Liliek Sulistyowati
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT DAN KHAMIR PADA TANAMAN CENGKEH (Syzygium aromaticum) SERTA UJI POTENSI ANTAGONISMENYA TERHADAP JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) Rosy Husna Shofiana; Liliek Sulistyowati; Anton Muhibuddin
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jamur dan khamir yang terdapat dalam jaringan daun, batang, pangkal batang dan akar tanaman  cengkeh serta potensinya dalam menghambat pertumbuhan jamur Rigidoporus microporus penyebab penyakit jamur akar putih (JAP) pada tanaman cengkeh.Metode penelitian yang digunakan yaitu eksplorasi dan uji antagonis jamur endofit dan khamir.Berdasarkan hasil analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 0,05, diketahui bahwa hasil uji antagonis jamur endofit dengan selisih waktu 2 hari yang memiliki persentase penghambatan yang relatif besar  dibandingkan dengan perlakuan pengujian antagonis pada waktu yang sama maupun pada selisih waktu 1 hari. Presentase hambatan  yaitu pada jamur Gonatobotryum sp. 2 (89,16%), Colletotrichum sp. 2 (69,16%), Gonatobotryum sp. 2 (65,83%), dan Jamur tidak teridentifikasi (A2) (64,99%), sedangkan pada pengujian khamir terhadap jamur R. microporus, pada semua khamir tidak memiliki potensi dalam penghambatan patogen R. microporus, karena hanya menghasilkan nilai hambatan dibawah 50%. Kata kunci : Jamur Endofit, Khamir, Rigidoporus microporus
HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP INFEKSI JAMUR Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH Erviani Marlitasari; Liliek Sulistyowati; Restu Rizkyta Kusuma
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Produktivitas bawang merah yang masih rendah dapat disebabkan karena gangguan penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur patogen Alternaria porri. Terdapat banyak varietas bawang merah tetapi hanya beberapa yang sering digunakan oleh petani yaitu varietas Bali, Thailand, Bauji dan Filipina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan empat varietas bawang merah terhadap penyakit bercak ungu dan untuk mengetahui hubungan ketebalan lapisan epidermis serta kerapatan stomata daun terhadap penyakit bercak ungu. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan varietas tanaman bawang dan 4 ulangan. Metode yang digunakan adalah inkubasi patogen A. porri pada tanaman bawang merah, pembuatan preparat daun menggunakan metode fiksasi FAA (Formaldehid, Asam Asetat, Alkohol) untuk mengamati tebal epidermis dan pembuatan sayatan daun bawang merah untuk mengamati kerapatan stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara jenis varietas bawang merah dengan inkubasi penyakit dan intensitas serangan penyakit. Ketebalan epidermis daun dengan intensitas serangan penyakit memiliki korelasi sedang, sedangkan kerapatan stomata dengan intensitas serangan tidak memiliki korelasi. Varietas bawang merah tahan memiliki epidermis yang lebih tebal dan jumlah stomata yang lebih sedikit dari pada varietas rentan.
PEMANFAATAN KHAMIR SEBAGAI BIOREMEDIATOR FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF MANKOZEB Dinnar Kusumaningtyas; Liliek Sulistyowati; Syamsuddin Djauhari
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.3.3

Abstract

Kenaikan permintaan bahan pangan menyebabkan petani berusaha untuk meningkatkan dan juga mempertahankan hasil panen agar tidak mengalami kerugian. Salah satu upaya yang dilakukan oleh petani adalah penggunaan fungisida sebagai teknik pengendalian patogen penyebab penyakit tanaman yang efektif dan efisien. Salah satu jenis fungisida yang banyak digunakan adalah mankozeb. Penggunaan fungisida dalam jangka panjang dan skala luas memberikan efek negatif karena menumpuknya residu berupa senyawa racun di lingkungan. Teknik pengurangan residu di alam yang mulai banyak dikembangkan adalah pemanfaatan mikroba yang memiliki daya adaptasi di lingkungan tercemar dengan memanfaatkan senyawa beracun tersebut untuk metabolismenya. Mekanisme alami dari mikroba ini dapat mengurangi tingkat toksisitas residu fungisida yang tertinggal di alam dari hasil kegiatan pertanian. Khamir merupakan salah satu mikroba yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi fungisida. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Juli 2018 sampai dengan Maret 2019. Tahapan dari penelitian ini adalah eksplorasi khamir pada lahan tercemar fungisida mankozeb, identifikasi khamir, uji adaptasi khamir pada berbagai konsentrasi fungisida serta uji degradasi fungisida oleh khamir. Isolat khamir yang ditemukan adalah M. caribbica, W. anomalus VIT-ASN01, W. anomalus P42B001, C. intermedia, dan C. parapsilosis. Dari hasil uji adaptasi dan uji degradasi diketahui bahwa khamir C. parapsilosis memiliki potensi terbaik sebagai agen bioremediator fungisida mankozeb dibandingkan keempat isolat lainnya.
???????????????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????? ???????????????? ???????????? ???????????? ???????????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????? ???????? ????????????????o Esti Dwi Rahayu; Mintarto Martosudiro; Anton Muhibbudin; Liliek Sulistyowati

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/agx.v14i2.3128

Abstract

<<null>>