video from YouTube. Koplo dangdut, which is famous for its vulgarity and directness in the lyrics of the song, reflects the cultural conditions of the song performers with a background in coastal Javanese society. However, the religious side of the Koplo dangdut music genre still appears in the religious koplo dangdut sub-genre. Religious expressions that appear in the stage of religious koplo dangdut are artistic expressions which include dimensions of belief (ideology), experience (ahlak), and knowledge.
Rekonstruksi Kebijakan Terhadap Regulasi Zakat Pada Masa Kolonial Belanda di Indonesia Handoyo Handoyo
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 9 No 2 (2023): SYARIATI : Jurnal Studi Al Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v9i2.5867

Abstract

Artikel ini berupaya merekonstruksi bentuk kebijakan pemerintah kolonial Belanda terhadap regulasi di Indonesia dengan mengkaji beberapa sumber yang relevan dengan kajian ini. Zakat merupakan suatu kewajiban yang melekat bagi ke-Islam-an seseorang dan telah dijalankan dengan baik jauh sebelum kedatangan kolonialisme. Satu hal menarik adalah sejak awal Pemerintah Kolonial Belanda tidak mau mengurusi zakat karena tidak paham Islam yang ada di Indonesia dan tidak mau dianggap mencapuri urusan umat Islam. Sebelum kedatang kolonial Belanda, dana zakat yang diperoleh digunakan untuk menopang perjalanan pemerintahan yang ada di kesultanan-kesultanan Islam sebagai sebuah kewajiban keagamaan dan juga sebagai penguatan ekonomi masyarakat. Setelah Kehadiran Christian Snouck Hurgronje di Nusantara, ia mengarahkan agar zakat sebagai ibadah tetap berlangsung dengan batas-batas tertentu yang selaras dengan aturan pemerintah Kolonial Belanda. Ibadah zakat dalam bentuk ekspresi Islam politik dilarang secara tegas oleh pemerintah pada waktu itu. Meski demikian, sikap pemerintah Kolonial Belanda terhadap zakat justru mendua. Di satu sisi pemerintah tidak mau campur tangan, tapi di sisi lain pemerintah melantik penghulu yang salah satu tugasnya adalah mengurusi zakat dan dana kas masjid.
Diversifikasi Olahan Susu Kambing Menjadi Permen Susu Pada Masyarakat Dusun Krajan Handoyo Mashud; Ananda Lofena.B; Dhona Harum.K; Fega Widianto; Feti Dwi.O; Fitria Nur.A; Inti Al Muzdalifah; Kurota A’yunin; Muhammad Affa.A; M. Imam Hafidz.A; Mukhlis Abdul.A; Nur Aisah.G; Nur Rohim; Qarina Qurrati A.A.
Jurnal Riset Ekonomi dan Akuntansi Vol. 1 No. 1 (2023): March : JURNAL RISET EKONOMI DAN AKUNTANSI
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.178 KB) | DOI: 10.54066/jrea-itb.v1i1.166

Abstract

Desa Surojoyo merupakan Salah satu desa yang Sebagian mata pencaharian masyarakatnya adalah memiliki peternakan kambing. Jenis kambing yang dimiliki oleh peternak kebanyakan adalah kambing Sapera, yaitu persilangan kambing jenis Sanen dengan kambing peranakan Etawa. Kambing Sapera dipilih karena merupakan jenis Kambing perah unggul yang memiliki Produktifitas dan kualitas susu yang baik dibandingkan jenis kambing lainnya. Tidak adanya Freezer atau lemari pendingin dari para peternak, menjadikan hasil dari susu Sapera yang telah diperah harus segera dijual supaya tidak basi. Mereka biasanya menjual hasil susu perahan kepada pengepul hanya dalam bentuk susu murni. Hal inilah yang membuat kami melakukan penelitian dengan mengangkat tema Pengolahan Susu Kambing Sapera Menjadi Permen Susu. Dengan tujuan memberikan wawasan dan inspirasi terkait pengolahan susu Sapera. Inspirasi susu kambing Sapera yang diolah menjadi permen susu ini menjadi solusi permasalahan dari beberapa ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luang.
Metode Penetapan Mustahiq Zakat Pada Mustahiq Center Baznas Kabupaten Wonosobo Anwar, Choerul; Handoyo, Handoyo
At-Ta’awun: Jurnal Mu’amalah dan Hukum Islam Vol 2 No 1 (2023): At-Ta'awun: Jurnal Mu'amalah dan Hukum Islam
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59579/atw.v2i1.4619

Abstract

This paper will analyze the method of determining mustahiq zakat through the mustahiq center at BAZNAS Wonosobo Regency. In this study the writer will use a qualitative approach with descriptive methods. The data source used is the method of determining mustahiq zakat through the mestahiq center used by the Wonosobo National Amil Zakat Agency (BAZNAS). The results of this study can be concluded that the National Amil Zakat Agency (BAZNAS) of Wonosobo Regency in determining mustahiq zakat by developing an integrated national Mustahiq database system (Mustahiq Data Center). This system is presented in an effort to sharpen the target of zakat recipients by utilizing existing poverty data in Wonosobo district.
Lilin Aromaterapi Dari Minyak Jelantah : Solusi Alami Menghilangkan Bau Kandang Ternak Di Desa Pecekelan Handoyo Handoyo; Mohammad Syafiq Mujtaba; Khamdan Nahi Asrofi; Sugeng Riyadi; Yanafi Rahman; Valentiana Afifah; Adam Zidan Taufiqurohman; Ratna Wahidatunnisa; Syarifatun Nisa; Vivi Alfinia; Nur Maziyah; Rahayu Dewi Kholifah; Ulul Azmi Hasanati
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): September : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v3i3.2562

Abstract

The people of Pecekelan Village, Sepuran District, Wonosobo Regency, Central Java, face a unique challenge in the form of an unpleasant odor from cattle pens adjacent to settlements, reflecting a strong agrarian life but interfering with daily comfort. In response to this situation, the Community Service Lecture (KPM) team from the University of Al-Quran Science developed an innovation in making aromatherapy candles made from used cooking oil as a natural solution to eliminate the smell of cages. This initiative not only aims to overcome the odor problem, but also to utilize household waste into useful products, create economical and environmentally friendly solutions, and improve the quality of life of village communities. This program is carried out through a series of activities including socialization, aromatherapy candle making training, product trials, and basic entrepreneurship training. Early results show effectiveness in reducing cage odors, improving home comfort, and creating a healthier environment. Furthermore, this program increases public awareness about waste management, encourages active participation in maintaining environmental cleanliness, and opens up new economic opportunities. This simple but impactful innovation has the potential to be applied in other areas with similar problems, promoting a sustainable approach in addressing environmental challenges at the household level while empowering local communities.