Elmi Kamsiati
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Processing Tomato Powder (Licopersicon esculentum Mill.) By “Foam-Mat Drying” Kamsiati, Elmi
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.574 KB)

Abstract

The aim of the research on processing of tomato powder (Licopersicon esculentum Mill.) by means of ”foam-mat drying” were to investigate the effect of foaming agents on physical-chemical characteristics of tomato powder. Egg white (0; 2; 5 % b/b) combined with Tween 80 ( 0; 0,2; 0,5 % b/b) was used as the foaming agents. The results showed that the increase of egg white concentration very significantly increased the levels of vitamin C, pH, yield and water vapor reabsorbs ion, but reduced   the titratable acidity. Whereas the increase of Tween 80 concentration very significantly  increased the vitamin C content, water vapor re-absorbsion  and the dispersion stability. The tomato powder with best characteristics was produced by the use of egg white only (2%) as the foaming agent. The yield obtained was 17.8% and contained 2.22% moisture, 68.05% total sugar, 5.50% titratable acidity, pH 3.75 and vitamin C of 77,77 mg. 10-2 g-1. The respective water vapour reabsorbsion and dispersion stability of the product were 2.72% and 83.22%.   Key words: tomato powder, foam-mat drying,  foaming agent
Screening Varietas Padi Lokal Kalimantan Tengah Terhadap Serangan Sitophilus oryzae selama Penyimpanan (Screening of Local Rice Varieties from Central Kalimantan to Sitophilus oryzae Attack During Storage) Kamsiati, Elmi; Darmawati, Emmy; Haryadi, Yadi
JURNAL PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.316 KB) | DOI: 10.33964/jp.v22i2.82

Abstract

Beras merupakan komoditas penting, karena merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia termasuk di propinsi Kalimantan Tengah. Selama penyimpanan, beras dapat rusak, baik karena pengaruh lingkungan maupun serangan hama pascapanen. Sitophilus oryzae merupakan serangga hama pascapanen yang banyak menyerang beras selama penyimpanan, menyebabkan susut bobot dan kualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyeleksi resistensi dari beberapa varietas beras lokal Kalimantan Tengah. Delapan varietas beras diuji terhadap serangan S.oryzae. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa indeks perkembangan yang paling rendah terdapat pada varietas Siam Jurut, diikuti oleh Siam Palun, Siam Palas dan Bayar Pahit yang menjadi varietas resisten. Siam Unus memiliki nilai indeks perkembangan yang medium. Sedangkan varietas Rantul, Siam Pandak dan Karang Dukuh memiliki indeks perkembangan yang tinggi. Setelah penyimpanan, kelompok resisten mimiliki persentase susut bobot dan biji berlubang yang rendah dibanding kelompok yang rentan.Rice is an important commodity as it is the staple food of most of the Indonesian people, including in the regions of Central Kalimantan. During storage, the rice can be damaged due to environmental factors as well as postharvest pest. Sitophilus oryzae is postharvest insect pest that attacks rice during storage causing quantity and quality losses. The objective of this research is to screen resistance of several local rice varieties of Central Kalimantan. Eight rice varieties were tested against S.oryzae. The result of this research shows that the lowest index of susceptibility was Siam jurut, followed by Siam palun, Siam palas, and Bayar Pahit which were resistant varieties. Siam unus had a medium index of susceptibility. Rantul, Siam pandak and Karang dukuh had a high index of susceptibility. After storage, the resistant group had lower quantity losses, lower amount of damaged grains, and lower moisture contents than those classified in the susceptible group. 
Karakteristik Fisik dan Kimia Beras Indigenous dari Lahan Pasang Surut di Kalimantan Tengah Kamsiati, Elmi
JURNAL PANGAN Vol 27, No 2 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.39 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i2.366

Abstract

AbstrakBeras merupakan bahan pangan pokok penting bagi penduduk dunia. Lahan pasang surut memiliki potensi untuk menjadi daerah penghasil beras. Varietas padi/beras yang tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada lahan pasang surut dapat dikembangkan pada program pemuliaan padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beras indigenous yang berasal dari lahan pasang surut di Kalimantan Tengah, terkait dengan sifat fisik dan kimianya. Ada delapan varietas beras yang dikarakterisasi yaitu Karang Dukuh, Siam Jurut, Siam Pandak, Siam Palun, Siam Palas, Bayar Pahit, Rantul dan Siam Unus. Sifat fisik yang dianalisis adalah dimensi, kekerasan dan derajat putih. Sedangkan sifat kimia yang diamati adalah kadar amilosa, lemak dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Siam Palas, Siam Pandak, Bayar Pahit, Rantul merupakan beras dengan bentuk medium, sedangkan empat lainnya merupakan beras dengan bentuk ramping (slender). Nilai derajat putih beras berkisar antara 45.3-50.9 yang setara dengan derajat sosoh 83-93%. Beras tersebut memiliki kadar amilosa berkisar antara 26.23-29.17%, yang termasuk beras dengan kadar amilosa tinggi. Sedangkan kadar lemaknya cukup rendah, berkisar antara 0,32-0,62%. Dari penelitian ini diketahui bahwa beras dari lahan pasang surut memiliki kadar amilosa yang tinggi yang memiliki potensi indeks glikemik yang rendah.  AbstractRice is one of important staple food of world’s population. Tidal swamp land have potential resouces to be rice production area. Rice varieties that grows and well adapted in tidal swamp land can be developed in breeding program. The aims of this study was to investigate the physical and chemical characteristics of indigenous rice from tidal swamp land in Central Kalimantan. Paddy got from paddy breeder in Central Kalimantan. There are eight indigenous varieties of rice which is characterized namely Siam Palas, Siam Jurut, Siam Pandak, Siam Palun, Bayar Pahit, Rantul, Karang Dukuh and Siam Unus. The physical properties that observed were dimensions, hardness and whiteness. Amylose, fat and moisture content were the chemical properties that analyses. The result showed that based on shape, Siam Palas, Siam Pandak, Bayar Pahit, Rantul varieties has moderate shape, and the others has slender shape. The whiteness degree of rice ranged between 45.3-50.9 which is equivalent to 83-93% milling degree. The rice had high amylose content ranged between 26.23-29.17. While the fat contents fairly low, ranged between 0.32-0.62%. From this research, rice from tidal swamp land has high amylose content that potential as rice with low glycemic index.  
Pengaruh Blanching terhadap Karakteristik Daun Ubi Kayu Instan Kamsiati, Elmi; Rahayu, Eka; Herawati, Heny
METANA Vol 16, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.15 KB) | DOI: 10.14710/metana.v16i1.30461

Abstract

Daun ubikayu merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi cukup lengkap. Selain vitamin dan mineral, daun ubikayu juga mengandung protein tinggi. Namun, karena memiliki kandungan air tinggi daun ubikayu rentan terhadap kerusakan sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu lama. Teknologi pengeringan merupakan salah satu metode pengolahan yang dapat meningkatkan umur simpan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis garam (NaCl dan natrium bikarbonat) dan lama blanching terhadap karakteristik daun ubikayu instan serta menentukan perlakuan untuk menghasilkan daun singkong instan dengan karakteristik terbaik. Hasil penelitian menunjukkan jenis garam dan lama blanching berpengaruh terhadap warna daun kering sebelum dan setelah rehidrasi, tekstur, serta daya rehidrasi. Daun ubikayu instan terbaik diperoleh dari perlakuan penggunaan NaCl 1% dengan lama blanching 15 detik. Karakteristik warna daun sebelum rehidrasi L 47,19; a -4,52; b 8,15 dan setelah rehidrasi L 36,40; a -6,97; b 13,84 dengan daya rehidrasi 760%, tekstur 11,5 g, kadar air 8,38%, kadar abu 8,56%, lemak 5,17%, protein 36,68%, dan karbohidrat 41,21%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa karakteristik daun ubikayu yang dihasilkan tidak berbeda nyata dengan kontrol ditinjau dari parameter proksimat, namun berbeda nyata ditinjau dari parameter kecerahan warna, daya rehidrasi, dan nilai b setelah rehidrasi.