Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Rancangan Persediaan Bahan Baku Produk Engsel Untuk Mengefisiensikan Biaya Proses Produksi Mochammad Basjir; Suhartini Suhartini
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i3.4265

Abstract

PT. ABC is a manufacturing company producing machinery in the agricultural, plantation, and marine sectors. Currently, the product that is the focus to be produced by PT. ABC includes three types, namely Machining Center, Shipyard, and Diesel Engine, distributed by the selling distributor company, namely PT. Rutan is also a subsidiary of PT. A B C. One of the main spare parts for these machines is hinge products that the company produces. This study will use the EOQ (Economic Order Quantity) method in planning the inventory level of the hinge product raw materials by minimizing the total storage cost and ordering cost. This study aims to determine and minimize the inventory cost of raw materials issued by the company. The analysis results obtained the calculation of the value of the inventory cost of raw materials that the company must issue based on the policies that have been used within one year of Rp. 6,823,023 with an order frequency of 12 times and an average order of 4.273 times. Meanwhile, using the EOQ (Economic Order Quantity) method approach, the total value of inventory costs that the company must incur during one year is Rp. 3,244,994 with an order frequency of 5 times and the average value of ordering 10,272 times.
Pengukuran Produktivitas Pada Produk Plastik untuk Meningkatan Daya Saing Suhartini Suhartini; Mochammad Basjir
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i3.4263

Abstract

PT. XYZ is a manufacturing company engaged in plastic products. In the production process, problems occur in the cutting machine. Cutting machines often experience acceleration in the setup process. The purpose of the study was to determine the value of the productivity index and evaluate the value to increase the productivity of the company. This study uses the American Productivity Center method and the productivity Evaluation Tree. The results showed that the productivity index value of the American Productivity Center showed an increase and decrease in the value of the productivity index. The increase in the total value of productivity inputs occurred in March 2020 by 190%. Meanwhile, the productivity value decreased in December 2020 by 181%. The Productivity Evaluation Tree method results experienced a change in the total production value in 2019 of 1.75 and the total production value in 2020 of 1.51.
PENGEMBANGAN PRODUK GENDONGAN BAYI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK ADDITIONAL FEATURESDAN KONSEP ANTROPOMETRI Lisa Ranuatur Rohmah*1; Suhartini *2
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 1 (2017): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.275 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong masyarakat untuk lebih pandai dalam memilih produk inovatif yang mampu memberikan kemudahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengembangan produk gendongan bayi melalui konsep antropometri dan pertimbangan pada aspek additional features. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi atribut produk yang menjadi keinginan konsumen berdasarkan hasil kuesioner. Kemudian mengintegrasikan hasil kuantitatif kuesioner berdasarkan skala likert ke dalam metode Quality Function Deployment (QFD). Pengukuran 8 data antropometri anak dilakukan agar diperoleh data untuk ukuran produk gendongan bayi yang sesuai dengan perhitungan persentil. Tahap terakhir yaitu membuat rancangan ulang produk gendongan bayi berdasarkan pengolahan data QFD dan antropometri. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh 13 atribut yang menjadi dasar pengembangan produk, diantaranya 6 atribut fitur tambahan yaitu fitur penyangga kepala dengan nilai normal raw weightsebesar 10,73%, fitur bantal, fitur pengunci, fitur topi, fitur kantong, fitur aksesoris mainan musik, dan juga atribut model gendongan modern, kekuatan, harga murah dan terjangkau, bahan yang nyaman bagi kulit bayi, praktis dan tidak pegal, motif lucu dan bervariasi serta mudah diperbaiki dan dibersihkan dengan nilai normal raw weightsebesar 4,83%. Sedangkan untuk aspek ergonomi berkaitan dengan fleksibilitas pada fitur maupun bagian dari produk gendongan bayi. Kata Kunci: additional features, antropometri, pengembangan produk, quality function deployment (QFD).
PENGEMBANGAN PRODUK MEJA SABLON SEMI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Haris Maulana; Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 2 (2018): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.106 KB)

Abstract

Pengembangan produk Meja Sablon Semi Otomatis sangat penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen untuk melakukan kegiatan penyablonan agar lebih efektif dan efisien. Pada umumnya dalam industri kecil atau rumah tangga untuk menyablon pakaian masih menggunakan alat sablon manual sehingga mengakibatkan waktu pengerjaan yang lama dan menguras tenaga serta hasil sablon kurang presisi. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat Meja Sablon Semi Otomatis untuk skala usaha kecil dan menengah dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment). Berdasarkan hasil rancangan dengan analisa QFD dihasilkan Meja Sablon Semi Otomatis dengan harga jual sebesar Rp Rp 2.592.629. Meja Sablon Semi Otomatis hasil penelitian ini sudah ditambahkan dengan rangkaian pneumatic sebagai otomatisasi. Selain itu meja terbuat dari bahan besi yang kuat dan tahan terhadap tekanan serta mudah dibongkar pasang sehingga produk tersebut awet dan mudah dibersihkan. Kata Kunci : Meja Sablon, Semi Otomatis, Quality Function Deployment (QFD), Pengembangan Produk
Analisa Risiko Prioritas Perbaikan Kegagalan Proses Penjernihan Air Dengan Metode Fuzzy FMEA Mochammad Basjir; Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 2 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.43 KB)

Abstract

Analisa risiko kegagalan proses adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi risiko-risiko apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan proses utamanya proses produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kegagalan sistem. Dari analisa tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mengatasi risiko yang timbul di masa akan datang dan juga dapat digunakan untuk perbaikan atau menghilangkan kegagalan sebelum kinerja sistem mengalami penurunan. Konsep analisa risiko kegagalan dengan pendekatan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) konvensional dan Fuzzy FMEA diterapkan pada 5 tahapan proses produksi penjernihan air bersih didapatkan 20 failure mode. Penentuan urutan prioritas perbaikan kegagalan proses dengan menghitung nilai RPN dengan metode FMEA konvensional kemudian menghitung nilai FRPN dengan metode Fuzzy FMEA. Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan hasil perhitungan yang disajikan kedua metode tersebut sehingga mengurangi bias yang terjadi dalam menangkap informasi prioritas perbaikan yang harus dilakukan. Hasil akhir diharapkan dapat dihasilkan usulan perbaikan sesuai dengan kondisi riil yang ada pada perusahaan. Kata kunci: Risiko, Proses Penjernihan Air, FMEA, Fuzzy
Pengembangan Produk Meja Belajar Multifungsi Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Antropometri Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 4 No. 2 (2020): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meja belajar merupakan salah satu penunjang kegiatan belajar namun disain meja belajar yang ada saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen, khususnya bagi mahasiswa. Pengembangan disain meja belajar ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan serta menghasilkan meja belajar yang ergonomis. Metode yang digunakan dalam pengembangan produk meja belajar multifungsi ini menggunakan pengukuran parameter metode Quality Function Deployment (QFD) dan Antropometri. Hasil yang diperoleh berdasarkan customer needs menunjukkan bahwa terdapat 12 atribut (customer requirement) dan 13 parameter teknis (technical response). Berkaitan dengan hal itu dalam perancangan produk meja belajar multifungsi menggunakan material berupa kayu triplek, penggunaannya dapat dilipat dan diatur disesuaikan dengan posisi yang diinginkan. Ukuran tinggi maksimal alas meja 58 cm, Panjang pada alas meja 43 cm dan lebar 48 cm. Meja ini memiliki beberapa fitur yaitu terdapat fitur port USB, terdapat fitur penyimpanan, dilengkapi dengan power soket, desain yang simple, menarik, praktis serta ergonomis dan dimensi produk yang ideal, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dalam pemakaian produk tersebut. Kata Kunci : perancangan, meja, belajar, antropmetri, Quality Function Deployment
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis di SBU Galangan Pelni Surya Ratna Murtisari Dewi; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.965 KB)

Abstract

SBU Galangan Pelni Surya merupakan anak perusahaan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) yang bergerak di bidang docking kapal. Dimana kemanan pada setiap kegiatan pengerjaan yang berjalan merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan demi menjaga citra baik perusahaan. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ialah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah suatu mode kegagalan yang mungkin terjadi. Mode kegagalan yang dimaksudkan merupakan apa saja yang berkaitan dengan seluruh kondisi diluar standar yang telah ditetapkan ataupun seluruh kondisi yang yang berjaitan dengan ketidaksempurnaan / kecacatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa munculnya mode kegagalan pada proses pengerjaan docking kapal dan menemukan upaya penanggulangannya. Merpakan penelitian deskriptif yang mana proses pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan secara langsung. Pada analisa pengamatan yang dilakukan terdapat 10 kegiatan pada SBU Galangan Pelni Surya yang berpotensi menyebabkan mode kegagalan. Kemudian didapatkan nilai RPN tertinggi sebesar 270 pada kegiatan pemotongan lambung kapal menggunakan mesin las yang memiliki risiko menyebabkan kebakaran. Selanjutnya telah diketahui bahwa risiko kebakaran diprioritaskan untuk ditangani. Digunakan diagram sebab akibat (fishbone) guna mengidentifiksikan penyebab kebakaran untuk kemudian menemukan upaya yang perlu dilakukan guna untuk mengatasi risiko terjadinya kebakaran.
Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas Proses Replating Kapal dengan Menggunakan Metode ARC dan ARD (Studi Kasus di Sbu Galangan Pelni Surya) Andy Dwiky Alamsyah; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.724 KB)

Abstract

Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF) adalah metode yang digunakan untuk memanage tata letak tiap area perusahaan hingga tiap-tiap fasilitas produksi perusahaan. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menghasilkan area produksi yang baik sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti (keselamatan, efisiensi dan efektifitas). Penelitian dilakukan di SBU Galangan PELNI Surya Surabaya, dimana kegiatan perusahaan merupakan jasa reparasi kapal. Pelaksanaan penelitian berfokus pada proses replating kapal yang dilakukan dibagian dock perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD). Beberapa tahap produksi dan pengukuran area produksi dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Data awal didapatkan layout awal dengan total jalur proses produksi sebesar 221,97 m, kemudian setelah dilakukan proses pengolahan data didapatkan layout alternatif berdasarkan metode ARC dan ARD dengan total jalur proses produksi sebesar 159,12 m. Dengan nilai prosentase perbandingan layout awal dengan layout alternatif sebesar 28,3%.
Penentuan Rute Pengiriman Barang Dan Pengalokasian Armada Dengan Menggunakan Metode Saving Matrix roberto jordan wealepu; suhartini suhartini; wahyu dwi santoso; muchamad nursalim abidin
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.177 KB)

Abstract

PT. ABCD adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang permesinan pertanian, perkebunan dan kelautan. PT. ABCD merupakan sistem company dari PT. XYZ, yang sudah berpengalaman sebagai distributor penjualan mesin tersebut labih dari 70 tahun, dan ABCD sebagai sistem company kini bergerak dalam 3 bidang dimana ketiganya berperan sebagai penyedia hasil produksi mesin untuk distribusi hasil produksi oleh PT XYZ, ketiga bidang tersebut yaitu: pembuatan mesin, perkapalan,dan mesin diesel. Sasaran distribusi PT. ABCD Indonesia adalah dapat melakukan waktu pengiriman produk secara tepat, biaya yang efisien, dan pelayanan yang baik. Namun dalam kenyataannnya ada beberapa keterbatasan atau permasalahan dari perusahaan,yang pertama adalah biaya yang keluar pada saat melakukan pengiriman tidak efisen, kedua proses distribusi dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan pada satu customer, sehingga kurang adanya perencanaan pengiriman dan pendistribusian barang yang tepat. Untuk mengantisipasi permasalahan ini, maka diperlukan sebuah metode yang dapat memberikan biaya pendistribusian produk yang minimal dengan menggunakan metode Saving Matrix. Dari hasil perhitungan saving matrix, semula dari 10 rute berubah menjadi 3 rute saja. Perbandingan dari rute awal sebesar 6764 km menjadi 2327 km, dengan total kapasitas tiap rute yang lebih optimal. Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan nearest insert dan nearest neighbor.
Pengendalian Kualitas Menggunakan Pendekatan Six sigma sebagai Upaya Perbaikan Produk Defect (Studi Kasus: Departemen Produksi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk) Novan Novan; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.239 KB)

Abstract

Di era Industri 4.0 ini setiap perusahaan dihadapkan pada perubahan lingkungan bisni yang sangat cepat dan kompetitif. Perusahaan bersaing baik di pasar lingkup local maupun internasional,.kualitas produk sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko terjadinya kantong zak semen cacat yang ada di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, dengan menggunakan metode six sigma yaitu DMAIC (define, measure, analzys, improve, control). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa ada beberapa bagian cacat pada kantong semen yaitu kantong pecah pada bagian mulut, body, dan lem kantong zak semen. Dari ketiga jenis cacat tersebut yang paling banyak mengalami cacat adalah pada body kantong zak semen. Factor-faktor penyebab yang membuat kantong zak semen cacat adalah operator, conveyor, dan kantong zak semen yang lolos inspeksi. Sementara itu usulan perbaikan yang dapat diberikan berdasarkan metode DMAIC adalah peningkatan kinerja dan kewaspadaan operator saat kantong zak semen berada di atas conveyor, pengecekan masing-masing mesin dan conveyor sehingga dapat mengantisipasi kejadian kantong cacat, dilakukan control secara visual agar terhindar dari kantong zak semen yang tersangkut dengan mur atau baut yang ada di dalam conveyor.