Indradi Widjatmiko
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN CAT PADA AGREGAT KASAR BATU PUMICE TERHADAP KEKAKUAN BALOK BETON BERTULANG TIGA TUMPUAN Fauzi, Ahmad; Widjatmiko, Indradi; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan suatu material pokok dalam bidang konstruksi. Salah satu jenis beton yang digunakan dalam konstruksi adalah beton ringan. Agregat pada beton ringan biasanya berasal dari batuan vulkanik seperti batu pumice. Batu pumice adalah batuan asam yang terbentuk dari lava cair yang melewati proses pendinginan dari meletusnya gunung berapi. Karena karakteristik batu pumice yang berongga mengakibatkan penyerapan air terhadap agregat menjadi besar, yang berhubungan pada pengurangan kekuatan agregat. Oleh karena itu, pada penelitian  ini agregat batu pumice dilapisi cat yang bertujuan untuk mengurangi penyerapan air. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh agregat batu pumice yang dilapisi cat terhadap kekakuan balok beton bertulang. Dalam penelitian ini balok beton bertulang digunakan sebagai benda uji untuk agregat pumice dan pumice cat masing-masing tiga buah benda uji, serta tiga buah benda uji untuk agregat normal sebagai pembanding. Balok benda uji diletakkan diatas tiga tumpuan sendi-sendi-rol yang dengan bentang masing-masing batang sama panjang. Beban terpusat diberikan di tengah masing-masing bentang yang juga akan dianalisa lendutan dibawah beban. Hasil dari penelitian menunjukkan penyerapan air agregat pumice yang dilapisi cat lebih kecil yaitu 10,1% dibandingkan dengan pumice tanpa cat 14%. Sehingga mempengaruhi berat balok benda uji pumice yang dilapisi cat lebih ringan 42,12 kg dibandingkan dengan agregat pumice biasa 42,28 kg. Kekakuan balok beton bertulang pumice tanpa cat lebih besar bila dibanding balok yang menggunakan agregat pumice dilapisi cat. Hal ini dikarenakan cat jenis polimer yang melapisi permukaan agregat mengakibatkan berkurangnya daya lekat antara semen dan agregat. Nilai kekakuan balok beragregat pumice pada bentang 1 sebesar 900,45 kg/mm dan pada bentang 2 sebesar 653,38 kg/mm. Nilai kekakuan balok untuk pumice cat pada bentang 1 sebesar 493,82 kg/mm dan pada bentang 2 sebesar 413,05 kg/mm. Kata kunci: beton, pumice, penyerapan air, kekakuan
ANALISIS KAPASITAS RUAS SUNGAI CILIWUNG HILIR (GUNUNG SAHARI) TERHADAP DEBIT BANJIR SERTA PENANGGULANGANNYA PADA DAS MARINA DKI JAKARTA Muhammad Hafis Adli Rahman, Muhammad Hafis; Suharyanto, Agus; Widjatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi DKI Jakarta memiliki luas daerah ± 661,52 Km2, kota DKI Jakarta merupakan dataran rendah yang dialiri oleh 13 sungai yang bermuara ke utara pulau jawa, aliran air di DKI Jakarta sebagian dibuang ke laut dengan sistem gravitasi dan sebagian lagi dengan sistem pompanisasi. Banjir yang setiap tahun yang terjadi di DKI Jakarta tidak lepas dari pengaruh sungai-sungai yang melintasinya. Sungai-sungai besar berhulu di bagian selatan DKI Jakarta yaitu daerah Bogor yang mempunyai ketinggian lebih dari 200 m dpl dan curah hujan tinggi, sehingga DKI Jakarta secara alamiah menjadi daerah tempat berakumulasi air dari hulu sungainya. Kawasan yang rentan terhadap banjir dan genangan adalah Jakarta Utara, khususnya untuk sungai ciliwung gunung sahari karena sungai ciliwung gunung sahari ini melewati beberapa kawasan penting seperti stasiun gambir, Istana Negara, Monas, Balaikota DKI Jakarta, Masjid Istiqlal. Oleh sebab itu di wilayah ini harus mempunyai penanganan khusus, sektor ini sangat vital untuk DKI Jakarta. Pintu Air Hai Lai Marina yang merupakan pintu air pengontrol drainase aliran Sungai Cilliwung serta sebagai pintu pasang surut (Tidal Gate) terletak di hilir aliran kali Cilliwung Gunung Sahari.Pintu Air ini merupakan pemisah antara Sungai Cilliwung dan Laut Utara Jakarta. Sistem kerja Pintu Air Hai Lai Marina ini tergantung perbedaan antara ketinggian muka air laut dengan muka air Sungai Cilliwung Gunung Sahari. Saat muka air laut tinggi pintu air ini ditutup agar air laut tidak masuk ke dalam aliran Sungai Cilliwung gunung sahari dan jika muka air laut lebih rendah maka pintu air dibuka agar aliran dari Sungai Cilliwung bisa masuk ke laut. Hasil pemodelan untuk kala ulang 5 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 50m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap, pemodelan untuk kala ulang 10 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 60m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap, pemodelan untuk kala ulang 25 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 70m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap. Kata kunci: Banjir, Jakarta, Ciliwung
PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP BOND SLIP STRENGTH ANTARA TULANGAN BAMBU DAN BETON Mukhsith, Gusti Dhaffa; N., Christin Remayanti; Widjatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton bertulang merupakan komponen struktur yang paling sering digunakan pada pekerjaankonstruksi. Walaupun beton bertulang merupakan material bekerja dengan baik, tetapi ketersediaan bajasebagai material tidak terbaharukan menjadi terbatas sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pada duniakonstruksi. Sehingga material bambu yang tak kalah kuat dalam menahan gaya tarik dapat menjadi inovasidalam mengatasi permasalahan tersebut. Namun mayoritas penelitian terdahulu, perkuatan bambu sebagaitulangan masih kurang. Sehingga penelitian ini dibuat untuk menganalisa pemasangan cable ties stainless steelpada tulangan bambu yang patut dicoba dengan tujuan untuk meningkatkan tegangan lekat dan menambahtahanan slip antara bambu dan beton. Penelitian ini menggunakan benda uji balok berdimensi 150 × 150 × 350mm dan benda uji silinder berdiameter 150 x 300 mm. Bambu yang digunakan untuk menjadi tulangan adalahbambu petung yang telah dibentuk balok berdimensi 10 × 10 × 200 mm. Variasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah tebal selimut beton 7,5; 5; 2,5 cm sehingga dapat dianalisa kuat tekan, kuat lekat, dan polakeruntuhannya. Dari hasil penelitian ekperimental ini didapatkan kesimpulan yakni semakin tebal selimutbeton, semakin kecil peluang terjadi kerusakan pada beton, sehingga kuat lekat beton semakin bisa bekerjaoptimal. Selain itu, tebal selimut beton yang semakin besar akan meminimalisir peluang terjadi kerusakanconcrete cone failure dan bond slip failure.Kata kunci : Tebal selimut beton, Tulangan bambu, Cabel ties stainless steel¸ Kekuatan lekat, Pola keruntuhan.