Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SEJARAH PEMERINTAHAN ONDERDISTRIK PONDIDAHA: 1939-1964 Leni Suciati; Basrin Melamba; Fatma Fatma
Journal Idea of History Vol 4 No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i1.1302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan latar belakang terbentuknya Onderdistrik Pondidaha, (2) Mengetahui perkembangan pemerintahan Onderdistrik Pondidaha, (3) Mengetahui kebijakan-kebijakan apa saja yang diterapkan oleh kepala Distrik Pondidaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan penelitian, yaitu: 1) Pemilihan topik, 2) Heuristik Sumber, 3) Verifikasi sumber, 4) Interpretasi sumber yang dilakukan dengan cara analisis dan sintesis, 5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Onderdistrik Pondidaha terbentuk akibat ditaklukkannya Konawe oleh Belanda pada tahun 1911 sehingga kondisi pemerintahan di Konawe diambil alih oleh Belanda. Belanda kemudian membentuk sebuah kerajaan boneka yang bernama La Iwoi. Belanda juga membagi wilayah serta membentuk distrik dan onderdistrik. Pada tahun 1939 terbentuklah Onderdistrik Pondidaha yang merupakan bagian dari wilayah Distrik Wawotobi. (2) Dalam perkembangan pemerintahan Pondidaha terdapat tiga zaman atau masa yakni zaman Belanda, zaman Jepang dan awal kemerdekaan. (3) Selama menjabat menjadi kepala Distrik di Pondidaha, Turaako, Labulua, dan Bokori memiliki kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam wilayahnya di antaranya yakni pembagian wilayah untuk daerah Pondidaha.
SENJATA TRADISIONAL KINIA (PERISAI): BENTUK, STRUKTUR DAN FUNGSI BAGI SUKU TOLAKI DI SULAWESI TENGGARA Basrin Melamba; Marwati Marwati; Muhammad Sabaruddin Sinapoy; Syahrun Syahrun
Journal Idea of History Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Juli - Desember 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i2.1456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan identitas senjata tradisional kinia (perisai atau tameng) dari segi bentuk, struktur, bahan atau kelengkapan, model, dan fungsi kinia bagi suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Senjata kinia khususnya dipakai oleh kaum pria, terutama dari kalangan Raja (Mokole/Bokeo), bangsawan (anakia), dan para kesatria (Tamalaki dan Tadu). Kinia merupakan salah satu peralatan perang (momuho) yang berfungsi sebagai alat pelindung atau pertahanan pada suku Tolaki. Kinia terbuat dari kayu ringan (taliawa) yang berukuran kecil. Kinia sejenis perisai tongkat berbentuk memanjang (lonjor) dan pegangannya dihiasi dengan rambut serta cara penggunaannya yakni digenggam dengan tangan. Kinai memiliki panjang 60-75 cm dan lebar 20-30 cm. Pada bagian dalam kinia terdapat gagang tempat pegangan para Tamalaki dan Tadu. Sedangkan pada bagian pinggir dan luar diukir dengan motif pinetobo atau pinengisi olipa. Pada masa lalu kinia memiliki fungsi pertahanan, sosial, dan religi bagi para Tamalaki dan Otadu. Di masa kini, fungsi kinia telah pengalami perubahan yakni lebih kepada fungsi kesenian berupa tarian umoara.
KRIMINALITAS DAN DAMPAKNYA DI KOTA RAHA KABUPATEN MUNA: STUDI KASUS KECAMATAN KATOBU DAN BATALAIWORU (1998-2020) Fitriani Fitriani; Basrin Melamba; Khabiirun Khabiirun; Suharni Suddin
Journal Idea of History Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari - Juni 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v5i1.1646

Abstract

Penelitian ini menjelaskan beberapa hal; 1) faktor-faktor yang mendorong tindakan kriminalitas di Kecamatan Katobu dan Batalaiworu. 2) Menjelaskan perkembangan kriminalitas di Kecamatan Katobu dan Batalaiworu. 3) Menjelaskan dampak kriminalitas terhadap masyarakat di Kecamatan Katobu dan Batalaiworu. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan beberapa tahapan yakni, (1) pemilihan topik, (2) heuristik, (3) kritik sumber, (4) interpretasi, (5) historiografi. Adapun hasil penelitian ini yaitu; Pertama, terjadinya tindak kriminal di Kota Raha Kecamatan Katobu dan Batalaiworu tahun 1998-2020 disebabkan faktor sosial (lingkungan), faktor ekonomi, dan faktor politik. Kedua, praktik kriminalitas di Kota Raha secara historis telah berlangsung sejak lama namun memuncak di tahun 1998 ditandai sebagai masa krisis ekonomi dan masa transisi secara nasional. Krisis ini memberikan perubahan dalam interaksi sosial masyarakat seperti mengonsumsi minuman yang beralkohol. (3) Dampak dari tindak kriminalitas ini, masyarakat menjadi tidak aman, keterbatasan melakukan aktivitas, serta adanya korban pencurian.
PERAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA KENDARI, 1990-2019 Herman; Basrin Melamba; Syahrun; Fatma; Siti Hermina
Journal Idea of History Vol 5 No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Juli - Desember 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v5i2.1881

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut: (1) Bagaimana peranNahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan di Kota Kendari 1990-2019?; (2) Apa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan di Kota Kendari 1990-2019? Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah dengan empat tahapan, yakni heuristik, kritik sumber, interpertasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan pada tahun 1990 dilakukan dengan ceramah agama yang bersifat nonformal yang biasa dilakukan di masjid, musallah, dan rumah kiai dengan waktu yang tidak menentu sesuai dengan ketersediaan penceramah pada saat itu. Nahdlatul Ulama juga berperan dalam menjalankan pendidikan formal melalui pembentukan Pondok Pesantren Darul Mukhlisin pada 2007 dan Mambaus Sholihin pada 2019; (2) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan di Kota Kendari terdapat pada bidang finansial , bidang manajemen kelembagaan, serta bidang kurikulum. Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam penulisan sejarah yang berkaitan dengan pendidikan Nahdlatul Ulama Khusus di Kota Kendari serta sebagai bahan masukan dan pembanding dalam upaya penelitian selanjutnya.