Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MOLEKULER MIKROORGANISME TERMOFILIK PENGHASIL XILANASE DARI LUMPUR PANAS LAPINDO [IN PRESS OKTOBER 2014] Habibie, Fadeli Muhammad; Wardani, Agustin Krisna; Nurcholis, Mochamad
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.478 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme penghasil enzim xilanase dari lumpur panas Lapindo. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik enzim xilanase yang dihasilkan. Isolat yang diperoleh dimungkinkan merupakan mikroorganisme termofilik berdasarkan kondisi suhu tinggi di lumpur panas. Penelitian ini terdiri dari pengambilan sampel, isolasi, karakterisasi isolat termofilik dan karakterisasi enzim xilanase yang dihasilkan. Sebanyak 14 isolat berhasil didapatkan dan isolat C211 menunjukkan aktivitas hidrolisis terbaik. Hasil dari identifikasi molekuler berbasis 16S rRNA menunjukkan memiliki kedekatan genetik dengan B. lichenformis dan B. aerius dengan derajat kesamaan homolog masing-masing 99% dan 98%, mengindikasikan bahwa isolat tersebut termasuk genus Bacillus. Isolat C211 merupakan tipe Gram positif dan menunjukkan hasil positif pada uji Voges Proskauer, indol, dan ornithine. Suhu pertumbuhan berada pada suhu 45-650C dengan kondisi pH 5.8-7.2. Enzim xilanase kasar dari isolat C211 memiliki aktivitas optimum pada suhu 500C dan pH 7 sebesar 3.95 Unit/mL.   Kata kunci:  Identifikasi berbasis 16S rRNA, lumpur panas Lapindo, mikroorganisme termofilik, xilanase
Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair Sebagai Pendukung Urban Farming Tanaman Toga Azka, Muhammad; Basransyah, Basransyah; Habibie, Fadeli Muhammad
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 8, No 2 (2025): April 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i2.3658

Abstract

The low level of public awareness about the importance of waste management has caused waste in Mentari Village Housing, km 21, not to be managed properly. Making Liquid Organic Fertilizer (POC) is one solution to overcome this problem. The process of making POC produces a liquid that can be used as organic fertilizer, while the solids produced can be used as a garden media. The focus of the community service activities carried out is the cultivation of TOGA plants and the use of household organic waste as fertilizer for TOGA plants. The implementation of this activity program consists of several stages of activity, namely observation of existing conditions, socialization of activities, training in making liquid organic fertilizer, mentoring and evaluation. With this activity, the Mentari Willage km 21 housing community is marked by a change in knowledge for the better regarding the cultivation of TOGA gardens and the importance of processing household waste into organic fertilizer which can contribute to sustainable agriculture.Keywords: liquid organic fertilizer; organic waste; TOGA plants. Abstrak: Masih rendahnya kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah menyebabkan sampah di Perumahan Mentari Village km 21 belum terkelola dengan baik. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.  Proses pembuatan POC menghasilkan cairan yang dapat digunakan sebagai pupuk organic, sedangkan padatan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai media tanam. Fokus dari kegiatan pengadian masyarakat yang dilakukan adalah budidaya tanaman TOGA dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pupuk tanaman TOGA. Pelaksanaan program kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu observasi kondisi eksisting, sosialisasi kegiatan, pelatihan pembuatan pupuk oraganik cair, pendampingan dan evaluasi. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat perumahan Mentari Willage km 21 yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan menjadi tebih baik terkait budidaya tamana TOGA dan pentingnya pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik yang dapat berkontribusi dalam pertanian berkelanjutan.Kata kunci: pupuk organik cair; sampah organik; tanaman TOGA 
Characteristics of Food Raw Materials Made from Rubber Seeds Based on Variations in Soaking and Heating Times for Tempeh Production: Karakteristik Bahan Baku Pangan Berbahan Biji Karet Berdasarkan Variasi Lama Perendaman dan Pemanasan untuk Pembuatan Tempe Habibie, Fadeli Muhammad; Simamora, Gervbry Ranti Ramadhani; Prayitno, Sutrisno Adi
jurnal makanan tropis dan teknologi agroindustri Vol 6 No 02 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jtfat.v6i02.1653

Abstract

Rubber seeds (Hevea brasiliensis) have great potential as an alternative food source, particularly as a substitute ingredient in tempe production, due to their high protein and oil content. However, the presence of toxic hydrocyanic acid (HCN) remains a major obstacle to their utilization. This study aimed to investigate the effectiveness of soaking and heating processes in reducing HCN content and their effects on the nutritional composition of rubber seeds. A quantitative descriptive method with a Completely Randomized Design (CRD) was employed. The soaking treatment was applied for 0, 12, 24, and 36 hours, followed by two heating methods, namely steaming and boiling, each conducted for 30, 60, 90, and 120 minutes with three replications. HCN content was analyzed using spectrophotometry, with data processed using ANOVA and further tested with DMRT at a 5% significance level, while proximate analyses were analyzed descriptively. The results indicated that 24-hour soaking effectively reduced HCN levels to 0.14%, while heating for 120 minutes via steaming and boiling reduced HCN levels to 15.98 ppm and 14.21 ppm, respectively, below the safe consumption limit of 20 ppm. Proximate analysis showed no significant changes in the main nutritional components, although a slight decrease in fat and protein content was observed with longer heating durations. The study concluded that the combination of soaking and heating effectively reduced cyanide levels in rubber seeds without causing significant nutrient loss. Further research is recommended to explore fermentation processes, sensory characteristics, and food safety aspects of tempe made from rubber seeds as a local food diversification effort.      
PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG PELITA UNTUK BUDIDAYA LELE BERBASIS BIOFLOK DAN ENERGI TERBARUKAN SERTA INOVASI PRODUK OLAHAN: ANALISIS MINAT DAN KESIAPAN WARGA Adnyani, Luh Putri; Habibie, Fadeli Muhammad; Wirawan, Muhammad Khaisar; Suci, Indah Melati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kampung Pelita, Balikpapan, dengan tujuan untuk menganalisis persepsi, minat, dan kesiapan masyarakat dalam mengadopsi budidaya ikan lele berbasis teknologi bioflok, pemanfaatan energi terbarukan (PLTS), serta pengembangan produk olahan bernilai tambah. Permasalahan yang dihadapi mitra meliputi metode budidaya tradisional, keterbatasan energi, minimnya inovasi produk, dan kurangnya pelatihan teknis. Metode pelaksanaan meliputi survei lapangan, penyebaran kuesioner dikotomis kepada 16 kepala keluarga, serta wawancara untuk menggali informasi kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa meskipun pemahaman awal tentang teknologi bioflok dan PLTS masih rendah, terdapat antusiasme tinggi untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan usaha berbasis ikan lele. Program ini menunjukkan potensi besar dalam memperkuat ekonomi keluarga dan dapat direplikasi untuk komunitas lain dengan karakteristik serupa.