Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANDUNG Indra Nugrahayu Taufik
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kemampuan menulis pantun pada siswa sekolah dasar yang ada di Kabupaten Bandung. Tampak jelas pada kompetensi dasar menulis pantun di Kelas 5 Sekolah Dasar dituntut fungsi-fungsi edukatif, ideologis, dan kultural agar melekat secara praktis pada pembelajaran menulis pantun. Sifat tematik integratif dalam pembelajaran tidak hanya pada konektivitas antara pembelajaran pantun (sastra) dengan mata pelajaran lain yang biasa terdeskripsikan secara variatif, baik secara jejaring, konektif, dan hubungan  lainnya. Tematik integratif bahkan berdampak pada tataran relasional antara bahasa dan sastra. Hal ini tergambar dengan adanya tuntutan pada kompetensi dasar agar siswa menulis pantun dengan memilih dan memilah kosakata baku. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Aspek peniliaian dalam kemampuan peserta didik pada tingkat sekolah dasar yang ada di wilayah di Kabupaten Bandung dalam menulis pantun terdiri atas aspek bahasa dan aspek sastra. kemampuan peserta didik dalam menulis pantun termasuk kategori cukup dengan jumlah persentase 44,44% atau 142 orang dari 317 responden.  Apabila dirata-ratakan secara keseluruhan, maka nilainya adalah 68,23.
Pelatihan Pemanfaatan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menyimak Cerita bagi Siswa Sekolah Dasar di Purwakarta Neneng Sri Wulan; Wina Mustikaati; Ela Azizah; Dian Aidilafitri; Febrina Nur Giyantika; Jubaedah Fitri Anjani; Muhammad Agni Imanulloh; Silvania Nur Jannatin Aliyah; Indra Nugrahayu Taufik; Yupi Yuliawati
Indonesian Journal of Community Services in Engineering & Education (IJOCSEE) Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.164 KB)

Abstract

This study is motivated by the problems faced by elementary school students in listening comprehension. Audio-visual media is an alternative solution in listening activities in the class, such as animated films and videos. This training activity aims to develop the ability to listen to stories of elementary school students through audio-visual media. The activity implementation method includes three stages: the preparation stage, the activity implementation stage, and the evaluation stage. This training activity subject is 20 students of grade 3 at SDN Nagri Tengah Purwakarta. The results of the implementation of this activity indicate that with the application of audio-visual media, students understand the story's content more quickly, are active and are motivated to participate in story-listening learning activities. As many as 60% or 12 students get good marks above the KKM. This result shows that audio-visual media positively impacts students' ability to listen to stories.
Pelatihan Jarimatika untuk Mengembangkan Kemampuan Berhitung Siswa Kelas Awal Sekolah Dasar di Purwakarta Ahmad Rizal Jalaludin; Anggraeni Wishnu Ramadhianty; Nursela Dian Nursela Dian Patimah3; Novi Wulansari; Nurul Fitri Handini; Prisscillia Magdalena Putri; Wina Mustikaati; Neneng Sri Wulan; Indra Nugrahayu Taufik; Yupi Yuliawati
Indonesian Journal of Community Services in Engineering & Education (IJOCSEE) Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This activity is motivated by the lack of numeracy skills of students. During the distance learning period, students' abilities were not honed due to less than optimal learning. Based on the results of observations at SDN 3 Nagri Tengah Purwakarta, many students in the early grades have not yet maximized their numeracy skills, especially in addition and subtraction. This service aims to develop numeracy skills for elementary students through the Jarimatika method. The method of implementing the activity includes three stages, namely planning, implementing and evaluating. The results of program implementation are (a) there is an increase in students 'numeracy skills, especially in terms of addition using the Jarimatika method with data analysis showing that before the intervention obtained a score of 30.0% then after the intervention obtained a score of 70.0%., (B) the students' ability to use Jarimatika method.
Critical Discourse Analysis of Pantun in Elementary School Textbook Indra Nugrahayu Taufik; Dewi Siti Solihah
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.5666

Abstract

The purpose of this study is to explain the use of pantun in textbooks in elementary schools, especially the description of the use of types of rhymes, errors in the number of syllables, distribution of pantun types based on age/user, distribution of pantun types based on content, distribution of thematic pantun, pantun distribution based on integrativeness, distribution pantun based on cross-curriculum integration. This research is classified as Critical Discourse Analysis which is part of qualitative research so it uses actual, objective, and systematic explanations. The research was conducted by analyzing and interpreting the pantun contained in the text of elementary school textbooks, both those used by teachers and books used by students. Critical discourse analysis is seen from the perspective of the author. This research provides a more concrete picture of the involvement of textbooks in the preservation of pantun as an Indonesian cultural heritage. In this study, positive results were shown, the existence of pantun in textbooks had created expressive spaces for students. AbstrakTujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan pantun dalam buku pelajaran di sekolah dasar khususnya uraian penggunaan jenis rima, penggunaan jumlah suku kata, pembagian jenis pantun berdasarkan usia/pengguna, pembagian jenis pantun berdasarkan isi, pembagian pantun tematik, pembagian pantun berdasarkan keterpaduan, pembagian pantun berdasarkan integrasi lintas kurikulum. Penelitian ini tergolong dalam penelitian Analisis Wacana Kritis yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif sehingga menggunakan penjelasan yang aktual, objektif, dan sistematis. Penelitian dilakukan dengan menganalisis dan menginterpretasikan pantun yang terdapat dalam teks buku pelajaran sekolah dasar, baik yang digunakan oleh guru maupun buku yang digunakan oleh siswa. Analisis wacana kritis dilihat dari sudut pandang pengarang. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih konkret tentang keterlibatan buku ajar dalam pelestarian pantun sebagai warisan budaya Indonesia. Dalam penelitian ini ditunjukkan hasil yang positif, keberadaan pantun dalam buku pelajaran telah menciptakan ruang ekspresif bagi siswa.
DISFEMISME PADA PEMBERITAAN KORUPSI DI MEDIA MASSA DARING Reka Yuda Mahardika; Indra Nugrahayu Taufik
Jurnal Semantik Vol 12, No 1 (2023): Volume 12 Number 1, February 2023
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v12i1.p75-88

Abstract

This research is motivated by the increasing corruption in Indonesia. Meanwhile, the punishment applied is still not effective, so additional social punishment is needed in the mass media. The purpose of this study is to examine the various meanings and constructors that give rise to dysphemism in the online mass media Okezone.com. This study uses a descriptive semantic approach to 30 reports related to corruption. Based on the results of the analysis found 21 words and 51 phrases that can be categorized as dysphemism. This dysphemism can be seen in the limitation of views, marginalization, classification, cynicism, and sarcasm used to create a bad image for corruption and corruptors. Meanwhile, from a semantic perspective, at least four categorizations of meaning are found, namely denotative which is used for the purpose of describing corruption with its true meaning. The connotative meaning is used to include negative sense values. The meaning of the metaphor is used to compare corruption and corruptors with negative things. The meaning of euphemism is associated with corruption which has a negative image.
IMPLEMENTASI MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 2 Ciparay Tahun Ajaran 2017/2018) Indra Nugrahayu Taufik; Dinar Nurhayati
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 12 No. 1 (2019): METAMORFOSIS Edisi Bulan April 2019 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Peng
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.116 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v12i1.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memotivasi dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi karena pemilihan media dan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Siswa sebenarnya kurang motivasi dalam menulis dan kesulitan untuk mengembangkan kejadian kedalam sebuah tulisan yang baik. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) Kemmis dan Mc taggrat. Penelitian tindakan yaitu suatu tindakan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan ini meliputi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi tindakan. Hasil dari penelitian setelah menggunakan media film dokumenter, kemampuan menulis teks eksplanasi mengalami peningkatan. Pada penggunaan media film dokumenter juga dapat meningkatkan motivasi dan antusias siswa dalam belajar menulis teks eksplanasi. Selain untuk meningkatkan antusias dan motivasi belajar siswa, penggunaan media film dokumenter juga dapat dijadikan metode baru agar tidak membuat siswa jenuh dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi, juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menaggapi dan membuat teks eksplanasi melalui tayangan tersebut. Terlihat dari perolehan nilai evaluasi yang dilaksanakan pada setiap tindakan atau siklus pada tindakan pertama, tindakan kedua, tindakan ketiga. Harapan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sebagai upaya agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan makssimal serta menjadi sarana untuk mengasah keterampilan menulis teks eksplanasi.
IMPLEMENTASI MEDIA FLASHCARD PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS X SMA TUNAS BARU CIPARAY Indra Nugrahayu Taufik; Kifayatul Akhyar
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 11 No. 2 (2018): METAMORFOSIS Edisi Bulan Oktober 2018 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pe
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.042 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v11i2.152

Abstract

Permasalahan yang dibahas di dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas X SMA Tunas Baru Ciparay dengan menggunakan media flashcard. Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan siswa dalam menulis karangan persuasi sehingga pembelajaran menulis di dalam kelas kurang diminati oleh siswa, hal ini dikarenakan penggunaan media pembelajaran di dalam kelas kurang variatif. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan media flashcard; 2) proses pelaksanaan pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan media flashcard, dan 3) hasil belajar siswa setelah diterapkan media flashcard dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Adapun prosedur penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data berupa pengamatan, angket, jurnal, wawancara, catatan kegiatan, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Tunas Baru Ciparay dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media flashcard dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis karangan persuasi. Berdasarkan hasil tes siswa, pada siklus I skor rata-rata sebesar 58,14 pada siklus II skor rata-rata sebesar 65,85 sedangkan pada siklus III skor rata-rata sebesar 84,74. Peningkatan jumlah skor keterampilan menulis karangan persuasi dari siklus I sampai siklus II sebesar 7,71 dan peningkatan skor dari siklus II sampai siklus III sebesar 18,89. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi siswa kelas X-3 SMA Tunas Baru Ciparay. The problems that will be tell in this research is the students ability in writing persuasive essay by using flashcard media at class X in SMA Tunas Baru Ciparay. The background of this research is the difficulties facing by the students in writing persuasive essay that learning writing in the classroom aren’t interested for students, it happens because the using media employed in the classroom are noted variated. Based on the problems above, the purpose of this research is to describe it: 1) planning learning writing essay using flashcard media; 2) the process of implementing learning writing persuasive using flashcard media, and 3) students learning outcomes after applying flashcard media in learning to write persuasive essays. The method used in this research is classroom action research (PTK). The procedure for conducting the research was carried out in three cycles using the Kemmis and Taggart models. Data collection techniques in the form of observations, questionnaires, journals, interviews, activity notes, and documentation. Subjects in this research was all of the students of class X-3 SMA Tunas Baru Ciparay. The total of subject was 25 consisting of 16 male students and 9 female students. The results of the research show that learning using flashcard media can improve students understanding in writing persuasive essays. Based on students test results, the implementation of the first cycle scores an average of 58,14. Meanwhile, in second cycle the average score is 65,85. While in third cycle the average score is 84,74. Increasing the total scores in persuasive writing skills from first cycle to second cycle is 7,71 while the increase in scores from second cycle to third cycle is 18,89. Thus, it can be concluded that the using flashcard media can improve the writing skills of essay writing for students of class X-3 SMA Tunas Baru Ciparay. Keyword: writing persuasive essay and flashcard media
Analisis Bentuk Pemakaian Prinsip Kesantunan pada Tuturan Direktif dalam Interaksi Mahasiswa Indra Nugrahayu Taufik; Diyas Puspandari; Reka Yuda Mahardika
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.6139

Abstract

This study discussed directive speech (direct speech) in student conversations in the form of suggestions, requests, and orders. Direct speech is classified as productive in daily activities, so it is possible to find the use of maxims that are violated by students. This study also describes the form of politeness usage and the use of politeness principle maxims in students' direct speech. To describe and explain this, a qualitative descriptive research method was used, so that the forms and violations of maxims in the speech practices of the students were clearly explained. The results of the study show that the interaction between students in using directive utterances shows the use of the principle of the maxim of discretion; generosity/generosity; award; simplicity/humility; agreement; and sympathy. All the principles of politeness arise because of a combination of educational patterns in the family, community, and campus environment. AbstrakDalam penelitian ini dibahas terkait tuturan direktif (tuturan langsung) pada percakapan mahasiswa berupa saran, permintaan, dan perintah. Tuturan langsung tergolong produktif dalam aktivitas sehari-hari, sehingga memungkinkan ditemukan penggunaan maksim yang dilanggar oleh mahasiswa. Dalam penelitian ini juga dideskripsikan bentuk pemakaian kesantunan serta penggunaan maksim prinsip kesantunan pada tuturan langsung para mahasiswa. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan hal tersebut digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, sehingga dipaparkan dengan jelas bentuk dan pelanggaran maksim dalam praktik tuturan para mahasiswa. Hasil penelitian memperlihatkan interaksi antar-mahasiswa dalam  menggunakan tuturan direktif menunjukkan pemakaian prinsip maksim kebijaksanaan; kedermawanan/kemurahan hati; penghargaan; kesederhanaan/kerendahan hati; permufakatan; dan kesimpatian. Semua prinsip kesantunan muncul karena gabungan pola pendidikan di keluarga, masyarakat, dan lingkungan kampus. 
Implementasi Program Kuliah Kerja Nyata Tematik Kebangsaan di Dusun Hanjuang Beureum Indra Nugrahayu Taufik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7416

Abstract

Universitas Bale Bandung menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Tematik untuk mensinergikan ilmu dan menyelesaikan permasalahan di masyarakat melalui konsep pemberdayaan, serta membimbing mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang dipelajarinya dalam kehidupan bermasyarakat. KKN Tematik yang dipilih adalah KKN Tematik Nasional untuk menumbuhkan jiwa empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan KKN Tematik Nasional di Dusun Hanjuang Beureum Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kab. Bandung merupakan rangkaian program kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan kerja sama tim dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program sehingga program utama dan pendukungnya antara lain Program Gerakan Desa Mengajar, Program Hari Kemerdekaan, Workshop, dan Program Bakti Sosial. Mahasiswa melaksanakan program dengan baik di bidang pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, dan pelestarian budaya. Hal ini memberikan pemahaman kepada siswa bahwa kegiatan nasional bukan sekedar kegiatan politik, namun menyadarkan siswa bahwa membangun desa berarti membangun bangsa. Jika suatu desa mempunyai ketahanan dalam bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Agama, dan Iptek, maka dengan sendirinya akan memperkuat ketahanan bangsa.
Implementasi Pembelajaran Pantun di Sekolah Dasar dengan Media Poketun Berbasis Android Indra Nugrahayu Taufik; Diyas Puspandari
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2024): JIPPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jippsd.v8i1.126131

Abstract

This research examines the learning of pantun in elementary schools using Poketun media. The use of Poketun media can help students convey theory, examples, and steps for making pantun. Apart from that, Poketun media also provides entertainment for students during the learning interaction process. The research method used is development in producing Poketun media by validating the product. The implementation of Poketun media in this research has shown positive results, both for teachers and students. The results of the research show that the use of Poketun media as a medium for learning pantun in elementary schools is effective and efficient. This is proven by positive responses from students and teachers. They agreed that with Poketun, learning pantun in elementary schools would become more interesting. The use of Poketun media in learning pantun in elementary schools provides a different learning experience than usual. Students are given more flexible opportunities in space and time (situations and conditions). This trains students' creativity and independence so that they can develop further according to their potential interests and talents. The existence of Poketun media makes learning more interactive and can create expressive spaces in learning literature, especially Pantun, both online and offline in elementary schools.