Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Integritas Nilai-Nilai Karakter Melalui Penerapan Model-Model Pembelajaran Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah Sulsalman Moita; Damsid Damsid; La Ode Monto; Sarmadan Sarmadan
ISJN Journal Vol 1 No 2 (2019): Volume 1 Issue 2, 2019
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38026/journalhsj.v1i2.22

Abstract

Masyarakat menilai bahwa potret dunia pendidikan kita semakin buram. Pendidikan akhir-akhir ini dinilai sarat dengan muatan intelektualistik dan materialistik, yang mengesampingkan nilai-nilai moral budaya dan budi pekerti dalam membentuk karakter siswa, sehingga menghasilkan siswa yang pintar tetapi tidak bermoral. Fakta ini menjadi tantangan bagi para pendidik dan para praktisi pendidikan, termasuk menjadi tantangan bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran menjadi urgen untuk dilakukan daripada penambahan mata pelajaran pendidikan karakter sebagai mata pelajaran baru. Pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran selain agama dan pendidikan kewarganegaraan harus mengembangkan kegiatan yang memiliki dampak pengiring berkembangnya karakter positif siswa. Penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Konawe Kepulauan bertujuan: mengkaji bentuk nilai-nilai karakter yang perlu diiintegrasikan pada proses pembelajaran; dan menganalisis peran guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter melalui penerapan model-model pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Integritas nilai-nilai karakter terhadap model-model pembelajaran, menempatkan posisi kepala sekolah dan guru sebagai faktor determinan. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa sebagian guru terutama pada jenjang pendidikan SMP dan SMU/SMK mampu menerapkan studi integritasi nilai-nilai karakter melalui model-model pembelajaran, yang kemudian menghasilkan karakter yang diperlukan baik sebagai siswa maupun sebagai anggota masyarakat, seperti karakter kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu pada model pembelajaran berbasis masalah. Kemudian karakter toleransi, karakter demokratis, karakter bersahabat/komunikatif, karakter peduli sosial pada model pembelajaran kooperatif. Karakter jujur, religus, peduli sosial, peduli lingkungan pada model pembelajaran deduktif (satu arah). Pada kondisi yang lain, guru-guru pada jenjang pendidikan SD lebih banyak menerapkan model pembelajaran deduktif (modeling), akan sulit mengelaborasi nilai-nilai karakter siswa. Kata Kunci: Integritas, Nilai Karakter, Pendidikan, Model Pembelajaran
Konflik Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Mengenai Sertifikat Lapangan Tangkalawa (Studi di Kelurahan Lakudo Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah) Sanati Sanati; Damsid Damsid; Megawati A. Tawulo
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.29485

Abstract

Tujuan penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui (1) Konflik masyarakat dalam pengambilan keputusan sertifikat lapangan tangkalawa di Kelurahan Lakudo Kecamatan  Kabupaten Buton Tengah. (2) Upaya-upaya yang dilakukan masyarakat dalam menyelesaikan konflik terhadap pengambilan keputusan sertifikat lapangan tangkalawa di Kelurahan Lakudo Kecamtan Lakudo Kabupaten Buton Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Tehnik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian. Informan penelitian ini adalah berjumlah 7 orang yang terdiri dari masyarakat Lakudo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyebab terjadinya konflik masyarkat dalam pengambilan keputusan mengenai sertifikat disebabkan beberapa faktor yaitu (1)  perbedaan antara individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan satu sama lain. (2)  Perbedaan kepentingan ketika dalam waktu yang bersamaan masing-masing individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda. (3) Perbdaan pendapat yang berbeda dengan apa yang di putuskan dan di kemukakan oleh satu atau lebih orang dalam pengambilan keputusan, perbedaan tentang suatu pemahanman suatu fenomena di masyarkat sudah menjadi hal yang lumrah tak ada satu orangpun yang sama di dunia ini. Setiap dari kita adalah individu yang unik yang senantiasa memiliki persepsi, pemikiran dan pendapat yang berbeda. Upaya yang di lakukan dalam menyelesaian konflik yaitu (1) Konsiliasi merupakan usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian dalam menyelesaikan perselisihan. (2) Mediasi berarti menegahi atau penyelesaian suatu permasalahan melalui penengah atau mediator dimana fungsi mediator membantu para pihak yang berkonflik. (3) Negosiasi melibatkan para pihak yang bersengketa secara langsung konsultasi dan pemberian pendapat hukum dapat dilakukan secara bersama-sama
KONSTRUKSI SOSIAL GENDER PADA KELUARGA NELAYAN (Studi di Desa Waduri Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi) Wa Ode Rahmatia Masnah; Damsid Damsid; Syaifudin Suhri Kasim
Gemeinschaft Vol 4, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i1.23459

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui  Konstruksi Sosial Gender Pada Masyarakat Nelayan di Desa Waduri Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi; untuk mengetahui peran suami dan istri dalam keluarga nelayan di Desa Waduri Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilakukan di Desa Waduri Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi dengan informan tambahan Kades dan toko masyarakat sedangkan yang menjadi informan kunci yaitu 4 orang nelayan dan 4 orang istri nelayan yang bertempat tingga di Desa Waduri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah wawancara , observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data  yang di gunakan yaitu teknik analisi model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu redusi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa ternyata peran suami dalam keluarga nelayan di Desa Waduri Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi tersebut itu cuma satu yaitu cuma berfokus pada rana publik seperti memancing ikan dan memasang jaring, sedangkan istri mereka berperan bukan cuma di rana domestik tetapi di rana publik juga contohnya istri mengurus pekerjaan rumah tangga tapi mereka juga mengurus hasil tangkap yang telah di dapat dan menjual hasil tangkap tersebut di pasar. Terjadinya konstruksi sosial sosial gender dalam keluarga nelayan tersebut dapat di bagi memjadi di yaitu: Eksternalisasi dimana ekternalisasi adalah penyesuain diri dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia, dimana disini terjadinya sebuah konstruksi sosial karna suatu kebudayaan turun temurun yang di anut oleh masyarakat sehingga terjadilah sebuah konstruksi sosial. Kedua objektivasi adalah sebagai suatu hasil yang telah dicapai, baik mental maupun fisik dari kegiatan ekternalisasi manusia. Ketiga Internalisasi adalah individu mengidentifikasikan diri di tangah lembaga-lembaga sosial dimana individu tersebut menjadi anggotanya seperti, dalam suatu keluarga telah tertanam dalam hati setiap individu bahwa suami berperan sebagai kepala rumah tangga dan istri berperan sebagai ibu rmah tangga