Erawan Kurniadi
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA MODUL BERBASIS KOMPUTER PADA MATAKULIAH FISIKA MODERN Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan
Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media modul berbasis komputer pada matakuliah fisika modern pada materi relativitas. Pengembangan media modul tersebut diharapkandapat membantu mahasiswa dalam belajar mandiri dan memahami konsep fisika modern yang bersifat abstrak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan produk, berupa modul berbasis komputer. Pengembangan media modul menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),  Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah semester 4 (empat) program studi pendidikan fisika IKIP PGRI Madiun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah serta pedoman wawancara, kuisioner media modul dan evaluasi materi beserta saran dari pakar maupun respon mahasiswa kelas kecil, dan kuisioner respon mahasiswa pengguna.Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa menunjukkan bahwa dosen yang menggunakan media berbasis komputer hanya tiga orang pada matakuliah tertentu, sembilan dari 10 mahasiswa menyatakan lebih tertarik jika dosen mengajar menggunakan media berbasis komputer, hanya satu dari 10 orang mahasiswa yang mampu berfikir analitik dan abstrak. Kuisioner desain dan penggunaan media modul memberikan presentase skor tinggi (77,78%), evaluasi materi pada skorsedang pada tahap I (58,33%), dan diperbaiki pada tahap II (72,22%), mahasiswa kelas kecil memberikan persentase respon tinggi (77,33%)  dan mahasiswa pengguna 79,93% (tinggi).  Kata Kunci : Media Modul Berbasis Komputer, Model Pengembangan ADDIE
MENGEMBANGKAN MUTU ALAT EVALUASI BELAJAR JENIS MULTIPLE CHOICE MELALUI PEMANFAATAN ICT Mufliq, Mufliq; Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan
Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan ICT saat ini belumlah optimal. ICT hanya dimanfaatkan sebatas word proses atau yang lebih jauh dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Agar pemanfaatan ICT dapat lebih luas maka dikembangkanlah sebuah alat evaluasi Multiple Choice melalui pemanfaatan ICT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Berdasarkan kelayakan dan kesempurnaan alat evaluasi yang dikembangkan, produk ICT yang dimanfaatkan adalah  software Makromedia Flash  dan Wondershare QuizCreator.Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kualitas produk yang di isi oleh mahasiswa, Pakar ICT, dan Observer. Data angket hasil penelitian dari mahasiswa menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 77, dari pakar ICT menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 76 dan dari Observer menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 84.Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa soal multiple choice yang dikembangkan dengan memanfaatkan ICT memenuhi standart mutu alat evaluasi. Hal ini terbukti melalui tingginya skor isian angket yang diisi pada uji pakar dan uji coba produk oleh mahasiswa. Kata Kunci: Alat Evaluasi, ICT, Multiple Choice
Pengembangan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Presentasi Tugas dan Diskusi Pada Mata Kuliah Elektronika II Kurniadi, Erawan
Jurnal Pendidikan Vol 17, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The graduation ratio of Electronics I subject passes 95% and more than 75% of the studentsget B. The Electronics I subject, which mainly discusses diode and transistor, has become the prerequisite one for the next Electronics II containing underlying theories for the advanced apllication of them. It is prdicted that the students have perceiveda strong basis for the understanding of Electrobics II materials. This assumption leads to an idea of developing the students independence in learning Electronics II subject. The strategy is taken up by giving independent tasks so as to present them before the class. The students’ proficiency can be noted from the discussion process. The result of analysis shows that the students can achieve good result almost without lecturers assistence. In each of presentation, 80% of the arising problems can be resolved well without lectrer’s assistence, which then means that the students independence can be achieved under this learning technique. The pasasing grade of the subject can be proudly acheived by 98.72% of the students. Out of 78 students, 8 of them (10.26%) get A, 59% of them (76.92%) get B, and 10 of them (12.82%) get C, and 1 student (1.28) gets D. The overall achievement shows that independent learning can be built upon presentation technique.Keywords: discussion, independent learning, acheivement
MENGATASI MISKONSEPSI DINAMIKA DENGAN KONFLIK KOGNITIF MELALUI METODE DEMONSTRASI Kurniadi, Erawan
Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research  serves an analysis  on showing  and identifying the profile  of students  misconception  on dynamics  materials  and its causes.  The  analysis  is also  set  to  measure  to  what  extent  is the students    misconception    able  to be reduced   by making   use  of cognitive  conflict  under demonstration   method. The analysis  results in  conclusion    that  diagnostic   test  and  interview   catch  dynamic misconception.  Identified essential misconceptions  belong to 7 profile types  under  causes  which  are limited  by Newton  Law, the  wrong mathematic   formulation   for  Newton   Law.  Cognitive   learning   by demonstration    method  can  tentatively   reduce  the  misconception. Misconceptions   obtained  before cognitive  conflict  by demonstration method  are 91 % made by the students  of Physics,  and 60%  made by students  of mathematics.  After cognitive  conflict  learning  strategy, the misconceptions   can be reduced  to 36.5% and 14% repectiveJy.Key terms:  misconception,  cognitive  conflict,  demonstration.
Penerapan Pembelajaran Elektronika I Berbasis Konflik Kognitif Melalui Metode Percobaan, Demonstrasi, Ceramah dan Diskusi Kurniadi, Erawan
Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main factor owing to the low quality of learning on electronics is the lack and misconception of the prerequisite subjects. The other supporting factors are the unfamiliarity of electronic components among students, the low skill in arranging electronic components and the poor capability in applying electronic measurement device. All of the mentioned factors have become the presumptions leading to the students’ failure in learning. Yet, the real causes of the students’ failure are worth searching. This research is then attempted to set learning model through observation on students’ problems.This research is carried out within the framework of lesson study 2010 program funded by the dikti on the Electronics I subject, semester VA, the Physics Study Program. This research is packed under classroom action research design, with 1 lecturer model and 2 observers. The problems are overcome by cognitive conflict-based learning method posing experiments, demonstrations, preaching and discussion.The analysis results in conclusions: 1) 50% of students are not capable in using measurement device and in arranging electronic components, 2) the use of LCD infocus helps students observe the demonstration, even from re4atively far places, 3) discussion can encourage students to make cognitive conflicts to reach the most proper concepts, 4) preaching method given in more than 30 minutes makes students get bored, which is then resolved by combination of 10 minutes preaching and 10 minutes discussion respectively.Key words: cognitive conflict, experiments, demonstration, preaching, discussion.
PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR MATAKULIAH FISIKA INTI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI MADIUN MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Huriawati, Farida; Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan
JEMS Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data tentang prestasi belajar mahasiswa untuk matakuliah Fisika Inti mempunyai ketuntasan belajar 65% dengan nilai ketuntasan 65. Ketuntasan belajar mahasiswa juga ditentukan oleh keprofesionalan dosen dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Untuk  itu setiap dosen diharapkan selalu merencanakan pembelajaran, merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian merencanakan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya yang dilakukan secara terus menerus. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi  pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif di antara dosen matakuliah  serumpun. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Lesson Study (Sumar Hendayana,dkk.: 2006: 20). Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakahkegiatan Lesson Study dapat meningkatkan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika? Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah interaksimahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti? (2) Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study? (3) Bagaimanakah ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan LessonStudy?. Tujuan Penelitian (1) Mendeskripsikan interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswadosen,dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti. (2)Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalammengimplementasikan Lesson Study. (3) Mendeskripsikan ketuntasan belajar Fisika Inti bagimahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study.Adapun manfaat penelitian ini adalah: (1) Dosen dapat memilih bentuk kegiatan yangmenunjang keprofesionalannya melalui Lesson Study. (2) Sebagai masukan bagi dosen lainbahwa Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan belajar mahasiswa. (3)Dapat terjalin kerjasama antar dosen matakuliah serumpun (kolegalitas), meningkatkanpenguasaan materi dan cara pembelajarannya. Hasil penelitian: a) terjadinya interaksi yangefektif antara mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen dan mahasiswa dengan lingkunganbelajar, ini berarti pengelolaan pembelajaran oleh dosen lebih baik dari sebelumnya, dan (b)sebagai akibatnya ketuntasan belajar mahasiswa meningkat menjadi 75%.Kata Kunci: Lesson Study, Fisika Inti, Ketuntasan Belajar
ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP VEKTOR GAYA PADA HUKUM NEWTON Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vector is an important subject in physics. Application of Newtons laws will be difficult, if not understand the basic concept of vectors. At the time of completing the equation of Newtons laws, students have difficulty in identifying problems, more specifically students can not understand the concept vectors correctly. Based on the results of the analysis of errors made, from six students, only one student who answered correctly. Student errors are caused by the use of language dominance intuition and do not understand the concept of a vector.Keywords: Vector Concept, Newtons laws
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN ANALISIS VEKTOR MELALUI INKUIRI TERBIMBING Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan; Ahwan, Ahwan
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK) Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERISTAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.776 KB) | DOI: 10.25273/jpfk.v2i1.20

Abstract

Hasil belajar pokok bahasan analisis vektor mahasiswa semester I P. Fisika semester I kurang dari 75.  Model inkuiri terbimbing diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 2 siklus. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa semester I gasal tahun akdemik (2015/2016) sejumlah 25 mahasiswa. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa model inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pokok bahasan vektor non konten, pada siklus I (75,20) dan siklus II (76,52), sedangkan vektor berbasis konten  siklus I (68,36) menjadi  (69,40) pada siklus II. Aktivitas belajar mahasiswa juga mengalami peningkatan pada siklus I dan II dibandingkan dengan base line, walaupun pada siklus II mengalami penurunan dibandingkan dengan siklus I.
Pengujian Film Tipis Ba0.5Sr0.5TiO3 (BST) Sebagai Sensor Cahaya Berbantuan Rangkaian Elektronika Huriawati, Farida; Kurniadi, Erawan; Irzaman, Irzaman
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK) Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERISTAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.527 KB) | DOI: 10.25273/jpfk.v2i2.695

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sensor cahaya dari bahan film tipis Ba0,5Sr0,5TiO3 (BST) berbantuan rangkaian elektronika dengan metode chemical solution deposition (CSD). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperoleh wawasan yang lebih luas tentang teknologi BST, dan Sensor cahaya ini dapat diaplikasikan pada rangkaian elektronik, serta dapat diimplementasikan ke sistem piranti elektronik. Telah berhasil merancang perakitan sensor cahaya berbantuan rangkaian elektronika. Sensor cahaya dibuat dari film tipis Ba0.5Sr0.5TiO3 (BST) yang ditumbuhkan dengan metode chemical soution deposition (CSD). Penelitian menunjukkan bahwa perakitan secara elektronik telah berhasil menggerakkan segala fungsi komponen elektronik sehingga sensor cahaya berfungsi secara akurat, namun dalam penelitian belum dilakukan kalibrasi. 
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERMUATAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGURANGI DUGAAN MISKONSEPSI PADA MATAKULIAH FISIKA DASAR Handhika, Jeffry; Kurniadi, Erawan; Muda, Iskandar
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.698 KB)

Abstract

Pengembangan media pembelajaran bermuatan konflik kognitif diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mereduksi miskonsepsi yang terjadi pada mahasiswa yang menempuh kuliah Fisika Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan produk. Pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE Hasil evaluasi produk media untuk kelas kecil memberikan persentase 72,5 % (kelayakan tinggi), pakar media memberikan persentase 70,83% (kelayakan tinggi), dan pakar materi memberikan presentase kelayakan 57,14% (kelayakan sedang) kemudian diperbaiki menjadi 67,86% (kelayakan tinggi). Media pembelajaran bermuatan konflik kognitif yang telah dikembangkan mampu memereduksi miskonsepsi mahasiswa pada mata kuliah Fisika Dasar dengan kategori Gain total Tinggi (0,800 untuk kelas kecil dan 0,81 untuk kelas pengguna). Kata kunci : Media, konflik kognitif, Model Pengembangan ADDIE.