Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap kinerja pasar saham yang diproksikan dengan volume perdagangan, serta kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on assets (ROA), pada 29 perusahaan perbankan go public. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pasar saham (Sig. 0,002 < 0,05) maupun terhadap kinerja keuangan (Sig. 0,006 < 0,05). Uji t membuktikan bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap kinerja pasar saham, sementara pada kinerja keuangan inflasi tidak berpengaruh (Sig. 0,2253 > 0,05) dan nilai tukar rupiah berpengaruh positif (Sig. 0,0015 < 0,05). Nilai R² untuk model kinerja pasar saham sebesar 0,0204 dengan adjusted R² sebesar 0,0170, sedangkan untuk model kinerja keuangan nilai R² sebesar 0,01704 dengan adjusted R² sebesar 0,0140. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah relatif kecil, sementara sebagian besar variasi kinerja pasar saham dan kinerja keuangan dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.