Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kritik Sosial Dalam Novel “Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi” Karya Nawal El-Sa’adawi (Tinjauan Sosiologi Sastra) Haeriyyah; Yunus, Suci Awaliyah; Mujadilah Nur
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 4 No. 02 (Mei) (2024): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v4i02 (Mei).35187

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi pada novel “Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi”. Masalah utama dalam novel ini adalah berbagai penyimpangan dari norma sosial yang dialami tokoh utama perempuan sebagai akibat dari diskriminasi di berbagai bidang, seperti pekerjaan, gender, pendidikan, dan politik. Jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research).Data dalam penelitian ini berupa keseluruhan teks dalam novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi karya Nawal El-Sa’adawi. Sumber data penelitian ini adalah novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi karya Nawal El-Sa’adawi Tinjauan Sosiologi Sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kondisi sosial masyarakat Mesir yang tercermin dalam novel meliputi ketidakadilan dan ketimpangan gender yang menempatkan perempuan tidak setera dengan laki-laki, kekerasan dan penganiayaan terhadap pekerja, serta pemerintahan yang otoriter. (2) Jenis kritik sosial yang meliputi kritik sosial politik, kritik sosial pendidikan, kritik sosial ekonomi, kritik sosial gender. (3) Bentuk penyampaian kritik sosial dalam novel Al-Hubbu Fī Zamani Al-Nafthi adalah secara langsung atay lugas dan secara tidak langsung yaitu dengan cara simbolik dan interpretasi.
Penokohan Dalam Film Animasi The Journey Karya Shizuno Kobun (Tinjauan Intrinsik) Luthfi, Muhammad; Sitti Wahidah Masnani; Mujadilah Nur
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 4 No. 03 (September) (2024): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v4i03 (September).36954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan peran para tokoh dalam Film The Journey karya Shizuno Kobun, (2) Mengidentifikasi watak para tokoh dalam Film The Journey karya Shizuno Kobun, (3) Menganalisis pelukisan karakter tokoh dalam Film The Journey karya Shizuno Kobun dengan menggunakan pendekatan intrinsik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka yaitu deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa adegan dan dialog yang terdapat dalam film animasi “The Journey” karya Shizuno Kobun. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh dalam film animasi The Journey memiliki peran dan karakter yang bermacam-macam. Tokoh utama dalam film ini adalah Aws bin Jubair yang berperan sebagai seorang tentara relawan Mekkah yang memiliki karakter pemberani, sabar dan teguh dalam pendirian dan penyayang. Abrahah yang merupakan tokoh tambahan berperan sebagai raja yang angkuh dan sombong. Zurarah peranan seorang tentara bayaran yang memiliki sifat angkuh namun juga peduli terhadap sesama. Musab berperan sebagai komandan utama pasukan kota Mekkah. Musab yang memiliki sifat peduli dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Nizar berperan sebagai komandan yang memimpin pasukan kota Mekkah yang memiliki sifat keterbukaan dan pantang menyerah. Hisyam merupakan tentara sukarelawan yang memiliki karakter periang dan penakut. Abdul Muthalib berperan sebagai pemimpin kota Mekkah yang memiliki karakter bijaksana, peduli dan pemberani.
Naskah Bunga Rampai (Suatu Tinjauan Kodikologis) Nur, Mujadilah; Ahmad, Fadlan
Nady Al-Adab : Jurnal Bahasa Arab Vol. 22 No. 1 (2025): Nady al-Adab
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jna.v22i1.43637

Abstract

Naskah Bunga Rampai merupakan salah satu koleksi naskah masyarakat yang berada di desa Duampanua Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan yang pemiliknya bernama Muhammad Tahang. Naskah ini tidak memiliki judul atau cover dan teks di dalamnya terdapat berbagai pembahasan sehingga diberikan judul Naskah “Bunga Rampai”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengdeskripsikan dan menggambarkan kondisi fisik naskah tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kodikologi. Teori kodikologi adalah mempelajari seluk beluk semua aspek naskah, antara lain bahan, umur, tempat penulisan dan perkiraan penulisan. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan deskripsi dari naskah Bunga Rampai diantaranya bahan yang digunakan yaitu dari kertas Belanda, umur teksnya kurang lebih 150 tahun, pemilik naskah bernama Muhammad Tahang yang naskah “Bunga Rampai” di dapat dari warisan nenek moyang beliau. Dilihat dari kondisi fisik naskah sangat memprihatinkan karena banyaknya kerusakan akibat dari kertas yang digunakannya dan beberapa teks sudah tidak jelas. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah diketahuinya akan deskripsi dari naskah Bunga Rampai, serta diketahuinya bahwa di daerah atau di desa Duampanua Kabupaten Pinrang terdapat naskah kuno yang belum tersentuh sama sekali dengan seorang peneliti. Kata Kunci: Bunga Rampai, Naskah, dan Kodikologi
Representasi Makna dalam Lirik Kumpulan Lagu yang Dipopulerkan oleh Hamza Namira (Analisis Semiotika Roland Barthes) Yulia Rahmah Amalia; Muhammad Ridwan; Mujadilah Nur
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 02 (Mei) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i02 (Mei).44319

Abstract

Latar Belakang. Beberapa masyarakat awam di Indonesia masih menganggap bahwa lagu berbahasa Arab adalah selawat. Perspektif ini muncul karena adanya tantangan bahasa. Sedangkan lagu-lagu bahasa Arab memiliki makna yang sangat positif, membawa harapan, serta perubahan. Makna tersebut ada pada lagu Hamza Namira yaitu Dari Ya Alby, Laa Tabki, Rayah El Hayah, Ya Mazloum, dan Wa Laa Sohba Ahla. Lagu-lagu ini dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk memahami bagaimana lirik-lirik ini berfungsi untuk menyampaikan makna yang lebih. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini untuk menginterpretasikan serta menelaah makna denotasi dan konotasi yang terkandung dalam lirik lagu Hamza Namira, dan diharapkan dapat mengungkap mitos apa saja yang terdapat dalam setiap lagu yang dipopulerkan oleh Hamza Namira. Metode. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dan juga menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara menjabarkan objek data secara tepat. Hasil. Secara denotatif, lirik-lirik ini menggambarkan pengalaman emosional seperti keterasingan, kesedihan, ketidakadilan, dan Harapan. Sementara itu, secara konotatif, lirik-lirik ini menyampaikan makna yang lebih dalam yang menggambarkan kerentanan emosional, perjuangan batin, simbol harapan yang rapuh, dan pencarian makna dalam hidup. Mitos memberikan gambaran umum dan filosofi hidup yang diwariskan secara kolektif, seperti kehidupan sebagai perjalanan emosional yang tak terhindarkan, ketidakadilan yang selalu ada, dan harapan yang terus diperjuangkan meskipun penuh rintangan. Kesimpulan. Dengan analisis ini, dapat disimpulkan bahwa lagu-lagu Hamza Namira memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan mitos dalam budaya masyarakat, menjadikannya lebih dari sekedar karya seni, tetapi juga alat komunikasi yang memiliki pengaruh mendalam terhadap persepsi dan pemaknaan realitas oleh pendengarnya.
RIFFATERRE'S SEMIOTIC ANALYSIS OF THE SONG ATUNA TUFULI BY REMI BANDALI Yuhmansyah, Muhammad Nurfaizi; Masnani, Sitti Wahidah; Haeruddin, Haeruddin; Agussalim, Andi; Nur, Mujadilah
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 5 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i5.3308

Abstract

Songs are one form of oral literature that has the power to convey messages through language and music. So the analysis of the meaning of the lyrics of the song Atuna Tufuli popularized by Shirine was carried out using Michael Riffaterre's semiotic analysis which focuses on the analysis of poetry (song lyrics). This study aims to find the meaning of the lyrics of the song Atuna Tufuli by describing namely (1) indirectness of expression, (2) heuristic and hermeneutic reading, (3) matrix, and (4) Model and hypogram (intertextual correlation). This study is a descriptive-qualitative type of research with a semiotic approach and the lyrics of the song Atuna Tufuli as its corpus. The design used in this study is a library study (Library Research). The results show that the lyrics of Atuna Tufuli by Remi Bandali utilize indirectness of expression to convey the complex meaning of love. (1) indirectness of expression includes: (a) Displacement of meaning. (b) distortion of meaning. (c) Creation of meaning. (2) Heuristic and Hermeneutic Readings describe the expression of suppressed feelings of love. (3) The matrix of these lyrics can be identified as "the desire of children in conflict areas to have freedom and a normal life". (4) Model and hypogram (intertextual correlation), the model can be various elements that are already known to the listener or reader, such as the theme of the desire to have freedom and a normal life, as well as the call for attention and assistance for children living in conflict and violence, the style of writing lyrics, and expressions of longing that can be found in works of art, literature, and music. The hypogram in the song "Atuna Tufuli" by Remi Bandali lies in the repetition of classical themes that emphasize the desire of children to have a normal childhood and peace, which are often found in ancient Arabic poetry.