Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGUKUR SEMANTIC SIMILARITY PADA ARTIKEL WEB DALAM UPAYA PENCEGAHAN PLAGIARISME Kowanda, Anacostia; Siregar, Ika Pretty; Lie, Junior; Irmawati, Nur Farida; Purnamasari, Detty
Prosiding KOMMIT 2014
Publisher : Prosiding KOMMIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perkembangan teknologi saat ini, penulisan dokumen secara digitalsudah banyak dilakukan. Beberapa instansi atau organisasi punmengharapkan para anggotanya untuk menulis dokumen dalam bidangtertentu secara digital, salah satunya dalam bentuk artikel. Banyaknya penulisyang sudah membuat beberapa artikel dalam bidang yang berbeda secaradigital pada web, menyebabkan terjadinya berbagai kemungkinan bagi parapenulis lain untuk melakukan tindakan plagiat dalam penulisan artikelnya.Bagi pihak instansi atau organisasi yang bertugas untuk menilai artikel parapenulis membutuhkan sebuah sistem untuk menguji keaslian dari artikeltersebut. Pada paper ini dilakukan penelitian tentang pendeteksian tindakanplagiat pada dua buah artikel web yang berbeda. Penelitian ini dilakukanmenggunakan metode Latent Semantic Analysis. Metode tersebutdilakukandengan menghitung TF-IDF masing-masing term pada masing-masing artikeldan menghitung kemiripan artikelnya dengan Cosine Similarity. Dalampenelitian ini akan diuji tiga artikel dengan satu artikel penguji, denganmenemukan nilai Cosine Similarity tertinggi maka dapat disimpulkan artikeltersebut memiliki tingkat kesamaan terbesar dengan artikel penguji.
PENGAWASAN INTERNAL DAN KINERJA Sri Mifti; Nugroho Budi Lestariyo; Anacostia Kowanda
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol 14, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.903 KB)

Abstract

Tujuan dari dari penelitian adalah mengukur pengaruh pengawasan internal terhadap kinerja.Penelitian dilakukan terhadap karyawan di kantor Inspektorat Jenderal Departemen DalamNegeri. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Kuesioner tipe tertutup, dengan pilihanjawaban 5, dikembangkan untuk kedua variabel. Variabel pengawasan internal diukurmenggunakan 6 dimensi, dan variabel kinerja diukur menggunakan 3 dimensi. Data yangterkumpul dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatpengaruh positif dan signifikan pengawasan internal terhadap kinerja inspektorat jenderaldepartemen dalam negeri.
PERFORMANCE AND INTERNAL CONTROL Sri Mifti; Nugroho Budi Lestariyo; Anacostia Kowanda
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol 14, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.909 KB)

Abstract

The objective of this study is to measure the influence of internal auditing on performance. Research object is Inspectorate General Department of Home Affairs staffs. As research instrument, questionnaire was developed and distributed to respondents. Closed type questionnaire was developed with five (5) choices to measure the two (2) research variables. Internal auditing is measured using six (6) dimensions, and performance is measured using three (3) dimensions. As the two variables are latent in nature, then path diagram was used to process data. Result indicates that internal auditing influence performance significantly.Keywords : internal auditing, performance, inspectorate general, home affairs
Sistem Motion Capture Menggunakan Satu Kamera Berbasis Point Tracking Dan Platform Blender3d Suci Br Kembaren; Fawwaz Nabil Hibatullah; Oktaviani Oktaviani; Anacostia Kowanda
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 2 No. 4 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i4.294

Abstract

Seni perfilman sudah menjadi bagian dari hiburan manusia semenjak beberapa abad yang lalu, dimulai dari metode tradisional seperti dongeng oral, literatur, teater, dan seni visual lainnya. Di zaman modern ini, hiburan perfilman tidak hanya dapat dibuat dengan aktor dan setting dunia nyata, melainkan dapat dibuat secara digital melalui komputer. Mulai dari animasi 2D lalu 3D, motion capture adalah langkah selanjutnya dari animasi 3D konvensional, tetapi prosedur yang rumit serta biaya untuk perangkat yang diperlukan untuk memulai mencoba motion capture membuat banyak animator dan cinematographer amatir enggan mencoba. Pedro Nogueira mengatakan di paper nya mengenai Motion Capture Fundamentals, motion capture memiliki beragam keunggulan dibandingkan animasi komputer tradisional seperti proses yang lebih cepat, kemudahan penangkapan pergerakan kompleks dan interaksi fisik antar obyek. Namun, metode ini memiliki kelemahan seperti perangkat keras dan perangkat lunak spesifik yang harus digunakan dan biaya pembuatan yang lebih besar. Berdasarkan permasalahan itu, penulis mengusulkan suatu sistem dan prosedur, dimana pendekatan motion capture dapat dilakukan dengan efektif, efisien, dan biaya yang rendah. Penelitian ini memanfaatkan beberapa komponen seperti Raspberry Pi dan sensor ultrasonic sebagai modul extensi, begitupula platform Blender3D yang akan menghasilkan video animasi yang memanfaatkan motion capture menggunakan metode point tracking dari satu kamera. Digunakan Raspberry Pi karena modul WiFi yang terintegrasi dapat berkomunikasi dengan server telegram yang akhirnya, dengan bantuan sensor ultrasonic, dapat memberikan informasi ketinggian kamera yang dikirim ke pengguna melalui aplikasi Telegram dengan bantuan bot telegram. Informasi ini yang akan digunakan oleh user sebagai referensi untuk memastikan kamera di ruang 3D di dalam animasi menjadi lebih akurat.
Diversity in the film industry: A social network analysis of #cannes2022 on Twitter Rizky Wulan Ramadhani; Edy Prihantoro; Sabrina Rahma Utami; Trini Saptariani; Anacostia Kowanda
ProTVF Vol 7, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v7i1.43106

Abstract

Background: The 2022 Cannes Film Festival was held from May 17 – 28, 2022, in Cannes, France. The 2022 Cannes Film Festival succeeded in attracting public attention, shown through tweets using #Cannes2022 uploaded in various languages, which show diversity. Purpose: This study aims to determine the distribution of the #Cannes2022 data at the actor level and the diversity of languages used in the #Cannes2022. Methods: The method of this research is a mixed method by combining quantitative and qualitative methods. Quantitative methods were used to obtain 2,500 tweets using the Netlytic application. Qualitative methods were used to analyze the language used in those tweets. Results: The results of this study indicate that @festival_cannes, @21metgala, @iuteamstarcandy, and @filmupdates are famous and important actors because they always provide updates related to Cannes 2022. Those actors initiate the #Cannes2022 communication network and become reference material. In the #Cannes2022 communication network, there are 24 languages used, including English, Thai, Japanese, French, and Spanish. English is dominant, with a percentage of 51.96%, followed by French, with a percentage of 31.48%. English and French are dominant because popular actors use them in disseminating information about Cannes 2022. Other languages are not dominant because actors with few followers only upload them. The language used in the #Cannes2022 communication network is already quite diverse but still dominated by English. Implications: Popular actors should use other languages to increase diversity at the Cannes Film Festival.
THE POTENTIAL POSITION OF THE YUAN AND RUBEL CURRENCY TO REPLACE THE AMERICAN DOLLAR AS THE WORLD'S STRONGEST CURRENCY Natallios Peter Sipasulta; Anacostia Kowanda; Dionysia Kowanda
International Journal Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 2 (2023): June: International Journal Multidiciplinary
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/ijml.v2i2.743

Abstract

It has been decades where world trade is controlled and dominated by the power of the American dollar currency as the world's main currency in carrying out and conducting world trade transactions, until one day when the American president named Richard Nixon stated that the American dollar currency was no longer become the main currency in world trade, and the countries of the world can use their currency to trade freely. Then it was discovered and developed the Swift system which was eventually used as a weapon by the United States to carry out a world trade pattern where the American dollar remained the currency used by countries around the world to make sales and purchases of goods they needed each other because they must use the Swift system in transactions, especially for the purchase of oil produced by the state of Saudi Arabia. Whether Russia and China can replace the strength of the US dollar with the yuan and ruble in the not too distant future, some of the possibilities examined in this journal will facilitate our understanding of this possibility, although there is still much work to be done by Russia and China. to be able to realize their plan to replace the strength of the US dollar with the yuan and the ruble.