Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PENGENDALIAN RISIKO PT. LEMBAH KARET BERDASARKAN RISK REDUCTION Esmiralda Esmiralda
Jurnal Dampak Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.10.2.142-148.2013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian risiko pada PT. X berdasarkan nilai Risk Reductiondan memberikan saran pengendalian yang paling tepat untuk mengatasi risiko tersebut. Metoda penelitianberupa studi literatur, analisis data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data primer berupaobservasi dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) unit operasi yaitu Unit Pencacahan, UnitPenggilingan, dan Unit Penimbangan & Penempaan. Diperoleh bahwa nilai Risk Reduction rata-rata PT. Xsebesar 56,94%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pengendalian yang telah diterapkan mampu menurunkannilai risiko sampai dengan setengah dari kondisi awal tanpa adanya pengendalian. Upaya pengendalian yangdapat dilakukan agar risiko dapat dihilangkan atau nilai Risk Reduction mencapai 100% antara lainmelakukan pengendalian administratif, pengendalian engineering, dan penggunaan APD.Kata kunci: Risk Reduction, PT. X, Pengendalian Administratif, Pengendalian Engineering, APD
Kajian Biodegradasi Limbah Cair Industri Biodiesel pada Kondisi Anaerob dan Aerob Mindriany Syafila; Tjandra Setiadi; Abdul Haris Mulyadi; ESMIRALDA Esmiralda
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 39 No. 1-2 (2007)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menangani limbah yang terjadi dari industri biodiesel. Air limbah yang dihasilkan dari industri biodiesel diperkirakan memiliki kandungan organik yang cukup tinggi. dengan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengolahnya dengan proses anaerob, sehingga berpotensi untuk mendapatkan produk samping berupa biogas (gas metana). Namun demikian, proses aerob sebagai kelanjutan degradasi secara anaerob harus pula ditinjau, karena masih adanya kandungan organik yang tersisa setelah proses anaerob. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi proses anaerob masih kecil yang ditunjukkan oleh hasil uji Biochemical Methane Potential (BMP) yang hanya sekitar 30%, akan tetapi dari uji Anaerobic Toxicity Assay (ATA) tampak bahwa limbah cair tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme metanogen. Kinerja proses aerob juga belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena efisiensi biodegradasi baru sekitar 75-80%. Hal ini karena proses aerob seharusnya ditujukan untuk mengolah lebih lanjut efluen proses anaerob.
Pendidikan Sanitasi Lingkungan Untuk Menciptakan Lingkungan Perumahan Sehat Di Perumahan Belimbing, Kecamatan Kuranji Tivany Edwin; Zulkarnaini Zulkarnaini; Esmiralda Esmiralda
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan tema sanitasi lingkungan perumahan telah dilaksanakan di daerah Perumahan Belimbing Kecamatan Kuranji. Latar belakang diadakannya pengabdian masyarakat di daerah ini karena didapati daerah tersebut sering dilanda banjir, kondisi perumahan yang rapat sehingga jarak tangki septik dengna sumur warga sangat dekat dan hal tersebut memungkinkan pencemaran sumber air bersih, selain itu masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjada kebersihan lingkungan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Mesjid Muhajirin dan dihadiri oleh ibu-ibu dan para remaja mesjid setempat sebagai penerus yang bertugas menjaga kesehatan lingkungan Kelurahan Kuranji. Pengabdian diawali dengan pemberian materi tentang kesehatan lingkungan perumahan dilanjutkan dengan pelatihan pembiakan bakteri pendegradasi lumpur tangki septik dan diakhiri dengan pelatihan penggunaaan biopori. Acara berlangsung dengan semangat peserta dan diharapkan ilmu yang didapat dari pengabdian dapat diterapkan untuk kesehatan lingkungan perumahan Perumahan Belimbing Kecamatan Kuranji.
Socioeconomic and educational determinants of nutritional status among children under five Esmiralda, Esmiralda; Nursyahraeni, Nursyahraeni; Hasnidar, Hasnidar; Sulfianti, Sulfianti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 14 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v14i2.1325

Abstract

Introduction: Nutritional status in children under five remains a critical public health concern, especially in low- and middle-income countries. Socioeconomic and educational factors play a pivotal role in determining nutritional outcomes. This study aimed to investigate the relationship between socioeconomic status, parental education, and the nutritional status of children aged five and under. Methods: A cross-sectional design was employed, involving 150 children aged 6–59 months. Data were collected through structured questionnaires assessing parental education, household income, and other demographic factors. Nutritional status was assessed using anthropometric indicators, including weight-for-age, height-for-age, and weight-for-height, based on the WHO growth standards. Data analysis used chi-square and logistic regression to identify significant associations. Results: The study found that 32% of children were undernourished, with 18% stunted and 14% underweight. Children from low-income families and those whose mothers had only a primary education were more likely to experience malnutrition (p < 0.05). Maternal education emerged as the strongest predictor of a child’s nutritional status after controlling for income and occupation. Conclusion: Socioeconomic and educational factors are significant determinants of nutritional status in children under the age of five. Improving parental education, especially among mothers, and addressing poverty are essential to combating malnutrition. Strengthen community-based nutrition education programs, promote women’s education, and develop poverty reduction strategies to ensure equitable access to nutritious food and healthcare services.