Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Kulit Siwalan (Borassus Flabellifer) Sebagai Pewarna Alami untuk Produk Intimates (Bra Mastektomi) Ananda Putri Rohalida; Kahfiati Kahdar; Yan Yan Sunarya
Syntax Idea Vol 4 No 1 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i1.1735

Abstract

Siwalan banyak tersebar di penjuru Indonesia, seperti Bali, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Siwalan memiliki banyak manfaat dari buah, daun, hingga serat sabutnya. Namun kulit siwalan masih kurang pemanfaatannya. Intimates fashion berbasis eco-fashion dengan menggunakan pewarna alam masih belum berkembang terutama pada pembuatan bra mastektomi, padahal peluang ini masih sangat besar mengingat tingginya jumlah kanker payudara di Indonesia. Angka penderita kanker payudara di Indonesia telah mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Pemanfaatan limbah kulit siwalan sebagai pewarna alam untuk produk bra mastektomi ini merupakan pemenuhan kebutuhan bra masektomi dengan memberikan variasi warna dan inovasi yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini disusun menggunakan metode campuran. Metode lebih mengarah kepada metode kualitatif didukung dengan eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif. Tujuan penelitian ini antara lain: (a) Menghasilkan pewarna alam melalui eksperimen dari ekstrak kulit siwalan pada kain tencel yang paling diminati calon pelanggan; (b)Menghasilkan mastektomi bra yang berbasis eco fashion melalui observasi desain intimates fashion 2023 dan preferensi warna menggunakan ekstrak kulit siwalan oleh calon pelanggan. Kebaruan pada penelitian ini antara lain: (a) Menjadikan produk tekstil dengan pewarnaan alami yang berasal dari kulit siwalan; (b) Memfungsikan material yang telah diberi pewaranaan menjadi produk mastektomi bra. Hal menghasilkan kesimpulan, yaitu: (a) Dihasilkannya produk tekstil dengan pewarna alam berasal dari kulit siwalan; (b) Hasil tersebut akan menjadi inovasi dalam bidang fashion yang lebih ramah lingkungan, masktektomi bra berbahan dasar kain tencel yang telah diwarnai akan sangat berfungsi dengan baik dan memiliki warna cantik yang ramah lingkungan
Studi Komparatif antara Ragam Hias Batik Tradisional Bakaran dengan Ragam Hias Batik Keraton Surakarta Ulfa Septiana; Yan Yan Sunarya; Achmad Haldani
Journal of Visual Art and Design Vol. 5 No. 1 (2013): ITB Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakaran batik is a batik that is developed in Bakaran Village, Pati Regency at the North Coast of Java. Traditional ornaments in Bakaran batik show no influence from foreign cultures in general coastal batik, but are similar to the ornamentation of the Keraton Surakarta batik. This study aims to describe the elements of ornamentation and aesthetic characteristics of traditional Bakaran and Keraton Surakarta batik, and to identify the cause of the similarity between them. The conclusion is the ornamentation of Bakaran traditional batik and Keraton Surakarta one, have similarities to the main motive of the batik ornaments, that occur between Bakaran traditional batik and Keraton Surakarta one were caused by the trade relations between regions of both batiks in the past. There are also differences that characterize these batiks, the size and shape of the batik motifs on the traditional batik.
Adaptasi Unsur Estetik Sunda pada Wujud Ragam Hias Batik Sunda Yan Yan Sunarya
Journal of Visual Art and Design Vol. 10 No. 1 (2018): Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.vad.2018.10.1.3

Abstract

Abstrak. Studi tentang aspek identitas dalam ranah Batik Sunda dengan unsur estetiknya sebagai artifak budaya, merupakan kajian objek desain yang komprehensif. Sejumlah masalah yang ditemui yaitu perkembangan estetik Batik Sunda tradisional dan modern, agar bisa dikenali ciri khasnya dan perlu penjelasan hubungan antara wujud dan terapan unsur-unsur estetik dalam bentuk ragam hias Batik Sunda, terhadap identitas masyarakat Sunda secara intraestetik maupun ekstraestetik. Selanjutnya dalam mengkaji Batik Sunda secara estetik dan mengidentifikasi unsur-unsur estetik batiknya digunakan metode strategi adaptasi visual. Penelitian ini disusun dalam wujud strategi adaptasi visual berupa kreatifitas berdasarkan hubungan antara identitas dengan ragam hias pada Batik Sumedang, Batik Garut, Batik Tasikmalaya, dan Batik Ciamis. Kesimpulannya adalah terdapat konsep estetik Sunda di dalam ragam hias batik-batik tersebut; serta hubungan antara wujud estetik yang berasal dari hasil kajian dan terapan unsur-unsur estetik dalam bentuk ragam hias Batik Sunda, terhadap identitas masyarakat Sunda melalui penelusuran terhadap faktor intraestetik dan ekstraestetiknya, yang kemudian menjadi indikator adanya adaptasi visual (kebudayaan) masyarakat Sunda.Kata Kunci: adaptasi visual; Batik Sunda; masyarakat Sunda; ragam hias;unsur estetik Sunda.Adaptation of Aesthetic Elements at Form of Sundanese Batik OrnamentsAbstract. The study of cultural identity related to Sundanese batik, considering aesthetic elements as cultural artifacts, involves a comprehensive investigation of batik as designed object. Some of the issues are investigating the aesthetic development of traditional and modern Sundanese batik to discover the characteristics of Sundanese batik;and investigating the relationship between the form and application of aesthetic elements in Sundanese batik on the one hand and Sundanese cultural identity on the other by considering intra-aesthetic and extra-aesthetic factors. To investigate the aesthetics of Sundanese batik and to identify characteristic Sundanese batik elements, a visual adaptation strategy was used. This approach was applied to batik ornaments from Sumedang, Garut, Tasikmalaya, and Ciamis. The conclusions are a specifically Sundanese aesthetic exists in Sundanese batik ornaments; and the relationship between the aesthetic elements applied in Sundanese batik, as derived from the results of this study, and Sundanese cultural identity can be explained by intra-aesthetic and extra-aesthetic factors, which can be seen as indicators of visual (cultural) adaptation by the Sundanese people.Keywords: element of Sundanesse aesthetic; ornament; Sundanese Batik; Sundanese society; visual adaptation.
ANALISIS KETERTARIKAN GENERASI MILENIAL UNTUK PERANCANGAN BATIK MALANGAN Syafira Audianty; Yan Yan Sunarya
Moda : The Fashion Journal Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/moda.v3i2.2064

Abstract

Motif is a creativity that is formed from the inspiration of the people who living in it, so it different from one place to another. Malangan lotus flower batik motifs is one of the examples, but this icon and batik motif is still less desirable so there are efforts to popularize Malangan batik. This design development is not only aims to produce new batik designs that are in accordance with local wisdom, but also has a social and economic impact. With ATUMICS method, it become an investment for the Malang area in the future. The revitalization is aimed to creating new batik designs for the millennials who are considered to have the power to boost the regional economy and wealth. This research aims to analyze and understand the millennial’s interest in traditional batik and the development of Malang lotus flower batik to create new batik designs. The analysis includes the millennial generation's interest in visuals and batik fashion products. The research method used is a mixed method, a qualitative method is to obtain literature studies, on the other hand quantitative method is to get the millennial respondents. From this research, it can be concluded that the visual and design product are important variables in the development of new design batik Malangan lotus flower, so that it can be a reference in increasing commercial value and attractiveness to the community. Keywords: Batik, Local Wisdom, Lotus, Malang, Millennial Generation.
REGENERASI BATIK DALAM INOVASI DESAIN BERBASIS KEARIFAN LOKAL KONTEMPLATIF DI GIRILAYU desy nurcahyanti; Agus Sachari; Achmad Haldani Destiarmand; Yan Yan Sunarya
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 38, No 2 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i2.6037

Abstract

Regenerasi tradisi memerlukan usaha, cara, dan langkah cerdas agar dapat diteruskan oleh generasi berikutnya serta memiliki nilai adaptif tinggi terhadap perkembangan zaman. Format tradisi khas perlu dieksplorasi untuk mengekstraksi potensi terbaik sehingga mampu menjadi penopang hidup masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan dan memberi kontribusi bagi pembangunan negara. Langkah nyata telah diwujudkan oleh para perempuan pembatik di Girilayu Karanganyar Jawa Tengah. Regenerasi batik di wilayah Girilayu menemui kendala dari putra-putri para pembatik yang mulai enggan melanjutkan usaha turun temurun dari orang tua atau pendahulu mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengabstraksi aktivitas dan kreativitas pembatik perempuan di Girilayu sehingga mampu melakukan regenerasi tradisi batik kepada generasi penerusnya melalui inovasi desain batik. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan etnografi, yang mampu menghasilkan data objektif dan detail dari para pelaku secara langsung tanpa intervensi. Perempuan pembatik di Girilayu memiliki peran penting dalam regenerasi batik di Girilayu. Para perempuan pembatik melakukan pembagian tugas atau diversifikasi khusus pada generasi muda untuk reka kreasi motif baru dengan inspirasi atau basis kreasi dari potensi unggulan kearifan lokal Girilayu. Motif baru hasil inovasi desain generasi penerus pembatik Girilayu ditinjau dari aspek sejarah, estetika visual, dan sosial merupakan abstraksi nilai-nilai semangat dari para pembatik dan masyarakat Girilayu.Arts
Pelestarian Kisah Sejarah Laksamana Cheng Ho di Cirebon dengan Media Batik dan Bahasa Rupa Tradisi Amanda Rizky; Yanyan Sunarya; Banung Grahita
Wimba : Jurnal Komunikasi Visual Vol. 11 No. 1 (2020)
Publisher : KK Komunikasi Visual & Multimedia Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.755 KB) | DOI: 10.5614/jkvw.2020.11.1.4

Abstract

Laksamana Cheng Ho adalah salah satu migran dari Tiongkok yang memperkenalkan budayanya kepada orang Indonesia. Cirebon telah mendapat manfaat besar dari ekspedisinya. Namun, tidak banyak sisa-sisa peninggalan Laksamana Cheng Ho dilestarikan dengan baik oleh Cirebon. Padahal Laksamana Cheng Ho telah menyumbangkan banyak pengetahuan yang berguna untuk pelabuhan dan kerajaan di Cirebon, yang pada waktu itu pelabuhan Cirebon yang dulunya bernama Pelabuhan Muara Jati menjadi terkenal di seluruh Jawa dan bahkan di luar negeri. Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan batik, karena Cirebon adalah salah satu daerah penghasil batik yang terkenal dan ragam ornamen batik Cirebon dipengaruhi oleh ornamen dari Cina. Untuk membuat tekstil yang dapat menceritakan perjalanan Laksamana Cheng Ho, sistem menggambar 'Bahasa Rupa' akan digunakan. Kolaborasi kisah perjalanan batik Laksamana Cheng Ho dan 'Bahasa Rupa' akan menciptakan karya seni kontemporer yang komunikatif dan memberi nafas baru bagi tekstil Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen visual dan sistem menggambar Bahasa Rupa RWD (Ruang Waktu Datar). kata kunci: Laksamana Cheng Ho, bahasa rupa, batik, Cirebon, Ruang Waktu Datar
“Mbok Mase” dan “Mbok Semok”: Reinterpretasi Karakter Perempuan Jawa dalam Kultur Batik Desy Nurcahyanti; Agus Sachari; Achmad Haldani Destiarmand; Yan Yan Sunarya
PANGGUNG Vol 31, No 3 (2021): Budaya Ritual, Tradisi, dan Kreativitas
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.179 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i3.1096

Abstract

Stigma masyarakat tentang karakter perempuan Jawa digambarkan sebagai sosok marginal yang tunduk pada kekuatan laki-laki, pengabdi, penurut, pelayan, bertutur kata lemah lembut, dan bergerak pelan dengan wajah menunduk. Deskripsi tersebut berubah secara dinamis dan mengalami reinterpretasi melalui peristiwa sejarah terkait peran perempuan Jawa dalam perjuangan penyetaraan hak dengan kaum laki-laki. Pemaknaan ulang karakter perempuan Jawa terjadi pada lingkup pengrajin batik di Girilayu, Karanganyar, Jawa Tengah. Mereka bersepakat membentuk pencitraan untuk ciri khas produk batik dengan istilah “Mbok Semok”. Analisis perspektif sosio-kultural memperlihatkan bahwa karakter, kekuatan, dan peran para perempuan pengrajin batik tersebut sebagai motor penggerak perekonomian di Girilayu. Uraian tersebut memiliki kesamaan dengan karakter, kekuatan, dan peran perempuan juragan di Laweyan, Surakarta (Solo) dengan sebutan “Mbok Mase”, sebagai kunci keberhasilan perjalanan sebuah usaha batik keluarga. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan antropologi budaya, analisis menggunakan metode komparatif berdasarkan konsep teori reinterpretasi dari Melville J. Herskovits. Hasil penelitian berupa deskripsi, latar belakang serta bentuk-bentuk reinterpretasi karakter perempuan Jawa dengan komparasi antara “Mbok Mase” di Laweyan, Surakarta dengan “Mbok Semok” di Girilayu, Karanganyar. Temuan penelitian adalah karakter, kekuatan, peran, sikap bahkan sistem di Girilayu dan Laweyan yang mereinterpretasi karakter perempuan Jawa merupakan etos kultur batik.
Kajian Attractiveness Promosi Budaya dalam Unsur Visual Atraktif Website Pariwisata BandungNG Gandung Anugrah Kalbuadi; Yan Yan Sunarya; Wegig Murwonugroho
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.635 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v1i1.3876

Abstract

AbstractToday website as a branding media becomes business of a outstanding product globally. As the department of culture and tourism Bandung do for doing branding of the Bandung city through the official website bandungtourism.com (Stunning Bandung). Attractive tourism website will attract user if it has an attractive and informative layout, and it is not on the official website stunning Bandung. Visualization on website has theories such as website usability theory, user friendly, attractive design thoery, tourism promotion and also other supporting theories for the research. The research was using phenomenology methodology and supported by content analysis method, so that the research can achieve optimal result. Based on that method it take field research through the perspective of user experience website. The Bandung tourism website should be attractive fit with user experience and user interface website. The results and conclusions of this study are the attractiveness factors of the website and the desain of attractive tourism website which can propose as a reference for the promotion of tourism in other county.   AbstrakPada masa sekarang ini website sebagai media branding menjadi kewajiban sebuah produk agar dapat beredar secara global. Seperti yang dilakukan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata Bandung dalam melakukan branding terhadap kota Bandung melalui website resmi bandungtourism.com (Stunning Bandung). Website pariwisata akan menarik bagi user jika memiliki tampilan atraktif dan informatif, dan hal itu tidak ada pada website resmi stunning Bandung. Visualisasi tersebut memiliki teori-teori website seperti teori usability website, user friendly, teori desain atraktif, promosi pariwisata serta teori-teori lain pendukung penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan metodologi fenomenologi dan ditunjang metode analisis isi, agar penelitian dapat mencapai hasil optimal. Berdasarkan pendekatan tersebut maka dilakukan riset lapangan melalui perspektif user experience website. Tampilan website pariwisata Bandung harus menarik dan atraktif sesuai dengan user experience dan user interface website. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini berupa temuan faktor-faktor atraktif pendukung website dan ditemukannya usulan website pariwisata Bandung yang lebih atraktif yang bisa dijadikan acuan untuk promosi pariwisata daerah lain.Kata kunci : visualisasi, website, promosi
Interprestasi Visual Keanekaragaman Budaya Indonesia Untuk Buku Digital Interaktif Cerita Anak Jessica Laurencia; Yan Yan Sunarya; Elda Franzia Jasjfi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.223 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v1i1.3885

Abstract

AbstractRaising young generation’s tolerance is really crucial especially in a multicultural country Indonesia. There are many ways to do so and one of the easiest way is with stories. With how the technology have advanced right now, storybook is no longer limited to the conventional books. Story can be presented with more entertaining way to attract the readers. Especially for young children who haven’t developed high level of concentration, digital interactive book can maintain their interest to complete the reading.In addition to searching for ways to deliver the content in an interesting way, the authors also look for adaptation methods to insert Indonesian culture into stories that have existed before. Designing the visual aspects went through three stages of systematic design solutions, divergence, transformation, and convergence. The final result of this thesis is a prototype of digital interactive kid’s storybook that hopefully will help reintroduce Indonesian culture and raising the tolerance towards diversity to the younger generation.Keywords: digital books, variety, kid’s storybookAbstrakPenanaman kembali nilai nilai toleransi terhadap keberagaman pada generasi muda sangatlah penting di negara multikultural seperti Indonesia. Banyak cara untuk menyadarkan kembali akan pentingnya toleransi, salah satunya adalah melalui bacaan. Dengan kemajuan teknologi saat ini bacaan tidak lagi terbatas pada buku konvensional. Bacaan dapat disajikan dengan lebih menghibur sehingga lebih menarik perhatian pembaca. Terutama untuk anak usia dini yang belum memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, bacaan dalam bentuk buku digital interaktif dapat mempertahankan ketertarikan mereka untuk menyelesaikan bacaan.Selain pencarian cara untuk penyampaian isi bacaan secara menarik, penulis juga mencari metode adaptasi untuk memasukkan konteks yaitu budaya Indonesia kedalam cerita yang telah ada sebelumnya. Perancangan visual untuk buku ini melalui tiga tahapan yaitu divergence, transformation, dan convergence yang merupakan tahapan pembuatan desain sistematis. Hasil dari perancangan ini adalah prototype buku digital interaktif cerita anak yang diharapkan membantu memperkenalkan kembali budaya Indonesia sekaligus mengingatkan kembali pentingnya toleransi kepada generasi muda.Kata kunci: buku digital, aneka ragam, cerita anak
PERKEMBANGAN KEBAYA KONTEMPORER SEBAGAI TRANSFORMASI BUDAYA Talitha Nagata; Yan Yan Sunarya
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v5i2.16502

Abstract

Perkembangan kebaya tradisional ke kebaya kontemporer melalui perjalanan yang panjang dan merupakan bagian dari transformasi budaya. Terjadinya transformasi budaya disebabkan oleh fenomena modernisasi, fenomena tersebut mengakibatkan maju nya teknologi dan pendidikan, yang dimana ikut mendorong perubahan pandangan dan pola pikir masyarakat modern. Perkembangan kebaya mengikuti gaya hidup perempuan urban yang lebih aktif dan atraktif. Maka dari itu, kini semakin banyak variasi kebaya yang di modifikasi sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna. Kebaya kini menjadi tempat dalam mengekspresikan identitas diri, maka, kebaya kontemporer memiliki visualisasi yang lebih bebas dan tidak bergantung terhadap pakem atau aturan lama. Dalam mengumpulkan informasi yang valid dan sesuai mengenai perkembangan kebaya kontemporer, penulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Tujuan dari penulisan ini yaitu, untuk mengkaji perkembangan yang terjadi pada kebaya tradisional ke kontemporer dengan dilandasi oleh teori transformasi budaya