Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ULAMA, JAWARA, DAN UMARO: Studi Tentang Elite Lokal di Banten Karomani Karomani
Sosiohumaniora Vol 11, No 2 (2009): SOSIOHUMANIORA, JULI 2009
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.699 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v11i2.5417

Abstract

Elite adalah kelompok orang yang memegang peran penting dalam masyarakat. Ulama, jawara, dan umaro di Banten merupakan elite lokal yang memiliki pengaruh dalam masyarakat. Ulama memiliki pengaruh kuat dalam bidang keagamaan, jawara memiliki pengaruh kuat dalam bidang adat, seni dan budaya, dan umaro memiliki pengaruh kuat dalam jaringan kekuasaan pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah elite acapakli terjadi perubahan dominasi elite. Ulama dan umaro dahulu memegang peran penting dan dominan dalam struktur stratifikasi sosial masyarakat Banten dibandingkan dengan elte jawara. Bahkan pendiri kesultanan Banten Syarif Hidayatullah dan anaknya Sultan Hasanudin adalah seorang ulama. Dewasa ini dominasi elite di Banten cenderung bergeser. Ulama bukan lagi elite dominan. Dalam era otonomi daerah, jawara di Banten tampak menjadi elite yang amat berkuasa. Jawara memperoleh lahan bermain di lingkungan pemerintahan yang amat menguntungkan posisi politik dan ekonominya dibandingkan dengan elite ulama.
TEKS, KONTEKS, DAN KOGNISI SOSIAL WACANA BERTEMA PENDIDIKAN DALAM KOMPASIANA DAN IMPLIKASINYA Dewi Ratna Ningsih; Nurlaksana Eko Rusminto; Karomani Karomani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.54 KB)

Abstract

The research discuss about text, context, and social cognition of education discourse in Kompasiana site, and its implication to Bahasa Indonesia learning in Senior High School. The method used in this research is qualitative method with critical discourse analysis by Van Dijk. Based on the result of the research and discussion, text components in every discourse reveals the critical facts in society. Meanwhile, context denotes external component which affect text production process so the discourse become more conprehensive. Then, social cognition or social knowledge which becomes the framework of writer could emphasize the discourse result. The result of the research could be used as teaching material and text book.Penelitian ini mengaji tentang teks, konteks, dan kognisi sosial wacana bertema pendidikan dalam situs Kompasiana serta implikasi hasil penelitian pada pembelajaran bahasa di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model analisis wacana kritis van Dijk. Hasil penelitian didapat sebagai berikut. Unsur-unsur teks yang terdapat dalam wacana yang telah dianalisis mengemukakan tentang proses kritik terhadap fenomena atau kejadian yang terjadi di masyarakat. Sementara, konteks yang merupakan hal-hal di luar teks yang memengaruhi proses produksi teks menjadi hal yang dapat memeperjelas teks yang ditulis oleh pembuat wacana. Selanjutnya, kognisi sosial atau pengetahun kemasyarakatan yang menjadi modal pembuat wacana dalam menulis juga menjadi hal yang memperkokoh substansi dari wacana. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar dan bahan bacaan.Kata kunci: analisis wacana kritis, kompasiana, van dijk.
Kesantunan Debat Politik di TV ONE dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar SMA Hamdani Hamdani; Karomani Karomani; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 Sep (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.191 KB)

Abstract

This research was to study the language politeness in the political debate and its implications as a teaching material. The act of speech description spoken by politicians in the political debates was used for a teaching material. This was a descriptive qualitative research. Data were collected by searching, filtering, downloading and filling instrument. Data source of this research was TV broadcasting program of SBYs Legal Notice and Political Opponents in a political debate in 14 February 2014, Hostility between KPK and POLRI in 5 May 2015, and Who Disgraces the Political Parties in 18 May 2015. Methods to use in this research were recording, filling instruments, heuristic analysis and drawing conclusions. The research result showed that in the political debates in TV One had many maxim violations than adherence so that they could not be used as the direct teaching materials, but they could be used as the comparison for modest and not modest utterances in the language learning.Penelitian ini mengkaji kesantunan berbahasa pada debat politik, serta implikasinya sebagai bahan ajar. Deskripsi kesantunan berbahasa yang diucapkan oleh para politisi pada debat politik dijadikan sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari, menyaring, mengunduh dan mengisi instrumen. Sumber data penelitian ini adalah tayangan debat politik Somasi SBY dan Lawan Politik tanggal 14 Februari 2014, KPK-POLRI Berseteru tanggal 5 Mei 2015, dan Siapa Obok-obok Partai tanggal 18 Mei 2015 di Tv One. Metode penelitian ini dengan teknik rekam, catat, pengisian instrumen, analisis secara heuristik dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debat politik di Tv One terdapat banyak pelanggaran dibandingkan ketaatan sehingga tidak dapat dijadikan bahan ajar secara langsung, tetapi dapat dijadikan pembanding tuturan santun dan tidak santun pada pembelajaran bahasa.Kata kunci : bahan ajar, debat politik, kesantunan berbahasa
TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XII IPA SMA Dewi Pujiastuti; Nurlaksana Eko Rusminto; Karomani Karomani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.313 KB)

Abstract

Problem in this study was the speech acts teachers in teaching history in high school class XII of science. This study aimed to describe the speech of teachers in teaching history subjects in class XII Science SMA because it influenced the students' understanding of what is presented in the learning process. This research was a qualitative descriptive research. Source of data in this study was the interaction of history subjects learning as a media of teachers speech acts in Indonesian language. The results showed that the form of teacher speech acts of History subject in the learning process produced two forms of speech, namely: ( 1) direct speech and (2) indirect speech.Masalah dalam penelitian ini adalah tindak tutur guru dalam pembelajaran Sejarah di kelas XII IPA SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tuturan guru dalam pembelajaran mata pelajaran Sejarah di kelas XII IPA SMA karena sangat berpengaruh dalam pemahaman siswa tentang apa yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelititian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah interaksi pembelajaran mata pelajaran Sejarah sebagai wadah tindak tutur guru dalam berbahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud tindak tutur guru mata pelajaran Sejarah dalam proses pembelajaran menghasilkan dua bentuk tuturan, yaitu: (1) tuturan langsung dan (2) tuturan tidak langsung. Kata kunci: guru, sejarah, tindak tutur.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA TEKS BACAAN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING Rona Romadhianti; Karomani Karomani; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 Apr (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.593 KB)

Abstract

The problem in this research was the lack of students interest and achievement in conveying a meaning in reading text. The type of this research was the classroom action research which was conducted in two cycles. The result of this research were: (1) the implementation of discovery learning model by using LCD projector becomes the alternative option for the learning media which is more efective and efficient; (2) by implementing discovery learning model, the effectivily and efficiency of learning could be achieved; (3) the implementation of discovery learning model in reading skill of conveying the meaning could increase the students learning result.Masalah dalam penelitian adalah kurangnya minat serta rendahnya prestasi siswa dalam membaca pemahaman. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian adalah: (1) penerapan model discovery learning dengan bantuan media LCD proyektor menjadi alternatif pilihan media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien; (2) melalui penerapan model discovery learning, pembelajaran yang efektif dan efisien dapat terwujud; (3) penerapan model discovery learning pada materi membaca pemahaman dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Kata kunci: discovery learning, hasil belajar, membaca pemahaman.
KOHERENSI WACANA JURNALISTIK SURAT KABAR RADAR LAMPUNG EDISI APRIL 2014 DAN IMPLIKASINYA Ayu Setiyo Putri; Karomani Karomani; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.949 KB)

Abstract

This research aim to describe coherence of discourse the journalistic on April 2014 edition of Radar Lampung newspaper and its implication. The results showed that the text of the news in the newspapers Radar Lampung contains markers forming coherence in a discourse consisting of the addition or addition, series or sequence, pronomia, conjunctions, and means wholeness in a discourse. 11 types of addition or addition, three types of series or sequence, 5 types of pronouns, the personal pronoun, the pronoun instructions, owner pronouns, pronouns pen, indefinite pronouns, and means the integrity of the discourse, namely causal relationship, the means -purpose, means-results, the reason-result, the terms of the results. Implications of these results in the form of learning to write a coherent exposition text in basic competencies 4.2 Produce coherent texts according to the characteristics of the text that will be made either orally or in writing.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan koherensi wacana jurnalistik pada surat kabar Radar Lampung edisi April 2014 dan implikasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks berita pada surat kabar Radar Lampung mengandung pemarkah pembentuk koherensi dalam sebuah wacana yang terdiri atas penambahan atau adisi, seri atau rentetan, pronomia, konjungsi, dan sarana keutuhan dalam sebuah wacana. 11 jenis penambahan atau adisi, 3 jenis seri atau rentetan, 5 jenis pronomina, yaitu kata ganti orang, kata ganti petunjuk, kata ganti empunya, kata ganti penanya, kata ganti tak tentu, dan sarana keutuhan wacana, yaitu hubungan sebab-akibat, sarana-tujuan, sarana-hasil, alasan-akibat, syarat-hasil. Implikasi hasil penelitian ini berupa pembelajaran menulis teks eksposisi yang koheren dalam kompetensi dasar 4.2 Memproduksi teks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.Kata kunci: jurnaistik, koherensi, wacana.
IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMP Ahmad Zuhri; Karomani Karomani; Edi Suyanto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 Apr (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.17 KB)

Abstract

The research is aimed at describing teachers’ comprehension ability towards KTSP and its implementation in Indonesian language and literature learning. It used a descriptive method with primary and secondary data. The source of the data was Indonesian language and literature teachers at SMPN 2 Tegineneng. The data collecting technique was triangulation through questionnaires and observation sheets. The data analysis technique was descriptive quantitative. The research findings are: 1) the comprehension towards KTSP was categorized high; 2) based on the class observations, the preparation and implementation stages were categorized good; 3) the KTSP document was categorized ‘enough’ which means it could be used as a reference for Teaching and Learning Activities in Academic Year 2012/2013.Penelitian bertujuan mendeskripsikan pemahaman terhadap KTSP dan implementasi dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan data primer dan sekunder. Sumber data penelitian ini adalah guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMPN 2 Tegineneng. Teknik pengumpulan data adalah teknik triangulasi menggunakan instrumen angket dan lembar observasi. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian (1) pemahaman terhadap KTSP berkategori tinggi. (2) berdasarkan observasi kelas, tahap persiapan dan pelaksanaan berkategori baik, (3) Dokumen KTSP berkategori cukup, artinya dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan KBM tahun pelajaran 2012/2013.Kata kunci: guru, implementasi, ktsp 2006. 
NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA Andhika Patria; Muhammad Fuad; Karomani Karomani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.805 KB)

Abstract

This study aims to describe the moral values in the novel Sang Pencerah and their implication for literature learning in high school. The method used in this research was a qualitative descriptive method using inter-textual approach. The results showed that the novel Sang Pencerah contains moral values, namely 1) moral values of the Almighty God, 2) moral values of oneself, 3) moral values of fellow human beings, 4) moral values to the environment, and 5) moral values to the nation. The moral values are related to the texts of the Qur'an and Hadith. The implication of this research is in the form of literature learning in high school by reviewing the KTSP (School-based Curriculum) syllabus especially Indonesian Language subject to the eleventh graders in high school.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral dalam novel Sang Pencerah serta implikasinya pada pembelajaran Sastra di SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan intertekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Sang Pencerah mengandung nilai moral, yaitu 1) nilai moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2) nilai moral terhadap diri sendiri, 3) nilai moral terhadap sesama manusia, 4) nilai moral terhadap lingkungan, dan 5) nilai moral terhadap bangsa. Nilai-nilai moral tersebut terkait dengan teks Alquran dan Hadis Nabi. Implikasi hasil penelitian ini berupa pembelajaran sastra Indonesia di SMA dengan meninjau silabus KTSP mata pelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA kelas XI.Kata kunci: intertekstual, nilai moral, novel.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Merry Oktarina; Karomani Karomani; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 Apr (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.004 KB)

Abstract

The problem in this research is the lack of learning result and level of students writing ability of class IX at SMP Al Kautsar Bandarlampung. This research is aimed to increase (1) the lesson plans, (2) the learning implementation of writing speech text, (3) learning scoring system , (4) students writing ability class IX at SMP Al Kautsar Bandarlampung through CTL. The method of this research is a classroom action research, while this research object is student of class IX B. The result of this research showed an improvement of lesson plans through contextual learning approach. The result of Cycle I indicated a fair increase. Cycle II resulted a slight climb from fair to good. However, the result of Cycle III showed an excellent point.Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya hasil belajar dan tingkat kemampuan menulis siswa kelas IX SMP Al Kautsar Bandarlampung. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan CTL, (2) pelaksanaan pembelajaran menulis teks pidato dengan menggunakan pendekatan CTL, (3) sistem penilaian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, (4) kemampuan menulis kelas IX SMP Al Kautsar Bandarlampung dengan menggunakan pendekatan CTL. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) melalui pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu dari siklus I cukup, siklus II meningkat menjadi baik, siklus III meningkat menjadi sangat baik. Begitu pula untuk pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran kontekstual, yaitu dari siklus I cukup, siklus II meningkat menjadi baik, siklus III meningkat menjadi sangat baik.Kata kunci: kemampuan, kontekstual, menulis.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK KOLABORASI SISWA KELAS VII SMP Ratin Supriadi; Karomani Karomani; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 Sep (2013): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.133 KB)

Abstract

The background of this problem is that it very low on the student’ writing ability of class VII SMP Negeri 1 Ambarawa academic year 2012/2013. That low ability could be seen from student’ short-story. The students still made mistakes that could be seen from various views. The technique research was collaboration technique Dyadic Essay (Pairing Essay Writing) to increase ability students’ short-story writing. Teacher must be able to grow students’ creativity, motivate, innovation so learning fun. The learnt materials to experience possessed by students so students are able to comprehend. The research result of collaboration technique Dyadic Essay can increase the ability students’ short-story writing. First cycle gained average score 69,66, second cycle 70,12, third cycle 72,14 with learning accomplishment 70,59%, 73,53%, and 76,47%. So, the ability of students writing short-story in every cycles has increased and successful indicator has been achieved.Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa tahun pelajaran 2012/2013. Kemampuan menulis siswa yang rendah tersebut dapat dilihat dari hasil kerja siswa dalam menulis cerpen. Siswa masih melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat dilihat dalam berbagai segi. Teknik yang digunakan adalah teknik kolaborasi tipe Dyadic Essay (Menulis Esai Berpasangan) untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis cerpen. Teknik tersebut dapat menumbuhkan kreativitas, motivasi, dan inovasi siswa sehingga pembelajaran menyenangkan. Materi disesuaikan dengan pengalaman siswa agar dikuasai lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik kolaborasi tipe Dyadic Essay dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis cerpen. Siklus pertama diperoleh nilai rata-rata 69,66; siklus dua70,12; siklus tiga 72,14. Ketuntasan belajar siklus satu 70,59 %; siklus dua 73,53 %; siklus tiga 76,47 %. Dengan demikian, kemampuan menulis cerpen siswa setiap siklus mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan telah tercapai.Kata kunci: cerpen, dyadic essay, menulis,.