Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TONGAUNA SEBAGAI BARATA KERAJAAN KONAWE PADA MASA PEMERINTAHAN MOKOLE TEBAWO : 1602-1668 Anita Anita; Fatma Fatma; Khabiirun Khabiirun
Journal Idea of History Vol 3 No 1 (2020): Volume 3 Nomor 1, Januari - Juni 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v3i1.1001

Abstract

Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan terpilihnya Tongauna sebagai barata di kerajaan konawe di masa pemerintahan Mokole Tebawo. Serta, menjelaskan fungsi barata pada struktur pemerintaha. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melalui lima tahapan-tahapan kerja sebagai berikut (1) Pemilihan topik, (2) Pengumpulan sumber, (3) Kritik sumber, (4) Interpretasi sumber, (5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) latar belakang Tongauna dan sebagai wilayah barata (a) Bermula dari pengelompokkan-pengelompokkan (O’Kambo) kampung yang dipimpin oleh seorang yang dituakan disebut Tono Mutou, dibantu oleh seorang Posudo, seorang Tolea seorang Mbuowai, seorang Mbusehe, seorang Tamalaki, dan Otudo. (b) Kelompok inilah yang kemudian berkembang membentuk sebuah wilayah kekuasaan (Kerajaan kecil) dan mereka mengangkat sebagai pemimpin dari kalangan mereka (Primus Inter Pares) pemimpin yang dapat melindungi kelompok, seorang Raja yang disebut “Mokolele” di beberapa wilayah. (c) (2) Fungsi Tongauna sebagai daerah barata di kerajaan konawe. (a) untuk menjaga keamanan dan pertahanan dari berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar (b) agar tetap dalam persatuan maka Mokole Tebawo menyusun strategi politik pemerintahannya yang di sebut Siwole Mbatohu dan Pitu Dula Batu.
PERBUDAKAN DI KERAJAAN BONE PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA MADDAREMMENG: 1631-1644 Fatma Fatma; Fitriana Fitriana; Syahrun Syahrun
Journal Idea of History Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Juli - Desember 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v3i2.1123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menjelaskan faktor penyebab perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (2) Untuk mendeskripsikan wujud perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (3) Untuk menjelaskan dampak perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (4) Untuk menjelaskan penghapusan perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan 5 (lima) tahap dengan menggunakan pendekatan strukturis yaitu (1) Pemilihan topik. (2) Heuristik sumber. (3) Verifikasi sumber. (4) Interpretasi sumber. (5) Historiogr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perbudakan di Kerajaan Bone disebabkan oleh 3 (tiga) faktor yaitu faktor perang, faktor ekonomi dan faktor keturunan. (2) Wujud perbudakan yang terjadi di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 ada 3 (tiga) yaitu budak sebagai barang dagangan, budak sebagai hamba sahaya dan budak sebagai buruh tani. (3) Dampak perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 ada 3 (tiga) yaitu dampak bagi bangsawan, dampak bagi masyarakat dan dampak bagi budak. (4) Penghapusan perbudakan di Kerajaaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu pengaruh agama Islam dan Keputusan Raja La Maddaremmeng tentang penghapusan budak. La Maddaremmeng seorang Raja yang menganut agama Islam dan ingin menerapkan syariat Islam secara menyeluruh di Kerajaan Bone pada masa pemerintahannya, termasuk kedudukan manusia di muka bumi semua sama tanpa ada stratifikasi sosial. Raja La Maddaremmeng menetapkan keputusan untuk memerdekakan (membebaskan) semua budak yang dimiliki oleh tuan budak, kecuali budak turun temurun, namun juga harus diperlakukan sesuai dengan perikemanusiaaan.
SEJARAH PEMERINTAHAN ONDERDISTRIK PONDIDAHA: 1939-1964 Leni Suciati; Basrin Melamba; Fatma Fatma
Journal Idea of History Vol 4 No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i1.1302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan latar belakang terbentuknya Onderdistrik Pondidaha, (2) Mengetahui perkembangan pemerintahan Onderdistrik Pondidaha, (3) Mengetahui kebijakan-kebijakan apa saja yang diterapkan oleh kepala Distrik Pondidaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan penelitian, yaitu: 1) Pemilihan topik, 2) Heuristik Sumber, 3) Verifikasi sumber, 4) Interpretasi sumber yang dilakukan dengan cara analisis dan sintesis, 5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Onderdistrik Pondidaha terbentuk akibat ditaklukkannya Konawe oleh Belanda pada tahun 1911 sehingga kondisi pemerintahan di Konawe diambil alih oleh Belanda. Belanda kemudian membentuk sebuah kerajaan boneka yang bernama La Iwoi. Belanda juga membagi wilayah serta membentuk distrik dan onderdistrik. Pada tahun 1939 terbentuklah Onderdistrik Pondidaha yang merupakan bagian dari wilayah Distrik Wawotobi. (2) Dalam perkembangan pemerintahan Pondidaha terdapat tiga zaman atau masa yakni zaman Belanda, zaman Jepang dan awal kemerdekaan. (3) Selama menjabat menjadi kepala Distrik di Pondidaha, Turaako, Labulua, dan Bokori memiliki kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam wilayahnya di antaranya yakni pembagian wilayah untuk daerah Pondidaha.
KEKRISTENAN DI KOTA RAHA: 1909-1950 Lili Samrila; Fatma Fatma
Journal Idea of History Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Juli - Desember 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i2.1457

Abstract

Masalah penelitian ini adalah: (1) Apa yang melatar belakangi kekristenan di Kota Raha pada 1909-1950? (2) Bagaimana perkembangan kekristenan di Kota Raha pada 1909-1950? (3) Apa saja dampak Kekristenan di Kota Raha pada 1909-1950? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari lima tahap kegiatan yaitu, sebagai berikut: (1) Pemilihan Topik, (2) Heuristik Sumber, (3) Verifikasi Sumber, (4) Interpretasi Sumber, (5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kekristenan di Kota Raha dilatarbelakangi oleh datangnya pastor P.I Onel sebagai langkah awal untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang kurang mampu berupa bantuan sandang dan pangan. Jalur penyebaran agama Kristen di pulau Muna berawal dari penyebaran ajaran Kristen oleh Pastor Asselberg yang menjadi pastor pertama di Makassar serta beberapa pembaptisan pada 1912 oleh seorang Putra dari David Salmon Pella, seorang pendiri organisator dan koordinator umat Katolik di Raha; (2) Perkembangan Agama Katolik di Kota Raha pada 1909-1942 terbagi menjadi tiga periode, yaitu (a) 1909-1930 saat Kristen Katolik diizinkan untuk melakukan misi di Pulau Muna, (b) 1942-1945 saat masa pendudukan Jepang, dan (c) 1945-1950 yang ditandai oleh penyebaran Kristen di luar Kota Raha melalui jalur pendidikan dan kesehatan; (3) Kekristenan di Kota Raha berdampak pada aspek sosial dan kebudayaan setempat.
PERAN DARUD DA’WAH WAL IRSYAD (DDI) DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI KOTA KENDARI: 1950-2020 Fatma Fatma; Wa Ode Juma; Ajeng Kusuma Wardani; Arman Arman
Journal Idea of History Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari - Juni 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v5i1.1650

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana Peran Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) dalam Bidang Pendidikan di Kota Kendari 1950-2020? (2) Apa kendala-kendala yang dihadapi Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) dalam mengembangkan pendidikan Kota Kendari 1950-2020? Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan penelitian, yaitu: (a) Pemilihan topik, (b) Heuristik sumber, (c) Verifikasi sumber, (d) Interpretasi sumber, (e) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran DDI dalam pendidikan di Kota Kendari yaitu dengan membangun sekolah-sekolah keagamaan dari tingkat Raudhatul Athfal (TK), hingga tingkat SMA seperti Sekolah TK Satria DDI Kota Kendari yang didirikan pada tahun 1992, Sekolah MI DDI Al-Mujahidin Kota Kendari didirikan tahun 2010, Sekolah MTs DDI 2 Bungkutoko yang didirikan pada tahun 1950, sekolah MTs Swasta DDI Kendari didirikan tahun 1992, sekolah SMA Swasta DDI Kendari didirikan pada tahun 1986, dan sekolah Madrasah Aliyah (MA) DDI Labibia didirikan pada tahun 2006; (2) Kendala yang dihadapi Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) dalam mengembangkan pendidikan di Kota Kendari yaitu rendahnya sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan teknologi, kendala di bidang pendanaan, dan rendahnya minat siswa masuk sekolah.