Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PARITAS DAN KELAINAN LETAK DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI Sari, Ery Kartika; Juaria, Henny
D3 Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): Kebidanan
Publisher : D3 Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Pendahuluan: Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban inpartu yaitu bila pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm, tanpa memperhatikan usia gestasi. Penyebab KPD diantaranya paritas dan kelainan letak akibat dari kelemahan intrinsik uterus sehingga menyebabkan ketuban pecah. Dampak dari KPD adalah infeksi maternal dan neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, dan deformitas janin. Di Puskesmas Balongsari Surabaya dari tahun 2010-2012 kejadian KPD rata-rata 12 % dibandingkan dengan harapan kejadian ketuban pecah dini menurut Saifudin, A.B (2010) (8-10 %) dan Depkes (2010) (6-10 %). Tujuan penelitian yaitu diketahuinya hubungan antara paritas dan kelainan letak dengan kejadian KPD di Puskesmas Balongsari Surabaya tahun 2013. Metode: Penelitian ini menggunakan analitik observasional, jenis cross sectional dengan data sekunder. Populasi penelitian sejumlah 252 ibu bersalin dan besar sampel 117 orang yang dipilih secara Systematic Random Sampling. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan a  = 0,05. Hasil: Hasil penelitian didapatkan paritas ibu bersalin mayoritas multipara 62,39 %, kelainan letak 17,95 %. Kejadian KPD dengan paritas multipara, grandemultipara 31,17 % dan dikarenakan kelainan letak 42,86 %. Hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa pada paritas  dan kelainan letak janin χ2 hitung > χ2 tabel yang artinya Ho ditolak. Ada hubungan antara paritas  dan kelainan letak dengan kejadian KPD. Diskusi: Peran petugas kesehatan yaitu mendeteksi kelainan letak sedini mungkin, memperbaiki status gizi ibu hamil, membatasi jumlah kelahiran. Kata Kunci : Paritas, Kelainan Letak, KPD
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PERSALINAN DENGAN KELANCARAN PROSES PERSALINAN juaria, henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 3 No 1 (2016): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Pendampingan persalinan adalah perilaku kehadiran seseorang atau teman senantiasa memberikan suatu dukungan fisik maupun psikis secara aktif terus-menerus dan berkesinambungan dalam mengikuti seluruh proses persalinan dimulai kala I sampai II terutama pendampingan suami ketika istri melahirkan. Kelancaran proses persalinan adalah seorang ibu yang dapat menyelesaikan persalinan dalam waktu yang seharusnya dan tidak terjadi masalah ataupun komplikasi selama persalinan, yang berlangsung ± 14-16,5 jam pada ibu primipara sedangkan pada multipara berlangsung ± 8-10,5 jam. Sebagian besar proses persalinan berlangsung normal, tetapi 10-15% proses persalinan mengalami masalah dalam proses persalinan. Pada bulan Desember 2014  persalinan didampingi suami di BPS Ny. Munawaroh sebasar 38,09%, angka tersebut masih jauh dari hasil P4K Propinsi Jawa Timur yaitu 58,38% . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan di BPS Ny. Munawaroh periode Mei - Juni 2015. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik jenis cross  sectional  dengan populasi 27 ibu yang melahirkan dan besar sampelnya 25 ibu yang melahirkan dipilih secara simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas ibu yang melahirkan didampingi saat persalinan sebesar 44% dan ibu bersalin yang  tidak normal mayoritas sebesar 56%. Dari hasil uji chi-square  pendampingan persalinan didapatkan c2hitung > c2tabel (7 > 3,84), berarti Ho ditolak, maka terdapat hubungan antara pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan. Diskusi: Dapat disimpulkan ada hubungan antara pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan. Diharapkan bidan dapat menyebarluaskan informasi mengenai proses persalinan dan bisa menghadirkan seorang pendamping saat proses persalinan.
STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 1 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.321 KB)

Abstract

BBLR adalah bayi berat lahir rendah yakni < 2500 gram (Manuaba,2014) Angka kejadian BBLR di RB Melati Manukan Surabaya tahun 2012-2014 mengalami peningkatan 5,1% dan melebihi target MDG?s yaitu <5%  pada tahun 2015.Dampak BBLR itu sendiri dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga usia lanjut. Sehingga masalah ini dianggap perlu untuk dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di RB Melati Manukan Surabaya tahun 2015. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 241 orang. Pengambilan sampel secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 89 orang. Data diperoleh dari data sekunder, hasil diolah dalam tabel frekuensi dan tabulasi silang kemudian dianalisa dengan uji Chi-Square dengan ketentuan c2tabel 3,84 (a = 0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil di RB Melati Manukan Surabaya mempunyai status gizi baik 83,1% dan BBLN 87,6%. Sedangkan hasil tabulasi silang menunjukan ibu hamil yang mempunyai status gizi kurang mayoritas melahirkan BBLR sebesar 46,7% dibandingkan dengan ibu yang berstatus gizi baik mayoritas melahirkan BBLN sebesar 94,6%. Berdasarkan hasil uji Chi-Square antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR adalah c2hitung > c2tabel  yakni nilai ?² hitung 19,66, sehingga H0 ditolak.. Diskusi: Ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR. Oleh karena salah satu penyebab kejadian BBLR adalah status gizi yang kurang maka, ibu perlu meningkatkan status gizi sebelum dan selama hamil. Bidan juga hendaknya mampu melakukan deteksi dini dan memberikan penyuluhan-penyuluhan terutama tentang kebutuhan nutrisi ibu selama hamil. Selain itu, mengingat kejadian BBLR disebabkan oleh multifaktoral maka PUS perlu merencanakan suatu kehamilan dan ibu harus rutin memeriksa kehamilannya pada tenaga kesehatan.
PARITAS DAN UMUR IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 2 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.223 KB)

Abstract

Komplikasi hipertensi dalam kehamilan merupakan peringkat ketiga terbesar pada penyebab utama kematian ibu. Berdasarkan hasil survei data sekunder di Puskesmas Sawahan Surabaya tahun 2015 yang mengalami hipertensi dalam kehamilan sebanyak 35,48%, dan terjadi peningkatan dari tahun 2014-2015 sebesar 7,45%, sedangkan angka toleransi terjadinya hipertensi menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu sebesar 5%. Maka masih tingginya angka kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Sawahan Surabaya, sehingga masalah ini perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sejumlah 78 orang dan sampelnya sejumlah 65 orang, pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, ditabulasi silang dan analisa dengan uji chi-square dengan ketentuan ? = 0,05 dengan ?2 tabel = 3,84 Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan ibu yang paritas multipara yang mengalami hipertensi sebanyak 38 orang (58,86%) dan pada umur mayoritas ibu yang berumur > 35 tahun sebanyak 40 orang (61,54%). Setelah dilakukan uji chi-square didapatkan bahwa ?2 hitung > ?2 tabel yang berarti menolak H0.. Diskusi: Ada hubungan antara paritas dan umur ibu dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan KIE tentang peningkatan gizi ibu hamil dengan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang dan tanpa harus mahal, serta makan yang mangandung rendah garam. Dengan makanan yang rendah garam dapat mencegah terjadinya oedem, melakukan kunjungan rumah ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya hipertensi dalam kahamilan.
PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL TERHADAP KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 1 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.509 KB)

Abstract

Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Berdasarkan data di Puskesmas Jagir Surabaya dari periode Januari 2015 ? Desember 2016 jumlah ibu hamil  yang mengikuti program senam hamil mengalami penurunan yang besar (56,58%) dibanding dengan periode Januari 2014 ? Juni 2015 jumlah ibu yang mengikuti senam hamil mengalami peningkatan (31,24%). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu hamil terhadap keikutsertaan senam hamil. Metode Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik cross sectional. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester III (?28 minggu ? 40 minggu) berjumlah 244 orang dan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah 71 orang. Data diperoleh dari data sekunder dan hasil diolah dalam tabel frekuensi, tabulasi silang dan di uji dengan Chi-Square dengan ketentuan c2tabel 3,84 (a = 0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 82,35% dan ibu yang bekerja mayoritas tidak ikut senam hamil yaitu sebanyak 77,42%. Hasil uji Chi-Square antara pendidikan dengan keikutsertaan senam hamil yaitu c2Hitung > c2Tabel (4,45 > 3,84) dan dari aspek pekerjaan didapatkan c2Hitung > c2Tabel (6,54  > 3,84). Diskusi: Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan keikutsertaan senam hamil dan ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan keikutsertaan senam hamil. Oleh sebab itu, diharapkan petugas kesehatan mampu untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dengan cara memberikan informasi pentingnya melakukan senam hamil melalui penyuluhan, diskusi atau pengadaan senam hamil rutin
TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH (5-6 TAHUN) BERDASARKAN PEKERAAN IBU Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.834 KB)

Abstract

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak. Pada usia prasekolah perkembangan anak dalam aspek sosialisasi dan kemandirian sudah tampak jelas ( Depkes RI, 2012 ). Namun, kenyataanya perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak usia prasekolah (5 ? 6 tahun) di Taman Kanak ? kanak Krisna Murti 3 Surabaya tahun 2018, terutama dari aspek kerjasama dalam bermain belum memenuhi kompetensi mengalami peningkatan dari tahun 2015 ? 2017 (4 ? 5 %). Maka masalah ini di pandang perlu di lakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan sosialisasi dan kemandirian dari aspek kerjasama dalam bermain anak usia prasekolah (5 ? 6 tahun) berdasarkan pekerjaan ibu.Metode deskriptifdengan populasi30 orang anak di Taman Kanak ? kanak Krisna Murti 3 Surabaya dengan menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi di jadikan sampel penelitian kemudian di buat tabulasi frekuensi dan tabulasi silang lalu di analisis. Hasil: hasil penelitian menunjukan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak usia prasekolah (5 ? 6 tahun) dari aspek kerjasama dalam bermain yang belum memenuhi kompetensi adalah di asuh oleh ibu yang bekerja sebanyak 8 anak (80%). Diskusi:Di simpulkan bahwaibu dari anak yang belum memenuhi kompetensi adalah ibu yang bekerja. Oleh karena itu untuk meningkatkan kompetensi anak usia prasekolah (5 ? 6 tahun) salah satu langkah yang di lakukan bidan yaitu melekukan deteksi dini atau pemantauan tumbuh kembang yang dapat di lakukan dengan menggunakan KPSP dan salah satu yang di lakukan oleh pemerintah adalah program PAUD untuk meningkatkan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak.
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PERSALINAN DENGAN KELANCARAN PROSES PERSALINAN juaria, henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 3 No 1 (2016): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Pendampingan persalinan adalah perilaku kehadiran seseorang atau teman senantiasa memberikan suatu dukungan fisik maupun psikis secara aktif terus-menerus dan berkesinambungan dalam mengikuti seluruh proses persalinan dimulai kala I sampai II terutama pendampingan suami ketika istri melahirkan. Kelancaran proses persalinan adalah seorang ibu yang dapat menyelesaikan persalinan dalam waktu yang seharusnya dan tidak terjadi masalah ataupun komplikasi selama persalinan, yang berlangsung ± 14-16,5 jam pada ibu primipara sedangkan pada multipara berlangsung ± 8-10,5 jam. Sebagian besar proses persalinan berlangsung normal, tetapi 10-15% proses persalinan mengalami masalah dalam proses persalinan. Pada bulan Desember 2014  persalinan didampingi suami di BPS Ny. Munawaroh sebasar 38,09%, angka tersebut masih jauh dari hasil P4K Propinsi Jawa Timur yaitu 58,38% . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan di BPS Ny. Munawaroh periode Mei - Juni 2015. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik jenis cross  sectional  dengan populasi 27 ibu yang melahirkan dan besar sampelnya 25 ibu yang melahirkan dipilih secara simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas ibu yang melahirkan didampingi saat persalinan sebesar 44% dan ibu bersalin yang  tidak normal mayoritas sebesar 56%. Dari hasil uji chi-square  pendampingan persalinan didapatkan c2hitung > c2tabel (7 > 3,84), berarti Ho ditolak, maka terdapat hubungan antara pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan. Diskusi: Dapat disimpulkan ada hubungan antara pendampingan persalinan dengan kelancaran proses persalinan. Diharapkan bidan dapat menyebarluaskan informasi mengenai proses persalinan dan bisa menghadirkan seorang pendamping saat proses persalinan.
STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 1 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.321 KB)

Abstract

BBLR adalah bayi berat lahir rendah yakni < 2500 gram (Manuaba,2014) Angka kejadian BBLR di RB Melati Manukan Surabaya tahun 2012-2014 mengalami peningkatan 5,1% dan melebihi target MDG?s yaitu <5%  pada tahun 2015.Dampak BBLR itu sendiri dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga usia lanjut. Sehingga masalah ini dianggap perlu untuk dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di RB Melati Manukan Surabaya tahun 2015. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 241 orang. Pengambilan sampel secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 89 orang. Data diperoleh dari data sekunder, hasil diolah dalam tabel frekuensi dan tabulasi silang kemudian dianalisa dengan uji Chi-Square dengan ketentuan c2tabel 3,84 (a = 0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil di RB Melati Manukan Surabaya mempunyai status gizi baik 83,1% dan BBLN 87,6%. Sedangkan hasil tabulasi silang menunjukan ibu hamil yang mempunyai status gizi kurang mayoritas melahirkan BBLR sebesar 46,7% dibandingkan dengan ibu yang berstatus gizi baik mayoritas melahirkan BBLN sebesar 94,6%. Berdasarkan hasil uji Chi-Square antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR adalah c2hitung > c2tabel  yakni nilai ?² hitung 19,66, sehingga H0 ditolak.. Diskusi: Ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR. Oleh karena salah satu penyebab kejadian BBLR adalah status gizi yang kurang maka, ibu perlu meningkatkan status gizi sebelum dan selama hamil. Bidan juga hendaknya mampu melakukan deteksi dini dan memberikan penyuluhan-penyuluhan terutama tentang kebutuhan nutrisi ibu selama hamil. Selain itu, mengingat kejadian BBLR disebabkan oleh multifaktoral maka PUS perlu merencanakan suatu kehamilan dan ibu harus rutin memeriksa kehamilannya pada tenaga kesehatan.
PARITAS DAN UMUR IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 2 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.223 KB)

Abstract

Komplikasi hipertensi dalam kehamilan merupakan peringkat ketiga terbesar pada penyebab utama kematian ibu. Berdasarkan hasil survei data sekunder di Puskesmas Sawahan Surabaya tahun 2015 yang mengalami hipertensi dalam kehamilan sebanyak 35,48%, dan terjadi peningkatan dari tahun 2014-2015 sebesar 7,45%, sedangkan angka toleransi terjadinya hipertensi menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu sebesar 5%. Maka masih tingginya angka kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Sawahan Surabaya, sehingga masalah ini perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi sejumlah 78 orang dan sampelnya sejumlah 65 orang, pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, ditabulasi silang dan analisa dengan uji chi-square dengan ketentuan ? = 0,05 dengan ?2 tabel = 3,84 Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan ibu yang paritas multipara yang mengalami hipertensi sebanyak 38 orang (58,86%) dan pada umur mayoritas ibu yang berumur > 35 tahun sebanyak 40 orang (61,54%). Setelah dilakukan uji chi-square didapatkan bahwa ?2 hitung > ?2 tabel yang berarti menolak H0.. Diskusi: Ada hubungan antara paritas dan umur ibu dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan KIE tentang peningkatan gizi ibu hamil dengan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang dan tanpa harus mahal, serta makan yang mangandung rendah garam. Dengan makanan yang rendah garam dapat mencegah terjadinya oedem, melakukan kunjungan rumah ibu hamil sehingga dapat mencegah terjadinya hipertensi dalam kahamilan.
PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL TERHADAP KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 1 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.509 KB)

Abstract

Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Berdasarkan data di Puskesmas Jagir Surabaya dari periode Januari 2015 ? Desember 2016 jumlah ibu hamil  yang mengikuti program senam hamil mengalami penurunan yang besar (56,58%) dibanding dengan periode Januari 2014 ? Juni 2015 jumlah ibu yang mengikuti senam hamil mengalami peningkatan (31,24%). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu hamil terhadap keikutsertaan senam hamil. Metode Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik cross sectional. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester III (?28 minggu ? 40 minggu) berjumlah 244 orang dan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah 71 orang. Data diperoleh dari data sekunder dan hasil diolah dalam tabel frekuensi, tabulasi silang dan di uji dengan Chi-Square dengan ketentuan c2tabel 3,84 (a = 0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 82,35% dan ibu yang bekerja mayoritas tidak ikut senam hamil yaitu sebanyak 77,42%. Hasil uji Chi-Square antara pendidikan dengan keikutsertaan senam hamil yaitu c2Hitung > c2Tabel (4,45 > 3,84) dan dari aspek pekerjaan didapatkan c2Hitung > c2Tabel (6,54  > 3,84). Diskusi: Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan keikutsertaan senam hamil dan ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan keikutsertaan senam hamil. Oleh sebab itu, diharapkan petugas kesehatan mampu untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dengan cara memberikan informasi pentingnya melakukan senam hamil melalui penyuluhan, diskusi atau pengadaan senam hamil rutin