Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEDISIPLINAN DALAM PROSES BELAJAR PADA MAHASISWA D3 KEPERAWATAN ANGKATAN XIV DI AKPER WILLIAM BOOTH SURABAYA Refiltasary, Fransisca; Artini, Budi
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Berdasarkan pengamatan penulis di AKPER William Booth Surabaya, banyak mahasiswa sering melanggar peraturan yang telah ditetapkan, khususnya mahasiswa D3 keperawatan angkatan XIV, sering datang terlambat ke kampus, suka membolos, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Dalam kedisiplinan proses belajar terdapat beberapa faktor yang memengaruhi, diantaranya faktor motivasi, faktor keluarga, dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan dalam proses belajar pada mahasiswa D3 keperawatan angkatan XIV di Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Deskriptif dengan populasi sebanyak 24 orang, sampel berjumlah 24 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor motivasi memengaruhi kedisiplinan sebanyak 24 responden yaitu (100%), faktor keluarga memengaruhi kedisiplinan sebanyak 24 responden yaitu (100%), dan faktor lingkungan memengaruhi kedisiplinan sebanyak 24 responden yaitu (100%). Hal ini menunjukan bahwa faktor motivasi, keluarga, dan lingkungan memengaruhi kedisiplinan. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa lebih semangat dan mempunyai keinginan untuk lebih meningkatkan kedisiplinan dalam proses belajar, selain itu institusi juga meningkatkan kedisiplinan melalui faktor-faktor tersebut. Kata Kunci : Kedisiplinan, Keluarga, Lingkungan, Motivasi.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS PAKIS SURABAYA Fauzia, Yusti; Sari, Ethyca; Artini, Budi
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Keberhasilan pengobatan pada penderita Diabetes Melitus salah satunya ditunjang dari kepatuhan dietnya. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang penderita Diabetes Melitus dapat mempertahankan kondisi kesehatannya. Penderita Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas dengan kondisi gula darah masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 30 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil koesioner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel distribusi frekwensi dan di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekwensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan diet sebesar 29 orang (97,%), faktor sikap mempengaruhi sebesar 28 orang (93,3%), faktor dukungan keluarga mempengaruhi sebesar 30 orang (100%). Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor dukungan keluarga sebesar 30 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam pelaksanaan kepatuhan diet bagi penderita Diabetes Melitus oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan keluarga tentang Diet Diabetes Melitus agar dapat mendukung diet keluarganya yang sakit. Kata Kunci : faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan, kepatuhan diet, penderita diabetes mellitus
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PENDERITA TUBERKULOSIS MELAKUKAN PENGOBATAN DI WILAYAH PUSKESMAS MANUKAN KULON SURABAYA Safitri, Rizka; Artini, Budi
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. dari data yang diperoleh penulis di puskesmas manukan surabaya banyak penderita tuberkulosis yang berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai. dapat dilihat dari banyak penderita, tuberkulosis paru yang kambuh dan drop out. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi penderita tuberkulosis paru melakukan pengobatan diwilayah puskesmas manukan kulon surabaya. penelitian ini menggunakan desain "deskriptif". Populasi sebanyak 69 orang. sampel yang diambil adalah pasien TBC yang berobat di puskesmas manukan kulon surabaya sebanyak 59 orang. Metode sampling yang digunakan adalah "konsekutif sampling" dan data dikumpulkan dengan kuisioner kemudian data diolah secara manual. Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa faktor dominan yang mempengaruhi penderita tuberkulosis dalam melakukan pengobatan TBC adalah faktor presdiposisi yaitu 28 orang (93.3%). Hal ini dimungkinkan bahwa dalam berperilaku kesehatan seseorang harus memiliki pengetahuan tentang manfaat pengobatan. Selain pengetahuan kadang-kadang kepercayaan, tradisi, dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau mengahambat seseorang dalam melakukan pengobatan. Seseorang yang mempunyai pengetahuan, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai kesehatan yang baik akan lebih menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan individu tentang pemeliharaan kesehatan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kata Kunci : Faktor predisposisi, Faktor pendukung, Faktor pendorong, TBC
Video Kesiapsiagaan Banjir dalam Mendukung Perilaku Kesiapan Warga dalam Menghadapi Banjir Artini, Budi; Wirantika, Melinda Pramesti; Prasetyo, Wijar
Nursing Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v5i1.1730

Abstract

Kesiapsiagaan merupakan aktivitas pra-bencana yang dilaksanakan dalam konteks manajemen risiko bencana dan berdasarkan analisis risiko yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengiidentifikasi adanya pengaruh pemberian video kesiapsiagaan terhadap kesiagaan warga dalam menghadapi banjir di Simo Tambaan Sekolahan Surabaya.Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimental design. Jumlah populasi pada penelitian ini pada kelompok perlakuan sebanyak 25 orang dan pada kelompok control sebanyak 20 orang.  Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Probability sampling (Simple Random Sampling). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner data dengn wawancara melalui ceklist Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 0,05.Hasil penlitian ini menunjukan dari 25 responden pada kelompok perlakuan sebanyak 25 dengan sikap Siap (100%) dan dari 20 responden pada kelompok kontrol sebanyak 15 responden (75%) dengan Sikap siap. Hasil uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon signed rank  menunjukan nilai p= 0,000 dimana tingkat signifikasinya P<0,05, yang artinya  H0 ditolak dan H1 diterima , maka ada pengaruh pemberian video terhadap kesiapsiagaan warga dalam  menghadapi  bencana  banjir di Simo Tambaan Sekolahan. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya sosialisasi kepada warga sebagai acuan untuk menghadapi banjir yang akan datang di kemudian hari dengan menggunakan metode Video kesiapsiagaan ini.
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA KESEHATAN DI SURABAYA Nancye, Pandeirot Marjory; Artini, Budi; Ndau, Maria Yesafilda
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.477

Abstract

Pembelajaran klinik di rumah sakit yang harus dilakukan mahasiswa akan menimbulkan berbagai persepsi pada mahasiswa. Persepsi yang ada dapat menyebabkan kecemasan. Hal ini dijumpai adanya mahasiswa yang cemas pada saat akan menjalani praktik klinik di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi mahasiswa tentang praktek klinik dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa kesehatan di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini mahasiswa di Surabaya yang akan praktek sebanyak 80 orang. Sampel diperoleh dengan teknik random sampling sebanyak 71 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kategori persepsi Positif sebanyak 39 orang (90,6%) dan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 30 orang (76,7%) dan ada Hubungan persepsi mahasiswa tentang praktek klinik dengan tingkat kecemasan dengan hasil uji Statistik Spearman didapatkan nilai p-value 0,018. Diharapkan untuk mahasiswa yang berpersepsi negative dengan tingkat kecemasan berat diajak berdiskusi, memberi motivasi untuk selalu percaya diri,mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum turun praktek.
GAMBARAN PENGETAHUAN WARGA TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS DI LINGKUNGAN KELURAHAN PUTAT JAYA SURABAYA Lataima, Nurmawati; Siagian, Martha Lowrani; Artini, Budi
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.529

Abstract

Background, Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis, this disease is still a global public health problem. The source of infection is BTA (+) pulmonary tuberculosis sufferers who can infect people around them. Method, this research uses a descriptive design with a cross sectional approach. The population taken was the total of 39 participants in the Pulmonary Tuberculosis counseling in the Putat Jaya Surabaya Community Health Center working area, using a questionnaire. Data analysis used univariate analysis of frequency distribution. The research results showed that the number of participants present was 39 people, consisting of 6 (15%) men and 33 (85%) women. Before the counseling was carried out, there were 15 people (38%) with the criteria of lacking knowledge about TB, 14 people (36%) with sufficient criteria and 10 people (26%) with good criteria. Meanwhile, based on the data obtained after being given counseling, there was an increase in public knowledge regarding TB, namely 25 people (64%) had good knowledge, 9 people (23%) had good knowledge, and 5 people (13%) had insufficient criteria. In conclusion, there was an increase in knowledge after providing education about TB disease in the Putat Jaya Surabaya community
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA AWAL (18-40 TAHUN) Halawa, Aristina; Artini, Budi; Manutmasa, Yustina Santina
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.541

Abstract

Stres pada dewasa awal akan mengalami gejala fisik seperti menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernafasan, meningkatkan tekanan darah atau menimbulkan sakit kepala yang luar biasa, serta menyebabkan serangan jantung bahkan mengalami strok. Tujuan: penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan metode pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini sebanyak 66 orang, besar sampel 57 orang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami tingkat stres sedang yaitu 30 orang (52,6%) dan untuk Hipertensi paling banyak mengalami pre hipertensi sebanyak 22 orang (38,6%). Hasil uji spearman didapatkan p=0.003 dengan kemaknaan p<0.005 yang berarti H1 diterima. Kesimpulan: hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada dewasa awal. Berdasarkan hal tersebut tekanan darah pada dewasa awal dapat dikontrol dengan menjaga gaya hidup sehat agar tidak mengalami stres.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KATETERISASI JANTUNG DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN SEBELUM KATETERISASI JANTUNG Artini, Budi; Tjahjono, Hendro Djoko; Nuraeni, Nuraeni
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.597

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian, morbiditas dan penurunan kualitas hidup. Kateterisasi jantung merupakan tindakan prosedur diagnostik invasif yang paling akurat pada PJK dan tindakan ini dapat menimbulkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang kateterisasi jantung dengan kecemasan pada pasien sebelum kateterisasi jantung. Desain penelitian yang digunakan correlasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 32 . Besar sampel 30 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan kecemasan ringan sebanyak 12 responden (40%). Hasil uji Spearman rho nilai p value 0,000 hal ini menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang kateterisasi jantung dengan kecemasan pada pasien sebelum kateterisasi jantung di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Sehingga upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kateterisasi jantung sangat penting dilakukan melalui edukasi dengan menggunakan berbagai media yang ada di rumah sakit agar dapat menurunkan kecemasan pasien.
PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN KECANDUAN ROKOK PADA REMAJA DI SMK KARTIKA 2 SURABAYA Artini, Budi; Intiyaswati, Intiyaswati; Nancye, Pandeirot M.
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.609

Abstract

Pendahuluan: Merokok sekarang ini sudah menjadi trend bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan siswa Sekolah Dasar (SD) pun sudah ada yang mencobanya. Dengan adanya beberapa siswa yang setiap hari merokok di sekolah pada waktu istirahat dan sebagian sembunyi duduk di salah satu warung tetangga sekolah. Para siswa ini sudah kecanduan sehingga tidak mampu menahan rasa ingin merokoknya. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan pada 22 siswa SMK Kartika 2 Surabaya kelas X pada bulan Desember 2023. Evaluasi pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pre test dan post test dan kuesioner sebagai instrumennya. Hasil: Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan sebagian besar responden tingkat pengetahuannya kurang 18 orang (82%) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan baik yaitu sejumlah 17 orang (77,5%). Simpulan: Pendidikan kesehatan dapat merubah tingkat pengetahuan responden dari kurang menjadi baik. Hal ini menunjukkan kegiatan pendidikan kesehatan sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan, sehingga perlu perlu diperhatikan keberlanjutannya dan dibuat menjadi program di institusi pendidikan.
PENGARUH RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH LEBAK TIMUR RW 10 SURABAYA Mursito, Yogi; Artini, Budi; Tjahjono, Hendro Djoko
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i2.656

Abstract

Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang dapat ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang memerlukan perawatan medis lanjutan. Salah satu teknik terapeutik yang dapat mengontrol kadar gula darah yaitu relaksasi autogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi-experimen (pre–post control group design). Populasinya penderita DM tipe 2 di Lebak Timur RW 10 Surabaya dengan jumlah sampel 23 kelompok intervensi dan 23 kelompok kontrol, diambil secara Purposive Sampling. Variabel independennya relaksasi autogenik dan dependennya kadar gula darah, dianalisis menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney pada tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan relaksasi autogenik seluruhnya (100%) kadar gula darah tinggi sesudahnya sebagian besar (60,9%) kadar gula darah sedang, pada kelompok kontrol sebelumnya seluruhnya (100%) kadar gula darah tinggi, sesudahnya hampir seluruhnya (95,7%) kadar gula darah masih tinggi. Analisis uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan p value = 0,000 berarti ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar gula darah. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p value = 0,000 berarti ada perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kontrol. Diskusi: Relaksasi autogenik berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah penderita DM tipe 2, sehingga penderita DM tipe 2 dapat menerapkan relaksasi autogenik sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan non farmakologis dalam mengontrol kadar gula darah, serta tetap memperhatikan gaya hidup sehat.