Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIVITAS BAL-A-VIS X (BALANCE, AUDITORY, VISION EXERCISE) DAN BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOORDINASI TANGAN DAN MATA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Herista Novia Widanti; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Muhammad Irfan; Ni Made Swasti Wulanyani; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Made Krisna Dinata
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Januari 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.238 KB)

Abstract

Pendahuluan: Semua aktivitas motorik, membutuhkan koordinasi tangan-mata yang baik. Membantu mengoptimalkan koordinasi tangan-mata akan meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik yang penting untuk proses belajar anak. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbedaan efektivitas bal-a-vis-x dan metode brain gym dalam meningkatkan koordinasi tangan-mata pada anak prasekolah. Metode: Subjek penelitian terdiri dari 24 anak prasekolah, laki – laki dan perempuan, usia 5-6 tahun. Dibagi menjadi 2 kelompok, Kelompok I terdiri dari 12 orang dengan metode bal-a-vis-x dan Kelompok II terdiri dari 12 orang dengan metode brain gym. Latihan diberikan selama 6 minggu, 3 sesi per minggu. Menggunakan purdue pegboard test sebagai instrumen pengukuran dengan 4 nilai sub-test yang dievaluasi yaitu Dominant hand (DH), Non-dominant hand (NDH), Both hand (BH) dan Assembly (ASS). Hasil: Pada Kelompok I, terjadi peningkatan skor pada sub-test DH, NDH, BH dan ASS dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti bal-a-vis-x efektif untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata pada anak prasekolah. Sedangkan pada Kelompok II, terjadi peningkatan skor pada sub-test DH, BH dan ASS dengan nilai p = 0,001 dan NDH dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05), yang berarti brain gym efektif untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata pada anak prasekolah. Terdapat perbedaan bermakna antara Kelompok I dan Kelompok II setelah diberikan latihan yaitu pada sub-test DH nilai p = 0,035, NDH nilai p = 0,029, BH nilai p = 0,012 dan ASS nilai p = 0,044 (p < 0,05), yang berarti ada perbedaan efektivitas antara bal-a-vis x dan brain gym dalam meningkatkan kemampuan koordinasi tangan dan mata pada anak prasekolah. Simpulan: Bal-A-Vis X dan brain gym efektif untuk meningkatkan koordinasi tangan-mata pada anak usia prasekolah.
Efektivitas Latihan Interval Intensitas Sedang Terhadap Perubahan Basal Metabolic Rate Pada Perempuan Obesitas Widi Arti; Herista Novia Widanti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.104 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17160

Abstract

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi dalam jangka waktu lama di mana asupan energi lebih besar dibandingkan pengeluarannya. Pada orang obese memiliki akumulasi lemak yang abnormal di adalam tubuh seperti lipatan bawah kuliat dan jaringan lainnya sehingga keluaran energi lebih rendah. Aktivitas fisik mendorong peningkatan keluaran energi total baik secara akut maupun kronis Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efek akut pada latihan interval intensitas sedang terhadap peningkatan basal metabolic rate (BMR)setelah latihan pada perempuan obesitas. Jenis penelitian ini termasuk penelitian field experimental dengan jenis rancangan the pretest and posttest . Subjek adalah karyawan perempuan yang bekerja di Nurul Hayat Surabaya usia kisaran 19-32 tahun. Subjek berjumlah 7 orang sebagai unit eksperimen. Perlakuan berupa latihan interval intensitas sedang 75-85% MHR. Penelitian ini dilakukan tiga kali pengukuran pretest (sebelum latihan), posttest 1 (30 menit setelah latihan) dan posttest 2 (22-24 jam setelah latihan). BMR di ukur menggunakan Spirometer Harvard Apparatus. Hasil penelitian Latihan interval tidak terdapat perubahan peningkatan bermakna pada pengukuran hari pertama pretest – posttest 1 (30 menit setelah latihan) dan terjadi perubahan peningkatan bermakna pada hari kedua posttest 2 (22-24 jam setelah latihan).
Efektivitas Pemberian Latihan Brain Gym Terhadap Peningkatan Koordinasi Mata dan Tangan Pada Anak Pra-Sekolah Herista Novia Widanti; Widi Arti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.34 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17161

Abstract

Setiap kegiatan motorik memerlukan koordinasi antara mata dan tangan yang baik. Melalui optimalisasi kemampuan koordinasi antara mata dan tangan akan terjadi peningkatan kemampuan motorik dan kognitif anak yang berguna untuk proses belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian metode brain gym terhadap peningkatan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak pra-sekolah. Sampel terdiri dari 12 anak, perempuan dan laki - laki, dengan rentang umur 5 sampai 6 tahun. Diberikan latihan Brain Gym selama 6 minggu, dengan interval latihan 1 minggu 3 kali sesi latihan. Purdue pegboard test digunakan sebagai instrument pengukuran dengan evaluasi yang terdiri dari 4 nilai, yaitu Tangan Dominan (TD), Tangan tidak Dominan (TTD), Kedua Tangan (KT) dan Merakit (MR). Hasilnya terdapat peningkatan nilai pada TD, KT dan MR dengan p-value = 0,001 dan TTD dengan p-value = 0,002 (p < 0,05), yang bermakna brain gym berpengaruh dan efektif terhadap peningkatan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak pra-sekolah.
Kombinasi Calf Raise Exercise dan Core Stability Exercise Dapat Meningkatkan Keseimbangan Tubuh pada Mahasiswa Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar Bagas Anjasmara; Herista Novia Widanti; Soffil Yudha Mulyadi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1849.405 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17162

Abstract

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentary akan berpengaruh pada kemampuan tubuh, salah satunya adalah keseimbangan tubuh, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang berhubungan kemampuan motorik, salah satunya adalah meningkatnya kemungkinan cedera akibat tidak terbiasanya otot dalam menahan beban yang lebih dari aktivitas yang biasanya. Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh manusia, adalah dengan melatih otot yang berperan dalam menjaga keseimbangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan fisioterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test design. Para responden diarahkan untuk melakukan calf raise exercise dan core stability exercise. Jumlah responden sebanyak 18 orang, latihan diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Pengukuran keseimbangan tubuh menggunakan standing stork test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keseimbangan dimana nilai mean diman terdapat perbedaan pada nilai pre test dan post test serta di dapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise berpengaruh dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar.
Pengaruh Adaptive Exercise terhadap Temperatur Tubuh Anak dengan Gangguan Neurologis Sistem Saraf Pusat Soffil Yudha Mulyadi; Widi Arti; Herista Novia Widanti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.374 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17163

Abstract

Kasus ganggguan neurologis system saraf pusat anak semakin meningkat tiap tahun, khususnya cerebral palsy dan traumatic brain injury. Kondisi umum tubuh anak dengan gangguan neurologis sistem saraf pusat yang mayoritas mengalami imobilisasi tentu akan menurun. Suhu menjadi Salah satu kondisi tubuh yang menurun pada anak bahkan anak tersebut sampai masuk dalam kategori hipotermia. Exercise sederhana dan mudah yang secara rutin dilakukan di rumah merupakan salah satu perlakuan sederhana agar temperatur tubuh anak selalu terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek adaptive exercise terhadap temperatur tubuh anak yang memiliki gangguan neurologis sistem saraf pusat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental one grup pre dan post test. Subyek perempuan 11 orang dan laki laki 20 orang dengan rentang umur 2 – 10 tahun. Adaptive exerceise terdiri dari warming up waktu 5 menit, core movement waktu 25 menit, dan cooling down waktu 5 menit. Data diuji dengan paired T test. suhu tubuh pre test ( 36,12 ± 0,53) oC, suhu tubuh post test (36,63 ± 0,6) oC dan p = 0,00. Adaptive exercise dapat menaikan temperatur tubuh tetapi peningkatan temperatur tersebut masih didalam rentang yang normal.
Enhancing Knowledge and Practices for Inclusive Education: A Community Engagement Program for Early Detection and Intervention in Elementary School Students' Development Widi Arti; Herista Novia Widanti; Tri Linggowati; Talitha Alya Hanifah; Safara Anggita
Indonesian Journal of Cultural and Community Development Vol 14 No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.916

Abstract

This scientific article presents the outcomes of a community engagement program conducted in collaboration with SD Muhammadiyah 01 Candi Labschool UMSIDA in Sidoarjo District, Indonesia. The program aimed to enhance the knowledge and practices of 22 regular teachers, 8 shadow teachers, and 3 educational staff members regarding early detection and intervention strategies for elementary school children, particularly those with special needs. The program, led by the Department of Physiotherapy and Primary School Teacher Education at Muhammadiyah University Sidoarjo, utilized a two-way lecture method, demonstrations with visual media, and mentorship in creating visually-based learning models. The program successfully increased the participants' understanding of stimulation, early detection, and the importance of attention to the learning needs of children with special needs through visual-based learning models. The evaluation of the program's effectiveness and satisfaction levels was conducted throughout its implementation, with the opportunity to modify methods if deemed ineffective. The implications of this community engagement initiative are relevant to professionals and researchers in the field of inclusive education worldwide, providing valuable insights for enhancing educational practices and fostering the development of diverse learners in elementary school settings. Highlight: Early detection for timely intervention Enhancing teacher knowledge in inclusive education Visual-based learning for special needs student Keyword: Early Detection, Inclusive Education, Teacher Knowledge, Visual-Based Learning, Special Needs
A Comparative Study: Modisco and Acupressure for Weight Gaining Toddler Hesty Widowati; SMF Hanum; Herista Novia Widanti; Mar`Ati Amalia Rizqiyah
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2023.11(2).127-133

Abstract

Background: Inappropriate practice of feeding and complementary foods is one of the causes of malnutrition in children in Indonesia. Providing additional food such as Modisco (Modified Dietetic Skimmed Milk and Coconut Oil) can be an effort to improve the nutritional status of toddlers, besides acupressure therapy can increase appetite so that it can increase the child's weight.Objective: This study aims to determine the difference in the effectiveness of the combination of Modisco and acupressure with only Modisco on increasing toddler’s  weight.Methods: This study used a Quasy Experiment group design with a Pre and Post Test Control Group Design approach. The inclusion criteria were children aged 1-5 years, included in the thin category and did not have heart, liver, and kidney disease. The sample was selected by purposive sampling as many as 30 toddlers who were divided into 2 groups with the provision that group I amounted to 15 toddlers were given complementary foods made from modisco II for 14 days and acupressure 6 times (2 times a week for 3 weeks), while group II amounted to 15 toddlers are only given complementary foods made from modisco II for 14 days. Statistical test using Paired sample T Test.Results: In group I, there was a difference in the average weight of children under five before and after the intervention with p value = 0.001 (p < 0.005), meaning that the combination of modisco and acupressure can increase body weight in toddlers. In group II, there was a difference in the average weight of children under five before and after the intervention with a p value = 0.003 (p < 0.005), which means that modisco can increase body weight in toddlers.Conclusion: From the results of the difference in the average weight of group I and group II with a value of p = 0.013, it means that there is no significant difference between the groups given the combination of modisco plus acupressure and the modisco group on the weight gain of toddlers.