Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

DYNAMIZATION PERFORMANCE OF THIRTEEN WHEAT GENOTYPES DURING THREE PLANTING SEASON FOR ADAPTATION IN TROPICAL LOWLAND Widyawati, Nugraheni; Kurnia, Theresa Dwi; Murdono, Djoko
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 37, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The successful development of wheat in several tropical highlands in Indonesia has prompted researchers to developing the wheat in the lowlands area. One of the ways is through the process of adaptation and selection of wheat genotypes which planted in lowlands. This research was conducted in the district of Semarang and Demak in the period of 2011 until 2014. The purpose of this research was to investigate the performance of wheat genotypes grown in the tropical lowlands in searching the candidates for adaptive varieties of tropical lowland. Thirteen wheat genotypes that tested in the lowlands were ‘LAJ3302/2*M088’, ‘Altar’, ‘Selayar’, ‘Oasis’, ’HP1744’, ‘RABE’, ’H-21’, ‘G-21’, ‘G-18’, ‘Menemen’, ‘Barisbey’, ‘Alibey’, ‘Dewata’. The experimental design used was Randomised Block Design, treated separately with 13 genotypes, each genotype repeated 3 times. The data were analyzed using Analysis of variance, Correlation, HSD 5% level and Stress Susceptibility Index. The results of this research were the genotypes LAJ3302/2*M088, Oasis and Selayar has been considered as candidate of wheat varieties which adaptive in tropical lowland because this genotypes are more tolerant than the other genotypes in lowland environment.Keywords: adaptation, genotype, lowland, tropical, wheat
ADAPTASI DAN SELEKSI SEPULUH GENOTIPE GANDUM PADA LAHAN TROPIS DATARAN RENDAH DEMAK Kurnia, Theresa Dwi; Widyawati, Nugraheni; Murdono, Djoko
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.221 KB)

Abstract

Kebutuhan gandum yang terus meningkat setiap tahun memaksa usaha penanaman gandum di Indonesia. Dengan mengembangkan gandum yang mampu beradaptasi di lahan cekaman abiotik, berupa suhu tinggi dan lahan kering, dapat menjadi jalan keluar dari keterbatasan lahan. Tujuan: mengetahui dinamika pertumbuhan dan hasil panen beberapa genotipe gandum yang diadaptasikan di dataran rendah tropis dan melakukan seleksi genotipe hasil adaptasi calon varietas berdasar penampilan fenotipe. Penelitian dengan penanaman 10 genotipe gandum F2 hasil adaptasi tahun sebelumnya, di Desa Telogoweru, Guntur, Demak  pada bulan Juli hingga Oktober 2013. Penelitian selanjutnya adalah melakukan seleksi berdasarkan penampilan terbaik dengan penanaman kembali hasil panen F2. Kesimpulan: terjadi penurunan nilai tinggi tanaman dalam proses adaptasi tetua, F1 maupun F2, dan pada karakter jumlah anakan terlihat adanya peningkatan dari proses adaptasi F2. Potensi hasil menunjukkan penurunan berat 1000 butir dan jumlah biji per malai dalam proses adaptasi tetua, F1 dan F2, tetapi untuk hasil biji per hektar, genotipe LAJ3302, ALTAR, SELAYAR, dan OASIS mampu menunjukkan peningkatan hasil. Proses seleksi menunjukkan bahwa genotipe LAJ3302, ALTAR, SELAYAR, OASIS, BASRIBEY, dan HP1744 merupakan genotipe yang dapat dijadikan calon varietas tahan cekaman suhu tinggi dan kekeringan
The Potential of Highland Tropical Wheat As An Object Of Agroedutourism To Promote Tropical Wheat Development (Case study in Wates village, Getasan district, Semarang regency) Kurnia, Theresa Dwi; Widyawati, Nugraheni Nugraheni; Prihtanti, Tinjung Mary
ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this study are to know the potential of wheat farming in Getasan district as an object of agroedutourism and analyzed a wheat agroedutourism development strategy to support tropical wheat production. The collected data were analyzed using SWOT method. The results showed that wheat farmings in Getasan district was potentially become the object of agroedutourism. Strategies: Cooperation with governments, local farmers, investors, food companies to create an integrated agritourism involves the potential of cultural  tourism in the region; Create zoning for the various site locations required in agroedutourism; Plan an exciting and dynamic training program, special event, landscape arrangement, then promote it through various communication media; Improve managerial resources by establishing efficient structures, engaging in management training agritourism.
Pengaruh Pelapisan Kitosan dan Perlakuan Pengemasan Terhadap Masa Simpan Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) Setyaputri, Niken Ayu; Kurnia, Theresa Dwi
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 2 (2019): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.059 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v3i2.76

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsentrasi kitosan sebagai bahan pelapis alami yang dikombinasikan dengan perlakuan pengemasan pada brokoli. Tujuan lainnya adalah untuk memperpanjang umur simpan dan kualitas brokoli selama penyimpanan pada suhu rendah, dengan menentukan konsentrasi kitosan yang tepat selama penyimpanan pada suhu rendah. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial. Faktor perlakuan untuk konsentrasi kitosan adalah kontrol (0%), 0,5%, 1% dan 2% yang dikombinasikan dengan perlakuan pengemasan plastik wrapping dan tanpa perlakuan pengemasan yang disimpan pada suhu rendah (5° C). Kombinasi perlakuan yaitu: (1) tidak dilapisi kitosan (0%) tanpa perlakuan pengemasan, (2) konsentrasi kitosan 0,5% tanpa perlakuan pengemasan, (3) konsentrasi kitosan 1% tanpa perlakuan pengemasan, (4) konsentrasi kitosan 2% tanpa perlakuan pengemasan, (5) tidak dilapisi kitosan (0%) dikemas dengan plastik wrapping, (6) konsentrasi kitosan 0,5% dikemas dengan plastik wrapping, (7) konsentrasi kitosan 1% dikemas dengan plastik wrapping, (8) konsentrasi kitosan 2% dikemas dengan plastic wrapping. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pelapisan konsentrasi kitosan 0,5% dan 1% yang dikombinasikan dengan perlakuan pengemasan platik wrapping yang disimpan pada suhu rendah, mampu memberikan hasil yang paling baik untuk memperpanjang umur simpan brokoli.
Bio-Priming Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) untuk Meningkatkan Mutu Perkecambahan Theresa Dwi Kurnia Endang Pudjihartati Livia Trihanni Hasan
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 1, No 2 (2016): June 2016
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v1i2.992

Abstract

Sifat benih kedelai dengan kandungan protein dan lemak tinggi menjadi penyebab benih kedelai cepat mengalami deteriorasi atau penurunan mutu benih. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu perkecambahan adalah dengan perlakuan pemeraman atau bio-priming. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bio-priming dalam meningkatkan mutu perkecambahan. Penelitian ini menggunakan benih kedelai kuning varietas Grobogan yang sudah disimpan selama tiga bulan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan data yang diperoleh dianalisis sidik ragam dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf signifikansi 5%. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: 1) Kontrol (K), 2) Priming (M) perlakuan matriks priming dengan memasukkan benih kedelai ke dalam media berupa arang sekam lembab dengan perbandingan benih : arang sekam : air = 3 : 10 : 3 (b/b/v), 3) Bio-priming menggunakan EM-4 (E) dengan cara merendam benih dalam larutan EM-4 0.3% selama satu jam, 4) Bio-priming menggunakan Trichoderma harzianum (T) yaitu priming benih dengan 75 g Trichoderma harzianum selama satu hari, dan 5) Bio-priming menggunakan EM-4 + Trichoderma harzianum (ET). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bio-priming dengan menggunakan EM-4 mampu memperbaiki viabilitas, vigor dan pertumbuhan kecambah kedelai, sedangkan bio-priming menggunakan Trichoderma harzianum tidak menunjukkan perbedaan nyata pada semua variabel pengamatan dibandingkan kontrol. Perlakuan bio-priming menggunakan kombinasi EM-4 dan Trichoderma harzianum cenderung menurunkan mutu perkecambahan kedelai dibandingkan kontrol.
Kajian fase reproduktif dan penentuan saat panen tanaman gandum dataran tinggi tropis (Triticum aestivum L.) varietas Dewata Nugraheni Widyawati; Theresa Dwi Kurnia; Hendrik Johanes Nadapdap
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i3.4997

Abstract

Kajian fase reproduktif tanaman gandum (Triticum aestivum L) varietas Dewata dari aspek fisiologis dan morfologis.  Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana yang berlokasi di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pada elevasi 900 m dpl. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui proses pembentukan biji dan proses kemasakan biji dari aspek morphologis dan fisiologis dalam rangka penentuan saat panen untuk produksi benih gandum. Penelitian dilakukan melalui pengambilan sampel sebanyak 10 kali, masing-masing 10 rumpun dari populasi tanaman gandum. Pengamatan morfologis meliputi struktur bunga, fase perkembangan bunga, fase perkembangan biji dan daya berkecambah biji pada berbagai umur tanaman untuk menentukan saat panen. Data diperoleh melalui pengamatan morphologis, anatomi dan uji laboratoris. Dari hasil penelitian, disimpulkan: 1. Bunga tersusun dalam sebuah spike (malai), rerata panjang spike adalah 12.9 cm ± 0.8, tersusun atas 9 ± 2.2 spikelet. Setiap spikelet terdiri atas 2-3 floret dan sepasang glume. Setiap floret terdiri atas lemma, palea, stamen (jantan) dan pistil (betina). 2. Fase pembungaan adalah fase yang mengakhiri pembentukan daun (vegetatif). Fase pembungaan tanaman gandum yang terlihat secara fisik terdiri atas fase bunting, fase mrocot dan fase antesis. 3. Daya berkecambah biji gandum semakin meningkat hingga tercapai 88% (maksimum) pada umur 120 hst dengan kadar air 10.3%. 4. Umur panen yang dianjurkan adalah 120 hst.
PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM KLORIDA (CaCl2) DAN SUHU SIMPAN TERHADAP KUALITAS BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) Wiji Lestari; Theresa Dwi Kurnia
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.306 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.2.117-124.2019

Abstract

Stroberi (Fragaria x ananassa) merupakan produk hortikultura yang mudah rusak (perishable). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian kalsium klorida berbagai konsentrasi pada suhu simpan yang berbeda terhadap karakteristik fisiologi buah selama masa penyimpanan dan mengkaji kombinasi perlakuan kalsium klorida dan suhu simpan yang dapat mempertahankan kualitas buah stroberi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 5 x 2 dengan 3 kali pengulangan. Faktor perlakuannya adalah konsentrasi kalsium klorida (konsentrasi 0% (L0), konsentrasi 0.5% (L1), konsentrasi 1% (L2), konsentrasi 1.5% (L3), konsentrasi 2% (L4)) dan suhu simpan (suhu ruang (T1) dan suhu rendah (T2)). Parameter yang diamati meliputi susut bobot, kadar air, laju respirasi, vitamin C, kadar glukosa, dan tektur buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kalsium klorida dan suhu simpan berpengaruh terhadap kualitas buah stroberi. Kombinasi perlakuan perendaman CaCl2 konsentrasi 1 % penyimpanan suhu rendah (5oC) memberikan hasil terbaik pada parameter susut bobot, kadar air, vitamin C dan tektur buah.
Eksplorasi Olahan Makanan Berbasis Biji Gandum Domestik (Triticum aestivum L.Varietas Dewata) melalui Uji Organoleptik Nugraheni Widyawati; Sony Heru Priyanto; Djoko Murdono; Theresa Dwi Kurnia
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.078 KB)

Abstract

Eksplorasi jenis-jenis makanan berbasis biji gandum domestik telah dilakukan pada penelitian ini guna mengetahui berbagai jenis makanan berbasis biji gandum domestik yang enak dan layak dijual didasarkan pada hasil uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan produk gandum tropis dari sekitar lokasi penelitian dengan varietas Dewata. Eksplorasi dilakukan dengan cara: 1) penelusuran pustaka; 2) modifikasi resep; 3) percobaan pengolahan, dan 4) pengujian secara organoleptik. Jumlah olahan hasil eksplorasi untuk diuji secara organoleptik adalah 22 jenis dengan melibatkan sebanyak 30 panelis. Hasil eksplorasi menunjukkan makanan yang enak dan layak dijual berdasarkan uji organoleptik adalah sebanyak 21 jenis, yaitu: a. Olahan berbahan dasar biji gandum utuh adalah: nasi goreng biji gandum, ampyang biji gandum, wajik biji gandum, krasikan biji gandum, dan madu mongso biji gandum. b. Olahan berbahan dasar biji gandum giling kasar adalah: bubur manis/gurih biji gandum, dan jenang biji gandum. c. Olahan berbahan dasar biji gandum giling halus adalah: kue talam, kue clorot, pastel, stick, satru, nastar, kacang salju, bolu kukus, mie ayam, krupuk. d. Olahan makanan berbahan dasar katul biji gandum adalah: adalah dodol dan cokies katul gandum.
Respon Masyarakat terhadap Introduksi Budidaya Gandum: Studi Sistem Tumpangsari Gandum dengan Tembakau Hendrik Johannes Nadapdap; Maria Marina Herawati; Tinjung Mary Prihtanti; Theresa Dwi Kurnia; Yoga Aji Handoko
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.006 KB) | DOI: 10.24246/jms.v1i22020p225-237

Abstract

Upaya diversifikasi pangan dilakukan melalui pengembangan gandum sebagai sumber pangan alternatif, mengingat gandum telah dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam beragam produk olahan pangan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melihat pengetahuan masyarakat tentang budidaya gandum pada masyarakat petani di Timboa serta respon masyarakat terhadap introduksi budidaya tanaman gandum setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan introduksi budidaya gandum yang ditumpangsari dengan tembakau. Pengabdian masyarakat dilakukan di dataran tinggi Timboa, Desa Ngadirojo, Kabupaten Semarang. Metode pelaksanaan dilakukan dengan pembelajaran praktek langsung. Analisis data dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil pelaksanaan yaitu petani mengetahui gandum, budidaya gandum, produk olahan gandum serta pemasaran gandum. Respon masyarakat ingin membudidayakan gandum sebagai alternatif tanaman yang dibudidayakan. .
KARAKTER AGRONOMI GENOTIPE GANDUM (Triticum Aestivum L.) PADA LAHAN TROPIS DATARAN RENDAH DI INDONESIA Theresa Dwi Kurnia; Nugraheni Widyawati; Djoko Murdono; Endang Pudjihartati
Agric Vol. 28 No. 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2016.v28.i1.p95-104

Abstract

ABSTRACTDevelopment of tropical wheat that suitable to low altitude is important in Indonesia. Aims of the research was to determine agronomic traits and select of wheat genotypes adaptive to tropical lowland. Three years study was conducted by planting ten wheat genotypes in Tlogoweru village, Guntur Subdistrict, Demak, Central Java at the altitude + 20 meters above sea level, from 2013 to 2015. From ten wheat genotypes planted in 2013, five wheat genotypes were considered adaptive, i.e., ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302, OASIS and SELAYAR. In 2014 four genotypes were selected, they are ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302 and OASIS. Finnaly, in 2015 genotype ALTAR was prominent candidate for the lowland tropical wheat varieties in study site. Among genotypes ALTAR had highest plant height, seed weight per panicle, number of seeds per panicle, number of productive tillers and yield estimates.